Anda di halaman 1dari 45

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI RADIOLOGI, RADIOTERAPI DAN


RADIONUKLIR

SEMEN PADANG HOSPITAL

SEMEN PADANG HOSPITAL


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum w.w

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang menciptakan manusia dan menambah

ilmu pengetahuan bagi mereka yang berusaha mendapatkannya. Salawat dan


salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah, penghulu dan mahaguru bagi

kita semua. Alhamdulillah Pedoman Pengorganisasian Instalasi Radiologi,

Radioterapi dan Radionuklir SPH telah kita miliki. Pedoman ini diharapkan

menjadi acuan dalam peningkatan mutu pelayanan di lingkungan SPH yang kita

cintai ini.

Ucapan terimakasih kepada Instalasi Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir yang

telah menyelesaikan Pedoman Pengorganisasian Instalasi Radiologi, Radioterapi

dan Radionuklir SPH ini. Kami percaya bahwa tidak ada yang sempurna kecuali

Allah SWT, saran dan masukan dari kita sangat diharapkan untuk kesempurnaan

pedoman ini untuk masa yang akan datang.

Wassalamualaikum w. w.

Direktur

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN
1
BAB II GAMBARAN UMUM
3

BAB III VISI, MISI, NILAI BUDAYA, DAN TUJUAN SPH


BAB IV STRUKTUR ORGANISASI SPH
4.1. Direktorat Medik dan Keperawatan
6
4.2. Direktorat Umum, SDM, dan Pendidikan
7
4.3. Direktorat Keuangan
7

BAB V VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN INSTALASI


RADIOLOGI, RADIOTERAPI DAN RADIONUKLIR
SPH
5.1. Visi
10
5.2. Misi
10
5.3. Tujuan
10
5.4. Nilai
10
5.5. Fungsi
11

BAB VI STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI,


RADIOTERAPI
DAN RADIONUKLIR SPH
6.1. Struktur Organisasi
12
6.2. SDM Radiologi
14

BAB VII URAIAN JABATAN


7.1. Kepala Instalasi Radiologi 15
7.2. Sekretaris Instalasi Radiologi 18
7.3. Penanggung Jawab Radiologi/ Radioterapi 21
7.4. Sub Penanggung Jawab Radiologi/ Radioterapi 24
7.5. Sub Penanggung Jawab Administrasi/ Logistik 26

BAB VIII TATA HUBUNGAN KERJA 29

BAB IX POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL 30

BAB X PENILAIAN KINERJA 36


BAB XI PROGRAM ORIENTASI 43

BAB XII RAPAT 45

BAB XIII PELAPORAN 47

BAB I
PENDAHULUAN

Berdasarkan perkembangannya, Radiologi dimulai dengan penemuan


sinar-X oleh William Congrat Roentgen tahun 1895 dan unsur Radium oleh Fierce
dan Marie Curie, 3 tahun kemudian, penernuan sinar-X ini telah menimbulkan
"demam penggunaan radiasi pada masyarakat. Sejalan dengan perkembangan
zaman, radiasi disamping terdapat efek yang negatif bagi tubuh manusia temyata
dengan kemajuan teknologi radiasi dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan manusia
terutama di dunia kedokteran. Ini dibuktikan dengan diciptakannya alat-alat
Radiologi yang memanfaatkan radiasi yang digunakan di dunia kedokteran mulai
dari alat roentgen, pesawat radioterapi, kedokteran nuklir sampai dengan alat CT
SCAN dan MRI. Keberadaan alat-alat tersebut telah membantu dalam
mendiagnosa penyakit dan juga terapinya.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan sampai saat ini telah
menunjukkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang cukup signifikan.
Keberhasilan tersebut antara lain disebabkan oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang pesat dalam segala bidang, termasuk bidang
kesehatan. Hal ini memungkinkan berbagai penyakit dan dapat di deteksi dini
dengan radiologi diagnostik sehingga menurunkan angka kematian akibat
keterlambatan diagnosis. Pelayanan radiologi disinilah merupakan salah satu
pelayanan yang memiliki peranan penting dalam penegakkan diagnosa penyakit.
Pelayanan radiologi sebagai bagian yang terintegrasi dari pelayanan
kesehatan secara menyeluruh merupakan bagian dari amanat undang - undang
Dasar 1945, dimana kesehatan adalah hak fundamental setiap rakyat dan amanat
Undang - Undang nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan. Bertolak dari hal
tersebut serta makin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan, maka pelayanan radiologi sudah selayaknya memberikan pelayanan
yang berkualitas.
Pada era pasar bebas dewasa ini, Radiologi dituntut bukan hanya
memperhatikan perkembangan kemajuan teknologi dibidangnya, namun harus
lebih diutamakan penyelarasan antara perkembangan teknologi radiologi dengan
mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Mutu pelayanan
kesehatan merupakan tingkat kesempumaan penampilan dari suatu yang diamati,
atau derajat kepatuhan terhadap standar yang ditentukan terlebih dahulu. Secara
umum dapat dikatakan bahwa mutu adalah totalitas dari suatu wujud atau ciri jasa
atau barang yang didalamnya terkandung pengertian pemenuhan kebutuhan
konsumen dan sekaligus rasa aman.
Mutu pelayanan Radiologi sangat tergantung kepada mutu atau kualitas
sumber daya manusia, kualitas produk radiografi, kualitas diagnosa, kualitas
fasilitas radiologi meliputi sarana, prasarana dan peralatan radiologi, serta
kualitas tindakan proteksi radiasi. Pelayanan Radiologi yang memenuhi standar
jama nan kualitas akan memberikan informasi diagnostik yang tepat dengan
paparan radiasi yang serendah mungkin terhadap pasien dan petugas radiologi.
Radiologi merupakan salah satu bagian penunjang medis yang memiliki
peran dalam memberikan pelayanan kesehatan di .. SPH, oleh sebab itu agar
penyelenggaraan Radiologi dapat dilaksanakan dengan baik dan memiliki mutu
atau kualitas yang dapat bersaing maka harus dilengkapi dengan pedoman
organisasi maupun pedoman pelayanan Radiologi tentang tata cara
penyelenggaraan Radiologi yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh seluruh
tenaga kesehatan baik medis, paramedik maupun nonmedis yang bertugas di ..
SPH.
BAB II
GAMBARAN UMUM

Sejarah SPH

Rumah Sakit .
BAB III
VISI, MISI, NILAI BUDAYA, DAN TUJUAN
SPH

3.1 VISI
Rumah sakit

3.2 MISI
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan komprehensif dan bertaraf
internasional, berdaya saing, dan terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat.
b. Menyelenggarakan pelayanan jantung dan pembuluh darah yang bertaraf
internasional.
c. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran dan kesehatan yang
professional, terkemuka dan bermartabat.
d. Melaksanakan penelitian berbasis bukti dan value, iptek kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
e. Menyelenggarakan sistem manajemen rumah sakit yang profesional
3.3 NILAI BUDAYA
Pelaksanaan Misi Rumah Sakit akan berhasil jika dilandasi oleh nilai-nilai
dasar yang tepat dan budaya organisasi yang mendukung. Dalam hal ini
telah ditetapkan bahwa semua gerak langkah dalam penyelenggaraan
SPH harus didasari nilai-nilai Organisasi .
R = Responsif
S = Santun
U = Utama
P = Pro Rakyat
M = Mutu
D = Daya saing
Nilai-nilai dasar tersebut selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk
perilaku budaya organisasi yang terangkum dalam akronim ., yang bermakna:
1. Responsif, yaitu cepat tanggap terhadap keluhan pasien, dan melayani
dengan ikhlas.
2. Santun, memberikan pelayanan pada pasien dengan sopan, sabar dan
bertutur bahasa yang baik.
3. Utama, terbaik dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian.
4. Pro Rakyat, mengutamakan masyarakat dalam pelayanan, pendidikan dan
penelitian.
5. Mutu, memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berkualitas.
6. Daya Saing, yaitu mampu tumbuh dan berkembang dalam memberikan
pelayanan. pendidikan dan penelitian siap menjadi kompetitor bagi rumah
sakit lain.

