Anda di halaman 1dari 29

PROGRAM MUTU RADIOLOGI

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan sampai saat ini telah berkembang
dengan pesat, namun masih banyak hal yang perlu dibenahi terutama dalam menghadapi
desentralisasi dan globalisasi saat ini.
Salah satu upaya yang merupakan prioritas utama adalah meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, karena dengan dilakukannya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan akan meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, yang pada akhirnya
akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup individu dan derajat kesehatan
masyarakat.
Kebijakan jaminan mutu pelayanan kesehatan akan menjadi pedoman bagi semua
pihak dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanan kesehatan
yang dimaksudkan adalah pelayanan kesehatan pada umumnya dan pelayanan penunjang
kesehatan khususnya terutama pelayanan radiologi.
Walaupun pelayanan radiologi telah diselenggarakan oleh berbagai sarana pelayanan
kesehatan pada berbagai tingkat pelayanan baik pemerintah maupun swasta, namun
kemampuan dan mutu pelayanannya masih sangat bervariasi dan belum sepenuhnya dapat
memenuhi tuntutan kepuasan pengguna jasa. Pengguna jasa tersebut
merupakan pelanggan yang dapat terdiri dari pasien, keluarga, masyarakat dan pihak
berkepentingan lainnya.dan masyarakat.
Mutu diartikan sebagai penjamin pencapaian tujuan atau luaran yang diharapkan
dan mutu harus selalu mengikuti perkembangan pengetahuan professional terkini.
Untuk itu mutu harus diukur dengan derajat pencapaian tujuan dan harus memenuhi
berbagai standar I spesifikasi.
Untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan maka berbagai komponen input, process
dan output harus ditetapkan secara jelas dan rinci, mencakup aspek manajemen dan teknis
dengan berpedoman pada pencapaian visi dan pewujudan misi yang telah ditetapkan
bersama. Salah satu kegiatan jaminan mutu adalah kegiatan kendali mutulquality
control.

Program Kendali Mutu Radiologi


1. Tujuan pengendalian mutu dan evaluasi pelayanan Radiologi
1 Mewujudkan falsafah dan tujuan Instalasi Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir secara
keseluruhan.
2 Menyediakan media kepada seluruh staf untuk berkompetisi dalam meningkatkan mutu
pelayanan
3 Meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir melalui
masukan baik dari pasien ataupun dokter klinisi.
2. Sasaran Pengendalian Mutu
1. Pencapaian lama waktu tunggu hasil foto X-Ray konvensional ≤ 3 jam.
2. Terpeliharanya peralatan radiologi secara berkesinambungan.
3. Pencapaian kerusakan film CR karena human error dan mesin error tidak boleh melebihi
1% dari jumlah pemakaian film CR.

Langkah – Langkah Pelaksanaan Kontrol Mutu :


Adapun program kontrol mutu untuk evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan di Instalasi
Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir.
Metode Tes
1. Untuk sasaran mutu waktu tunggu foto saat ini terbatas pada pemeriksaan
konvensional. Pengumpulan data diambil melalui:
a. Pengumpulan jam foto dan jam hasil yang ada di formulir pemeriksaan.
b. Jam foto diisi oleh masing-masing petugas setelah selesai melakukan tindakan.
c. Jam hasil foto diisi oleh petugas administrasi setelah expertise foto selesai diketik.
d. Melalui jumlah tersebut data akan di rekap dan dihitung rata-rata jam hasil.
e. Frekuensi satu bulan sekali.
2. Disamping waktu tunggu pelayanan, kontrol mutu juga dilakukan pada film reject atau
kerusakan film akibat kesalahan CR atau human error. Untuk sasaran mutu kerusakan film,
pengumpulan data diambil melalui :
a. Menghitung jumlah film rusak yang telah dikumpulkan oleh radiographer.
b. Mengelompokkan berdasarkan ukuran dan sumber percetakan (Konvensional dan CT Scan)
c. Menghitung rata-rata film rusak dibandingkan dengan jumlah film terpakai.

Program Kendali Mutu Radiologi


d. Frekuensi dilakukan selama satu bulan sekali.
3. Pengawasan harian hasil pemeriksaan imajing.
4. Perbaikan cepat bila ditemukan kekurangan.
5. Pendokumentasian hasil dan langkah-langkah perbaikan.

Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi program kerja secara keseluruhan dengan membuat rekapitulasi dan laporan yang
dilakukan setiap satu bulan pada akhir tahun 2015.

II. SUMBER DAYA MANUSIA


Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang
Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan, setiap tenaga yang ada
dalam instalasi atau unit pelayanan radiologi diagnostik mempunyai tugas dan bertanggung jawab
terhadap semua kegiatan yang berhubungan dengan mutu teknis dan proteksi atau keamanan
pelayanan pencitraan radiodiagnostik atau intervensional.
Tenaga yang melakukan pemeriksaan radiologi diagnostik khusus untuk kesehatan gigi dan
jantung perlu mendapatkan pelatihan khusus untuk bidang tersebut. Tugas pokok masing – masing
sumber daya manusia yang bertugas pada departemen radiologi adalah:

1. Dokter Spesialis Radiologi


Dokter Spesialis Radiologi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menyusun dan mengevaluasi secara berkala SOP (Standar Operasional Prosedur) tindak
medik radiodiagnostik, pencitraan diagnostik dan radiologi intervensional serta melakukan
revisi bila perlu.
b. Melaksanakan dan mengevaluasi tindak radiodiagnostik, pencitraan diagnostik dan radiologi
intervensional sesuai yang telah ditetapkan dalam SOP.
c. Melaksanakan pemeriksaan dengan kontras dan fluroskopi bersama dengan radiografer.
Khusus pemeriksaan yang memerlukan penyuntikan intravena, dikerjakan oleh dokter
spesialis radiologi atau dokter lain atau tenaga kesehatan (perawat) yang mendapat
pendelegasian.

