Anda di halaman 1dari 65

KARYA TULIS ILMIAH

STUDI RANCANG BANGUN ALAT BANTU PEMERIKSAAN


ABDOMEN POSISI LATERAL DECUBITUS DI INSTALASI
RADIOLOGI RUMAH SAKIT TENTARA Dr. SOEPRAOEN
MALANG

RADITYA WAHYU WIDYADHANA


181141059

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN MALANG


WIDYA CIPTA HUSADA
PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
SEPTEMBER 2021
KARYA TULIS ILMIAH

STUDI RANCANG BANGUN ALAT BANTU PEMERIKSAAN


ABDOMEN POSISI LATERAL DECUBITUS DI INSTALASI
RADIOLOGI RUMAH SAKIT TENTARA Dr. SOEPRAOEN
MALANG

RADITYA WAHYU WIDYADHANA


181141059

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN MALANG


WIDYA CIPTA HUSADA
PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
SEPTEMBER 2021
PRASYARAT GELAR JENJANG DIPLOMA

STUDI RANCANG BANGUN ALAT BANTU PEMERIKSAAN


ABDOMEN POSISI LATERAL DECUBITUS DI INSTALASI
RADIOLOGI RUMAH SAKIT TENTARA Dr. SOEPRAOEN
MALANG

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya D- III
Radiodiagnostik dan Radioterapi

Disusunoleh:

RADITYA WAHYU WIDYADHANA

NIM.181141059

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN MALANG


WIDYA CIPTA HUSADA
PROGRAM STUDI D-III RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
SEPTEMBER 2021

iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : RADITYA WAHYU WIDYADHANA


NIM : 181141059
Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul :

"Studi Rancang Bangun Alat Pemeriksaan Abdomen Dengan Posisi Lateral

Decubitus Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tentara Dr. Soepraoen Malang"

adalah benar - benar hasil karya asli bukan hasil plagiat. Apabila dikemudian hari

ternyata hal ini terbukti tidak benar, saya bersedia dituntut sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku dan dicabut gelar akademik yang telah

diperoleh.

Malang, September 2021


Yang menyatakan

RADITYA WAHYU WIDYADHANA


181141059

iv
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

Nama : Raditya Wahyu

Nomor Induk Mahasiswa : 181141059

Sub.Departemen : D3 Radiodiagnostik dan Radioterapi

Judul : “Studi Rancang Bangun Alat Pemeriksaan


Abdomen Dengan Posisi Lateral Decubitus Di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tentara Dr.
Soepraoen Malang”

Malang, September 2021

Disetujui Untuk Dilaksanakan Dilaksanakan Ujian Akhir

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Sri Sugiarti, S.Si., M.Si Aris Samsul, SST., M.Si

v
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Raditya Wahyu Widya Dhana

Nomor Induk Mahasiswa : 181141059

Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi

Judul : “Studi Rancang Bangun Alat Pemeriksaan


Abdomen Dengan Posisi Lateral Decubitus Di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tentara Dr.
Soepraoen Malang”

Malang, September 2021

DISETUJUI DAN DITERIMA

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Sri Sugiarti, S.Si.,M.Si Aris Samsul, SST., M.Si, S.Si

MENGETAHUI,

Dekan Fakultas Teknologi dan Ka. Program Studi


Kesehatan D3 Radiodiagnostik dan Radioterapi

Sri Sugiarti, S.Si.,M.Si


Sri Sugiarti, S.Si.,M.Si

vi
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI TUGAS AKHIR
Karya TulisI lmiah ini diajukan oleh :

Nama : RADITYA WAHYU WIDYADHANA

Nomor Induk Mahasiswa : 181141059

Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi

Judul : "Studi Rancang Bangun Alat Pemeriksaan

Abdomen Dengan Posisi Lateral Decubitus Di

Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tentara Dr.

Soepraoen Malang"

Telah berhasil dipertahankan dihadapan dewan penguji dan diterima

Sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar

Diploma Ahli Madya pada Program Studi D-III Radiodiagnostik dan

Radioterapi Institut Teknologi Dan Kesehatan Widya Cipta Husada.

DEWANPENGUJI:

Penguji Tamu : Choirun Nissa, S. Gz., M.Biomed ( )

Penguji I : Sri Sugiarti, S.Si., M.Si ( )

Penguji II : Aris Samsul, SST., M.Si ( )

Malang. September 2021

Penulis

vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Sekolah Tinggi Kesehatan Widya Cipta Husada,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : RADITYA WAHYU WIDYADHANA

NIM : 181141059

Program Studi : D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi

Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan Institut


Teknologi Dan Kesehatan Widya Cipta Husada Hak Bebas Royalti Non ekslusif
(Non-
Exclusive Royalty – free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
"Studi Rancang Bangun Alat Pemeriksaan Abdomen Dengan Posisi Lateral
Decubitus Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tentara Dr. Soepraoen Malang"
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan ini Institut Teknologi Dan
Kesehatan Widya Cipta Husada Widya Cipta Husada berhak menyimpan,
mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Malang September 2021


Yang menyatakan

RADITYA WAHYU WIDYADHANA


NIM. 181141059

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan pada Allah SWT atas berkah dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul “Studi Rancang Bangun Alat Pemeriksaan Abdomen Dengan Posisi

Lateral Decubitus Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tentara Dr.

Soepraoen Malang”

Dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan

dan arahan dari berbagai pihakyang turut membantu kelancaran penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Tayubi Hariyanto, SE, MM selaku ketua ITKM Widya Cipta

Husada

2. Ibu Sri Sugiarti, S.Si, M.Si selaku Kepala Prodi D-III Radiodiagnostik

dan Radioterapi ITKM Widya Cipta Husada.

3. Ibu Sri Sugiarti, S.Si, M.Si selaku pembimbing I yang telah menyediakan

waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Bapak Aris Samsul, SST., M.Si selaku pembimbing II yang telah

menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Bapak dan ibu dosen yang selama ini telah memberikan ilmu yang

bermanfaat bagi penulis.

ix
6. Pihak perpustakaan ITKM Widya Cipta Husada yang telah banyak

membantu dalam usaha memperoleh data yang saya perlukan.

7. Keluarga yang telah memberikan bantuan doa, dukungan, semangat,

material serta moralnya.

8. Teman-teman angkatan 10 Program Studi Radiodiagnostik dan

Radioterapi ITKM Widya CiptaHusada

9. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis sehingga

terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak

yang telah membantu. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini membawa manfaat untuk

masa yang akan datang.