3.4 TUJUAN
a. Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Yang Terbaik(The Best Teaching
Hospital)
b. Centre of excellent Pusat Pelayanan Kesehatan
c. Tempat bekerja yang sangat nyaman dan kondusif (The best place work)
d. Tersedianya SDM yang kompeten, kapabilitas dan berkinerja tinggi
e. Terselenggaranya sistem manajemen rumah sakit yang profesional

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI SPH

Secara garis besar berdasarkan Peraturan ............................., SPH


dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Direktur dengan susunan organisasi
sebagai berikut:
1. Direktorat Medik dan Keperawatan dipimpin oleh
seorang direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Direktur Utama. Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan medis,
pelayanan keperawatan serta fasilitas pelayanan medis, yang membawahi :
a) Bidang Pelayanan Medik, terdiri dari:
- Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pelayanan Medik
- Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medik
b) Bidang Pelayanan Keperawatan, terdiri dari:
- Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pelayanan Keperawatan
- Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Keperawatan
c) Bidang Fasilitas Pelayanan Medik, terdiri dari:
- Seksi Perencanaan dan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Medik
- Seksi Monitoring dan Evaluasi Fasilitas Pelayanan Medik
d) Unit-Unit Non-Struktural / Fungsional
1) Unit Non Struktural di lingkungan Direktorat Medik & Keperawatan
terdiri dari 15 (lima belas) Instalasi Pelayanan yaitu Pelayanan
Rawat Inap Bedah dan Non Bedah, Kebidanan dan Anak, Ambun
Pagi, Gawat Darurat, Rawat Intensif, Pusat Jantung, Kamar Bedah ,
Diagnostik Terpadu, Rehabilitasi Medik, Radiologi,Laboratorium,
Farmasi, serta Pemeliharaan Sarana Medik.
2) Unit Fungsional Khusus Tenaga Medis terdiri dari 21 (dua puluh
satu) Unit Fungsional Staf Medis (SMF) yaitu SMF :
Bedah,Kebidanan, Anak, Penyakit Dalam, Mata, THT, Kardiologi,
Penyakit Syaraf, Orthopedi, Urologi, Anastesiologi dan Reanimasi,
Rehabilitasi Medik, Forensik, Patologi Klinik, Mikrobiologi, Patologi
Anatomi, Gigi & Mulut, Kedokteran Nuklir, Kesehatan Jiwa, Kulit Dan
Kelamin, Farmakologi Klinik
2. Direktorat Umum, SDM, dan Pendidikan dipimpin oleh seorang direktur
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
Mempunyai tugas melakukan pengelolaan kegiatan pelayanan umum,
sumber daya manusia serta pendidikan dan penelitian, yang membawahi:
1) Bagian Umum, terdiri dari:
- Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan
- Subbagian Tata Usaha
2) Bagian Sumber Daya Manusia, terdiri dari:
- Subbagian Pengembangan dan Mutasi Kepegawaian
- Subbagian Administrasi Sumber Daya Manusia
3) Bagian Pendidikan dan Penelitian, terdiri dari:
- Subbagian Pendidikan dan Penelitian Medik
- Subbagian Pendidikan dan Penelitian Non-Medik
4) Unit-Unit Non-Struktural / Fungsional
Unit Non Struktural di lingkungan Direktorat Umum, SDM & Pendidikan
terdiri dari 9 (sembilan) Instalasi Penunjang Pelayanan yaitu: Instalasi
Humas dan Pengaduan Masyarakat, Promkes dan Pemasaran, CSSD,
Gizi, Binatu, Bank Jaringan, Pemulasaran Jenazah, Pemeliharaan
Sarana Non Medik, dan Kesling.

3. Direktorat Keuangan dipimpin oleh seorang direktur


yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
Mempunyai tugas mengelola keuangan rumah sakit yang meliputi
perencanaan, perbendaharaan dan mobilisasi dana, serta akuntansi,
membawahi:

1) Bagian Perencanaan, terdiri dari:


- Subbagian Penyusunan Program dan Evaluasi
- Subbagian Penyusunan Anggaran
2) Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana, terdiri dari:
- Subbagian Perbendaharaan
- Subbagian Mobilisasi Dana
3) Bagian Akuntansi, terdiri dari:
- Subbagian Akuntansi Keuangan
- Subbagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi
4) Unit-Unit Non-Struktural / Fungsional
Unit Non Struktural di lingkungan Direktorat Keuangan terdiri dari 3 (tiga)
Instalasi Penunjang Organisasi yaitu Instalasi : Tata Usaha Rawat
Pasien, Rekam Medik dan SIMRS

Selain itu, dalam Permenkes tersebut terdapat pula tiga komite yang
memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur Utama dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Ketiga komite tersebut
adalah:
1. Komite Medik
2. Komite Etik dan Hukum
3. Komite Keperawatan
Dalam melaksanakan tugasnya terutama yang berkaitan dengan fungsi
pengawasan pelaksanaan tugas-tugas rumah sakit, Direktur Utama dibantu oleh
Satuan Pemeriksa Interen (SPI).
BAB V
VISI, MISI, MOTO, TUJUAN DAN LANDASAN NILAI
INSTALASI RADIOLOGI, RADIOTERAPI DAN RADIONUKLIR

5.1. VISI
Visi Instalasi Radiologi adalah Pelayanan Radiologi terunggul yang mandiri
dan mengikuti perkembangan Iptek.

5.2. MISI
Melakukan pelayanan Radiologi yang bermutu tinggi, mendidik dan meneliti
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan mengemban
tugas:
1. Melaksanakan pelayanan Radiologi yang komprehensif , berdaya saing
dan terjangkau oleh semua lapisan Masyarakat
2. Mendidik dan melatih SDM menjadi professional dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
3. Melaksanakan penelitian berbasis Iptek dan kesehatan masyarakat
4. Mengelola administratif secara efektif dan efisien.

5.3. TUJUAN
Tercapainya pelayanan radiologi diagnostik, radioterapi dan radionuklir yang
professional serta mendukung kegiatan pendidikan dan penelitian
5.4. NILAI-NILAI
1. Responsif
2. Akuntability
3. Disiplin
4. Instink
5. Organized
6. Lugas
7. Original
8. Genre
9. Inovatif
Sesuai Permenkes No. No.780/MENKES/PER/VIII/2008 tentang
penyelenggaraan Pelayanan Radiologi, tugas pokok utama Radiologi, meliputi:
1. PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK
2. PELAYANAN RADIOTERAPI
3. PELAYANAN KEDOKTERAN NUKLIR
Pelayanan radiologi: pelayanan medik yang menggunakan semua modalitas
energi radiasi untuk diagnosis dan terapi, termasuk teknik pencitraan dan
penggunaan emisi radiasi dengan sinar-x, radioaktif, ultrasonografi dan radiasi
radio frekwensi elektromagnetik
5.5. Fungsi
1. Pelayanan radiologi diagnostik merupakan pelayanan penunjang dan/atau
terapi yang menggunakan radiasi pengion dan/atau radiasi non pengion yang
terdiri:
- Pelayanan radiodiagnostik
- Imajing diagnostik
- Radiologi intervensional untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit
2. Pelayanan radioterapi merupakan pelayanan yang menggunakan radiasi
pengion dan/atau radiasi non pengion yang terdiri dari:
- Pelayanan radioterapi primer
- Pelayanan radioterapi sekunder
- Pelayanan radioterapi tertier yang ditujukan pada penderita kanker
atau non kanker yang memerlukan terapi
3. Pelayanan Kedokteran Nuklir merupakan Pelayanan penunjang dan/atau
terapi yang memanfaatkan sumber radiasi terbuka dari disintegrasi inti
radionuklida yang meliputi:
- Pelayanan diagnostik in-vivo
- In-vitro melalui pemantauan proses fisiologi, metabolisme dan terapi
radiasi internal

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI RADIOLOGI, RADIOTERAPI DAN RADIONUKLIR