Program Kendali Mutu Radiologi


d. Menjelaskan dan menandatangani informed consent atau izin tindakan medik kepada pasien
atau keluarga pasien.
e. Melakukan pembacaan terhadap hasil pemeriksaan radio diagnostik, pencitraan diagnostik
dan tindakan radiologi intervensional.
f. Melaksanakan teleradiologi dan konsultasi radiodiagnostik, pencitraan diagnostik dan
radiologi intervensional sesuai kebutuhan.
g. Memberikan layanan konsultasi terhadap pemeriksaan yang akan dilaksanakan.
h. Menjamin pelaksanaan seluruh aspek proteksi radiasi terhadap pasien.
i. Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan citra radiografi
yang seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan tingkat panduan paparan medik.
j. Memberikan rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau intervensional dengan
mempertimbangkan informasi pemeriksaan sebelumnya.
k. Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis.
l. Meningkatkan kemampuan diri sesuai perkembangan IPTEK radiologi.

2. Radiografer
Radiografer atau Penata Rontgen memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mempersiapkan pasien, obat – obatan dan peralatan untuk pemeriksaan dan pembuatan foto
radiologi.
b. Memposisikan pasien sesuai dengan teknik pemeriksaan.
c. Mengoperasionalkan peralatan radiologi sesuai SOP. Khusus untuk pemeriksaan dengan
kontras dan fluoroskopi pemeriksaan dikerjakan bersama dengan dokter spesialis radiologi.
d. Melakukan kegiatan processing film (kamar gelap dan work station) atau pencetakan hasil
pemeriksaan secara digital.
e. Melakukan penjaminan dan kendali mutu.
f. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri dan masyarakat di sekitar ruang
pesawat sinar-X.
g. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang diterima
pasien sesuai kebutuhan.
h. Merawat dan memelihara alat pemeriksaan radiologi secara rutin.

Program Kendali Mutu Radiologi


3. Fisikawan Medik
Fisikawan Medik memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Pengukuran dan analisa data radiasi dan menyusun tabel data radiasi untuk penggunaan
klinik.
b. Pelaksanaan aspek teknis dan perencanaan radiasi.
c. Pengadaan prosedur jaminan kualitas atau Quality Assurance (QA) dalam radiologi
diagnostik, meliputi pelaksanaan diagnosa terapi, keamanan radiasi dan kendali mutu.
d. Melakukan perhitungan dosis, terutama untuk menentukan dosis janin pada wanita hamil.
e. Jaminan bahwa spesifikasi peralatan radiologi diagnostik sesuai dengan keselamatan radiasi.
f. “Acceptance test” atau uji kesesuaian dari unit yang baru.
g. Supervisi perawatan berkala peralatan radiologi diagnostik.
h. Berpatisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus keberadaan sumber daya manusia,
peralatan, prosedur dan perlengkapa proteksi radiasi.
i. Berpartisipasi dalam investigasi dan evaluasi kecelakaan radiasi.
j. Meningkatkan kemampuan sesuai perkembangan IPTEK.

4. Tenaga Teknik Elektromedis


Tenaga Teknik Elektromedis memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Melakukan perawatan peralatan Radiologi diagnostik, bekerja sama dengan Fisikawan
Medis secara rutin.
b. Melakukan perbaikan ringan.
c. Turut serta dengan pemasok (supplier) pada setiap pemasangan alat baru atau perbaikan
besar.

5. Tenaga Petugas Proteksi Radiasi (PPR)


Tenaga Petugas Proteksi Radiasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Membuat program proteksi dan keselamatan radiasi.
b. Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiasi.

Program Kendali Mutu Radiologi


c. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan proteksi radiasi, dan memantau
pemakaiannya.
d. Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di semua tempat di mana
pesawat sinar-x digunakan.
e. Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan radiasi.
f. Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas radiologi.
g. Memelihara rekaman.
h. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan.
i. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian keterangan dalam hal kedaruratan.
j. Melaporkan kepada pemegang izin setiap kejadian kegagalan operasi yang berpotensi
kecelakaan radiasi.
k. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan
radiasi, dan verfikasi keselamatan yang diketahui oleh pemegang izin untuk dilaporkan
kepada Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).
l. Melakukan inventarisasi zat radioaktif.

6. Tenaga Perawat
Tenaga Petugas Proteksi Radiasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mempersiapkan pasien dan peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan radiologi.
b. Membantu dokter dalam pemasangan alat-alat pemeriksaan dengan bahan kontras.
c. Membersihkan dan melakukan sterilisasi alat.
d. Bertanggung jawab atas keutuhan dan kelengkapan peralatan.

7. Tenaga Kamar Gelap


Tenaga Kamar Gelap diperlukan bila departemen radiologi masih menggunakan cara
pemrosesan film manual. Posisi Tenaga Kamar Gelap memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
a. Menyiapkan kaset dan film.
b. Melakukan pemrosesan film.
c. Mengganti cairan processing (cairan developer dan fixer).
Program Kendali Mutu Radiologi
d. Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruang kamar gelap.