Malang,Agustus 2021

Penulis

x
ABSTRAK

Widyadhana, Radit. 2021. Studi Rancang Bangun Alat Bantu Pemeriksaan


Abdomen Dengan Posisi Lateral Decubitus Di Instalasi Radiologi
Rumah Sakit Tentara Dr. Soepraoen Malang. Karya Tulis Ilmiah.
Program Studi D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi, ITKM Widya Cipta
Husada Malang. Pembimbing (1) Sri Sugiarti S.Si,M.Si (2) Aris Samsul,
SST., M.Si
Rancang bangun alat bantu pemeriksaan Abdomen dengan posisi Lateral
Decubitus ini digunakan untuk membantu petugas radiologi atau radiografer
untuk melakukan teknik pemeriksaan Abdomen dengan posisi Lateral Decubitus.
Pada pemeriksaan abdomen dengan posisi Lateral Decubitus di Rumah Sakit
Tentara Dr. Soepraoen ini biasanya keluarga pasien akan diminta menahan kaset
agar kaset tidak roboh, Berdasarkan hal tersebut maka keluarga pasien berpotensi
untuk terkena paparan radiasi yang seharusnya tidak mendapatkan paparan
tersebut, hal tersebut juga bertentangan dengan prinsip proteksi radiasi bagi
masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menambah proteksi radiasi kepada
keluarga pasien dan memudahkan petugas radiologi dalam melakukan
pemeriksaan. Desain penelitian ini adalah Research and Development (R&D).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat bantu
pemeriksaan keluarga pasien tidak perlu menahan kaset lagi dan petugas radiologi
lebih terbantu dengan adanya alat bantu tersebut. Kekurangan dari penelitian ini
adalah alat masih ada sedikit kemungkinan untuk bergerak dengan hal in perlu
menambahkan beban pada bagian kaki-kaki.

Kata kuci : Abdomen, Lateral Decubitus, Alat bantu, Research and


Development.

xi
ABSTRACT

Widyadhana, Radit. 2021. Study on the Design of Abdominal Examination Aids


with Lateral Decubitus Position at the Radiology Installation of Dr.
Army Hospital. Soepraoen Malang. Scientific papers. D-III
Radiodiagnostic and Radiotherapy Study Program, ITKM Widya Cipta
Husada Malang. Supervisor (1) Sri Sugiarti S.Si, M.Si (2) Aris Samsul,
SST., M.Si
The design of the Abdomen examination tool with the Lateral Decubitus
position is used to assist radiology officers or radiographers to perform the
Abdomen examination technique with the Lateral Decubitus position. On
abdominal examination with the Lateral Decubitus position at the Army Hospital,
Dr. Soepraoen, usually the patient's family will be asked to hold the cassette so
that the cassette does not collapse. Based on this, the patient's family has the
potential to be exposed to radiation that should not have received such exposure,
this is also against the principle of radiation protection for the community. The
purpose of this study is to add radiation protection to the patient's family and
facilitate radiology officers in conducting examinations. The design of this
research is Research and Development (R&D). The results of this study indicate
that by using a family examination tool, the patient does not need to hold the
cassette anymore and radiology officers are more helped by the presence of these
tools. The drawback of this research is that the tool still has little possibility to
move with the need to add weight to the legs.

Keyword : Abdomen, Lateral Decubitus, helping tool, Research and


development.

xii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PRASYARAT GELAR ...................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ iv
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR.................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ................................................... vi
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI .............................................. vii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
ABSTRAK .......................................................................................................... x
ABSTACT............................................................................................................ xi
DAFTAR ISI....................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xv
DAFTAR TABEL................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori ........................................................................................ 6
2.1.1 Sinar X........................................................................................ 6
2.1.2 Sifat-Sifat Sinar X……….......................................................... 6
2.1.3 Proses Terjadinya Sinar X.......................................................... 8
2.1.4 Pembentukan Radiograf.............................................................. 9
2.1.5 Proteksi Radiasi…….................................................................. 9
2.1.6 Dosis Radiasi………………………………………………..... 11
2.1.7 Anatomi Fisiologi...................................................................... 12
2.1.8 Teknik Pemeriksaan Abdomen Posisi Lateral Decubitus......... 15
2.2 Kerangka Konsep .............................................................................. 17

xiii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ............................................................................ 18
3.2 Kerangka Operasional .................................................................... 19
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 19
3.4 Variabel Penelitian ......................................................................... 20
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 20
3.5.1 Langkah Pembuatan Prototipe .............................................. 21
3.5.2 Pembuatan Desain …............................................................. 22
3.5.3 Persiapan Alat dan bahan ….................................................. 22
3.5.4 Prosedur Perakitan Alat Bantu ….......................................... 23
3.5.5 Tahap Pengujian …............................................................... 25
3.6 Analisa Data ………………........................................................... 27
3.7 Etika Penelitian …........................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 29
4.1.1 Data Umum …………………………………….................... 29
4.1.2 Data Khusus ........................................................................... 30
4.2 Pembahasan ..................................................................................... 35
4.2.1 Rancang Bangun Alat Bantu Pemeriksaan ........................... 35
4.2.2 Prinsip Kerja Alat Bantu Pemeriksaan ................................... 36
4.2.2 Uji Fungsi Alat Bantu Pemeriksaan ....................................... 36
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan .......................................................................................... 38
5.2 Saran ................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 40
LAMPIRAN

xiv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman


2.1 Proses Terjadinya Sinar X ........................................................................ 8
2.2 Anatomi Abdomen ................................................................................... 13
2.3 Proyeksi Lateral Decubitus ..................................................................... 16
2.4 Hasil Radiograf Lateral Decubitus .......................................................... 16
2.5 Kerangka Konsep …................................................................................ 17
3.1 Kerangka Operasional ............................................................................ 19
3.2 Desain Alat .............................................................................................. 22
3.3 Besi Hollow ............................................................................................. 22
3.4 Siku Lipat ................................................................................................ 23
4.1 Alat Bantu Pemeriksaan Foto Abdomen Posisi LLD................................ 34
4.2 Alat Bantu Saat Digunakan Dalam Pemeriksaan ..................................... 34
4.3 Hasil Foto Menggunakan Alat Bantu ....................................................... 37

xv
DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman


3.1 Uji Fungsi ………..................................................................................... 25
3.2 Uji Ketahanan Bahan ................................................................................ 26
3.3 Wawancara Terhadap Responden ............................................................. 26
4.1 Hasil Wawancara Uji Fungsi …................................................................ 31
4.2 Hasil Wawancara Uji Ketahanan Bahan ................................................... 32

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Kesediaan Menjadi Responden ......................... 42


Lampiran 2 Informed consent ............................................................................ 43
Lampiran 3 Pedoman Wawancara Untuk Radiolog ........................................... 44
Lampiran 4 Pedoman Wawancara Untuk Radiolog ........................................... 46
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian ........................................................................ 47
Lampiran 6 Hasil Radiograf Dengan Menggunakan Alt Bantu ......................... 48

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radiologi adalah suatu ilmu tentang penggunaan sumber sinar

pengion dan bukan pengion,gelombang suara dan magnet untuk imaging

diagnostik dan terapi (Rassad, 2007; 1). Dalam dunia kedokteran, bagian

radiologi mempunyai peran yang sangat penting dalam menegakkan

diagnosa suatu penyakit. Seriring perkembangan zaman, ilmu radiologi

berkembang pesat dengan munculnya peralatan canggih. Namun demikian

pemeriksaan konvensional tetap merupakan pemeriksaan yang masih

banyak dilakukan.