6.1. Struktur Organisasi


Secara organisatoris Instalasi Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir
sekarang ini berinduk ke Direktur Medik dan Keperawatan dan layanan radiologi
juga berada dibawah Direktorat tersebut, Instalasi Radiologi merupakan satuan kerja
fungsional yang banyak terkait dengan satuan kerja lainnya. Sebagai contoh
pengadaan film rontgen dan zat kontras yang tidak dikelola oleh satu instalasi
farmasi saja tapi juga oleh Panitia pengadaan yang tiap langkah maupun kiprahnya
selalu menunggu apa yang diinstruksikan oleh direktur terkait tetapi untuk barang-
barang tertentu juga harus mengamprah ke instalasi farmasi. Harus diakui tidak
jarang hal ini mengganggu kelancaran kegiatan instalasi radiologi dalam hal
pencapaian jumlah kegiatan.
Didalam menjalankan tugasnya Instalasi radiologi satuan kerja dibagi atas 3
unit, masing masing dikordinir oleh seorang Penanggung Jawab yang dipegang oleh
radiografer berkompeten dibidangnya.
Instalasi Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir saat ini dikepalai oleh
seorang dokter spesialis radiologi minimal pangkat IV A / Pembina Tk.I sekaligus
sebagai anggota SMF Radiologi. Ketua SMF Radiologi bertanggung jawab atas
mutu dan kemajuan layanan radiologi secara menyeluruh, sementara instalasi
menyediakan dan menyediakan segala sarana layanan radiologi berikut tenaga
kerjanya.
Jenis SDM yang bekerja di instalasi Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir
saat ini cukup beragam yang terdiri dari : dokter spesialis onkologi radiasi, dokter
spesialis radiologi, dokter spesialis kedokteran nuklir, dokter umum, fisikawan medis,
radioterapis technician, radiografer, tenaga paramedik keperawatan, tenaga
administrasi dan pekarya rumah tangga.
Berikut kami tampilkan struktur organisasi instalasi Radiologi Radioterapi dan
Radionuklir .. SPH
Secara skema ditampilkan sbb :

STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI RADIOLOGI, RADIOTERAPI & RADIONUKLIR

Ka. Instalasi Radiologi, RT & RN Ka. SMF Radiologi SMF

Sekretaris Instalasi
PJ. Radiologi Sentral & IGD PJ. Radioterapi & Radionuklir

Sub. PJ. Adm & Logistik


Sub. PJ. Pelayanan Radiologi Radiologi Sub. PJ. Pelayanan Radioterapi

Sub. PJ. Pelayanan Radionuklir

PE LAK S AN A T U G AS Sub. PJ. Pelayanan Radionuklir


Detria Rusda, AMR

Sub. PJ. Adm & Logistik


Radioterapi

PE LAK S AN A T U G AS
PE LAK S AN A T U G AS

Ket. :

= jalur koordinasi
= jalur komando

6.2. SDM RADIOLOGI


Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di satuan kerja instalasi radiologi
cukup beragam, mulai dari yang spesialistik misalnya dokter spesialis onkologi
radiasi, dokter spesialis radiologi , dokter spesialis kedokteran nuklir, dokter umum,
fisikawan medis, radioterapis technician, radiografer, perawat, tenaga administrasi,
tenaga rumah tangga dan tenaga billing system.
Secara kuantitas jumlah SDM yang ada dirasa masih sangat perlu untuk
diperhatikan dan dianalisa lagi secara teliti sesuai dengan standard yang dibuat
Depkes dan analisa ketenagaan berdasarkan berbasiskan beban kerja untuk sebuah
RS Pendidikan tipe B plus, dan secara kualitas masih perlu selalu ditingkatkan dan
dikembangkan dengan melakukan update perkembangan peralatan radiologi terkini
karana ilmu radiologi tidak pernah berhenti berinovasi. Berikut ini adalah kualifikasi
tenaga saat ini pada divisi Radiologi (Radiodiagnostik, Radioterapi dan Radionuklir),
sbb:
- Dokter Spesialis Radiologi : 3 orang
- Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir : 1 orang
- Dokter Spesialis onkologi radiasi : 1 orang
- Residen Radiologi : 3 orang ( 2 org dlm proses sp.1)
- Fisika Medik : 2 orang (1 dlm proses pendidikan)
- Radioterapis technisian : 1 orang
- Radiographer/Penata Rontgen : 18 orang (9 IGD,6 RC,2 RT &1RN)
- Paramedik perawat : 2 orang
- Administrasi : 7 orang
- Tenaga Rumah Tangga : 1 orang

BAB VII
URAIAN JABATAN

7.1. Kepala Instalasi Radiologi


Nama jabatan : Kepala Instalasi Radiologi
Direktorat : Medik dan Keperawatan
Ihktisar Jabatan :
1. Membuat dan mengevaluasi sistem, pedoman, SOP, juknis kegiatan
pelayanan Radiologi, meliputi penerimaan pasien, penyelesaian
administrasi, proses pelayanan dan akhir pelayanan radiologi.
2. Merencanakan sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi
kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan.
3. Mengkoordinir, mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan tenaga dan
fasilitas unit kerja dengan berorientasi pada mutu pelayanan.
4. Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan tenaga dan
fasilitas unit Radiologi.
5. Mengawasi perawatan dan izin penggunaan alat-alat radiologi.
6. Menyusun program kerja dan anggaran unit Radiologi.
7. Membuat dan mengatur jadwal dinas dokter radiologi.
8. Melaporkan adanyapelanggaran disiplin atau peraturan Rumah Sakit
9. Menangani dokumen sesuai kewenangan yang dimiliki, antara lain surat
usulan, laporan bulanan, permintaan fasilitas rutin dan notulen rapat.
10. Menyelenggarakan dan memimpin rapat unit radiologi.
11. Bertanggungjawab dan menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi di
radiologi.

Hasil Kerja :
1. SOP, petunjuk teknis kegiatan pelayanan Radiologi. pedoman
pengorganisasian.
2. Petunjuk kerja bawahan.
3. Supervisi pelaksanan tugas bawahan.
4. Jadwal dinas dokter radiologi.
5. Rencana kerja dan anggaran kebutuhan Radiologi.
6. Program kerja tahunan dan anggaran kebutuhan unit kerja.
7. Supervisi internal dan eksternal.

Uraian Tugas
1. Melaksanakan Fungsi perencanaan (PI), meliputi :
a. Menyusun si stem kerja dan SOP.
b. Mengevaluasi prosedur kerja.
c. Membuat program pengembangan profesionalitas SDM Radiologi.
d. Membuat dan mengatur jadwal dokter-dokter Radiologi.
e. Menyusun program kerja tahunan.
f. Menyusun program orientasi bagi tenaga baru.
g. Menyusun dan mengadakan pertemuan berkala atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
h. Menyusun rencana kebutuhan tenaga dari segi jumlah maupun
kualifikasi sesuai kebutuhan.
i. Menyusun rencana kebutuhan peralatan dari segi jumlah maupun jenis
dan kualitas alat.
j. Menyusun program pengembangan staf sesuai kebutuhan pelayanan
yang berada diwilayah tanggungjawabnya.
k. Menyusun dan mengadakan pertemuan berkala atau sewaktu-waktu
biladi perlukan.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2), meliputi :
a. Menyampaikan dan menjelaskan kebijaksanaan pada staf yang berada
di bawah tanggungjawabnya.
b. Memberi bimbingan pelaksanaan kepada seluruh tenaga dalam lingkup
tugasnya sesuai kebijakan.
c. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh nianajer direksi.
d. Mengadakan pertemuan secara berkala atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
e. Menerima laporan rutin dan berkala dari KARU Radiologi tentang SDM
fasilitas, produktifitas dan mutu pelayanan.
f. Membantu menyelesaikan masalah-masalah internal Radiologi.
g. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan di unit Radiologi
sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan / ketentuan Rumah Sakit.
h. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga baru.
i. Memelihara suasana kerja harmonis di tempat kerja
j. Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan
lingkungan.
k. Meneliti dan mempertimbangkan surat permohonan, cuti, pindah,
berhenti dan lain - lain dari karyawan radiologi.
3. Melaksanakan Fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3),
meliputi:
a. Mengendalikan pelaksanaan peraturan / tata tertib / SOP unit Radiologi
yang berlaku.
b. Mengendalikan pendayagunaan peralatan, tenaga secara efektif dan
eflsien.

