Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

4.1.1 PROFIL RUMAH SAKIT ANANDA BEKASI

a. Gambaran Rumah Sakit Ananda Bekasi

Rumah Sakit Ananda berawal dari klinik Praktek Dokter

Bersama yang telah berdiri sejak tahun 1994. Karena dari tahun ke

tahun Klinik Spesialis Ananda mendapat sambutan yang positif dari

masyarakat maka atas Prakarsa dari Ibu Hj. Lidesma yang berprofesi

sebagai seorang bidan dan H.M.Marali Tarmizi, pada awal tahun 2021

mulai didirikan Rumah Sakit Ananda berdasarkan surat izin

mendirikan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

Nomor:503/SK.2.14-RS / 2021 tanggal 25 januari 2001. Satu tahun

kemudian tepatnya pada tanggal 29 januari 2002 Rumah Sakit Ananda

mulai beroperasi berdasarkan surat izin dari Walikota Bekasi Nomor.

445.1/002 / Diskes / 2002. Juncto Nomor.445.1/001/ Kes.3 /II/2007

tanggal 09 februari 2007, Juncto Nomor

445/Kep.33/I/ISPRS-BPPT/2012 yang dikeluarkan oleh BPPT

Provinsi Jawa Barat.

Lokasi Rumah Sakit Ananda cukup strategis terletak di Jl.

Sultan Agung No 173 (Jalan Raya Bekasi km 28) yang berada di kota

Bekasi dan berbatasan langsung dengan kota Jakarta Timur, dikelilingi


perusahaan-perusahaan industri besar disekitarnya, didukung dengan

nuansa modern dan islami, serta atmosfir suasana kekeluargaan,

pelayanan yang ramah dan menganggap setiap pasien yang datang

adalah yang paling utama untuk dilayani sebaik mungkin dengan

ikhlas, disamping harganya kompetitif bila dibandingkan dengan

rumah sakit yang setara dengan fasilitas yang sama membuat Rumah

Sakit Ananda diminati masyarakat sekitar.

Seiring dengan perkembangan yang cukup pesat, sebagai

upaya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan memuaskan

kepada masyarakat luas khususnya masyarakat Bekasi dan sekitarnya,

pada tahun 2006 dilakukan penambahan sarana fisik rumah sakit

Ananda dengan membangun Gedung baru lantai 4 dilengkap dengan

fasilitas modern dan canggih. Bangunan tambahan Rumah Sakit

Ananda tersebut merupakan sebuah Gedung yang cukup megah berdiri

diatas area seluas 7800 m2, pada tanggal 30 maret 2008 Rumah Sakit

Ananda diresmikan oleh Walikota Bekasi. Dengan bertambahnya

sarana Gedung baru tersebut, saat ini Rumah Sakit Ananda memiliki

fasilitas kamar perawatan dengan kapasitas 159 tempat tidur, terdiri

dari kamar VVIP, VIP, kelas I, II, III, Kamar Isolasi, ICU/HCU, dan

Perinatologi (Perawatan Bayi Bermasalah), Kamar Operasi, Kamar

Bersalin, Instalasi gawat Darurat, Poliklinik Umum dan Spesial dan

fasilitas penunjang lainnya.


b. Visi, Misi, Tujuan, Motto, dan Pedoman Operasional Rumah Sakit

1. Visi

Menjadi Rumah Sakit yang mampu memberikan pelayanan

kesehatan yang terbaik dan terpadu sesuai dengan standar

profesi bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan

suku, golongan, status sosial dan agama.

2. Misi

a) Menyelenggarakn pelayanan Kesehatan yang bermutu dan

rasional.

b) Menjadi mitra yang baik bagi masyarakat, sarana

pelayanan kesehatan lain, asuransi kesehatan, instansi

pemerintah, instansi swasta dan perusahaan.

c) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat

menciptakan kepuasan bagi semua

d) Menjadi rumah sakit yang peduli akan aspek sosial

kemanusiaan.

e) Menjadi rumah sakit yang peduli akan lingkungan.

3. Tujuan

Meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya melalui penyelenggaraan pelayanan Kesehatan yang

terbaik dengan upaya-upaya preventif, promotive, kuratif, dan


rehabilitative yang dilaksanakan secara menyeluruh. Tentunya

dengan tidak melupakan upaya peningkatan kesejahteraan

karyawan.