8. Tenaga administrasi
Melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di
institusi pelayanan.

Sistem Pencatatan dan Pelaporan


Untuk keperluan evaluasi dan perencanaan kegiatan pelayanan radiologi diagnostik,
dilakukan pencatatan setiap kegiatan yang dilakukan. Pencatatan dan pelaporan yang ada adalah:
1. Pencatatan dan pelaporan jumlah kunjungan pasien :
a. Pasien rawat jalan
b. Pasien poliklinik
c. Pasien rawat inap
2. Pencatatan dan pelaporan jumlah dan jenis tindakan, merupakan pencatatan dan laporan tentang
berapa jumlah pasien dan berapa jumlah pemeriksaan yang telah dilakukan, pencatatan dan
laporan jumlah pemeriksaan juga berlaku pada modalitas
3. Pencatatan dan pelaporan kejadian akibat kecelakaan radiasi.
4. Pencatatan keadaan atau kondisi peralatan, termasuk jadwal kalibrasi.
5. Pencatatan pemakaian bahan dan alat yang meliputi antara lain:
a. Film, termasuk jumlah film yang ditolak dan diulang.
b. Bahan kimia untuk processing film.
c. Zat kontras.
d. Obat – obatan dan yang lainnya.
e. Laporan disampaikan secara berkala kepada Kepala atau Pemimpin sesuai kebijakan sarana
pelayanan kesehatan tersebut.

Penyimpanan Dokumen
Setiap unit atau departemen radiologi diagnostik menyimpan dokumen – dokumen tersebut
di bawah ini:
a. Surat permintaan pelayanan radiologi diagnostik atau surat rujukan dokter.
Program Kendali Mutu Radiologi
b. Hasil pembacaan dan hasil pemeriksaan.
c. Catatan dosis.
d. Hasil pemantauan lingkungan dan daerah kerja.
e. Dokumen kepegawaian yang meliputi data diri tiap tenaga yang ada, sertifikat atau bukti upaya
peningkatan sumber daya manusia.
f. Catatan kondisi peralatan.
g. Kartu kesehatan pekerja.
Prinsip penyimpanan dokumen:
a. Semua dokumen yang disimpan dalam bentuk rangkap asli.
b. Berkas rekam medik pasien berobat jalan disimpan selama 5 tahun sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.

Standar Mutu Sumber Daya Manusia


Meningkatnya persaingan Rumah Sakit dengan adanya pengembangan teknologi dalam
pelayanan Rumah Sakit mengakibatkan banyaknya kesempatan masyarakat untuk melakukan pilihan
dalam memperoleh pelayanan penyembuhan dan rehabilitasi penyakit. Salah satu penunjang untuk
menjadi pilihan terpercaya pelayanan rumah sakit yaitu sumber daya manusia yang berkualitas
serta senantiasa dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bagian Radiologi.
Maka radiologi salah satu pelayanan di rumah sakit berupaya untuk meningkatkan kemampuan
sumber daya manusianya melalui program pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan baik
melalui pendidikan formal maupun informal.
Tujuan
Meningkatkan mutu pelayanan Radiologi RSUP Dr M. Djamil Padang melalui
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan staff radiologi serta meningkatkan jenjang pendidikan
formal dan non formal staff radiologi.
Sasaran
Seluruh staff radiologi mendapatkan pendidikan formal dan atau informal.
Metodologi
Pendidikan Informal
1. Inhouse Training yaitu pelatihan yang dilakukan di dalam RSUP Dr M Djamil Padang.
Program Kendali Mutu Radiologi
NO JENIS PELATIHAN NAMA PEGAWAI KETERANGAN
1 APAR, BHD, Hand Dr Sylvia Rachman, Sp. Rad (K)
2 Higine Dr Hj Rozetti, Sp. Rad

3 Dr Lila Indrati, Sp. Rad

4 Dr Tuti Handayani, Sp. Rad

5 Dr Novi Haryani, Sp Onk Rad

6 Yosrizal, ST

7 Ngatno Arifin, SKM

8 Zulhar Destriani, Amd Rad.

9 Desi Febria Gusman, Amd Rad

10 Lidya Anggreni T, Amd Rad

11 Detria Rusda, Amd Rad

12 Sri Yulia Yezi, Amd Rad

13 Hendri Wiyanto, Amd Rad

14 Ridha Tresna Hariani, Amd Rad

15 Sri Herlinda, S.ST

16 Mursiyatun, S.Si

17 Santiodora Sirait, Amd Rad

18 Rezki Agusta , Amd Rad

19 Syamsul Bahri, Amd Rad

20 Adrimal, Amd Rad

21 Rina Anita, Amd Rad

22 Erik Amri, Amd Rad

23 Asdinul Ilham, Amd Rad

Program Kendali Mutu Radiologi


24 Ahmad Fadhil, Amd Rad

25 Hasan Nusi, Amd Rad

26 Eka Marfilinda, Amd

27 Betty Anggraini

28 Pangki Putra

29 Erman

30 Desnil

31 Marjon, Amd Kep

32 Resti Fitrina, Amd Kep

2. Out House Training yaitu pelatihan yang dilakukan di luar RSUP Dr M Djamil Padang.
NO JENIS PELATIHAN NAMA PEGAWAI KETERANGAN
1 Optimalisasi Pemanfaatan X- Yosrizal, ST
Ray Konvensional,
2 Computed Radiography (CR) Ngatno Arifin, SKM
Dan Digital Radiography
3 (DR) Lidya Anggreni T, Amd Rad
Di Era Teleradiologi
4 Desi Febria Gusman, Amd Rad

5 Sri Herlinda, S.ST

6 Pelatihan Jabatan Fungsional Mursiyatun, S.Si


Fisika Medik

Pendidikan Formal
1. Pendidikan D4 Radiologi, institusi pendidikan Departemen Kesehatan telah membuka
program pendidikan D4 radiologi, sehingga akan sanngat membatu dalam meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan radiographer.,
2. Pendidikan setingkat S1 Fisika Medis. Pelayanan radioterapi sangat membutuhkan SDM
dengan dasar pendidikan S1 Fisika Medis, sehingga perlu adanya penambahan
pendidikan untuk memenuhi kekurangan terseb
Program Kendali Mutu Radiologi
3. Program pelatihan proteksi radiasi dilakukan oleh institusi BATAN untuk meningkatkan
pengetahuan petugas dalam hal proteksi radiasi. Rekualifikasi dilakukan setiap 5 tahun
dilakukan oleh BAPETEN.