Tanggung jawab
1. Mewujudkan terlaksananya SOP dan petunjuk tekinis pelayanan Radiologi
2. Ketepatan dan kesesuaian rencana pemenuhan kebutuhan SDM dengan
realisasi.
3. Kesesuaian dan kebenaran dalam membuat laporan kepada manajemen.
4. Dapat menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi di radiologi.
5. Bertanggungjawab terhadap seluruh pemeriksaan radiologi.
6. Menjamin tidak ada masalah dalam penjadwalan dinas para dokter
Radiologi.
7. Kelancaran, ketepatan waktu pelaksanaan tugas semua tenaga dan
menjaga kepuasan pelanggan terhadap pelayanan unit Radiologi.
8. Kebenaran dan ketepatan usulan rencana kebutuhan dan pengaturan
tenaga di unit Radiologi.
9. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga dan unit kerja.
Wewenang :
1. Mengatur rencana kegiatan pelayanan instalasi Radiologi.
2. Memberikan ide/masukan kepada atasan mengenai pengembangan
Radiologi.
3. Menilai, menegur dan memotivasi karyawan Radiologi.
4. Meminta masukkan dari staf karyawan dan unit kerja lainnya.
5. Meminta arahan dari atasan.
6. Mengatur jadwal dinas Dokter-Dokter Radiologi dan radiografer.

Syarat Jabatan :
N JENIS PENDIDIKAN PELATIHAN PENGALAMAN
O
1 Minimal S2 Dokter Memiliki Surat Izin Bekerja Pengalaman di
spesialisasi Radiologi (SIB) Radiologi minimal
5 tahun

7.2. Sekretaris Instalasi Radiologi


Nama Jabatan : Sekretaris Instalasi
Unit Kerja : Instalasi radiologi
Ikhtisar Jabatan :
1. Membantu Kepala Instalasi dalam membuat dan mengevaluasi sistem,
SOP, Petunjuk teknis pelayanan radiologi.
2. Merencanakan sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi
kebutuhan sumber daya yang di butuhkan.
3. Membuat laporan kinerja pelayanan Radiologi sebagai dasar perencanan,
penilaian sebagai penunjang penagambilan keputusan manajemen untuk
pengembangna Radiologi.
4. Membantu Kepala Instalasi dalam perawatan alat-alat Radiologi dan proses
. pembuatan izin penggunaan alat-alat Radiologi.
5. Melaporkan adanya pelanggaran disiplin atau peraturan Rumah Sakit.
6. Menelaah, meneliti serta memberikan paraf setiap dokumen yang akan
ditandatangani Ka. Instalasi sesuai kewenangan yang dimiliki, antara lain
surat usulan, laporan bulanan, permintaan fasilitas rutin dan notulen rapat.
7. Menghadiri dan mewakili rapat koordinasi yang diselenggarakan
manajemen Rumah Sakit.

Hasil kerja :
1. SOP dan sistem kerja Radiologi.
2. Uraian tugas staf Radiologi.
3. Jadwal dinas konsulen
4. Program kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pelayanan Radiologi.
5. Jadwal rutin pemiliharaan alat-alat Radiologi (kalibrasi).
6. Dokumen nilai prestasi kerja (NPK).
7. Notulen rapat.

Uraian Tugas :
1. Melaksanakan Fungsi Perencanaan (PI), meliputi :
a. Menyusun program kerja tahunan.
b. Menyusun dan mengadakan pertemuan berkala atau sewaktu-waktu bila
di perlukan.
c. Menyusun program orientasi bagi karyawan baru.

2. Melaksanakan Fungsi Penggerakan & Pelaksanaan (P2),melipuii:


a. Mengatur dan mengelola pelaksanaan kegiatan pelayanan.
b. Mengkoordinir pengiriman film badge staf radiologi ke BPFK (Balai
Pemeriksaan Fasilitas Kesehatan).
c. Membuat laporan kartu dosis dan pengarsipannya.
d. Mengelola dan mengatur keamanan, pemakaian, pemeliharaan
peralatan Radiologi dan barang inventaris di instalasi Radiologi.
e. Menentukan stock minimal dan efisiensi pemakaian film, serta
bahanbahan habis pakai di instalasi Radiologi.
f. Memberikan pelatihan di bidang radiologi kepada staf untuk peningkatan
profesionalitas.
g. Membuat laporan kinerja Radiologi yang di gunakan sebagai dasar
untuk peningkatan pelayanan Radiologi.
h. Memberikan petunjuk dan arahan dalam melakukan pemeriksan
Radiologi.
i. Memberikan petunjuk dan mengawasi dalam pemberian pelayanan
Radiologi yang harus memenuhi kaidah penggunaan radiasi.
j. Mengatur dan menfasilitasi serta melakukan pengarsipan terhadap
Chek-up kesehatan karyawan Radiologi.
k. Melakukan penjadwalan kalibrasi dan service tahunan alat-alat
Radiologi.
l. Melakukan pengawasan terhadap proses administrasi pembayaran
pelayanan Radiologi.

3. Melaksanakan Fungsi Pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3),


meliputi :
a. Memberikan pengawasan dan petunjuk dalam pelaksanaan sistem kerja
dan SOP di Instalasi Radiologi.
b. Mengelola dan mengatur keamanan, pemakaian, pemeliharaan
peralatan Radiologi dan barang inventaris di instalasi Radiologi.

Tanggung Jawab :
1. Menjamin pelaksanaan Delayanan Radiologi dapat berjalan sesuai dengan
SOP dan sistem kerja yang ada.
2. Menjamin tidak adanya masalah dalam pemberian pelayanan Radiologi.
3. Adanya kebenaran dan ketepatan dalam pembuatan laporan rutin kinerja
Radiologi.
4. Menjamin tetap terjaganya Profesionalitas dalam bekerja.
5. Ketepatan dalam melakukan pelayanan Radiologi dengan memperhatikan
kaidah penggunaan radiasi.
6. Menjamin adanya efisiensi dalam penggunaan film dan bahan habis pakai.
7. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja karyawan dan unit kerja.
8. Kebenaran dan ketepatan dan pemeliharaan peralatan di unit kerja.

Wewenang :
1. Mengatur kegiatan pelayanan Radiologi.
2. Menilai, memotivasi dan menegur Staf Radiologi untuk menjaga
Keprofesionalitasan.
3. Meminta arahan dari atasan dalam rangka untuk pengembangan kinerja.
4. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
5. Meminta masukkan dari para karyawan Radiologi dan unit kerja yang lain
6. Mengatur dan menjadwalkan chek-up kesehatan tahunan karyawan
Radiologi.
7. Melakukan penjadwalan kalibrasi dan service tahunan alat-alat radiologi.
Syarat Jabatan :
NO JENIS PENDIDIKAN PELATIHAN PENGALAMAN
1 Minimal S-1 / D-IV yang Memiliki Surat Izin Pengalaman di
berhubungan dengan Bekerja Radiologi minimal 2
funsional Radiologi / tahun,
Teknik Radiodiagnostik
dan Radioterapi

7.3. Penanggung Jawab Radiologi / Radioterapi


Ikhtisar Jabatan :
1. Mengelola pelaksanaan pemeriksaan Radiologi.
2. Membuat laporan pemakaian bahan habis pakai sesuai dengan banyaknya
jumlah kegiatan, berupa film roentgen, developer, kontras media dll sbgnya
kepada Ka. Instalasi Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir, berupa laporan
harian, mingguan dan bulanan
3. Memberikan petunjuk, membagi tugas serta mengawasi pelaksanaan tugas
staf, mengatur shift dinas, jadwal cuti, libur, membuat permintaan kebutuhan
sumber daya, ATK, ART, kebutuhan lain untuk pelaksanaan kegiatan
Instalasi Radiologi.
4. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing dan mengkonsultasikan
segera kendala dan masalah yang terjadi di lapangan kepada kepala
instalasi melalui sekretaris instalasi radiologi, radioterapi dan radionuklir.
5. Menilai pelaksanaan tugas dan hasil kerja pelaksanaan tugas di unit kerja
masing-masing untuk dibuatkan penilaian Pra DP3-nya.
6. Proaktif dalam rapat yang diadakan secara rutin oleh Instalasi
Radiodiagnostik- Terapi untuk membicarakan kegiatan harian, bulanan dan
pengembangan Instalasi, kendala yang timbul dan memberikan ulasan guna
pengembangan Instalasi.
7. Ikut serta membantu tugas pelayanan sesuai dengan jabatan fungsional
yang berlaku saat ini

Hasil kerja :
1. SOP dan sistem kerja Radiologi.
2. Laporan penggunaan Bahan Habis Pakai (BHP) internal dan eksternal.
3. Laporan kegiatan dan perencanaan
4. Jadwal dinas shif dan pembagian kerja
5. Program kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pelayanan Radiologi
6. Dokumen nilai pra prestasi kerja (NPK).

