1. PENDAHULUAN
2. LATAR BELAKANG
1
Penerapan Jaminan Mutu (Quality Assurance/QA) dalam setiap
prosedur radiografi diharapkan mampu memberi manfaat dalam
penanganan pasien, memastikan agar setiap radiograf yang dihasilkan
mempunyai nilai informasi diagnostik yang akurat serta memberi
kemungkinan minimal terhadap dosis radiasi dan efisiensi biaya
pemeriksaan.
Tujuan utama dari program QA adalah untuk menghasilkan
radiograf yang memiliki kualitas tinggi sehingga memaksimalkan hasil
bacaan radiolog dalam rangka penegakan diagnosis pasien.
Menurut BAPETEN tentang pedoman dosis pasien radiodiagnostik
(2003), tujuan program QA adalah akurasi dan ketepatan waktu
diagnosis pasien. Sedangkan penerapan program Pengendalian Mutu
(Quality Control/QC) sebagai bagian dari program QA radiologi dilakukan
dengan tujuan untuk mendukung program QA yakni dalam aspek
pengendalian parameter performa (kinerja) fisis pesawat atau peralatan
pendukung lainnya melalui pengujian-pengujian dan pendokumentasian
data secara rutin dan periodik oleh internal bagian radiologi yaitu 3 bulan,
6 bulan atau 1 tahun sekali.
Sebagaimana contoh yang ditemukan oleh Gray (1983) dan
Jeffrey (2006), bahwa setiap generator dan sistem radiografi harus
dikalibrasi dan menjalani program QC paling sedikit setiap 1 tahun sekali.
Pengujian dilakukan 6 bulan sekali untuk upaya preventif manjaga mutu
atau juga harus dilakukan secepatnya pada alat yang baru dipasang dan
setelah alat diservis karena dapat mempengaruhi kualitas radiograf dan
keluaran radiasi dari peralatan radiografi tersebut
Dalam menghadapi millenium kesehatan dan mempersiapkan
penyajian data kuantitatif uji hasil kinerja peralatan sinar X merujuk
Keputusan Kepala BAPETEN No.01-P/Ka-BAPETEN/I-03 tahun 2003,
bab V terkait Jaminan Kualitas Radiodiagnostik, dan mengantisipasi
akan diberlakukannya Peraturan Kepala (Perka) BAPETEN terkait bab IV
bagian keempat pasal 30 Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X (Compliance
test) untuk diagnostik dan intervensional di tahun 2012 yang akan
2
datang, setiap unit pelayanan atau bagian radiologi Rumah Sakit di
Indonesia perlu mempersiapkan data awal (baseline data) uji QC melalui
survei awal performa bagi setiap fasilitas pesawat sinar-X termasuk
aksesoris pendukung lainnya.
Untuk mengawalinya, Pedoman kendali Mutu (Quality Control)
peralatan diagnostik menurut KMK No. 1250/MENKES/SK/XII/2009
dapat diterapkan dan bila ingin melakukan audit internal secara mandiri,
untuk sementara dapat diujicobakan tingkat kepatuhan hasil
implementasi QC programnya dengan mengacu pada standar pengujian
kepatuhan (Compliance test) Internasional (Safety Act nomor 1975 tahun
2000). Dipilihnya standar Internasional SA 1975:2000 karena
menyangkut dua hal. Pertama, Badan Pengawas Tenaga Nuklir
(BAPETEN) akan memberlakukan regulasi uji kepatuhan di Indonesia,
dan yang kedua, proses persiapan Perka BAPETEN terkait uji
kepatuhan, diantaranya mengacu pada Regulasi SA 1975:2000
Mengacu kepada hal diatas, Rumah Sakit Islam Arafah sebagai
salah satu rumah sakit se-Propinsi Jambi perlu melakukan peningkatan
mutu salah satunya yaitu dengan melakukan kegiatan penjaminan mutu
dan pengontrolan mutu di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Arafah
Jambi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan hal ini
adalah kepuasan pelanggan, keselamatan pasien dan petugas radiologi
dan kualitas hasil pemeriksaan radiologi.
3. TUJUAN
a. Tujuan umum :
Agar terwujud pelayanan Unit Radiologi yang bermutu tinggi untuk
menunjang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Islam Arafah
Jambi secara keseluruhan baik untuk kepentingan diagnostik
maupun pengobatan.
b. Tujuan khusus :
1) Menciptakan pelayanan radiologi yang mengedepankan
keselamatan pasien.
3
2) Menciptakan pelayanan radiologi yang memperhatikan
kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang
cepat dan hasil yang tepat.
3) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan
mempertahankan kinerja peralatan radiologi pada kondisi
optimal di Unit Radiologi.
4
6. SASARAN
a. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dibawah 3 jam sebesar
90%.
b. Pemberian informasi kepada pasien mengenai waktu tunggu
pelayanan radiologi sebesar 100%
c. Dokumentasi hasil ekspertise sebesar 100%
d. Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan radiologi sebesar 80 %
e. Menjalankan Program kegiatan proteksi radiasi untuk Keamanan
dan Antisipasi Bahaya Radiasi sebesar 100%
f. Menjalankan Program kegiatan pengelolaan peralatan radiologi
dan diagnostik imaging sebesar 100%
g. Pelaksanaan expertise oleh Dokter Spesialis Radiologi di dalam
dan di luar jam kerja sebesar 100 %.
7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Kepuasan pelanggan
1) Penetapan waktu tunggu pelayanan dan pemberian informasi
kepada pelanggan mengenai waktu tunggu pelayanan serta
melakukan dokumentasi dan evaluasi.
5
8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pelaksanaan kegiatan akan dievaluasi pada rapat bulanan
untuk mengindentifikasi dan membahas jadwal pelaksanaan kegiatan
dan masalah-masalah pelayanan yang terjadi. Pelaporan akan dibuat
sesuai dengan notulen rapat yang ada dan dilakukan tindak lanjut
untuk mengatasi masalah yang ada.