Pemeriksaan radiologi konvensional dibagi menjadi dua jenis yaitu

pemeriksaan dengan menggunakan media kontras dan pemeriksaan tanpa

mengunakan media kontras. Media kontras adalah suatu bahan yang sangat

radioopaque atau radiolusen apabila berinteraksi dengan sinar-x, sehingga

dapat membedakan antara organ dan jaringan di sekitar (Rassad dkk, 2005;

2).

Jenis pemeriksaan radiologi sangat beragam. Salah satu pemeriksaan

yang sering dijumpai adalah kelainan / indikasi akut Abdomen. Akut

Abdomen adalah rasa nyeri di bagian Abdomen yang berkembang secara

tiba–tiba, rasa sakitnya tidak seperti sakit perut pada umumnya yang

dikaitkan dengan masalah kecil, seperti kontipasi atau gas. Teknik

pemeriksaan untuk indikasi Abdomen akut adalah pemeriksaan radiologi

1
2

tiga posisi yaitu Anteroposterior, Lateral Left Decubitus, dan setengah

duduk. Sedangkan untuk pemeriksaan Left Lateral Decubitus digunakan

dengan cara pasien tidur miring dengan sisi kiri ada di bawah dan kaset

diletakkan di belakang tubuh pasien dengan arah sinar horizontal.

(Rasad,2005).

Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr. Soepraoen merupakan tempat

untuk melakukan proses pemeriksaan radiografi untuk membantu

menegakkan diagnosa pasien. di Instalasi Radiologi terdapat beberapa

pemeriksaan misalnya pemeriksaan thorax, pelvis dan abdomen. Teknik

pemeriksaan abdomen sendiri ada 3 macam posisi pemeriksaanyaitu Antero

Posterior, Left Lateral Decubitus, dan Setengah duduk. Kendala yang

dihadapi pada saat pemeriksaan Abdomen dengan posisi Left lateral

Decubitus yaitu kaset yang diposisikan saat pemeriksaan Lateral decubitus

tidak ada penyangga atau penahan. Alat penyangga atau penahan berfungsi

agar kaset tersebut tidak jatuh atau bergerak pada saat proses pemeriksaan.

Pada saat pemeriksaan dan memudahkan petugas untuk memposisikan kaset

tersebut. Beberapa Instalasi radiologi belu menggunakan alat bantu sehingga

presentase kegagalan masih besar dan petugas juga sulit untuk

memposisikan kaset saat pemeriksaan dilakukan. Untuk mengatasi hal

tersebut biasanya pasien atau keluarga pasiem diminta menahan dengan

tangan untuk membantu menahan kaset supaya tidak roboh atau bergeser

saat jalannya proses pemeriksaan. Berdasarkan hal tersebut maka keluarga

pasien berpotensi untuk terkena paparan radiasi yang seharusnya tidak


3

mendapatkan paparan tersebut, hal tersebut juga bertentangan

dengan prinsip proteksi radiasi bagi masyarakat (Rasad,2005).

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik mengajukan judul Karya

Tulis Ilmiah yang berjudul Studi Rancang bangun alat bantu pemeriksaan

Radiografi Abdomen dengan posisi Lateral Decubitus di Instalasi

Radiologi Rumah Sakit Tentara Dr. Soepraoen Kota Malang

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah padapenelitian ini

yaitu bagaimana rancang bangun alat bantu pemeriksaan Abdomen dengan

posisi Lateral Decubitus

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah :

1.3.1 Tujuan Umum

Mendesain alat bantu pemeriksaan Abdomen dengan posisi Lateral

Decubitus

1.3.2 Tujuan khusus

Mengetahui hasil fungsi dan ketahanan bahan alat bantu

pemeriksaan abdomen dendan posisi Lateral Decubitus.


4

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian adalah :

1.4.1 Manfaat Untuk Penulis

Karya tulis Ilmiah ini diharapkam mampu meningkatkan

kreatifitas, inovasi, dan memperluas wawasan keilmuan serta

pengetahuan bagi penulis khusunya mengenai Studi bangun alat

bantu pemeriksaan Abdomen denganposisi Lateral Decubitus.

1.4.2 Manfaat untuk Institusi Pendidikan

Dapat menjadi literatur dan kajian pustaka tambahan di program

studi D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi, serta di harapkan

dapat digunakan di laboratorium Radiologi dalam kegiatan

pembelajaran, dan dapat menjadi acuan untuk mahasiswa-

mahasiswi Prgram Studi D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi

STIKes Widya Cipta Husada dalam mengembangkan Karya tulis

Ilmiah ini lebih luas lagi.

1.4.3 Manfaat Untuk Pembaca

Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bidang radigrafi

khusunya pada rancang bangun alat bantu pemeriksaan Abdomen

denganposisi Lateral Decubitus.


5

1.4.4 Manfaat untuk Rumah sakit

Dapat digunakan sebagai alat bantu di instalasi radiologi Rumah

sakit dalam pemeriksaan Abdomen dengan posisi Lateral

decubitus agar keluarga pasien tidak terkena paparan radiasi.

1.4.5 Manfaat bagi pasien

Untuk meningkatkan proteksi radiasi terhadap masyarakat dan

keluarga pasien.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Sinar-X

Sinar-x adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis

dengan gelombang radio, panas, cahaya dan sinar ultraviolet, tetapi

dengan gelombang yang pendek. Sinar-x bersifat heterogen, panjang

gelombangnya bervariasi dan tidak terlihat. Perbedaan antara sinar-x

dengan sinar elektromagnetik lainnya juga terletak pada panjang

gelombang. Panjang gelombang sinar-x sangat pendek, yaitau hanya

1/10.000 panjang gelombang cahaya yang terlihat. Panjang gelombang

yang pendek ini, maka sinar-x dapat menembus benda-benda. Sinar-x

dibagi menjadi 2 yaitu sinar-x bremstahlung dan sinar-x karakteristik

(Rasad,2005)

2.1.2 Sifat-Sifat Sinar-X

Sifat-sifat sinar-X menurut Rasad (2005) sebagai berikut :

a. Daya tembus

Sinar-X dapat menembus bahan, dengan daya tembus yang sangat

besar dan digunakan dalam radiografi. Makin tinggi tegangan tabung

(besarnya kV) yang digunakan, makin besar daya tembusnya. Makin rendah

berat atom atau kepadatan suatu benda, makin besar daya tembus sinarnya.

6
7

b. Pertebaran

Apabila berkas sinar-X melalui suatu bahan atau suatu zat, maka

berkas tersebut akan bertebaran ke segala jurusan, menimbulkan radiasi

sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau zat yang dilaluinya. Hal ini

akan mengakibatkan terjadinya gambar radiograf dan pada film akan

tampak pengaburan kelabu secara menyeluruh. Untuk mengurangi akibat

radiasi hambur ini, maka diantara subyek dengan film rontgen diletakkan

grid.

c. Penyerapan

Sinar-X dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan

berat atom atau kepadatan benda atau zat tersebut.Makin tinggi

kepadatanya atau berat atomnya, makin besar penyerapannya.

d. Efek fotografik

Sinar-X dapat menghitamkan emulsi film (emulsi perak-bromida)

setelah diproses secara kimiawi (dibangkitkan) di kamar gelap.