Uraian Tugas :
1. Melaksanakan Fungsi Perencanaan (PI), meliputi :
a. Menyusun dan mengadakan pertemuan berkala atau sewaktu-waktu bila
di perlukan.
b. Membantu menyusun program orientasi bagi karyawan baru.

2. Melaksanakan Fungsi Penggerakan & Pelaksanaan (P2),melipuii:


a. Mengatur dan mengelola pelaksanaan kegiatan pelayanan.
b. Membuat laporan penggunaan BHP dan lain sebagainya
c. Membantu mengelola dan mengatur keamanan, pemakaian,
pemeliharaan peralatan Radiologi dan barang inventaris di instalasi
Radiologi.
d. Menentukan stock minimal dan efisiensi pemakaian film, serta
bahanbahan habis pakai di instalasi Radiologi.
e. Membantu memberikan pelatihan di bidang radiologi kepada staf untuk
peningkatan profesionalitas.
f. Membuat laporan kinerja Radiologi yang di gunakan sebagai dasar
untuk peningkatan pelayanan Radiologi.
g. Memberikan petunjuk dan arahan dalam melakukan pemeriksan
Radiologi.
h. Memberikan petunjuk dan mengawasi dalam pemberian pelayanan
Radiologi yang harus memenuhi kaidah penggunaan radiasi.
i. Membantu mengatur dan menfasilitasi serta melakukan pengarsipan
terhadap Chek-up kesehatan karyawan Radiologi.
j. Membantu melakukan pengawasan terhadap proses administrasi
pembayaran pelayanan Radiologi.

3. Melaksanakan Fungsi Pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3),


meliputi :
a. Memberikan pengawasan dan petunjuk dalam pelaksanaan sistem kerja
dan SOP di Instalasi Radiologi.
b. Mengelola dan mengatur keamanan, pemakaian, pemeliharaan
peralatan Radiologi dan barang inventaris di instalasi Radiologi.

Tanggung Jawab :
1. Menjamin pelaksanaan Delayanan Radiologi dapat berjalan sesuai dengan
SOP dan sistem kerja yang ada.
2. Menjamin tidak adanya masalah dalam pemberian pelayanan Radiologi.

3. Adanya kebenaran dan ketepatan dalam pembuatan laporan rutin kinerja


Radiologi.
4. Menjamin tetap terjaganya Profesionalitas dalam bekerja.
5. Ketepatan dalam melakukan pelayanan Radiologi dengan memperhatikan
kaidah penggunaan radiasi.
6. Menjamin adanya efisiensi dalam penggunaan film dan bahan habis pakai.
7. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja karyawan dan unit kerja.
8. Kebenaran dan ketepatan dan pemeliharaan peralatan di unit kerja.

Wewenang :
1. Mengatur kegiatan pelayanan Radiologi.
2. Memberikan masukan pada/pra penilaian, memotivasi dan menegur Staf
Radiologi untuk menjaga Keprofesionalitasan.
3. Meminta arahan dari atasan dalam rangka untuk pengembangan kinerja.
4. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
5. Meminta masukkan dari para karyawan Radiologi dan unit kerja yang lain
6. Meminta / mengusulkan chek-up kesehatan tahunan karyawan Radiologi.
Syarat Jabatan :
NO JENIS PENDIDIKAN PELATIHAN PENGALAMAN
1 Minimal D-III yang Memiliki Surat Izin Pengalaman di
berhubungan dengan Bekerja Radiologi minimal
funsional Radiologi / 2 tahun,
Teknik Radiodiagnostik
dan Radioterapi

7.4. Sub. Penanggung Jawab Pelayanan Radiologi / Radioterapi


Ikhtisar Jabatan :
1. Membantu mengelola pelaksanaan pemeriksaan Radiologi.
a. Melakukan kontrol terhadap kesiapan alat sebelum kegiatan dilakukan
dengan menggunakan radiasi pengion
b. Membantu PJ. Radiologi dalam melakukan kontrol penghitungan
terhadap bahan habis pakai
c. Membantu dan mengkalkulasi pemakaian bahan agar kegiatan
kontinyu dan pelayanan tidak terganggu
d. Mengisi blanko perbaikan kerusakan yg ditujukan pada IPS Medik dan
IPS Non Medik
e. Mengetahui dan menandatangani setiap pertukaran developer dan
fixer
f. Melakukan pengawasan terhadap SDM Radiologi yang berhubungan
dengan kehadiran, absen dan meninggalkan tugas
2. Menilai pelaksanaan tugas dan hasil kerja pelaksanaan tugas di unit kerja
masing-masing untuk dibuatkan penilaian Pra DP3-nya.
3. Proaktif dalam rapat yang diadakan secara rutin oleh Instalasi
Radiodiagnostik- Terapi untuk membicarakan kegiatan harian, bulanan dan
pengembangan Instalasi, kendala yang timbul dan memberikan ulasan guna
pengembangan Instalasi.
4. Ikut serta membantu tugas pelayanan sesuai dengan jabatan fungsional
yang berlaku saat ini

Hasil kerja :
1. SOP dan sistem kerja Radiologi.
2. Membantu laporan kegiatan
3. Jadwal dinas shif dan pembagian kerja
4. Program kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pelayanan Radiologi
5. Dokumen nilai pra prestasi kerja (NPK).

Uraian Tugas :
1. Melaksanakan Fungsi Perencanaan (PI), meliputi :
a. Menyusun program kerja tahunan.
b. Menyusun dan mengadakan pertemuan berkala atau sewaktu-waktu bila
di perlukan.
c. Menyusun program orientasi bagi karyawan baru.

2. Melaksanakan Fungsi Penggerakan & Pelaksanaan (P2),melipuii:


a. Mengatur dan mengelola pelaksanaan kegiatan pelayanan.
b. Mengelola dan mengatur keamanan, pemakaian, pemeliharaan
peralatan Radiologi dan barang inventaris di instalasi Radiologi.
c. Menentukan stock minimal dan efisiensi pemakaian film, serta
bahanbahan habis pakai di instalasi Radiologi.
d. Membuat laporan kinerja Radiologi yang di gunakan sebagai dasar
untuk peningkatan pelayanan Radiologi.
e. Memberikan petunjuk dan arahan dalam melakukan pemeriksan
Radiologi bagi staf dibawahnya.
f. Membantu PJ.Radiologi dalam usulan serta melakukan pengarsipan
terhadap Chek-up kesehatan karyawan Radiologi. .
g. Membantu melakukan pengawasan terhadap proses administrasi
pembayaran pelayanan Radiologi.

3. Melaksanakan Fungsi Pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3),


meliputi :
a. Memberikan pengawasan dan petunjuk dalam pelaksanaan sistem kerja
dan SOP di Instalasi Radiologi.
b. Mengelola dan mengatur keamanan, pemakaian, pemeliharaan
peralatan Radiologi dan barang inventaris di instalasi Radiologi.