Program Kendali Mutu Radiologi


Topik Training / Calon ESTIMASI
No. Seminar Peserta JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES BIAYA

IN HOUSE
Menyesuaikan jadwal yang dilaksanakan Diklat
TRAINING

EKSTERNAL
TRAINING
RADIOGRAFER
Radiografer
Seminar PARI Pusat Radiografer
1 20.000.000,-
(luar kota) Radiografer
Radiografer
Radiografer
Seminar/workshop Radiografer
2 20.000.000,-
(luar kota) Radiografer
Radiografer
Radiografer
Radiografer
Seminar/workshop Radiografer
2 12.000.000,-
(dalam kota) Radiografer
Radiografer
Radiografer

PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN
Diklat PPR (Proteksi Radiografer
1 12.000.000,-
Radiasi) Radiografer
Biaya Kuliah
2 35.000.000,-
Lanjutan D4 Radiografer
Biaya kuliah Fisika
3 60.000.000,-
Medik S2 Fisikawan

DOKTER
RADIOLOGI
Seminar/Kongres
1 Radiolog 15.000.000,-
Nasional
Pertemuan tahunan
2 7.000.000,-
ilmiah Radiolog
PENDIDIAN
BERKELANJUTAN
Pendidikan
1 20.000.000,-
Kedokteran Berke. Radiolog

Program Kendali Mutu Radiologi


Langkah – Langkah Kegiatan
1. Inhouse Training sesuai dengan perencanaan program yang dibuat setahun sekali. (jadwal
terlampir)
2. Outhouse Training sesuai dengan perencanaan program yang dibuat setahun sekali. (jadwal
terlampir)
3. Pendidikan formal sesuai dengan program institusi pendidikan terkait.

Pelaksanaan
Penanggung Jawab : Kepala Instalasi
Pelaksana : Staf Radiologi
Pembiayaan
Dibebankan kepada Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang
Pencatatan dan Pelaporan
1. Setiap peserta pendidikan formal dan informal dicatat dan difile di Radiologi
2. Formulir evaluasi training dan copy sertifikat diserahkan ke Bidang Diklit
3. Laporan dan evaluasi pelaksanaan program dibuat setiap tahun dan diserahkan kepada Bidang
Diklit RSUP Dr M Djamil Padang
Orientasi Pegawai Baru
Orientasi Pegawai Baru adalah proses yang digunakan untuk menyambut pegawai baru
sekaligus memperkenalkan program-program yang ada di Instalasi Radiologi, Radioterapi dan
Radionuklir. Selain untuk memperkenalkan program, orientasi juga digunakan untuk
memperkenalkan peralatan yang ada di Instalasi Radiologi.
Program Pelaksanaan orientasi pengenalan pegawai baru di Instalasi Radiologi, Radioterapi dan
Radionuklir :

NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN


1 Struktur Organisasi Instalasi Radiologi, 1 jam Ka. Instalasi
Radioterapi dan Radionuklir
2 Jenis Pelayanan di Instalasi Radiologi, 2 jam Sekretaris Instalasi

Program Kendali Mutu Radiologi


Radioterapi dan Radionuklir
3 Pengenalan Peralatan 2 jam PJ Radiologi
4 Sosialisasi Standar Operasional Prosedur, Sub PJ Radiologi
Keamanan dan Keselamatan Radiasi 2,5 jam PPR
Fisikawan Medis

Evaluasi Pelaksanaan
Pelaksanaan program mutu dapat diketahui setelah dievaluasi pada setiap akhir tahun

Keamanan dan Keselamatan Radiasi


Pendahuluan
Alasan pembuatan program keamanan dan keselamatan radiasi adalah bahwa Instalasi
Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir mempunyai tugas untuk melayani masyarakat dalam pembuatan
citra radiologi.
Instalasi Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir mempunyai peralatan dan sumber radiasi yang
digunakan untuk melayani masyarakat dalam pengobatan pasien dan pembuatan citra radiologi demi
membantu dalam menegakkan diagnosa. agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai
dengan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan maka diperlukan program proteksi dan keselamatan
radiasi, sehingga pasien, pekerja maupun lingkungan di sekitarnya dapat dipantau dan dijamin
keselamatannya.
Dalam pelaksanaan pengamanan sumber radiasi, Instalasi Radiologi selalu berkoordinasi
dengan Satuan Keamanan Rumah sakit. Untuk memperlancar koordinasi, Rumah Sakit sudah
menunjuk salah seorang anggota personal Satuan keamanan sebagai Satuan Pengamanan Radiasi
yang dituangkan dalan surat keputusan direktur.
Tujuan
Program keamanan dan keselamatan radiasi dibuat untuk menunjukkan tanggung jawab
manajemen untuk memberikan proteksi dan keselamatan radiasi melalui penerapan struktur
manajemen, kebijakan, prosedur, dan susunan rencana organisasi yang sesuai dengan sifat dan besarnya
potensi bahaya radiasi bagi manusia sehingga resiko pemanfaatan radiasi pengion dapat dikurangi
serendah mungkin sedangkan manfaat yang diperoleh sebesar- besarnya.

Program Kendali Mutu Radiologi


Ruang Lingkup
Program proteksi dan keselamatan radiasi dilaksanakan di lingkungan Instalasi Radiologi,
Radioterapi dan Radionuklir rencana kegiatan yang akan dilakukan meliputi : Pemantauan daerah kerja,
pemantauan perorangan, perawatan peralatan, dan pemantauan kesehatan pekerja radiasi.