1. Fluoresensi, yaitu akan memendarkan cahaya

sewaktu ada sinar-X saja.

2. Fosforisensi, yaitu pemendaran cahaya akan

berlangsung beberapa saat walaupun sinar-X sudah

dimatikan (after glow).


8

b Ionisasi

Efek primer sinar-X apabila mengenai suatu benda atau zat akan

menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan atau zat tersebut.

c Efekbiologic

Sinar-X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologik pada

jaringan. Efek biologik ini dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.

2.1.3 Proses Terjadinya Sinar-X

Sinar-X terjadi karena ditabung rontgen terdapat dua filamen yaitu

katoda dan anoda.Katoda dan anoda kemudian di panaskan lebih dari

2.000°C sampai menyala dengan menghantarkan listrik dari transformator.

Aliran panas mengakibatkan elektron-elektron dipercepat gerakannya

menuju anoda, elektron-elektron akan mendadak dihentikan pada anoda

sehingga terbentuk panas (99%) dan sinar-X (1%). Sinar-X akan keluar

dan diarahkan dari tabung melalui jendela. Panas yang ditimbulkan

ditiadakan oleh radiator pendingin (Maleuka, 2007).

Gambar 2.1
Proses Terjadinya Sinar-X
9

2.1.4 Pembentukan Radiografi

Gambar terbentuk karena adanya perbedaan intensitas sinar-X yang

mengenai permukaan film setelah terjadinya penyerapan sebagian sinar-

X oleh obyek atau bagian tubuh manusia. Daya serap obyek atau tubuh

manusia terhadap sinar-X sangat bergantung pada kandungan unsur-

unsur yang ada di dalam organ. Tulang manusia yang didominasi oleh

unsur kalsium mempunyai kemampuan menyerap yang tinggi terhadap

sinar-X. Karena penyerapan itu maka sinar-X yang melewati tulang akan

memberikan bayangan gambar pada film yang berbeda dibandingkan

bayangan gambar dari organ tubuh yang hanya berisi udara seperti paru-

paru, atau air seperti jaringan lunak pada umumnya. Jadi pada prinsipnya,

bayangan gambar anatomi terbentuk karena adanya perbedaan

kemampuan dari obyek atau bagian tubuh manusia dalam menyerap

maupun meneruskan sinar-X yang ada di dalam organ. (Akhadi, Mukhlis.

2006).

2.1.5 Proteksi Radiasi

Proteksi radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi

pengaruh radiasi yang merusak akibat paparan radiasi (BAPETEN,

2011). Proteksi radiasi menurut Akhadi ( 2000 ) ada 3 yaitu:


10

1. Justifikasi atau Pembenaran

setiap kegiatan yang dapat mengakibatkan paparan

radiasi hanya boleh dilaksanakan setelah dilakukan

pengkajian yang cukup mendalam dan diketahui bahwa

manfaat dari kegiatan tersebut cukup besar dibandingkan

dengan kerugian yang dapat ditimbulkan.

2. Optimasi

paparan radiasi dari suatu kegiatan harus ditekan

serendah mungkin dengan mempertimbangkan faktor

ekonomi dan sosial. Dalam kaitannya dengan penyusunan

program proteksi radiasi asas optimisasi mengandung

pengertian bahwa setiap komponen dalam program telah

dipertimbangkan secara seksama, termasuk besarnya biaya

yang dapat dijangkau.

3. Limitasi atau pembatasan dosis perorangan

dosis radiasi yang diterima oleh seseorang dalam

menjalankan suatu kegiatan tidak boleh melebihi nilai batas

yang telah ditetapkan oleh instalasi yang berwenang.


11

2.1.6 Dosis Radiasi

Dosis radiasi adalah jumlah Radiasi yang terdapat dalam medan

Radiasi atau jumlah energi Radiasi yang diserap atau diterima oleh

materi yang dilaluinnya. Sedangkan nilai batas dosis radiasi adalah dosis

terbesar yang diizinkan oleh BAPETEN yang dapat diterima oleh pekerja

radiasi dan anggota masyarakat dalam jangka waktu tertentu tanpa

menimbulkan efek genetic dan somatik. Adapun ketentuan dosis radiasi

untuk masyarakat umum dan pekerja radiasi menurut BAPETEN (2011)

yaitu:

a. Nilai Batasan Dosis Untuk Pekerja Radiasi

- Dosis efektif sebesar 20 mSv pertahun rata-rata selama 5

tahun berturut-turut

- Dosis efektif sebesar 50 mSv dalam 1 tahun tertentu

- Dosis ekivalen untuk lensa mata sebesar 150 mSv dalam 1

tahun

- Dosis ekuilvalen untuk tangan dan kaki, atau kulit sebesar

500 mSv dalam 1 tahun

b. Nilai Batas Dosis untuk Anggota Masyarakat

- Dosis efektik sebesar 1 mSv dalan 1 tahun

- Dosis ekivalen untuk lensa mata sebesar 15 mSv dalam 1

tahun

- Dosis ekuivalen untuk kulit sebesar 50 mSv dalam 1 tahun


12

2.1.7 Anatomi Fisiologi

Abdomen adalah bagian tubuh yang berbentuk ronggaterletak

diantara Toraks dan Pelvis. Rongga ini berisi viscera dan dibungkus

dinding abdomen yang terbentuk dari dari otot abdomen, columna

vertebralis dan tulang ilium. Untuk membantu menetapkan suatu lokasi

di abdomen, yang paling sering dipakai adalah pembagian abdomen oleh

dua buah bidang bayangan horizontal dan dua bidang bayangan vertikal.

Bidang bayangan tersebut membagi dinding anterior abdomen menjadi

sembilan daerah ( regions ). Dua bidang diantaranya berjalan horizontal

melalui setinggi tulang rawan iga kesembilan, yang bawah setinggi

bagian atas crista iliaca dan dua bidang lainnya vertikal di kiri dan kanan

tubuh yaitu dari tulang rawan iga kedelapan hingga ke pertengahan

ligamentum inguinale. Regio abdomen tersebut adalah:

1. Hypocondriaca dextrameliputi organ : lobus kanan hati,

kantung empedu, sebagian duodenum fleksura hepatik kolon,

sebagian ginjal kanan dan kelenjar suprarenal kanan.

2. Epigastricameliputi organ: pilorus gaster, duodenum, pankreas

dan sebagian dari hepar.

3. Hypocondriaca sinistra meliputiorgan: gaster, limpa, bagian

kaudal pankreas, fleksura lienalis kolon, bagian proksimal

ginjal kiri dan kelenjar suprarenal kiri.

4. Lumbalis dextra meliputi organ: kolon ascenden, bagian distal

ginjal kanan, sebagian duodenum dan jejunum.


13

5. Umbilicalmeliputiorgan: Omentum, mesenterium, bagian

bawah duodenum, jejenum dan ileum.