Tanggung Jawab :
1. Menjamin pelaksanaan Delayanan Radiologi dapat berjalan sesuai dengan
SOP dan sistem kerja yang ada.
2. Menjamin tidak adanya masalah dalam pemberian pelayanan Radiologi.
3. Adanya kebenaran dan ketepatan dalam pembuatan laporan rutin kinerja
Radiologi.
4. Menjamin tetap terjaganya Profesionalitas dalam bekerja.
5. Ketepatan dalam melakukan pelayanan Radiologi dengan memperhatikan
kaidah penggunaan radiasi.
6. Menjamin adanya efisiensi dalam penggunaan film dan bahan habis pakai.
7. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja karyawan dan unit kerja.
8. Kebenaran dan ketepatan dan pemeliharaan peralatan di unit kerja.

Wewenang :
1. Mengatur kegiatan pelayanan Radiologi.
2. Memberikan pra penilaian, memotivasi dan menegur Staf Radiologi untuk
menjaga Keprofesionalitasan.
3. Meminta arahan dari atasan dalam rangka untuk pengembangan kinerja.
4. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
5. Meminta masukkan dari para karyawan Radiologi dan unit kerja yang lain
Syarat Jabatan :
NO JENIS PENDIDIKAN PELATIHAN PENGALAMAN
1 Minimal D-III yang Memiliki Surat Izin Pengalaman di
berhubungan dengan Bekerja Radiologi
funsional Radiologi / minimal 2 tahun,
Teknik Radiodiagnostik
dan Radioterapi

7.5. Sub. Penanggung Jawab Administrasi / logistik


Nama Jabatan : Sub. Penanggung jawab administrasi/logistic
Unit Kerja : Instalasi Radiologi
Ikhtisar Jabatan :
1. Menyusun langkah kegiatan penerimaan pendaftaran pasien dan kegiatan
pencatatan registrasi.
2. Membuat laporan kegiatan yang berhubungan dengan administrasi dan
logistik.
3. Membuat laporan kegiatan pelayanan Radiologi berupa kunjungan pasien
radiologi.
4. Melakukan pengawasan terhadap keadaan stock barang-barang logistik
dan masa expirenya.
5. Membuat dan mengatur pengarsipan surat menyurat radiologi.
Hasil kerja :
1. Pasien tercatat dalam pembukuan/registrasi radiologi.
2. Adanya bukti slip pembayaran pemeriksaan dari pasien.
3. Laporan kunjungan pasien.
4. Laporan Dosis Radiasi karyawan radiologi.
5. Adanya uraian dan petunjuk kerja.
6. Pencatatan surat-menyurat.
7. Laporan stock barang-barang logistik.

Uraian Tugas :
1. Membuat laporan harian radiologi.
2. Mengawasi dan mencatat surat masuk dan keluar.
3. Mengawasi dan mencatat permintaan barang-barang logistik.
4. Mengontrol alat-alat atau fasilitas yang berhubungan dengan aktifitas tulis
menulis.
5. Mengawasi penggunaan film badge.
6. Membuat laporan catatan dosis radiasi karyawan radiologi.
7. Membuat jadwal dinas dan oncall.
8. Benangungjawab untuk penggantian lap tangan, keset dan baju pasien.
Tanggung jawab :
1. Kelancaran proses administrasi pasien.
2. Kebenaran laporan kegiatan pelayanan radiologi.
3. Kelancaran dan ketepatan dalam pengadaan barang-barang logistik.
4. Kelancaran dalam pelayanan radiologi.
5. Ketepatan dalam kalibrasi dan sevice ala-alat radiologi.

Wewenang :
1. Mengawasi proses pembayaran admininstrasi pasien.
2. Mengatur petugas dalam pembuatan laporan kegiatan pelayanan radiologi.
3. Meminta masukan dan arahan dari atasan.
4. Mengontrol dan meminta stock barang-barang logistik.
5. Melakukan protes/komplain jika proses administrasi pasien mengalami
masalah.
6. Membuat dan mengatur proses surat-menyurat dan pengarsipan.
7. Mengatur pergantian pemakaian film badge.

Syarat Jabatan :
NO JENIS PENDIDIKAN PELATIHAN PENGALAMAN
1 D.III Administrasi / D III Teknik Surat Izin Bekerja Pengalaman
Radiodiagnostik dan (SIB) minimal satu tahun
Radioterapi
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

Skema Hubungan Kerja


IRNA KEUANGAN MANAJEMEN

IRJ

KEUANGAN

INSTALASI DOKTER
RADIOLOGI
PASIEN

KEUANGAN

REKANAN
Hubungan Intern :
1. Hubungan antara Instalasi radiologi dengan IRNA dan IRJ adalah Radiologi
sebagai penunjang pelayanan medis yang memberikan hasil diagnosa yang
digunakan untuk dilakukannya tindakan medis yang lainnya.
2. Hubungan dengan keuangan dan manajemen adalah radiologi sebagai salah
satu bagian dari Rumah sakit yang dapat memberikan informasi yang dapat
diguanakan untuk pengambilan keputusan.
Hubungan Extern :
Hubungan antara Instalasi radiologi dengan rekanan adalah Radiologi sebagai
salah satu bagian dari Rumah Sakit yang berfungsi sebagai pemeriksaan
penunjang yang dapat melengkapi pemeriksaan medis lainnya.

BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

Dalam upaya mempersiapkan tenaga radiologi yang handal, perlu kiranya


melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang
tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses
mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar
organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber seefektif mungkin
sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai
dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan organisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi
pengembangan kontribusi.

9.1. Pola Ketenagaan Instalasi Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir


Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Instalasi
Radiologi .. SPH adalah sebagai berikut.
Jumlah
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Kebutuhan
Ka Instalasi S2 Sp Rad SIB 1
Sekr. Instalasi S.1 / D.IV Radiologi SIB 1
PJ.Radiologi D3 Radilogi SIB 2
Sub. PJ.
D3 Radilogi SIB 4
Pelayanan
Sub. PJ. Logistik D3 Radilogi SIB 2
Staf karyawan D3 Radilogi SIB * 4

9.2. Dasar perhitungan ketenagaan Instalasi Radiologi SPH


1. Kepala Instalasi Radiologi:
Instalasi Radiologi dipimpin oleh satu orang dokter radiologi
Jadwal Dinas :
Senin-Sabtu = 07.30-14.00 WIB
Minggu = Libur
Hari libur = Libur
2. Sekretaris Instalasi Radiologi
Sebagai wakil Instalasi radiologi, berpendidikan S-1 Radiologi yang
telah berpengalaman.
Jadwal Dinas :
Senin-Sabtu = 07.30-14.00 WIB
Minggu = Libur
Hari libur = Libur
3. PJ. Radiologi / PJ.Radioterapi
Sebagai ujung tombak pelayanan radiologi, berpendidikan D3
Radiogiagnostik yang telah berpengalaman.
Jadwal Dinas :
Senin-Sabtu = 07.30-14.00 WIB
Minggu = Libur
Hari libur = Libur
4. Sub. PJ Pelayanan Radiologi / Sub. PJ.Radioterapi
Bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan pelayanan serta ujung
tombak pelayanan radiologi, berpendidikan D3 Radiogiagnostik yang telah
berpengalaman.
Jadwal Dinas :
Senin-Sabtu = 07.30-14.00 WIB
Minggu = Libur
Hari libur = Libur
5. Staff karyawan Radiologi
Sebagai pelaksana aktifitas harian di radiologi, berpendidikan D3
Radiodiagnostik terdiri atas tiga shift.
Jadwal Dinas :
Shift Pagi = 07.00 - 14.00 WIB
Shift Sore = 14.00 - 21.00 WIB
Shift Malam = 21.00 - 07.00 WIB
Cara perhitungan tenaga di Instalasi Radiologi adalah :
a. Dinas Pagi
Kepala Instalasi = 1 orang
Sekretaris Instalasi= 1 orang
PJ. Radiologi = 2 orang
Sub. PJ. Pelayanan= 4 orang
Sub. PJ. Logistik= 2 orang
Staff karyawan = 3 orang
b. Dinas Sore
Staff karyawan = 2 orang
c. Dinas Malam
Staff karyawan = 1 orang

d. Libur setelah dinas malam


Staff karyawan = 1 orang

9.3. Kualifikasi Penarikan Calon (Recruitment) dan Seleksi Karyawan


1. Penarikan Calon (Recruitment) Karyawan
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk
mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Instalasi Radiologi
memiliki kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai
dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan
tenaga, ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah
tenaga yang ada.
Dilihat dari sumbernya penarikan calon karyawan dapat dilakukan
dengan cara, yaitu:
a. Dari luar .. SPH (external resources)
Proses penarikan calon dari luar . Dr. M. Djamil ini dapat dilakukan dengan
cara:
- Dari mulut ke mulut.
- Iklan media cetak.
- Lembaga-lembaga pendidikan