Resiko Keamanan Radiasi & Penanggulangan


Dalam setiap tindakan pekerjaan yang dilakukan di bagian radiologi yang dilakukan oleh
petugas radiasi selalu mempunyai potensi bahaya didalamnya baik itu dari manusia, alat yang digunakan
maupun tempat kerja.
Penggunaan APD (alat pelindung diri) yang tepat dan benar merupakan salah satu cara untuk
mengendalikan resiko tersebut, bila pengendalian secara teknis dan administratif belum dapat
mengurangi dampak resiko yang ada.
Melakukan cekup kesehatan semua pekerja merupakan Program rutin yang dilaksanakan
setiap dua tahun sekali, berguna untuk mengontrol pekerja radiasi dari efek yang ditimbulkan dari
radiasi.

Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi


Peralatan proteksi yang digunakan disesuaikan dengan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh
sumber radiasi tersebut, antara lain :

Monitor Perorangan (TLD)


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 63 Tahun 2000 tentang
Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion pasal 10 Ayat (1) yang menjelaskan
untuk mengetahui besar dosis yang diterima oleh pekerja radiasi maka dilakukan pemantauan eksterna
dan atau interna. Pemantauan eksterna dilakukan dengan menggunakan dosimeter perorangan atau
monitor perorangan. Monitor perorangan digunakan untuk mengetahui besar dosis radiasi yang diterima
pekerja dalam suatu periode tertentu.
Mengingat dengan PT-KJRAD-045 tentang Petunjuk Teknis Deteksi Jumlah Radiasi yang
bertujuan dengan mengikuti instruksi kerja pemeriksaan yang benar akan dapat mengurangi bahaya
radiasi sehingga terjamin kesehatan dan keselamatan untuk pasien yang bertugas.TLD digunakan pada
setiap kegiatan di medan radiasi. setiap bulan (maksimal 3 bulan) TLD harus dikirim ke
Program Kendali Mutu Radiologi
BATAN untuk dievaluasi. Jumlah pemakai TLD sebanyak 36 Orang, diantaranya yaitu:

A. RADIOLOG (DOKTER)
1. dr. Sylvia Rachman, Sp.Rad (K)
2. dr. Hj. Rozetti, Sp.Rad
3. dr. Lila Indrati, Sp.Rad
4. dr. Tuti Handayani, Sp.Rad
5. dr. Novita Aryani , Sp.Onk.Rad

B. RADIOGRAFER
1. Yosrizal, ST (Fisikawan Medis)
2. Ngatno Arifin, SKM (Petugas Proteksi Radiasi)
3. Zulhardestriani
4. Desi Febria Gusman
5. Detria Rusda
6. Lydia Angreni T.
7. Hendri Wiyanto
8. Sri Yulia Yezi
9. Ridha Tresna
10. Syamsul Bahri
11. Asdinul Ilham
12. Erix Amri
13. Ahmad Fadhil
14. Hasannusi
15. Sri Herlinda, S.SiT
16. Mursiyatun, S.Si (Fisikawan Medis)
17. Santiodora Sirait
18. Rezki Agusta
19. Rina Anita

Program Kendali Mutu Radiologi


III. KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL) PERALATAN RADIOLOGI
A. Ruang Lingkup
Program ini berlaku bagi semua peralatan yang berhubungan dengan penggunaan sinar-X
untuk tujuan diagnostik pada manusia dan sarana pendukungnya yaitu pesawat sinar-X diagnostik
terpasang tetap (fixed/stationary) dan pesawat sinar-X mobi/e tanpa diperlengkapi dengan
flouroskopi. Sedangkan sarana pendukung tersebut adalah kamar gelap, prosesing film, peralatan
proteksi radiasi, kaset dan tabir penguat dan film radiografi, kotak amatan (viewing box).
B . Tujuan
Tujuan umum:
Meningkatkan mutu pelayanan radiodiagnostik yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan
kesehatan diseluruh Indonesia.
Tujuan Khusus:
1. Sebagai pedoman bagi sarana pelayanan kesehatan dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan radiodiagnostik.
2. Sebagai acuan bagi sarana pelayanan kesehatan dalam menyelenggarakan kendali mutu
peralatan radiodiagnostik

C. Sasaran
Sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan radiodiagnostik.
D. Peralatan Pengujian
Peralatan pengujian yang dipakai pada program ini harus terkalibrasi oleh laboratorium
kalibrasi.
Jenis peralatan pengujian meliputi:
1. Saringan/filter aluminium
2. Peralatan uji ketepatan dan kesebangunan berkas sinar-X
3. Densitometer
4. Elektrometer dan bilik ionisasi atau dosimeter digital

5. Kaset radiografi yang terisi film (24 cm x 30 cm dan 35 cm x 43 cm) atau film yang
terbungkus.
6. Balok timbal (3 mm x 50 mm x 50 mm)

Program Kendali Mutu Radiologi


7. Selotip

8. Peralatan analisis berkas sinar-X non invasif, atau peralatan tes yang terpisah.

Pengukuran invasif menggunakan peralatan yang terkalibrasi dan menggunakan metode tes yang
tepat.
1. Meteran
2. Tongkat penyangga.
3. Formulir laporan uji.