6. Lumbalis sinistrameliputi organ: kolon ascenden, bagian distal

ginjal kiri, sebagian jejenum dan ileum

7. Inguinalis dextrameliputi organ: sekum, apendiks, bagian distal

ileum dan ureter kanan.

8. Pubica/Hipogastricmeliputi organ: ileum, vesica urinaria dan

uterus (pada kehamilan).

9. Inguinalis sinistrameliputi organ: kolon sigmoid, ureter kiri

dan ovarium kiri.Dengan mengetahui proyeksi organ intra-

abdomentersebut, dapat memprediksi organ mana yang

kemungkinan mengalami cedera jika dalam pemeriksaan fisik

ditemukan kelainan pada daerah atau regio tersebut (Griffith,

2003)

Gambar 1.2 Anatomi abdomen berdasarkan lokasi organ yang ada di dalamnya

(Griffith, 2003)
14

Untuk kepentingan klinis rongga abdomen dibagi menjadi tigaregio yaitu :

rongga peritoneum, rongga retroperitoneum dan rongga pelvis. Rongga pelvis

sebenarnya terdiri dari bagian dari intraperitoneal dan sebagian retroperitoneal.

Rongga peritoneal dibagi menjadi dua yaitu bagian atas dan bawah. Rongga

peritoneal atas, yang ditutupi tulang tulang toraks, termasuk diafragma, liver, lien,

gaster dan kolon transversum. Area ini juga dinamakan sebagai komponen torako-

abdominal dari abdomen. Sedangkan rongga peritoneal bawah berisi usus halus,

sebagian kolon ascenden dan descenden, kolon sigmoid, caecum, dan organ

reproduksi pada wanita (Trauma, 2012)

Rongga retroperitoneal terdapat di abdomen bagian belakang, berisi aorta

abdominalis, vena cava inferior, sebagian besar duodenum, pancreas, ginjal, dan

ureter, permukaan paskaerior kolon ascenden dan descenden serta komponen

retroperitoneal dari rongga pelvis. Sedangkan rongga pelvis dikelilingi oleh tulang

pelvis yang pada dasarnya adalah bagian bawah dari rongga peritoneal dan

retroperitoneal. Berisi rektum, kandung kencing, pembuluh darah iliaka, dan

organ reproduksi interna pada wanita (Griffith, 2003).


15

2.1.8 Teknik pemeriksaan Abdomen lateral Decubitus.

Berikut ini adalah proyeksi pada pemeriksaan Abdomen menurut

(Bontrager, 2010) :

Proyeksi Left Lateral Decubitus.

1. Posisi pasien

Pasien tidur miring dengan sisi kiri dekat dengan meja pemeriksaan

dengan posisi Knee agak difleksikan, dan lengan difleksikan di

depan kepala dan tidak ada rotasi pada bahu.

2. Posisi Obyek

Kaset diletakkan tubuh pasien dengan makaigrid tegak lurus

dimeja pemeriksaan. Pertengahan kaset berada ± 2 inchi (5 cm di

atas cristailiaca). Proksimal margin dari kaset kira-kira berada

Setinggi aksila dan tidak ada rotasi pada pelvis danshoulder

3. Central Ray

Setinggi 2 inchi (5 cm) Superior cristailiaca.

4. Focus film distance (FFD) : 100 cm


16

5. Kaset dan film : ukuran 35 x 43 cm

Gambar 2.2 Proyeksi Lesft Lateral Decubitus


(Bontrager,2010)

6. Kriteria Evaluasi

Hal-hal yang harus secara jelas di tunjukan :

a) Tampak air – filed stomach dan loops of bowel.

b) Tampak air - fluid level

c) Tampak diafragma bilateral dan sebagian besar abdomen bawah

Gambar 2.3 Hasil radiograf posisi Left Lateral Decubitus

(Bontrager, 2010)
17

2.2 Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam judul “Rancang Bangun Alalt Bantu

Pemeriksaan Radiografi Abdomen Lateral Decubitus” adalah sebagai

berikut :

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PEMERIKSAAN


RADIOGRAFI ABDOMENLATERAL DECUBITUS

Teknik pemeriksaan Abdomen


dengaan posisi Lateral Decubitus

Tidak ada alat Bantu Pemeriksaan Abdomen


dengan posisi Lateral Decubitus

Studi Rancang bangun alat bantu pemeriksaan


abdomen dengan posisi Lateral decubitus

Gambar 2.5 Kerangka Konsep


BAB III

MEDOTE PENELI TIAN

3.1 Desain Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Research and Development

(R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu dan menguji keefektifan metode tersebut. Peneliti memanfaatkan Alat

bantu pemeriiksaan foto LLD untuk menjadikan sebuah solusi, dimana Alat bantu

pemeriksaan foto LLD dengan konstruksi ringan dan bisa dipindah, sehingga

meningkatkan pelayanan terhadap pasien. Penelitian eksperimen juga merupakan

perancangan dan percobaan yang akan digunakan dalam suatu eksperimen yang

mengandung suatu uji coba atau pengamatan khusus yang di buat untuk

membuktikan keadaan yang meragukan.

18
19

3.2 Kerangka Operasional

Desain alat bantu pemeriksaan

Persiapan alat dan bahan

Proses Perakitan Rancang Bangun


alat bantu pemeriksaan foto LLD

Uji fungsi alat

Pengumpulan Data

Pengolahan data

Observasi dan Wawancara

Hasil Pembahasan

Kesimpulan

Gambar 3.1 Kerangka operasional

3.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Pengambilan data dalam penelitian ini di lakukan di Instalasi Radiologi

Rumah Sakit Tentara Dr. Soepraoen Malang pada bulan Juni 2021.
20

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hak tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2009). Pada

penelitian ini penulis memakai dua variable yaitu:

Variabel Independent: alat bantu pemeriksaan abdomen LLD

Variabel Dependent: efektifitas penggunaan alat bantu pemeriksaan abdomen

LLD pada pelayanan Radiologi

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang lengkap dan maksimal peneliti akan

menggunakan beberapa cara untuk mengumpulkan data, diantaranya adalah:

a) Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan secara langsung kepada responden penelitian. Dalam

metode observasi ini peneliti melakukan pengamatan (observasi)

terhadap alat bantu pemeriksaan radiograf abdomen dengan posisi

Lateral decubitus
21

b) Wawancara

Wawancara merupakan percakapan dengan tujuan tertentu. Yang

mana percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak atau lebih, yaitu

pewawancara ( yang mengajukan pertanyaan ) dan diwawancara

( yang memberi jawaban atas pertanyaan yang diberikan ) ( Lexy J.

Melong, 2012 ) dalam penelitian ini peneliti mewawancarai responden

yaitu perwakilan 1 Radiografer yang berada didalam ruang instalasi

Radiologi Rumah Sakit Tentara Dr. Soepraoen Malang

3.5.1 Langkah pembuatan prototype

Prototipe adalah sebuah bentuk dari bagian pada sebuah produk

yang akan digunakan untuk melakukan mengekspresikan dari logika

hingga fisik antarmuka serta eksternal yang dimana akan dilakukan

penampilan. Dari konsumen potensial sendiri menggunakan prototipe

dan juga akan melakukan penyediaan dari masukan untuk kepada tim

pengembangan sebelum melakukan pembuatan skala besarnya. Melihat

dan juga memberikan kepercayaan terhadap hal yang dimana akan

diharapkan guna untuka melakukan pencapaian dalam sebuah prototype.