2. Penyaringan / Seleksi Calon (selection) Karyawan


Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Instalasi
Radiologi dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan
jabatan yang diinginkan. Proses seleksi yang dilakukan oleh Instalasi
Radiologi ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan
funssi Radiologi.
Kompetensi yang harus dimiliki adalah :
1. Berlatar belakang pendidikan D3 Radiodiagnostik
2. Pengetahuan tentang manajemen Radiologi meliputi:
- Perencanaan dan evaluasi manajemen rumah sakit
3. Sumber daya pelayanan kesehatan
- Berkomunikasi dengan tenaga kesehatan dari berbagai profesi
- Mengetahui kriteria dan jenis tenaga kesehatan serta pengembangan
karirnya
- Mampu melaksanakan pemeriksaan khusus dan non khusus radiologi.
- Mampu mengoperasikan alat CT Scan
4. Pengetahuan tentang proteksi radiasi
5. Surat izin bekerja (SIB) dan sebagai petugas proteksi radiasi akan lebih di
utamakan.
6. Teknologi informasi
- Kemampuan menjalankan komputer
- Gunakan multi media

Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :


1. Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk essay terdiri dari 20 soal, dengan
materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki teknisi farmasi
seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70%
benar.

2. Tes Keterampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi:
Dapat membaca resep
Dapat mempersiapkan obat sesuai dengan resep

3. Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh teknisi farmasi :
Sehat
Tidak buta warna
Berpenampilan rapi dan menarik
4. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan
farmasi, pandangan terhadap penyelenggaraan farmasi yang berorientasi
terhadap kepuasan pelanggan.

9.4. Pengembangan SDM


Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Intalasi Radiologi khususnya
dan .. SPH umumnya, diperlukan pembinaan / pengembangan kompetensi
tenaga radiologi. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
1. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaksanaan tugas dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja.
2. Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan Radiologi :
a. Pendidikan
Karyawari radiologi berdasarkan kompetensi harus berpendidikan D3
Radiodiagnostik, namun jika karyawan irigin meningkatkan wawasannva
ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi pihak Rumah Sakit akan
memberikan kesempatan untuk melajutkan pendidikan dengan syarat
telah bekerja di RS Dr. M. Djamil minimal 5 tahun dan nilai Nilai Presiasi
Kerja ( NPK ) minimal 80.
b. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi karyawan di Instalasi Radiologi
dilaksanakan melalui :
Internal Training yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh ..
SPH sesuai kebutuhan
Eksternal Training yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang
diikuti sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit khususnya mutu pelayanan Instalasi Radiologi.

BAB X
PENILAIAN KINERJA SDM

10.1. Penilaian Kinerja SDM


Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kualitas kerja
menjadi tuntutan dunia bisnis dan industri yang tidak bisa ditunda lagi bila ingin
memiliki daya saing yang memadai untuk mengatasi persaingan pasar baik
ditingkat nasional, regional maupun global. Gabungan dari kinerja ( hasil kerja )
setiap karyawan akan menghasilkan kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Untuk menilai kinerja karyawan dibutuhkan instrumen penilaian kinerja,
yang selanjutnya disebut Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Karyawan yang
terdapat standart prestasi kerja yang harus dicapai oleh setiap karyawan.
Penilai membuat penilaian atas dasar skala dengan peringkat "baik sekali*
angka 5 (lima) sampai dengan 'Buruk' angka 1 (satu). Aspek yang dinilai terdiri
dari tiga bagian bersifat fundamental, yaitu hasil kerja, kerja sama dan
kepribadian.
Penilaian prestasi kerja ini merupakan instrumen manajemen yang
penting untuk menilai karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi,
mutasi, pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan, kompensasi, pengakuan
dan penghargaan bagi karyawan.

10.2. Tujuan dan Sasaran


a. Tujuan ( > 1 tahun )
Tujuan pedoman penilaian prestasi kerja karyawan adalah :
1. Agar setiap karyawan mengerti standar prestasi kerja yang harus
dicapai dan bagaimana mencapainya, yang keseluruhannya mengacu
pada pelayanan ramah dan bersahabat, sehingga dapat memuaskan
konsumen dan selanjutnya dapat mengatasi persaingan pasar. serta
menghasilkan laba perusahaan yang dapat membuat manajemen
mampu untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mewujudkan
misi bersama serta berkelanjutan.
2. Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan,
usaha dan sikap mental positifnya, sehingga dapat memperoleh
keberhasilan dalam karyanya.
3. Agar tercipta persatuan dan persatuan keluarga besar Grup Progress
dengan dilandasai hubungan yang harmonis antara atasan dan
bawahan, antar rekan kerja dan antar bagian untuk melayani dengan
penuh cinta kasih.
b. Sasaran ( < 1 tahun )
Meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja karyawan serta efisiensi
perusahaan.

10.3. Prosedur dan Kebijakan Penilaian Prestasi Kerja


Pada dasamya penilaian prestasi kerja untuk seluruh pegawai /
karyawan dibagi aias 3 bagian besar sebagai berikut:
1. Penilaian Staf Pelaksana
2. Penilaian Karyawan dengan Jabatan Kepala Urusan / Sederajat dan Kepala
Seksi / Sederajat
3. Penilaian Karyawan dengan Jabatan diatas Kepala Seksi.

10.4. Kriteria Penilaian Prestasi Kerja


A. Hasil Kerja
1. Keterampilan
a) Kecepatan penyelesaian pekerjaan dibanding standar waktu
penyelesaian rata-rata orang.
Penilaian Cepat Nilai Nilai
Memuaskan Jauh lebih cepat 90-100
Baik Lebih cepat 80-90
Cukup Baik Susuai 70-80
Cukup Lebih lama 60-70
Kurang Jauh lebih lama <60
Catatan:
- Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan diukur dengan time motion study atau
rencana kerja operasional bila tidak dapat diukur dengan time motion study.
- Time motion study dibuatnya sesaui dengan jenis pekerjaannya, serta harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi.

b) Menyelesaikan pekerjaan tanpa kesalahan yang berarti


Penilaian Cepat Nilai
Memuaskan > 99 % 90-100
Baik 96 % - 98 % 80-90
Cukup Baik 95% 70-80
Cukup 93 % - 94% 60-70
Kurang < 92 % <60

c) Kualitas hasil kerja


Penilaian Hasil Nilai
Memuaskan > 99 % 90-100
Baik 96 % - 98 % 80-90
Cukup Baik 95% 70-80
Cukup 93 % - 94% 60-70
Kurang < 92 % <60
2. Inisiatif
a) Usaha memuaskan pemakai atau pelanggan
Penilaian Inisiatif Nilai
Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup Baik Kadang-kadang 70-80
Cukup Sesekali 60-70
Kurang Tidak pernah <60

b) Usaha mencapai sasaran agar tercapai efisiensi biaya dan waktu


Penilaian Inisiatif Nilai
Memuaskan Jauh lebih banyak 90-100
Baik Lebih banyak 80-90
Cukup Baik Sesuai 70-80
Cukup Lebih sedikit 60-70
Kurang Jauh lebih sedikit <60

c) Usaha memecahkan permasalahan dengan menguntungkan semua


pihak terkait (win-win solution).

