TAHUN 2015
0
I. PENDAHULUAN
Program kerja radiologi berisi upaya untuk melaksanakan semua kegiatan di
Instalasi radiologi dalam satu tahun. Program kerja ini akan terus
berkesinambungan setiap tahun, antara program tahun lalu, sekarang dan tahun
yang akan datang. Adapun program kerja ini mencakup tentang K3 Radiologi dan
keamanan pasien (pasien Safety) , Peningkatan Pelayanan, Peningkatan
Kompetensi dan pengembangan tenaga SDM
untuk memberikan kontribusi terhadap rumah sakit, maka Instalasi Radiologi dan
konsumen Rumah sakit Jiwa Daerah Surakarta dan masyarakat umum khususnya
sekitar Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakartar. Dengan harapan terbesar bahwa
citra Rumah sakit Jiwa Daerah Surakarta hanya diperuntukkan bagi penderita
dengan gangguan jiwa segera pudar dan beralih Rumah Sakit Jiwa Daerah
Jiwa Daerah Surakarta membuat suatu program kerja sebagai landasan agar
semua kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan tepat sasaran dan
tepat tujuan.
1
III.TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
2
3
kompetensi karyawan Radiologi sesuai pelatihan
mutu Radiologi
A. PRODUKTIFITAS
B. K3 RADIOLOGI
5
• Program pengelolaan dan pemeliharaan alat
• Inventarisasi alat
6
Sesuai dengan RAB Instalasi Radiologi th 2015, untuk
pengadaan peralatan dikoordinasikan sesuai prosedur dengan
pengadaan barang.
• Indikator Mutu
• Program pendidikan
Pada tahun ini program pendidikan kosong karena tidak ada petugas
radiologi yang melanjutkan ke jenjang berikutnya (D3 ke D4/S1 ).
Hal tersebut dikarenakan adanya persyaratan baru bahwa institusi
pendidikan tujuan harus terakreditasi minimal B.
• Pelatihan eksternal :
7
• Disesuaikan dengan Program ataupun penawaran/undangan
dari pihak luar.
• Pelatihan Internal.
• Evaluasi Kinerja
8
E. KESELAMATAN PASIEN
b. K3
• Monitoring dan tindak lanjut kesehatan karyawan
• Monitoring hasil cek up kesehatan pegawai tahun sebelumnya
• Pengajukan proposal untuk cek up rutin kesehatan karyawan.
• Tindak lanjut dari hasil dan rekomendasi direktur melalui unit
terkait.
• Pelaksanaan cek up kesehatan karyawan.
• Evaluasi pemeriksaan Cek up.
• Imunisasi atapun pengobatan bagi karyawan yang perlu tindak
lanjut.
• Membuat laporan insiden ke tim K3 atau PPI jika terjadi insiden.
9
• Pemetaan area beresiko di Radiologi.
• Analisa lokasi area radiologi, baik dari jenis pekerjaan,
pemeriksaan dan peralatan.
• Penentuan jenis resiko pada masing-masing area radiologi.
• Pengesahan direktur tentang area beresiko diradiologi.
• Penyusunan kebijakan tentang area berisiko oleh direktur.
• Penyusunan prosedur untuk K3 radiologi sesuai dengan jenis
resiko.
• Orientasi keamanan kerja radiologi
• Semua karyawan sebelumnya harus melakukan orientasi K3
Rumah Sakit oleh tim yang telah dibentuk, termasuk semua
karyawan radiologi.
• Semua karyawan baru radiologi melakukan orientasi K3
Radiologi
• Pengenalan dan sosialisasi prosedur tentang bahan reagent
berbahaya baru.
• Penyusunan prosedur cara penggunaan reagent baru
• Radiologi bekerjasama dengan supplier menyelenggarakan
Sosialisasi pelatihan, pendidikan tentang prosedur baru Alat
baru dan penggunaan bahan berbahaya yang baru kepada
semua petugas radiologi.
c. Pengawasan Mutu
Dalam rangka mendukung program pengawasan mutu radiologi terbagi
dalam beberapa tahap sebagai berikut :
• Program Pemantapan Mutu Internal / PMI
10
Kegiatan dilakukan setiap hari dengan bahan control berupa keluaran
radiograf yang dihasilkan untuk menilai akurasi serta presisi dengan
acuan rentang nilai yang dapat diterima.
Penilaian surveylance terhadap pemantapan mutu internal
dilaksanakan tiap hari dan dilakukan koreksi yang diperlukan apabila
hasil control tidak masuk range.
.
• Program Pemantapan Mutu Eksternal
• Inventarisasi alat
11
Menyususn jadwal kalibrasi peralatan untuk diusulkan ke IPRS
dan rekanan alat, kalibrasi minimal 1 tahun sekali yang
dilakukan oleh badan yang berwenang, baik dari depkes
maupun dari rekanan yang menyediakan jasa kalibrasi peralatan
radiologi (BPFK)
Daftar peralatan radiologi yang harus dikalibrasi adalah sebagai
berikut :
• General X-Ray
• Panoramic
• USG
• Termometer BPFK
• Timbangan Badan olek BPFK
• Indikator Mutu
• Program Pendidikan
• Pelatihan External
12
• Undangan pelatihan external diajukan ke direksi untuk
diberikan rekomendasi karyawan yang akan mengikuti
pelatihan.
13
• Mengajukan proposal penambahan tenaga sesuai analisa
jabatan tersebut kepada direktur.
.
• Peningkatan Interpretasi hasil
• Evaluasi Kinerja
• d. Keselamatan Pasien
14
a. Menggunakan faktor ekposi yang optimal
VI. SASARAN
a. PRODUKTIVITAS
Melakukan Pelayanan pemeriksaan Radiologi
Target pelayanan di radiologi tercapai 100 % sesuai dengan yang telah
ditetapkan
Melakukan kegiatan kamar gelap
Melakukan pelayanan pemeriksaan USG
Pelaksanaan pelayanan sesuai dengan SOP
Melaksanakan ekspertisi/pembacaan Foto
Semua hasil foto 100 % di ekspertisi oleh radiolog
b. K3
15
• Semua petugas radiologi (100%) mempunyai titer anti HbsAg
yang cukup.
• Semua petugas radiologi (100%) tidak terinfeksi TBC
• Pemetakkan area beresiko di Radiologi.
• Semua ruangan radiologi (100%) teridentifikasi jenis dan
tingkatan resiko.
• Semua petugas radiologi (100%) mengerti dan mengetahui cara
menangani jenis resiko tersebut.
• Orientasi keamanan kerja radiologi
Semua petugas radiologi telah mengikuti orientasi prosedur
dan praktek keselamatan dan keamanan kerja.
• Pengenalan dan sosialisasi prosedur tentang bahan reagent
berbahaya baru.
Semua petugas radiologi tersosialisasi prosedur dan praktek
keselamatan dan keamanan bahan reagent yang baru.
• Pemeriksaan Film Badge
Setiap petugas radiologi mempunyai alat pemantau dosis radiasi
berupa film badge dan setiap film bagde dibacakan hasilnya di
LPFK.
16
• Program pengelolaan dan pemeliharaan alat
• Inventarisasi alat
• Kalibrasi alat
• Indikator Mutu
17
1 - Angka keterlambatan pemberian hasil ekspertise
maksimal 3 jam sebesar 5 %
• Pelatihan eksternal
• Evaluasi Kinerja
18
• Pelaksanaan penilaian kinerja pegawai di Instalasi Radiologi
diharapkan terlaksana 100 % setiap akhir tahun.
e. Keselamatan Pasien
Melaksanakan program keselamatan dapat telaksana 100 %
19
20