3. Motto

Rumah Sakit Ananda Bekasi berusaha untuk meningkatkan

pelayanan bagi pasien dan keluarganya, siap memberikan

pelayanan yang terbaik sesuai dengan motto “MELAYANI

DENGAN IKHLAS”

4. Pedoman Operasional Rumah Sakit Ananda Bekasi

a) Pasien yang paling utama

Kami menganggap setiap pasien yang datang ke Rumah

Sakit Ananda alah yang paling utanma untuk dilayani

dengan baik.

b) Pelayanan secara paripurna

Dalam memberikan pelayanan kami berupaya

memperhatikan faktor psikososial, kultural, dan spiritual

dengan menciptakan nuansa keluarga dalam memberikan

pelayanan.

c) Karyawan sangat berarti

Kami menganggap karyawan sebagai aset utama yang

dapat diandalkan untuk memajukan Rumah Sakit dalam

menghadapi perkembangan jaman.


d) Semangat persaudaraan

Kami berupaya menumbuhkan suasana persaudaraan

diantara sesama karyawan, juga dengan pasien dan

keluarga serta pengunaan jasa lainnya.

c. Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi

1. Falsafah Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi

Memberikan Pelayanan Radiologi Diagnostik kepada pasien

sesuai dengan standar profesi dan kode etik Radiografer serta

memperhatikan aspek keselamatan terhadap bahaya radiasi dan

peningkatan sumber daya manusia yang berkelanjutan sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Visi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi

Menjadi Instalasi rujukan yang dapat dipercaya dalam

membantu menegakkan diagnose melalui sumber daya

manusia yang mampu dan mau bekerja keras serta terus belajar

mengembangkan diri.

3. Misi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi

a) Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, akurat dan

menghasilkan radiografi yang berkualitas dengan

memperhatikan aspek keselamatan terhadap bahaya radiasi.


b) Menciptakan suasana atau iklim kerja yang serasi,

persaudaraan, rasa memiliki yang tinggi serta disiplin demi

kemajuan Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda.

4. Tujuan

a) Menghasilkan radiograf yang informatif sehingga dapat

dipertanggung jawabkan untuk menegakkan diagnose

b) Menyelenggarakan Pelayanan Radiologi yang bermutu dan

professional.

c) Menyelenggarakan Pelayanan Radiologi yang dapat

menciptakan kepuasan bagi semua.

d) Diciptakannya suasan dan iklim kerja yang mendukung

pengembangan karya dan kesejahteraan Personil Instalasi

Radiologi.
4.1.2 STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH

SAKIT ANANDA BEKASI

Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda dipimpin oleh KA Instalasi

Radiologi yang bertanggung jawab langsung kepada Wakil Direktur

Pelayanan atas kelancaran, tugas dan peningkatan mutu pelayanan

radiodignostik di Rumah Sakit Ananda Bekasi. KA Radiologi membawahi

Koordinator Radiologi yang membantu Kepala Instalasi Penunjang Medis

dalam menjalankan, mengkoordinasikan, mengamankan dan mengawasi tugas

dan pekerjaan kegiatan pelayanan radiodignostik. Di bawah Koordinator

Radiologi ada Penanggung Jawab Shift yang bertanggung jawab langsung

kepada Koordinator Radiologi atas kelancaran tugas pelaksana di Ruang

Radiologi. Selanjutnya ada Penanggung Jawab Administrasi yang

bertanggung jawab langsung kepada Koordinator Radiologi atas kelancaran

tugas administrasi di Ruang Radiologi. Selanjutnya Penanggung Jawab

Logistik yang bertanggung jawab langsung kepada Koordinator Radiologi

atas ketersediaan barang-barang yang digunakan di Ruang Radiologi dan

Penanggung Jawab Pemeliharaan Alat yang bertanggung jawab kepada

Koordinator Radiologi atas terpeliharanya alat-alat di ruang Radiologi.

Terakhir ada Radiografer yang bertanggung jawab langsung kepada

Penanggung Jawab Shift dan Koordinator Radiologi atas kelancaran tugas di

Ruang Radiologi.
Struktur Organisasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi

WAKIL DIREKTUR
PELAYAN MEDIS

KA. BIDANG
PENUNJANG MEDIS

KA. INSTALASI
RADIOLOGI

KOORDINATOR
RADIOLOGI

PENANGGUNG
JAWAB SHIFT

PENANGGUNG
PENANGGUNG
PENANGGUNG JAWAB
JAWAB RADIOGRAFER
JAWAB LOGISTIK PEMELIHARAAN
ADMINISTRASI
ALAT

Keterangan = Garis Komando

= Garis Koordinasi
4.1.3 FASILITAS DAN PERALATAN DI INSTALASI RADIOLOGI

RUMAH SAKIT ANANDA BEKASI

a. Fasilitas Radiologi

Instalasi Radiologi di Rumah Sakit Ananda Bekasi hanya

memiliki satu Gedung, adapu fasilitas yang dimiliki sebagai berikut:

1. Ruang Pendaftaran 1 buah

2. Ruang Pemeriksaan USG 1 buah

3. Ruang dokter 1 buah

4. Ruang Panoramik 1 buah

5. Ruang Pemeriksaan CT-Scan 1 buah

6. Ruang Pemeriksaan Konvensional 1 buah

7. Ruang Mandi dan WC 1 buah

b. Peralatan Radiologi

Adapun data peralatan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit

Ananda Bekasi adalah sebagai berikut:

Tabel 1: Peralatan di Instalasi Radiologi (RS Ananda,2022)

NO NAMA PESAWAT KETERANGAN

1 CT-SCAN BRIVO Baik

2 X RAY DK Baik

3 X RAY MOBILE Baik

4 X RAY MOBILE Baik


5 X RAY MOBILE Baik

6 USG Baik

7 PANORAMIC Chepalometri Baik

8 PRINTER CR Baik

9 PRINTER FILM CT-SCAN Baik

10 KASET SCANNER Baik


4.1.4 KEBUTUHAN TENAGA RADIOGRAFER DI INSTALASI

RADIOLOGI RUMAH SAKIT ANANDA BEKASI

a. jumlah tenaga keseluruhan di instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda

Bekasi dapat diperlihatkan pada tabel berikut:

tabel 2: Jumlah Pegawai Instalasi Radiologi (RS Ananda Bekasi,2022)

NO URAIAN JUMLAH

1 Menurut Profesi

a. Dokter ahli radiologi 4

b. Petugas proteksi radiasi 1

c. Radiografer 10

2 Menurut Pendidikan

a. D III ATRO 9

b. D IV ATRO

c. S1 FISMED 1
4.1.5 KEBUTUHAN WAKTU KERJA RADIOGRAFER DI INSTALASI

RADIOLOGI RUMAH SAKIT ANANDA BEKASI

a. waktu kerja

waktu kerja radiografer di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda

Bekasi terbagi dalam 3 shift yaitu: dinas pagi selama 7 jam, dinas

siang selama 7 jam dan dinas malam selama 10 jam.

Jumlah tenaga radiografer orang terbagi dalam 3 shift jaga yaitu : pagi,

siang dan malam sementara itu ada radiografer yang terjadwal libur

dan cuti. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada tabel berikut ini

tentang pembagian jadwal jaga pada bulan 2022

Tabel 3: Jadwal jaga radiografer

b. Cuti Tahunan

cuti tahunan setiap radiografer 12

c. Pendidikan dan Pelatihan

Untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan radiografer mengikuti

pendidikan dan pelatihan baik pada tingkat provinsi jawa barat

maupun tingkat nasional biasanya ada beberapa radiografer yang

diharuskan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. Jadwal jaga

akan digantikan oleh sesama radiografer.

d. Hari Libur Nasional


selain mendapatkan cuti tahunan, radiografer juga mendapatkan libur

untuk hari libur nasional walalupun tidak bisa dilakukan secara

bersamaan karena radiografer harus memberikan pelayanan kepada

pasien selama 24 jam, sehingga waktu libur diatur secara bergantian.

e. Ketidakhadiran Kerja

seorang radiografer tentu tidak selalu kerja secara penuh sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan, kadang ada hari-hari dimana seorang

tidak bekerja pada waktu yang tak terduga, misalnya karena sakit,

keperluan keluarga, kecelakaan dan sebagainya


4.1.6 KEBUTUHAN PERHITUNGAN TENAGA RADIOGRAFER DI

INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT ANANDA KRANJI

DENGAN MENGUNAKAN METODE WORKLOAD INDICATOR

STAFF NEED/WISN

Langkah perhitungan kebutuhan tenaga radiografer di Instalasi

Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi dengan mengunakan Metode

Workload Indicator Staff Need/WISN meliput 5 langkah yaitu:

a. Menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam satu tahun

Menetapkan waktu kerja tersedia tujuannya adalah untuk memperoleh

waktu kerja masing-masing kategori tenaga kerja yang bekerja dalam

satu tahun.