E. Definisi
1. Pesawat sinar-X diagnostik terpasang tetap (fixed/stationary) adalah pesawat sinar-X yang
dipasang permanen. Dalam hal ini tidak termasuk pesawat sinar- X mobile yang ditempatkan
dan digunakan pada ruangan yang tetap.
2. Pesawat sinar-X mobi/e adalah pesawat sinar-X yang dalam pengoperasiannya atau
pemakaiannya dapat dipindahkan dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Termasuk pesawat
sinar-X mobile yang ditempatkan dan digunakan pada ruangan yang tetap.
3. Peralatan pengujian adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur parameter kendali mutu
pesawat sinar-X dan pendukungnya agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Hal-hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan pengujian antara lain :
a. Perizinan Alat

Sebelum melakukan pengujian mengacu buku pedoman ini, yakinkan bahwa syarat perizinan
yang di keluarkan oleh lembaga/badan regulasi telah dipenuhi, antara lain:
b. Perizinan pemanfaatan alat yang dikeluarka oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
c. Perizinan pelayanan Radiologi Diagnostik yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI/
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
d. Rating alat dan rentang penggunaan tegangan tabung sinar-X
e. Penggunaan alat penganalisis berkas sinar-x non-invasif
f. Proteksi radiasi

g. Dokumen hasil pengujian

Program Kendali Mutu Radiologi


F. Kegiatan Kendali Mutu
Kendali mutu peralatan radiologi berawal dari perencanaan peralatan yang akan digunakan di
Instalasi Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir.
Usulan Perencanaan Pengadaan Peralata Radiologi 2015
No. Nama Alat Jumlah Kajian
1 Dental per oral 1 Pesawat dental peroral sudah terpasang sejak
tahun 1995, sehingga sudah layak untuk diganti
dengan yang baru.
2 Flouroscopy 1 Alat Floroscopy hanya satu, kebutuhan pasien
sangat banyak sehingga perlu adanya
penambahan alat flouroscopy.
3 USG 1 Alat USG yang digunakan saat ini adalah
hanya satu bantuan BNPB yang tahun 2000,
untuk meningkatkan pelayanan diperlukan
penambahan alat USG yang mempunyai
karakteristik untuk radiologi.
4 Mammografi 1 Peralatan mammografi yang ada saat ini tidak
erfungsi sebagaimana mestinya, program
edittingnya tidak maksimal sehingga gambaran
yang dihasilkan tidak sesuai dengan anatomi.
Untuk melayani pemeriksaan Mammografi
diharapkan adanya peralatan mammografi yang
competeble.
5 CR 2 Pelayanan radiodiagnostik saat ini tertumpu
pada satu alat CR, untuk itu sangat diharapkan
adanya penambahan alat CR di
Radiodiagnostik.
Pelayanan IGD sebagai tumpuan pelayanan
CITO, sering kali kurang memuaskan karena
peralatan pencuciannya yang tersedia masih

Program Kendali Mutu Radiologi


menggunakan prosessing film. Untuk
menunjang pelayanan Gawat Darurat
diperlukan CR agar hasil yang dihasilkan
memuaskan.
6 Mobile DR 1 Pemeriksaan radiologi di ruang ICU, CVCU
dan NICU merupakan kendala terbesar saat ini
yang dikeluhkan oleh ruangan karena hasilnya
yang tidak optimal, dengan adanya DR mobile
diharapkan kendala tersebut dapat teratasi.

Mamajemen Mutu Peralatan Radiologi

A.Definisi Manajemen Mutu

Sebuah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang


luas, di dalamnya terdapat jaminan mutu ( Quality Assurance), peningkatankualitas yang
dilakukan melalui lewat sebuah program untuk melaksanakan sertam e n g e v a l u a s i s e b u a h
M u t u ( Quality Control)dengan menggunakan berbagai metodologi dan teknik yang dilakukan
secara berkesinambungan

B. Tujuan Manajemen Mutu

Manajemen mutu bertujuan untuk menghasilkan suatu pencitraan diagnostik dengan mutu terbaik, nilai
klinis yang akurat, radiasi minimal dan aman untuk semua pihak yang terlibat.

C. Manfaan Manajemen Mutu


Mendapatkan optimalisasi peralatan, sumber daya manusia (SDM), efisiensi biayadan mutu
pelayanan.
D. Ruang Lingkup Manajemen Mutu

Ruang lingkup manajemen mutu dijabarkan dalam program kendali mutu


yangmeliputi pengujian kinerja :
1. Acceptance Test (alat baru sebelum digunakan) dilakukan oleh vendor dan fisikawan medik
dari pengguna.

Program Kendali Mutu Radiologi


2. Comissioning Test (uji coba kesesuaian untuk tes fungsi/uji fungsi) dilakukan oleh BPFK dan
atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang.
3. Monitoring Test (daily, weekly, monthly/semi annual, annual) : alat yang khusus terhadap alat
setelah digunakan selang kurun waktu tertentu , dilakukan oleh :
a. Daily/weekly : radiografer, fisikawan medik, dokter spesialis radiologi daripengguna.
b. Monthly/Semi annual : Fisikawan medik dari pengguna
c. Annual : d i l a k u k a n oleh BPFK dan atau institusi pengujian
f a s i l i t a s kesehatan yang berwenang.
4. A f t e r Repair/Replacement T e s t (setelah perbaikan) alat yang
s e d a n g mengalami malfungsi atau tidak bekerja sebagaimana spesifikasinya, dilakukan oleh vendor,
fisikawan medik pengguna,BPFK dan atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang
berwenang.
E. Prinsip Dasar Manajemen Mutu
Kegiatan manajemen mutu pada dasarnya terdiri dari kegiatan
p e r e n c a n a a n , pengorganisasian, pengarahan, serta pengendalian. Komponen yang
harus adadalam prinsip dasar manajemen mutu adalah :
1. Komite jaminan mutu
2. Kebijakan manajemen
3. Standar mutu citra
4. Petunjuk penggunaan
5. Audit mutu
6. Pertanggungjawaban
7. Spesifikasi pembelian
8. Pengawasan dan pemeliharaan peralatan
9. Evaluasi pencatatan
10. Pelatihan untuk sumber daya manusia
11. Peninjauan kembali Hasil kendali mutu peralatan radiologi dilaporkan kepada Tim
Manajemen Mutu,sesuai dengan peraturan yang berlaku di masing-masing rumah sakit.

Program Kendali Mutu Radiologi


Langkah-langkah kegiatan manajemen mutu :
1. Penentuan Kebijakan
2. Pembentukan Tim jaminan mutu yang terdiri dari :
a. Dokter spesialis Radiologi konsultan Intervensi
b. Radiografer
c. Petugas proteksi radiasi / Fisika medik
d. P e r a w a t
e. Teknisi alat.
f. Petugas administrasi
3. Spesifikasi alat saat pembelian .
4. P r o s e d u r t e t a p o p e r a s i o n a l a l a t
5. Prosedur tetap bila ada kerusakan emergency pada alat
6. Audit mutu peralatan radiologi intervensional (diagnostik – terapi)
7. Pencatatan, Pemeliharaan dan pengawasan mutu citra
8. P e n c a t a t a n , P e m e l i h a r a a n o d a n 9 p e n g a w a s a n 9 a l a t o m a u p u n
k e l u a r a n radiasi.
9. Monitoring dosis paparan radiasi pada pasien
10. Monitoring dosis paparan radiasi pada pekerja radiologi intervensional
11. Pencatatan dan pelaporan kecelakaan kerja yang terjadi
12. P e l a t i h a n berkala pada petugas yang bekerja di ruang
r a d i o l o g i intervensional
13. Evaluasi untuk perencanaan tindakan selanjutnya

PERALATAN RADIOLOGI

Peralatan yang beraada dibawah Instalasi Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir


1. Radiologi Central
a. CT Scan 6 Slice 132919
Data Ruang Radilogi : 1
Keterangan : CT Scan Phillip Brilliant 6 slice
Nama Penanggung Jawab : Ngatno Arifin, SKM
Ukuran ruang : 6mx6mx3m
Data pesawat
Program Kendali Mutu Radiologi
Merk pesawat sinar- X : Phillips
Tipe / model pesawat sinar-X : DREX-PZ50
No. Seri pesawat sinar-X : E1A11X 2006
Tahun pembuatan : 2004
Tahun pemasangan : 2005
Data tabung
Merk tabung : Phillips
Tipe tabung : DRX-3724 HD
No. Seri tabung : 1K 194
beda tegengan maksimum k V : 150
Arus (mA) maksimum : 400
Arus waktu (mAs)maksimum : 4000

b. Toshiba DRX-3724HD
Data Ruang Radilogi : 2
Kererangan : Flouroscopy Toshiba
Nama Penanggung Jawab : Zulhar Destriani, AMR
Ukuran ruang : ..4.........m x .....5,1........m x ...3...m
Data pesawat
Merk peawat sinar- X : Toshiba
Tipe / model pesawat sinar-X : DREX-PZ50
No. Seri pesawat sinar-X : E1A11X 2006
Tahun pembuatan : 2011
Tahun pemasangan : 2012
Data tabung
Merk tabung : TOSHIBA
Tipe tabung : DRX-3724 HD
No. Seri tabung : 1K 194
beda tegengan maksimum k V : 150
Arus (mA) maksimum : 400
Arus waktu (mAs)maksimum : 4000

c. Siemens Multik

Data Ruang Radilogi : 3


Keterangan : Siemens Multik
Nama Penanggung Jawab : Dessi Febria Gusman
Ukuran ruang : ..4.........m x .....5,1........m x ...3...m
Data pesawat
Merk peawat sinar- X : Siemens
Tipe / model pesawat sinar-X : 04803404
No. Seri pesawat sinar-X : 451441041
Tahun pembuatan : 2009
Tahun pemasangan : 2010
Program Kendali Mutu Radiologi
Data tabung
Merk tabung : Siemens
Tipe tabung : 04803388
No. Seri tabung :
beda tegengan maksimum k V : 150
Arus (mA) maksimum : 500
Arus waktu (mAs)maksimum : 5000

d. Dental Sandex M60

Keterangan : x-ray Dental per oral unit


Nama Penanggung Jawab : Hendri Wiyanto
Ukuran ruang : ..4.........m x .....5,1........m x ...3...m
Data pesawat
Merk peawat sinar- X : Sundek M-60
Tipe / model pesawat sinar-X : M-60
No. Seri pesawat sinar-X : 901595
Tahun pembuatan : 1990
Tahun pemasangan : 1994
Data tabung
Merk tabung : Toshiba
Tipe tabung : M-60
No. Seri tabung : 901595
Beda tegengan maksimum k V : 60 kV
Arus (mA) maksimum : 7 mA
Arus waktu (mAs)maksimum : 14 mAs

e. Villa Sistem Medica G 100RF-A

Data Ruang Radilogi : 5


Keterangan : X- Ray Celling
Nama Penanggung Jawab : Hendri Wiyanto
Ukuran ruang : ..4.........m x .....5,1........m x ...3...m
Data pesawat
Merk peawat sinar- X : Villa Sistem Medical
Tipe / model pesawat sinar-X : VZW2930FB2-97
No. Seri pesawat sinar-X : AM8967G07
Tahun pembuatan : 2007
Tahun pemasangan : 2008
Data tabung
Merk tabung : Villa Sistem Medical
Tipe tabung : RTM 782 HS
No. Seri tabung : 40G551

Program Kendali Mutu Radiologi


Beda tegengan maksimum k V : 150
Arus (mA) maksimum : 500
Arus waktu (mAs)maksimum : 5000

f. USG Toshiba

Data Ruang Radilogi : USG


Nama Penanggung Jawab : Resti Fitrina, Amd Kep
Ukuran ruang : 3 m x 5 m x 3 .m
Data pesawat
Merk : Toshiba
Seri : Xario SSA-660A

