CILEUNGSI BOGOR
Disusun oleh:
SETIYOBUDI
2014019
BOGOR
Nama : Setiyobudi
NIM : 2014019
Pembimbing,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
BOGOR
Nama : Setiyobudi
NIM : 2014019
Telah diujikan pada ujian Tugas Akhir / Karya Tulis Ilmiah oleh dewan penguji
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Akadem Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi Persada Nusantara Bekasi
Direktur,
iii
ABSTRAK
iv
Kata kunci : Osteoarthritis, Os Patella, AP Weightbearing, Tangential axial or
sunrise/ skyline (inferosuperior, Hughston, and Settegast methods), dan
Superoinferior sitting tangential method (Hobbs modif cation)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
Bearing Dan Skyline Method Di Instalasi Radiologi RSUD Cileungsi Bogor yang
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang berbahagia ini
v
4. Seluruh staf pengajar dan pengelola progam studi DIII Teknik
6. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu.
masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik dan
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
ABSTRAK.......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR........................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
vii
2.5 Proteksi Radiasi.......................................................................... 19
4.1 Hasil............................................................................................ 38
4.2 Pembahasan................................................................................. 45
5.1 Kesimpulan................................................................................47
5.2 Saran..........................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Anatomi Knee Joint dan proximal tibiofibular joint proyeksi
ix
Gambar 2.11 Hasil Gambaran Radiograf Proyeksi Skyline Metode
(Bontrager, 2018)..........................................................................
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Knee joint adalah sendi engsel yang terbentuk dari kedua kondilus
terletak di atas permukaan patellar yang halus pada femur dan diatas itu
Facies anterior dapat dibagi menjadi tiga bagian dan bergabung dengan
1
indikasi yaitu fraktur, dislokasi atau luksasi, arthritis, dan osteoarthritis.
2
2
lutut, salah satunya adalah radang sendi yang biasa dikenal dengan istilah
susunan tulang.
diagnosis. (Kesawa sudarsih, dkk, 2015). Maka dari itu diperlukan suatu
patella.
method.
a. Bagi pembaca
b. Bagi Institusi
d. Bagi penulis
Bogor.
sebagai berikut
BAB I : PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keterangan:
1.Anteriorcruciate ligament (ACL)
2.Lateral condylee
3.Lateral meniskus
4.Fibular lateral collateral ligament
5.Fibula
6.Patellar surface
7.Femur
8.Posterior cruciate ligament (PCL)
9.Medial condylee
10. Medial meniscus
11.Transverse ligament
12.Tibial collateral ligament
13.Tibia
kompleks dalam tubuh manusia. Knee joint terdiri dari femur, tibia,
femorotibial joint yang berada diantara dua condyle yaitu condyle dari
7
8
Keterangan gambar :
1. Femur
2. Posterior cruciate ligament
3. Anterior cruciate ligament
4. Fibular lateral collateral
ligament (LCL)
5. Tendon of popliteus muscle
6. Lateral meniscus
7. Infrapatellar fat
8. Patellar ligament
9. Fibular latral collateral
ligament
10. Patellar ligament
11. Proximal tibiofibullar
12. Fibula
13. Tibia
Gambar 2.2. Anatomi Knee Joint dan proximal tibiofibular joint proyeksi anterior oblique
(Bontrager,2018)
(Long, 2016).
Keterangan gambar:
1. Greater trochanter
2. Head
3. Neck
4. Lesser trochanter
5. Popiteal surface
6. Adductor tubercle
7. Medial epicondylee
8. Medial condylee
9. Intercondylear
fossa (notch)
10. Lateral
epicondylee
11. Lateral condylee
2) Os Tibia
Tibia adalah tulang terbesar dari dua tulang penyusun tulang kaki.
Pada bagian proksimal tibia terdapat dua tonjolan yang disebut kondilus
posterior sebesar 10° sampai 20°. Diantara dua tibial plateau terdapat
artikulasi dengan head fibula, pada bagian anterior ada tonjolan berbentuk
tajam disebut crest anterior. Pada bagian distal terdapat tonjolan yang
Gambar 2.4 Anatomi tibia dan fibula dari posisi anterior (Long, 2016)
3) Tulang Fibula
fibula terdapat tulang yang berbentuk kerucut yang disebut apex dan di
Dilihat secara axial malleolus lateral lebih posterior sekitar 15˚ sampai
4) Tulang Patella
Keterangan:
1. Base
2. Apex
3. Facet for lateral
condylee of femur
4. Facet for medial
condylee of femur
5. Surface for the patellar
ligament
1. Pengertian Osteoarthritis
panggul atau bahu, dapat terserang, tetapi dapat tersebar ke lutut dan sendi.
terbentuknya bibir dipinggirannya dan berakibat rasa sakit pada kaki dan
tulang, synovitis ringan dan kapsul fibrosis. Penyakit tersebut sangat kerap
menimpa usia setengah baya dan lanjut usia serta orang orang dengan usia
posterior lutut terjadi pada kartilago. Kerusakan ini terjadi akibat adanya
2. Jenis Osteoarthritis
tiga atau lebih lokasi sendi. Osteoarthritis lutut juga dapat digolongkan
et al., 2017).
13
terjadinya osteoarthritis
2) Obesitas
3) Genetik
2.3 Sinar-X
dengan gelombang radio, panas, cahaya dan sinar ultraviolet, tetapi dengan
benda. (Rasad,2015).
(elektron negatif).
(anoda) dan kutub negatif (katoda) maka elektron pada katoda maka
elektron orbit yang ada pada atom target (anoda) akan terpantal keluar.
electron selalu saling mengisi tempat yang kosong, jadi ada elektron lain
besar) ke yang lebih dalam (elektron lebih rendah), maka terjadi sisa
energi.
daya tembusnya.
atau zat yang akan dilaluinya. Hal ini akan mengakibatkan pada
suatu zat sesuai dengan berat atom atau kepadatan bahan atau zat
tersebut.
17
6. Ionisasi Efek primer sinar-X yang apabila mengenai bahan atau zat
radioterapi.
meliputi
1. Densitas
2. Kontras
3. Ketajaman
4. Detail
2018).
sebanyak mungkin tapi tetap menjaga kualitas citra. Paparan radiasi yang
dimaksud disini adalah radiasi yang diterima oleh operator, pasien, dan
(Lestari,2019).
intervensional.
2. Limitasi
Yang dimaksud nilai batas dosis disini adalah dosis radiasi yang
tahun tidak tergantung pada laju dosis. Penetapan NBD ini tidak
3. Optimasi
1. Proyeksi PA
anterior.)
FFD : 102 cm
Kaset : 24 x 30 cm
atau IR
FFD : 102 cm
Kaset : 24 x 30 cm
mengganggu radiografi.
penyangga kaki.
rileks.
25
sinar x-ray
FFD : 123-183 cm
mengganggu radiografi.
26
kaki.
Kaset : 35x 43 cm
27
mengganggu radiografi.
– 60 derajat
50-60 derajat.
FFD : 102-123 cm
radiografi.
90 derajat
FFD : 102-123 cm
Gambar 2.15 proyeksi Skyline Metode Settegast seated variation (Bontrager, 2018)
29
7. Proyeksi AP WeightBearing
mengganggu radiografi.
FFD : 102 cm
Kaset : 35 x 43 cm
tinggi akan lebih banyak menyerap sinar-x yang kemudian diteruskan dan
2016).
disimpan dalam image plate diubah menjadi sinyal listrik oleh laser
spasial. Pada objek yang sama, dua titik dapat dipisahkan satu sama lain.
resolusi spasial, maka nilai kualitas citra digital dapat diketahui secara
2.7.1 Komponen CR
1. Pesawat Sinar-X
dkk,2016).
32
2. Computer Radiography
terdiri dari 18x24 cm, 24x30 cm, 35x35 cm, dan kadang dijumpai
4. Image Reader
dalam Image Plate dilakukan oleh laser yang terdapat dalam plate
imaging reader.
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Pasien Hasil
Pemeriksaan os
2. Film X-Ray perbandingan
patella di
3. Kaset gambaran
Instalasi
4. Pesawat radiografi os
Radiologi RSUD
Sinar-X patella
Cileungsi, Bogor
35
3.2.1 Input
1. Pasien datang ke unit radiologi dengan keluhan nyeri pada kedua lutut.
3. Kaset adalah suatu alat untuk menempatkan yang akan ataupun sudah di
ekspose
menghasilkan sinar x.
3.2.2 Proses
3.2.3 Output
3.3.1 Observasi
3.3.2 Wawancara
3.6.1 Populasi
Osteoarthritis.
38
3.6.2 Sampel