1. Hari kerja dalam satu tahun yaitu:

2. Cuti tahunan

3. Menghitung waktu yang digunakan oleh radiografer untuk

melakukan Pendidikan dan pelatihan berupa seminar, pelatihan,

workshop dan lainnya

4. Menghitung hari libur nasional

5. Menghitung ketidakhadiran kerja

6. Menghitung waktu kerja dalam 1 hari: 7 jam

Secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:


Tabel 4: Waktu Kerja selama 1 tahun

Kode Faktor Jumlah Keterangan

A Hari Kerja 312 Hari/Tahun

B Cuti Tahunan 12 Hari/Tahun

C Pendidikan dan Pelatihan Hari/Tahun

D Hari Libur Nasional Hari/Tahun

E Ketidakhadiran Kerja Hari/Tahun

F Waktu Kerja Jam/Hari

Hari Kerja Tersedia Hari

kerja/Tahun

Waktu Kerja Tersedia Jam/Tahun

Menit/Tahun

Waktu kerja tersedia untuk radiografer adalah = jam/tahun atau

hari kerja tersedia

Waktu kerja tersedia: {A - (B + C+ D + E)} X F

=
b. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM

Menetapkan unit kerja dan kategori SDM tujuannya adalah diperoleh

unit kerja dan Kategori SDM yang bertanggung jawab dalam

menyelenggarakan kegiatan pelayanan Kesehatan perorangan pada

pasien. Data yang dibutuhkan adalah data radiografer berdasarkan

pendidikan dan standar operasional prosedur (SOP) radiologi.

c. Menyusun Standar Beban Kerja

Menyusun standar beban kerja bertujuan untuk memperoleh

volume/kuantitas kegiatan pokok yang dapat dikerjakan selama satu

tahun oleh masing-masing kategori SDM di tiap unit kerja tersedia.

Tabel 5: Tabel Kegiatan Pokok Unit Penunjang

Kategori SDM Unit Kerja/Kegiatan Rata rata Waktu Kegiatan Pokok

Instalasi Radiologi
Dokter Membuat hasil
Radiologi expertise

Pemeriksaan dengan
kontras

Koordinator Melakukan
Radiologi pemeriksaan
Scan dan print foto
pasien
Membuat ADMIN
perencanaan
kebutuhan radiologi
Rapat berkala internal

Administrasi

Pelaporan berkala

Radiografer Thorax

BNO

Ekstremitas NON
KONTRAS
Schedell

Vertebrae

APP

Cystografi kontras

Uretografi kontras
KONTRAS
Fistuografi kontras

HSG kontras

CT-Scan kontras
CT-SCAN
CT-Scan
tanpakontras
MCU MCU

USG USG

Pre Photo Pre Photo

Post Photo Post Photo

Kegiatan Kegiatan Harian


harian/prepare

Tabel 6: Standar Beban Kerja Per Kegiatan Pokok


Kategori SDM Unit Rata-Rata Waktu Kerja Standar
Kerja/Kegiatan Waktu Tersedia Beban
Kerja
Dokter Membuat hasil
Radiologi expertise
Pemeriksaan
dengan kontras
Koordinator Admin
Radiografer Pre Rontgen
Melakukan foto
rontgen kontras
Melakukan foto
rontgen non
kontras
USG
CT-Scan
MCU
Post Foto
Kegiatan Harian

4. Menentukan Standar Kelonggaran

Menentukan Standar Kelonggaran bertujuan untuk memeperoleh

faktor kelonggaran tiap kategori tenaga meliputi jenis kegiatan dan

kebutuhan waktu untuk menyelesaikan sauatu kegiatan atau jumlah

kegiatan pelayanan.

Faktor Kelonggaran SDM

1. Rapat berkala internal jam/bulan

2. Rapat Koordinator jam/bulan

3. Melakukan Quality Control Harian setiap alat jam/bulan

4. Melakukan Maintenance Harian jam/harian


Tabel 6: Standar Kelonggaran Berdasarkan Kategori SDM

Kategori SDM Penunjang


Faktor
Frekuensi Waktu jumlah WKT SKG
Kelonggaran
A. Rapat berkala
internal
B. RapatKoordinator
C. Melakukan Quality
Kontrol Harian
setiap alat
D. Melakukan
Maintenance Harian

d. Perhitungan Kebutuhan SDM Per Unit Kerja

Tujuannya : diperoleh jumlah SDM penunjang yang dibutuhkan untuk

mengerjakan seluruh beban kegiatan pada unit kerja

4.2 PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

5.2 SARAN

Anda mungkin juga menyukai