22

3.5.2 Pembuatan Desain

Sebelum membuat alat bantu untuk pemeriksaan foto abdomen

posisi Lateral Decubitus, peneliti mensurvei beberapa desain yang akan

digunakan untuk alat bantu pemeriksaan abdomen Lateral Decubitus.

Dan dibuatlah desain yang sebagaimana terlihat pada gambar 4

Gambar 3.2 Desain alat

3.5.3 Persiapan Alat dan Bahan

A. Besi hollow

Besi hollow ini digunakan untuk penahan kaset agar kaset tidak

jatuh kedepan dan penahan dudukan kaset agar tidak jatuh

kebelakang. Pemilihan besi siku lubang ini dikarenakan ukurannya

yang kecil dan ringan ringan sehingga mudah disimpan.

Gambar 3.3 Besi hollow


23

A. Siku Lipat

Pemilihan Siku Lipat ini dikarenakan fungsinya yang

sangat membantu untuk menyambungkan dudukan kaset dengan

penahan dudukan kaset. Selain itu siku lipat ini juga tidak

menghabiskan tempat untuk penyimpanan karena dapat dilipat

Gambar 3.4 Siku lipat


B. Baut

Pemilihan baut ini dikarenakan lebih efektif dan lebih

mudah dilepas pasang daripada paku selain itu baut juga dapat

bertahan lama dan tidak mudah berkarat

3.5.4 Prosedur Perakitan Alat Bantu Pemeriksaan Foto LLD

Langkah rancang bangun yang akan dilakukan :

Menyiapkan alat dan bahan untuk merancang alat bantu

pemeriksaan foto LLD Membuat rancangan atau sketsa gambar untuk

merancang alat alat bantu pemeriksaan foto LLD dan menentukan

letak setiap komponen yang akan digunakan dalam rangkaian.

Merancang alat bantu pemeriksaan foto LLD yang dimulai dari:


24

a. Memotong Besi Hollow dengan panjang 40 cm dan lebar 45 cm

Sebagai penempatan kaset ukuran 35x43

b. Memasang besi hollow sebagai kerangka dibagian kanan dan

bawah.

c. Memasang besi hollow pada bagian belakang kerangka

menggunakan baut sebagai kaki-kaki.

d. Memasang siku lipat di bagian besi hollow belakang untuk

sambungan ke besi hollow lain sebagai penahan agar kaset tidak

jatuh ke belakang.

e. Mengecek dan merapikan kembali komponen-komponen yang

telah terpasang.

f. Alat bantu pemeriksaan foto abdomen posisi Lateral Decubitus siap

digunakan
25

3.5.5. Tahap pengujian

3.5.5.1 Uji fungsi

Untuk mengetahui efectivitas alat maka dilakukan pengujian

dengan cara sebagai berikut :

No Pengujian baik Sedang kurang Keterangan


1 Bisa dipergunakan untuk
foto lld
2 Dapat menahan beban
kaset
3 Tidak mudah roboh atau
bergerak
4 Tingkat keberhasilan foto
dengan alat
5 Tidak mengganggu
pasien
6 Kemudahan pemasangan
kaset
Tabel 3.1 uji fungsi
26

3.5.5.2 Uji kekuatan bahan

Untuk menguji ketahanan bahan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

N Pengujian Baik Sedang Kurang Keterangan

o
1 Alat bantu tidak mudah

bengkok
2 Alat bantu mudah

disimpan
3 Alat bantu bersifat

portabel
Tabel 3.2 uji kekuatan bahan
3.5.5.3 Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana pendapat anda


terkait desain alat yang saya
buat ?
2 Bagaimana pendapat anda
terkait fungsi alat bantu tersebut
?
3 Menurut anda apakah cara kerja
alat bantu ini sesuai dengan
teori ?
4 Apa ada kekurangan pada alat
bantu?
Tabel 3.3 wawancara penguji alat
27

3.6 Analisa data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Analisa data dimulai dengan pengolahan data yang

diperoleh melalui proses observasi dan wawancara secara langsung terhadap

alat bantu pemeriksaan abdomen posisi Lateral Decubitus. Setelah itu peneliti

melakukan proses editing terhadap data yang sudah dihasilkan dari observasi

dan wawancara. Data tersebut digunakan untuk membahas permasalahan

yang ada, kemudian diambil kesimpulan dan saran.

3.7 Etika penelitian

Dalam penelitian penulis berusaha untuk memperhatikan etika yang harus

dipatuhi dalam pelaksanaannya, mengingat bahwa penelitian kesehatan akan

berhubungan langsung dengan manusia. Penulis menjelaskan dan

mendeskripsikan tahapan yang dilakukan dalam menjamin hak responden,

dibidang kesehatan etika penilitian meliputi :

1. Informed consent ( surat persetujuan )

Responden mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan

penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas

berpartisipasi atau menolak menjadi responden.

2. Anominity ( tanpa nama )

Responden mendapatkan hak untuk tidak disebutkan namanya

oleh peneliti.
28

3. Convidentiality ( kerahasiaan )

Responden memiliki hak untuk dijamin kerahasiaannya dalam

memberikan data.

4. Right to self determination

Dalam penelitian ini peneliti memberikan hak kepada responden

untuk bersedia menjadi responden atau tidak.

5. Right to privacy

Responden memiliki hak untuk dijaga kerahasiaannya.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai Studi rancang bangun

alat bantu pemeriksaan Abdomen posisi Lateral Decubitus di Instalasi

Radiologi Rumah Sakit Tentara Dr. Soepraoen Malang, maka diperoleh

beberapa hal penting yang berkaitan dengan penulisan karya tulis ilmiah

ini

4.1.1 Data Umum

4.1.2.2 Gambaran Umum Tempat Penelitian

Instalasi radiologi Rumah Sakit Tentara Dr.

Soepraoen Malang terletak tepat dibagian pusat dekat instalasi

gawat darurat Rumah Sakit Tentara Dr. Soepraoen Malang.

Instalasi radiologi merupakan perangkat penunjang bagi dokter

untuk mendiagnosa suatu patologi. Pelayanan radiologi

dilaksanakan 24 jam. Rumah Sakit Tentara Dr. Soepraoen Malang

merupakan suatu Rumah Sakit swasta. Di instalasi Radiologi

tersebut teknik pemeriksaan Abdomen dengan posisi Lateral

Decubitus belum menggunakan alat bantu, sehingga masih

meminta bantuan keluarga pasien untuk menahan kaset

29
30

.1.1.2 Gambaran Umum Sampel dan Responden

Hasil rancang bangun alat bantu pemeriksaan abdomen

dengan posisi lateral decubitus ini berbentuk kerangka

dengan ukuran panjang 43cm, tinggi 35 cm dan lebar 15 cm

. Responden yang dipilih untuk mengevaluasi radiograf dari

sampel penelitian hanya 1 responden dengan jenjang

pendidikan D3 Radiodiagnostik.

4.1.2 Data Khusus

4.1.2.1 Perancangan viewing box

a. Memotong Besi Hollow dengan panjang 40 cm dan lebar

45 cm Sebagai penempatan kaset ukuran 35x43

b. Memasang besi hollow pada bagian belakang kerangka

menggunakan baut sebagai kaki-kaki.

c. Memasang siku lipat di bagian besi hollow belakang untuk

sambungan ke besi hollow lain sebagai penahan agar kaset

tidak jatuh ke belakang.

d. Mengecek dan merapikan kembali komponen-komponen

yang telah terpasang.

e. Alat bantu pemeriksaan foto abdomen posisi Lateral

Decubitus siap digunakan

4.1.2.2 Uji fungsi rancang bangun alat bantu pemeriksaan abdomen

posisi Lateral Decubitus

30
31

Uji fungsi dan alat pada rancang bangun alat

pemeriksaan foto Abdomen posisi Lateral decubitus ini

meliputi uji fungsi pada cara kerja dan uji kekuatan bahan.

Setelah dilakukan uji fungsi didapatkan hasil sebagai

berikut:

a. Hasil uji fungsi cara kerja rancang bangun alat pemeriksaan

foto Abdomen posisi Lateral decubitus dapat disusun dalam

table seperti di bawah ini:

b. Pengujian baik sedang kurang Keterangan


1 Bisa dipergunakan √ Sangat bisa dan dapat
untuk foto lld mengurangi paparan
radiasi kepada keluarga
pasien
2 Dapat menahan beban √ Bahan yang digunakan
kaset cukup tebal
3 Tidak mudah roboh atau √ Mempunyai kaki kaki
bergerak yang baik konstruksinya

4 Tingkat keberhasilan √ Hasil foto masih sama


foto dengan alat dengan teori yang
diajarkan dan tidak
mengalami eror
5 Tidak mengganggu √ Pasien atau keluarga
pasien pasien tidak perlu lagi
pegang kaset dan pasien
fokus memposisikan diri
6 Kemudahan √ Tidak ada kesulitan saat
pemasangan kaset pemasangan dan ruang
tempat kaset
mempunyai ukuran pas

31
32

Berdasarkan table diatas dapat dijelaskan bahwa alat bantu pemeriksaan

abdomen posisi lateral decubitus dapat digunakan untuk membantu

pemeriksaan Abdomen posisi lateral decubitus dan dapat menambah proteksi

radiasi kepada keluarga pasien.

B Hasil uji ketahanan bahan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

No Pengujian Baik Sedang Kurang Keterangan

1 Alat bantu tidak √ Bahan yang

mudah bengkok digunakan tebal

dan tidak mudah

bengkok
2 Alat bantu mudah √ Alat bantu bisa

disimpan dilipat sehingga

saat disimpan tidak

memerlukan ruang

yang banyak
3 Alat bantu bersifat √ Alat bantu tidak

portabel terlalu berat dan

mudah dibawa
Tabel 4.2 Hasil Wawancara Uji Ketahanan Bahan

Pada tabel diatas dapat dikatakan alat bantu mempunyai

kekuatan bahan yang tebal dan tidak terlalu berat sehingga mudah

untuk dibawa dan untuk penyimpanan alat tidak perlu ruang yg cukup

luas.

32
33

C. Pendapat Responden terhadap alat bantu.

Dari hasil wawancara responden penilaian terhadap alat

bantu yaitu alat bantu mudah digunakan. Dari segi pemasangan

kaset dan saat diposisikan begitu mudah , sehingga dengan adanya

alat tersebut para petugas radiologi dapat terbantu saat melakukan

pemeriksaan abdomen dengan posisi Lateral Decubitus. Dari sisi

teori pemeriksaan abdomen dengan posisi lateral dengan posisi

Lateral Decubitus tidak dijelaskan menggunakan alat. Maka dari itu

hasil dari penelitian rancang bangun alat bantu pemeriksaan ini

dapat memberikan kemudahan kepada petugas radiologi dan dapat

meningkatkan presentase keberhasilan hasil radiograf. Akan tetapi

alat masih ada sedikit kekurangan, yaitu pada berat alat sehingga

masih ada sedikit kemungkinan alat untuk bergerak dan hasil

radiograf kurang maksimal. Untuk menutup kekurangan tersebut

seharusnya ada tambahan beban di bagian kaki-kaki lat bantu

sehingga berat alat bisa bertambah dan alat tidak ada lagi

kemungkinan untuk bergeser.

33
34

Gambar 4.1 Alat bantu Pemeriksaan Abdomen dengan posisi Lateral Decubitus

Gambar 4.2 Alat bantu pemeriksaan saat digunakan untuk pemeriksaan

34
35

4.2 Pembahasan

4.2.1 Rancang bangun Alat bantu pemeriksaan Abdomen posisi Lateral

Decubitus

Rancang bangun Alat bantu pemeriksaan Abdomen posisi Lateral

Decubitus ini dibuat menggunakan besi hollow ukuran 44cm x 35cm

sebagai rangka dan besi hollow ukuran 15cm sebagai kaki kaki dan

juga menggunakan siku lipat kecil sebagai penyambung kaki kaki ke

bagian kerangka.

Alat bantu pemeriksaan Abdomen posisi Lateral Decubitus ini

berbentuk kerangka dengan dengan ukuran panjang 44 cm dan tinggi

35 cm dengan ketebalan 2cm dan berat ± 1.5 kg. Modifikasi yang

telah dilakukan ini sudah cukup sesuai dengan kondisi dimana kaset

tidak mudah roboh dan alat bantu tidak mengganggu pasien.

Dalam pembuatan Alat bantu pemeriksaan Abdomen posisi

Lateral Decubitus ini didapatkan ruang alat sedikit lebar yang

menyebabkan kaset sedikit goyang dan besi tidak terlalu berat agar

berat dari Alat bantu pemeriksaan Abdomen posisi Lateral Decubitus

ini ringan dan mudah untuk di bawa.

35
36

4.2.2 Prinsip kerja rancang bangun Alat bantu pemeriksaan Abdomen

posisi Lateral Decubitus

Prinsip kerja dari Alat bantu pemeriksaan Abdomen posisi

Lateral Decubitus ini menambah Proteksi Radiasi kepada keluarga

pasien, dengan adanya alat ini keluarga pasien tidak perlu lagi

menahan kaset agar tidak roboh dan mendapat paparan radiasi.

Prinsipnya ketika Alat bantu pemeriksaan Abdomen posisi

Lateral Decubitus diposisikan dengan keadaan kaki-kaki dibuka

dan diletakkan di belakang pasien kemudian kaset diletakkan di

bagian ruang yang sudah disediakan dan kemudian alat siap

digunakan.

4.2.3 Uji fungsi dan ketahanan rancang bangun Alat bantu pemeriksaan

Abdomen posisi Lateral Decubitus

Uji fungsi rancang bangun Alat bantu pemeriksaan

Abdomen posisi Lateral Decubitus ini dapat membantu petugas

mengatasi permasalahan yang ada di lapangan. Ketika keluarga

pasien yang harusnya membantu memegangi alat dan terkena

hamburan sinar radiasi. Maka alat bantu pemeriksaan abdomen

posisi lateral decubitus ini dapat berfungsi tanpa harus kaset

dipegang oleh keluarga pasien. Dan alat bantu tersebut juga mudah

digunakan dalam membantu petugas saat melakukan pemeriksaan.

Dengan demikian rancang bangun ini dapat dikatakan berfungsi

dengan baik dan tidak terlalu bersimpangan dengan teori yang

sudah dijelaskan.
37

Pada penelitian ini juga terdapat kekurangan yaitu berat alat sedikit

kurang sehingga alat masih ada sedikit kemungkinan untuk bergerak.

Maka sebenarnya hal ini dapat diatasi dengan menambah beban yang

digunakan di bagian kaki-kaki ditambah agar mampu memenuhi

standar. akan tetapi hal ini tidak dapat dilakukan penulis dikarenakan

adanya keterbatasan waktu penelitian.

Gambar 4.3 Hasil foto menggunakan alat bantu

Kriteria hasil Radiografi Abdomen Posisi Lateral Decubitus:

1. Diafragma dan Abdomen bawah terlihat.

2. Batas air dan udara ( Air-Fluid Level ) di

Abdomen dengan soft tissue tampak di Anterior

Abdomen.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil rancang bangun bangun alat bantu pemeriksaan

Abdomen posisi Lateral Decubitus sebagai upaya peningkatan proteksi

radiasi di pelayanan radiologi dengan menggunakan observasi dan

wawancara maka dapat disimpulkan bahwa Secara konstruksi alat dan

bahan yang digunakan adalah bahan yang mudah dicari di toko bangunan

biasa. Perancangan alat mudah dan dapat dibuat dengan kurun waktu

singkat. sistem perancangan alat ini menggunakan besi hollow, siku lipat

kecil, baut, cat semprot. Untuk perancangan kedua yaitu menggabungkan

keseluruhan komponen. Alat mudah diposisikan dan mudah di simpan.

Menurut responden alat bantu pemeriksaan Abdomen posisi Lateral

Decubitus yang sudah diujikan layak digunakan sebagaimana mestinya

karena beban yang cukup dan memiliki tingkat keberhasilan yang baik

serta mudah untuk digunakan, dan untuk ketahanan bahan menurut

responden alat mempunyai bahan yang kuat, tidak mudah bengkok dan

alat tidak membutuhkan ruang yang besar saat disimpan

38
39

5.2 SARAN

Menurut hasil diskusi dengan responden Alat masih ada

kekurangan dibagian berat alat sehingga masih ada sedikit kemungkinan

untuk bergerak atau goyang. Untuk mengatasi hal tersebut perlu

menambah beban pada kaki-kaki perlu menambahkan komponen besi

hollow yang dipasang diatas kaki-kaki.


DAFTAR PUSTAKA

Rasad, Sjahriar. 2005, Radiologi Diagnostic, Edisi kedua, PT.Gramedia Pustaka

Bontrager, Kenneth. L, 2002, Text Book Of Radiography Volume 1. Ninth

edition, London. Wiliam

Maleuka, 2007. Teknik Radiologi Edisi Delapan. Jakarta

Griffith, 2003. Anatomi Fisiologi For Student. London

Trauma. 2012. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Buku Kedokteran EGC,

Jakarta.

Annonyomous, 2015. Profil kesehatan indonesia 2014. : Jakarta Depertemen

Kesehatan Republik Indonesia

Akhadi, Muklis. 2000. Dasar-Dasar Proteksi Radiasi, Jakarta: Rineka Riserved

Nawawi,

Hadari, 2010. Metode Penelitian Ilmiah. Jakarta. Rineka CiptaNotoatmodjo,

Soekidjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Wiryosimin, S. 1995, Mengenal azas Proteksi Radiasi, FMIPA Institusi Teknologi

Bandung: Bandung.

Moenir.2006. Sarana pelayanan kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1014/MENKES/SK/XI 2008 Standar

Pelayanan Radiologi Diagnostik DI Sarana Pelayanan Kesehatan ( diakses

27 April 2021)

40
BAPETEN, 2011. Pelayanan radiologi diagnostik dan sarana pelayanan kesehatan

(diakses 27 April 2021 ) Depkes RI. 2005. Standart Pelayanan Rumah

Sakit, Jakarta : Depertemen RI

41
LAMPIRAN

Lampiran 1

42
Lampiran 2

Lampiran 3

43
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK RADIOLOG

STUDI RANCANG BANGUN ALAT BANTU PEMERIKSAAN ABDOMEN

POSISI LATERAL DECUBITUS DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH

SAKIT TENTARA DR. SOEPRAOEN MALANG

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah alat bantu dapat dipergunakan untuk pemeriksaan Abdomen

posisi Lateral decubitus ?

- Sangat bisa digunakan dan dapat mengurangi paparan radiasi

kepada keluarga pasien

2. Apakah alat bantu dapat menahan beban kaset ?

- Setelah saya coba dan saya perhatikan alat bantu mampu

menahan beban kaset

3. Apakah alat bantu tidak mudah roboh dan bergerak ?

- Alat bantu pemeriksaan tidak mudah roboh. Karena kaki-kaki

mempunyai konstruksi yang baik

4. Tingat keberhasilan foto saat menggunakan alat bantu ?

- Tingkat keberhasilan foto 80% baik. Tidak terjadi kegagalan

selama menggunakan alat

5. Apakah saat melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat pasien

terganggu ?

44
- Tidak sama sekali. Karena pasien atau keluarga pasien tidak

perlu menahan kaset agar tidak roboh

6. Apakah ada kesulitan saat pemasangan kaset dan memposisikan alat ?

- Tidak ada kesulitan sama sekali karena alat bantu memiliki

ruang kaset yang pas.

45
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK RADIOLOG
STUDI RANCANG BANGUN ALAT BANTU PEMERIKSAAN ABDOMEN

POSISI LATERAL DECUBITUS DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH

SAKIT TENTARA DR. SOEPRAOEN MALANG

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah alat bantu mudah disimpan ?

- Sangat mudah disimpan. Karena alat bantu bisa dilipat dan saat

penyimpanan tidak memerlukan ruang yang luas

2. Apakah alat bantu tidak mudah bengkok ?

- Saya kira dengan bahan yang digunakan sekarang alat bantu

tidak mudah untuk bengkok atau rusak

3. Apakah alat bantu bersifat portable ?

- Sangat portable, karena alat bantu tersebut tidak terlalu berat

dan mudah dibawa kemana saja.

46
Lampiran 5

47
Lampiran 6

HASIL RADIOGRAF ABDOMEN POSISI LATERAL DECUBITUS

MENGGUNAKAN ALAT BANTU

Nama : Tn. X

Jenis kelamin : Laki-Laki

Umur : 25 th

48

Anda mungkin juga menyukai