I. PENDAHULUAN
instalansi radiologi sebagai bagian yang berintegrasi dari pelayanan kesehatan
yang berfungsi sebagai penunjang diagnostik merupakan tempat kerja yang memiliki
risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia,rumah
sakit,pasien,pendamping pasien, penunjang maupun lingkungan rumah sakit.
Keputusan mentri kesehatan republik Indonesia no 410/MENKES/SK/III/2010
tentang standar pelayanan radiologi diagostik di sarana kesehatan melalui upaya
monitoring keselamatan dan proteksi radiasi,kelengkapan alat, parameter kendali
mutu dan alat kendali mutu.
Manajemen risiko radiologi adalah proses yan bertahap dan berkesinambungan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja secara komphensif
dilingkungan rumah sakit. Manajemen risiko merupakan aktifitas klinik dan
administrative yang dilakukan oleh rumah sakit untuk melakukan identifikasi,
evaluasi dan pengurangan risiko keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini tercapai
melalui kerja sama antara pengelola radiologi melalui manajeman dalam
mengembangkan dan mengimplementasikan program keselamatan dan kesehatan
kerja, dengan kerja sama dengan seluruh pihak yang berada di rumah sakit.
Dalam setiap pusat pelayanan kesehatan harus di bangun sistem yang dapat
menjamin bahwa setiap tindakan medik yang dilakukan haruslah aman bagi pasien
maupun petugas dan lingkungan sekitarnya. Pendekatan yang dapat dilakukan
disebut dengan manajemen resiko. Manajemen resiko merupakan perilaku dan
intervensi proaktif untuk mengurangi kemungkinan cidera serta kehilangan. Dalam
pelayanan radiologi di rumah sakit,manajemen resiko bertujuan untuk mencegah
cedera pada pasien dan menghindari tindakan yang merugikan profesi kesehatan.
II. LATAR BELAKANG
Rs. dr Abdul Radjak Salemba terdapat banyak sumber daya/fasilitas kesehatan
yang dipergunakan dalam tugas pelayanan orang sakit, salah satunya adalah unit
radiologi. Apabila fasilitas kesehaan tidak dikelolah dan dijamin keselamatan dan
keamanannya maka sangat besar kemungungkinan fasilitas tersebut bagi
keselamatan pasien,pendamping pasien,pengunjung dan karyawan.
Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat dan untuk
meningkatdentifikasikan mutu pelayanan unit radiologi Rs. dr Abdul Radjak Salemba
dan pentingnya adanya program pengawasan manajemen resiko merupakan
aktifitas rumah sakit yang berguna untuk mengevaluasi sistem-sistem yang penting
dan mengidentifikasi perbaikan-perbaikan yang dibutuhkan maka rumah sakit dapat
kriteria atau indikator kinerja.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umun
Tujuan program manajemen risiko di Instalasi radiologi Rs Abdul Radjak
Salemba melalui pengendalian risiko – risiko yg ada di lingkungan kerja Rumah
sakit .
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan identifikasi kesalamatan dan keamanan di radiologi
b. Mampu melakukan penanggulangan bencana di radiologi
c. Mampu menanggulangi proteksi kebakaran di radiologi
d. Mampu menurunkan Kejadian tidak diharapkan ( KTD )
e. Mampu melakukan penggunaan, pemeliharaan dan pemilihan peralatan
medis di radiologi.
f. Mampu mengurangi risiko kegagalan opersional system penunjang
VII. SASARAN
Ditetapkan di Jakarta