Penilaian Inisiatif Nilai


Memuaskan Jauh lebih banyak 90-100
Baik Lebih banyak 80-90
Cukup Baik Susuai 70-80
Cukup Lebih sedikit 60-70
Kurang Jauh lebih sedikit <60

3. Kerajinan
a) Bersedia kerja lebih panjang dari standar waktu perusahaan baik
atas kehendak sendiri atau bukan
Penilaian Inisiatif Nilai
Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup Baik Kadang-kadang 70-80
Cukup Sesekali 60-70
Kurang Tidak pernah <60
Catatan :
Standar jumlah pekerjaan dibuat dan dipertanggunajawabkan oleh masing-
masing manager sesuai dengan jenis pekerjaannya dan harus teriebih dahulu
mendapat persetujuan direksi.

b) Bersedia membantu pekerjaan orang lain (ringan tangan) tanpa


mengabaikan pekerjaan sendiri

Penilaian Kerajinan Nilai


Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup Baik Kadang-kadang 70-80
Kurang Sesekali 60-70
Buruk Tidak pernah <60

c) Menyelesaikan jumlah pekerjaan lebih banyak disbanding rata-rata


orang dalam unit kerjanya
Penilaian Kerajinan Nilai
Memuaskan Jauh lebih banyak 90-100
Baik Lebih banyak 80-90
Cukup Baik Susuai 70-80
Cukup Lebih sedikit 60-70
Kurang Jauh lebih sedikit <60

4. Komunikasi
Menjadi pendengar yang baik, dapat menyampaikan buah pikirannya
(setelah mempertimbangkan pemikiran orang lain) dengan jelas, lugas
dan tepat waktu.
Penilaian Berkomunikasi Nilai
Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup Baik Kadang-kadang 70-80
Kurang Sesekali 60-70
Buruk Tidak pernah <60

5. Kepercayaan
Tingkat kepercayaan terhadap mereka yang bekerjasama dengannya.
Penilaian Kepercayaan Nilai
Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup Baik Kadang-kadang 70-80
Kurang Sesekali 60-70
Buruk Tidak pernah <60

6. Kebanggaan
Menghasilkan pekerjaan yang pantas dibanggakan oleh mereka yang
bekerjasama dengannya

Penilaian Kebanggaan Nilai


Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup Baik Kadang-kadang 70-80
Kurang Sesekali 60-70
Buruk Tidak pernah <60

7. Keadilan
Mudah mengukur kesalahannya (bila ada) dan mudah mengakui hasil
kerja mereka yang bekerjasama dengannya.

Penilaian Keadilan Nilai


Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup Baik Kadang-kadang 70-80
Kurang Sesekali 60-70
Buruk Tidak pernah <60

8. Keterbukaan.
Tulus dalam menerima kritik & saran dan memberikan pemikirannya
konstruktif yang berpengaruh pada kepentingan perusahaan.

Penilaian Keterbukaan Nilai


Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup Baik Kadang-kadang 70-80
Kurang Sesekali 60-70
Buruk Tidak pernah <60

10.5. Peningkatan Kompetensi SDM


Pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga rekam medik dilakukan
melalui pendidikan dan pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk
meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
A. Pendidikan
Jenjang pendidikan secara formal untuk petugas di Unit Radiologi adalah
minimal D III Teknik Radiodiagnostik dan RadioTerapi.
B. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga radiologi dilaksanakan
melalui:
- Inhouse training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan di
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil meliputt training pemeriksaan
radiologi, Manajemen QA, dan sebagainya.
- External course, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit khususnva bidang radiologi.

BAB XI
PROGRAM ORIENTASI

Program orientasi dilakukan pada pegawai yang masuk ke Instalasi Radiologi,


sebelum orientasi diadakan pre test dan post tes, berupa soal pilihan ganda dan test
tertulis dengan mated.yang meliputi : teknik pemeriksaan radiologi, USG, CT Scan
dan manajemen Radiologi.

Jadwal Orientasi sesuai tabel dibawah ini :


Tabel 11.1
Tabel Orientasi Umum SDM Instalasi Radiologi

HARI MATERI WAKTU PENGARAH


A. SEMUA SDM INSTALASI RADIOLOGI Kn. Radiologi
I Pengenalan personal 60
Orientasi ruangan dan produk RS. Royal 60
Progress
Sosialisasi Misi, Visi dan strukrur organisasi 60
RSRP
Sosialisasi Misi, Visi dan struktur organisasi 60
Radiologi
Sosialisasi Peraruran dan Kebijakan RSRP 60
Sosialisasi Peraruran dan Kebijakan 60
Radiologi
Sosialisasi uraian jabatan dan tata hubungan 60
II
kerja
Sosialisasi pedoman kerja 60
Sosialisasi keselamatan kerja 60
Sosialisasi indtkator kinerja 60
Sosialisasi perencanaan dan evaluasi kerja 60
Sosialisasi tetms kegiatan rekam medis 60
III
sesuai dengan nama dan jabatan

Tabel 11.2
Tabel Orientasi SDM Admission & Registrasi Instalasi Radiologi

NO MATERI WAKTU PENGARAH


B. ADMISSION & REGISTRASI Pj. Admission &
Logistik
I Sosialisasi dasar-dasar 60
berkomunikasi
Penerimaan pasien rawat jalan 60
Penerimaan pasien rawat inap 60
Penenmaan pasien TTKP 60
Penerimaan pasien rawat inap 60
Penerimaan pasien perusahaan 60
rekanan
II Entry data pasien ke dalam komputer 60
Pencatatan data/registrasi pasien 60
rawat jalan
III Pencatatan data/registrasi pasien 60
rawat jalan
BAB XII
RAPAT

Rapat di Instalasi Radiologi, Raditerapi dan Radionuklir dilaksanakan secara rutin

dan kadang-kadang dilakukan sesuai kebutuhan sesuai keadaan yang sangat

mendesak dan tidak mengganggu pelayanan, untuk melaksanakan suatu rapat yang

terintegrasi perlu perencanaan yang baik agar informasi terkini dapat sampai

langsung terhadap semua personil di Instalasi Radiologi dan kesinambungan

layanan dapat berjalan dengan baik, berikut adalah jadwal kegiatan rapat yang

sudah terjadwaldengan baik di Instalasi Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir, sbb:

1. Rapat Ka. Intalasi dengan direksi, seluruh pejabat structural serta pejabat non

struktural, dilaksanakan di Ruang rapat direksi dilakukan sekali dalam

seminggu setiap hari Rabu Jam 10.00 s/d selesai


2. Rapat Instalasi dengan seluruh staf Instalasi Radiologi dilaksanakan di lantai

2 Radiologi dilakukan setiap minggu ke IV tiap bulannya yaitu pada hari Rabu

dari Jam 13.00 s/d selesai


3. Pertemuan menyeluruh antara Instalasi dan SMF Radiologi dilakukan setiap

minggu ke II, dilaksanakan di Ruang rapat Radiologi Lt II Jam 13.30 s/d

Selesai
4. Koordinasi antar profesi terutama radiographer dilaksanakan pada minggu

Pertama tiap bulannya dilaksanakan di Ruang Sekretaris Instalasi Radiologi

Lt. I, dilakukan tiap hari Selasa Jam 13.00 s/d selesai


5. Koordinasi dengan tenaga administrasi, keuangan dan billing sistem

dilaksanakan pada tiap minggu ke III tiap bulannya, dilaksanakan di Ruang

Sekretaris Instalasi Radiologi Lt. I pada hari Kamis Jam 13.00 s/d selesai

Agar tidak mengganggu pelayanan terhadap pasien, rapat selalu dilakukan pada

siang hari mengingat arus kunjungan pasien yang begitu padat pada pagi hari

menjadi pertimbangan dilakukannya rapat pada siang harinya, layanan terhadap

pasien harus menjadi prioritas utama bukan berarti rapat menjadi tidak penting tetapi

harus selalu dilakukan agar informasi terupdate dapat selalu diikuti


BAB XIII
PELAPORAN

13.1. Laporan Harian


Laporan harian instalasi radiologi meliputi :
1. Laporan jumlah kunjungan pasien rawat map
2. Laporan jumlah kunjungan pasien rawatjalan
3. Laporan jumlah pemeriksaan

13.2. Laporan Bulanan


Laporan bulanan terdiri dari laporan kinerja mutu pelayanan instalasi
Radiologi.

13.3. Laporan Tahunan


Instalasi Radiologi membuat laporan tahunan terdiri dari laporan kinerja
dan laporan mutu pelayanan Instalasi Radiologi.

Anda mungkin juga menyukai