Anda di halaman 1dari 5

STUDI LITERATUR PENGARUH PAPARAN RADIASI DARI PANORAMIK

TERHADAP KELENJAR SALIVA

Disusun oleh :

DIAH PITALOKA

1810505024

PRODI DIII RADIOLOGI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2020
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Radiologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang menggunakan energi pengion dan
bentuk-bentuk energi lainnya (non pengion) dalam bidang diagnostik dan terapi, yang meliputi
energi pengion yang dihasilkan oleh generator dan bahan radioaktif seperti sinarx.
Radiodiagnostic adalah investigasi yang menggunakan radiasi sinar-x dalam mendiagnosis
penyakit pada tubuh manusia yaitu ditampilkan dalam bentuk hitam putih. Salah satu alat
radiodiagnostik yaitu dental. Dental merupakan alat untuk mendiagnosis gangguan pada gigi,
menegakkan diagnosis, merencanakan perawatan, dan mengevaluasi hasil perawatan dimana
salah satu tipe yang sering digunakan yaitu radiografi panoramic. Radiografi panoramik akan
memperlihatkan daerah mandibula dan maksila yang lebih luas dalam satu film dan salah satu
indikasinya yaitu untuk mengetahui keadaan gigi atau benih gigi pada rencana perawatan
ortodontik. Perawatan ortodontik dilakukan sedini mungkin dalam periode geligi campuran
untuk memperbaiki adanya kelainan dentofasial sebelum gigi permanen erupsi semua,
diagnosis dibuat sedini mungkin yaitu pada usia 7-8 tahun. Dental radiology menggunakan
sumber energi sinar-x dalam radiasinya (Frommer,2005)

Radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau
melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata
radiasi ionisasi, tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik, radiasi akustik, atau
untuk proses lain yang lebih jelas. Interaksi awal antara radiasi pengion dan suatu bahan terjadi
pada tingkat electron dalam 10-13 detik pertama setelah paparan. Perubahan ini mengakibatkan
modifikasi molekul biologis dalam hitungan detik hingga jam berikutnya. Pada prosesnya,
perubahan dapat menyebabkan perubahan dalam sel dan organisme yang bertahan selama
berjam-jam, beberapa decade, dan bahkan mungkin berlanjut ke generasi-generasi berikutnya.
Perubahan ini dapat menyebabkan cedera atau kematian. Pemanfaatan radiasi pengion berupa
sinar-X selain memberikan manfaat bagi dunia kedokteran, juga berpotensi memberikan efek
merugikan bagi pekerja, pasien dan masyarakat. Efek samping dari radiasi dikelompokkan
menjadi dua kategori, yaitu efek deterministik dan efek stokastik. Efek deterministik
didasarkan pada kematian sel dan memiliki hubungan dengan dosis ambang. Apabila dosis
yang diberikn berada di bawah ambang batas maka tidak muncul efek klinis. Apabila dosis
paparan yang diberikan berada di atas ambang batas, maka keparahan kerusakan meningkat
sesuai dosisnya. Sedangkan efek stokastik adalah efek yang timbul tanpa dipengaruhi besar
dosis paparan .Beberapa efek merugikan yang muncul pada tubuh manusia karena terpapar
oleh sinar-X segera teramati tidak berselang lama dari penemuan sinar-X. Efek merugikan itu
berupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit, mata, tiroid, serta saliva (Desitarina,2015)

Dosis radiasi yang diterima oleh tubuh dapat meyebabkan kerusakan DNA
(Deoxyribonucleic Acid) sehingga akan memicu aktifitas gen p53 yang berperan dalam proses
kematian sel atau apoptosis. Apoptosis merupakan kematian sel yang terprogram (Programed
Cell Death) yang bertujuan untuk mempertahankan kestabilan populasi sel. Kerusakan DNA
yang terjadi akibat adanya reaksi ionisasi mempengaruhi terbentuknya senyawa radikal bebas
yang berinteraksi dengan molekul molekul air disekitar DNA termasuk sel-sel asini serus
dalam kelenjar saliva. Sel-sel asini serus lebih dominan berada pada kelenjar parotis yang
merupakan kelenjar terbesar dalam kelenjar saliva. Sel yang mengalami apoptosis akibat
paparan radiasi akan mengalami penurunan volume saliva. Penurunan volume dan laju saliva
mempengaruhi kapasitas buffer sehingga menyebabkan penurunan kadar pH didalam mulut
dan kondisi rongga mulut menjadi asam (Prasko,2011)