3. Radiologi IGD

a. Shimadzu 0.6/1.2P18DE

Data Ruang Radilogi : IGD


Kererangan : X-Ray celling
Nama Penanggung Jawab : Lydia Anggreni Tanjung
Ukuran ruang : .6 m x 6 m x 3 m
Data pesawat
Merk peawat sinar- X : Shimadzu
Tipe / model pesawat sinar-X : VD 150L-40 E
No. Seri pesawat sinar-X : 0162R81607
Tahun pembuatan : 2004
Tahun pemasangan : 2005
Data tabung
Merk tabung : SHIMADZU
Tipe tabung : R 20 J
No. Seri tabung : 0160M11803
Beda tegengan maksimum k V : 150
Arus (mA) maksimum : 500
Arus waktu (mAs)maksimum : 5000

4. Radioterapi

a. Cobalt-60
Data Ruang Radilogi : Radioterapi
Kererangan : Co-60
Nama Penanggung Jawab: Santiodora Sirait, Amd Rad
Ukuran ruang : 8mx8mx3m
Nomor izin pemanfaatan
Nama Zat Radioaktif : Cobalt-60
Nomor Seri Radioaktif : S-5971
Data tabung
Program Kendali Mutu Radiologi
Aktivitas/tanggal : 396,9 TBq/1Januari 2012
Bentuk dan Sifat : Terbungkua dan Padat.

b. Simulator

Data Ruang Radilogi : Simulator SL-IE


Kererangan : Simulator
Nama Penanggung Jawab: Sri Herlinda, S.ST
Ukuran ruang : 6mx8mx3m
Nomor izin pemanfaatan
Merk pesawat sinar- X : Shandong Xinhua Medical Instruments
Model pesawat sinar-X : SL-IE
Data tabung
beda tegengan maksimum k V : 125
Arus (mA) maksimum : 500

4. Ruang Rawat Jantung Terpadu


Cathlab Merk GE
Data Ruang Radilogi : Ruang Catheterisasi Jantung
Kererangan : C-Arm X-Ray Mobile
Nama Penanggung Jawab : Ngatno Arifin, SKM
Data pesawat
Merk peawat sinar- X : C-Arm Innova 2100
Tipe / model pesawat sinar-X : OEC 850
No. Seri pesawat sinar-X : 81915HL1
Tahun pembuatan : 2005
Tahun pemasangan : 2006
Data tabung
Merk tabung : LOHMANN
Tipe tabung : 110/3 DF
No. Seri tabung : 81915HL1
Beda tegengan maksimum k V : 110 kV
Arus waktu (mAs)maksimum : 12 Ma (Flouroscopy) dan 20 mA (Radiografi)

5. Ruang Rawat ICU dan CVCU

Siemens Polimobile Plus

Data Ruang Radilogi : ICU


Kererangan : X-Ray Mobile
Nama Penanggung Jawab : Sri Yulia Yezi
Data pesawat
Merk peawat sinar- X : Siemens
Program Kendali Mutu Radiologi
Tipe / model pesawat sinar-X : 1810147 / Polimobil Plus
No. Seri pesawat sinar-X : 12210
Tahun pembuatan : 2003
Tahun pemasangan : 2004
Data tabung
Merk tabung : Siemens
Tipe tabung : 05604892
No. Seri tabung : 12210
beda tegengan maksimum k V : 125
Arus (mA) maksimum : 200
Arus waktu (mAs)maksimum : 2000

6. Ruang Rawat NICU

Shimadzu Mobile 90251

Data Ruang Radilogi : NICU


Kererangan : X-Ray Mobile
Nama Penanggung Jawab : Sri Yulia Yezi
Data pesawat
Merk peawat sinar- X : Shimadzu
Tipe / model pesawat sinar-X : MU 125 M
No. Seri pesawat sinar-X : 0262M05503
Tahun pembuatan : 2004
Tahun pemasangan : 2005
Data tabung
Merk tabung : Shimadzu
Tipe tabung : R 20 A
No. Seri tabung : 0164N20921
Beda tegengan maksimum k V : 150
Arus waktu (mAs)maksimum : 2000

7. Instalasi Bedah Central

GE C- Arm Bivo

Data Ruang Radilogi : Kamar Bedah Sentral


Kererangan : C-Arm X-Ray Mobile
Nama Penanggung Jawab : Ngatno Arifin, SKM
Data pesawat
Merk peawat sinar- X : C-Arm Brivo
Tipe / model pesawat sinar-X : OEC 850
No. Seri pesawat sinar-X : 81915HL1
Tahun pembuatan : 2011
Program Kendali Mutu Radiologi
Tahun pemasangan : 2012
Data tabung
Merk tabung : LOHMANN
Tipe tabung : 110/3 DF
No. Seri tabung : 81915HL1
Beda tegengan maksimum k V : 110 kV
Arus waktu (mAs)maksimum : 12 Ma (Flouroscopy) dan 20 mA (Radiografi)

PERAWATAN ALAT

Peralatan X-Ray tidak akan berjalan sesuai dengan yang kita harapkan apabila dalam proses
kesehariannya tidak didukung dengan maintenance dengan baik. Untuk mendukung maintenance
peralatan Radiologi, Rumah sakit sudah menempatkan tenaga teknisi Rumah Sakit di Instalasi
Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir. Program perawatan peralatan radiologi dibuat untuk
kelangsungan pelayanan dengan hasil yang memuaskan.
Perawatan peralatan dilakukan secara berkala dengan Program sebagai berikut :

Program Kendali Mutu Radiologi


Cek- ESTIMASI
No. Topik Training / Seminar Harian JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES BIAYA

CT Scan 6 Slice
1
132919
Flaouroascopy
2. Toshiba
3. Siemens Multik

Villa Sistem Medica


G 100RF-A
4
5 USG Toshiba
6 Shimadzu Celling

Program Kendali Mutu Radiologi

Anda mungkin juga menyukai