Pengaruh besar kecilnya efek samping atau komplikasi yang didapat selama mendapat
pajanan radiasi sinar-x dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah besarnya dosis
radiasi. Dosis rendah dari radiasi sinar-x yang sering digunakan berada dalam rentang 0,1-10
mSv. Dosis efektif pemeriksaan diagnostik sinar X pada panoramic radiografi dari 9x10-6
sampai 24x10-6 Sv. Penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2012) terlihat adanya peningkatan
apoptosis dan nekrosis pada sel akibat peningkatan dosis radiasi sinar-x yang dimulai dari dosis
0,8 mSv, 0,16 mSv, dan 0,24 mS. Dosis rendah maupun tinggi akibat radiasi sinar-x dapat
menyebabkan apoptosis pada sel. Kerusakan kelenjar saliva akibat radiasi kearea kepala dan
leher selain berakibat menurunnya volume saliva juga akan meningkatkan kekentalan dari
saliva, oleh sebab itu dipakai istilah curah saliva menurun. Penurunan volume saliva akan
menyebabkan kepekatan saliva meningkat sehingga pH saliva akan menjadi lebih rendah.
Keadaan tersebut mempercepat proses demineralisasi enamel gigi yang selanjutnya dapat
menyebabkan Jumlah Streptococcus mutans dan Lactobacilli akan meningkat sehingga akan
menyebabkan karies gigi. Penurunan sekresi saliva akan berpengaruh juga pada kandungan
protein, kandungan elektrolit, kapasitas buffer, dan perubahan mikrofloral normal rongga
mulut.
Pada saat pemeriksaan sering ditemukan bahwa pekerja maupun pasien tidak menggunakan
pelindung atau apron radiasi untuk melindungi organ-organ sensitif tersebut. Dari latar
belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan peneliti lebih lanjut mengenai
“Pengaruh pajanan radiasi dari radiografi panoramic terhadap saliva” dengan dosis yang
umumnya dipakai pada beberapa kali pemeriksaan radiografi panoramic.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:

1. Apa saja yang terjadi pada kelenjar saliva setelah terpapar radiasi
2. Pada dosis radiasi berapakah saliva mengalami perubahan

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh radiasi terhadap kelenjar saliva dan orang-
organ disekitarnya (kepala) serta apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi paparan radiasi
berlebihan kepada organ lain selain gigi saat pemeriksaan radiografi panoramic

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :

1. Manfaat untuk ilmu pengetahuan yaitu memberikan informasi tentang pengaruh radiasi
terhadap kelenjar saliva dan organ-organ disekitar kepala.
2. Manfaat untuk pelayanan kesehatan yaitu memberikan pengetahuan dalam pengelolaan
masalah kesehatan gigi dan mulut pada pasien sebelum, selama, dan setelah melakukan
Pemeriksaan Radiografi Panoramik
3. Manfaat untuk penelitian yaitu menjadi landasan untuk penelitian lebih lanjut, sehingga
berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan informasi ilmiah mengenai masalah
yang dapat timbul akibat paparan radiasi setelah pemeriksaan Radiografi Panoramik.
Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka jenis penelitian yang akan digunakan
merupakan penelitian studi literature. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan mencari
referensi teori yang relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi teori
yang diperoleh dengan jalan penelitian studi literatur dijadikan sebagai fondasi dasar dan alat
utama bagi praktek penelitian ditengah lapangan.

2. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah pasien yang menjalani pemeriksaan
radiologi panoramic pada gigi.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dan informasi yang digunakan adalah studi dokumen dengan
data sekunder. Penelitian dengan data sekunder menggunakan data yang diperoleh peneliti dari
sumber yang sudah ada atau mengambil data di pustaka, membaca, mencatat, dan mengolah
bahan penelitian.

4. Analisis Data

Data hasil penelitian yang telah dikumpulkan kemudian ditabulasi dan selanjutnya dianalisa,
setelah analisa data dengan menggambarkan data yang sudah dikumpulkan lalu mempelari dan
menarik kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai