I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan sampai saat ini telah berkembang
dengan pesat, namun masih banyak hal yang perlu dibenahi terutama dalam menghadapi
desentralisasi dan globalisasi saat ini.
Salah satu upaya yang merupakan prioritas utama adalah meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, karena dengan dilakukannya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan akan meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, yang pada akhirnya
akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup individu dan derajat kesehatan
masyarakat.
Kebijakan jaminan mutu pelayanan kesehatan akan menjadi pedoman bagi semua
pihak dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanan kesehatan
yang dimaksudkan adalah pelayanan kesehatan pada umumnya dan pelayanan penunjang
kesehatan khususnya terutama pelayanan radiologi.
Walaupun pelayanan radiologi telah diselenggarakan oleh berbagai sarana pelayanan
kesehatan pada berbagai tingkat pelayanan baik pemerintah maupun swasta, namun
kemampuan dan mutu pelayanannya masih sangat bervariasi dan belum sepenuhnya dapat
memenuhi tuntutan kepuasan pengguna jasa. Pengguna jasa tersebut
merupakan pelanggan yang dapat terdiri dari pasien, keluarga, masyarakat dan pihak
berkepentingan lainnya.dan masyarakat.
Mutu diartikan sebagai penjamin pencapaian tujuan atau luaran yang diharapkan
dan mutu harus selalu mengikuti perkembangan pengetahuan professional terkini.
Untuk itu mutu harus diukur dengan derajat pencapaian tujuan dan harus memenuhi
berbagai standar I spesifikasi.
Untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan maka berbagai komponen input, process
dan output harus ditetapkan secara jelas dan rinci, mencakup aspek manajemen dan teknis
dengan berpedoman pada pencapaian visi dan pewujudan misi yang telah ditetapkan
bersama. Salah satu kegiatan jaminan mutu adalah kegiatan kendali mutulquality
control.
Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi program kerja secara keseluruhan dengan membuat rekapitulasi dan laporan yang
dilakukan setiap satu bulan pada akhir tahun 2015.
2. Radiografer
Radiografer atau Penata Rontgen memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mempersiapkan pasien, obat – obatan dan peralatan untuk pemeriksaan dan pembuatan foto
radiologi.
b. Memposisikan pasien sesuai dengan teknik pemeriksaan.
c. Mengoperasionalkan peralatan radiologi sesuai SOP. Khusus untuk pemeriksaan dengan
kontras dan fluoroskopi pemeriksaan dikerjakan bersama dengan dokter spesialis radiologi.
d. Melakukan kegiatan processing film (kamar gelap dan work station) atau pencetakan hasil
pemeriksaan secara digital.
e. Melakukan penjaminan dan kendali mutu.
f. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri dan masyarakat di sekitar ruang
pesawat sinar-X.
g. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang diterima
pasien sesuai kebutuhan.
h. Merawat dan memelihara alat pemeriksaan radiologi secara rutin.
6. Tenaga Perawat
Tenaga Petugas Proteksi Radiasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mempersiapkan pasien dan peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan radiologi.
b. Membantu dokter dalam pemasangan alat-alat pemeriksaan dengan bahan kontras.
c. Membersihkan dan melakukan sterilisasi alat.
d. Bertanggung jawab atas keutuhan dan kelengkapan peralatan.
8. Tenaga administrasi
Melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di
institusi pelayanan.
Penyimpanan Dokumen
Setiap unit atau departemen radiologi diagnostik menyimpan dokumen – dokumen tersebut
di bawah ini:
a. Surat permintaan pelayanan radiologi diagnostik atau surat rujukan dokter.
Program Kendali Mutu Radiologi
b. Hasil pembacaan dan hasil pemeriksaan.
c. Catatan dosis.
d. Hasil pemantauan lingkungan dan daerah kerja.
e. Dokumen kepegawaian yang meliputi data diri tiap tenaga yang ada, sertifikat atau bukti upaya
peningkatan sumber daya manusia.
f. Catatan kondisi peralatan.
g. Kartu kesehatan pekerja.
Prinsip penyimpanan dokumen:
a. Semua dokumen yang disimpan dalam bentuk rangkap asli.
b. Berkas rekam medik pasien berobat jalan disimpan selama 5 tahun sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
6 Yosrizal, ST
16 Mursiyatun, S.Si
27 Betty Anggraini
28 Pangki Putra
29 Erman
30 Desnil
2. Out House Training yaitu pelatihan yang dilakukan di luar RSUP Dr M Djamil Padang.
NO JENIS PELATIHAN NAMA PEGAWAI KETERANGAN
1 Optimalisasi Pemanfaatan X- Yosrizal, ST
Ray Konvensional,
2 Computed Radiography (CR) Ngatno Arifin, SKM
Dan Digital Radiography
3 (DR) Lidya Anggreni T, Amd Rad
Di Era Teleradiologi
4 Desi Febria Gusman, Amd Rad
Pendidikan Formal
1. Pendidikan D4 Radiologi, institusi pendidikan Departemen Kesehatan telah membuka
program pendidikan D4 radiologi, sehingga akan sanngat membatu dalam meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan radiographer.,
2. Pendidikan setingkat S1 Fisika Medis. Pelayanan radioterapi sangat membutuhkan SDM
dengan dasar pendidikan S1 Fisika Medis, sehingga perlu adanya penambahan
pendidikan untuk memenuhi kekurangan terseb
Program Kendali Mutu Radiologi
3. Program pelatihan proteksi radiasi dilakukan oleh institusi BATAN untuk meningkatkan
pengetahuan petugas dalam hal proteksi radiasi. Rekualifikasi dilakukan setiap 5 tahun
dilakukan oleh BAPETEN.
IN HOUSE
Menyesuaikan jadwal yang dilaksanakan Diklat
TRAINING
EKSTERNAL
TRAINING
RADIOGRAFER
Radiografer
Seminar PARI Pusat Radiografer
1 20.000.000,-
(luar kota) Radiografer
Radiografer
Radiografer
Seminar/workshop Radiografer
2 20.000.000,-
(luar kota) Radiografer
Radiografer
Radiografer
Radiografer
Seminar/workshop Radiografer
2 12.000.000,-
(dalam kota) Radiografer
Radiografer
Radiografer
PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN
Diklat PPR (Proteksi Radiografer
1 12.000.000,-
Radiasi) Radiografer
Biaya Kuliah
2 35.000.000,-
Lanjutan D4 Radiografer
Biaya kuliah Fisika
3 60.000.000,-
Medik S2 Fisikawan
DOKTER
RADIOLOGI
Seminar/Kongres
1 Radiolog 15.000.000,-
Nasional
Pertemuan tahunan
2 7.000.000,-
ilmiah Radiolog
PENDIDIAN
BERKELANJUTAN
Pendidikan
1 20.000.000,-
Kedokteran Berke. Radiolog
Pelaksanaan
Penanggung Jawab : Kepala Instalasi
Pelaksana : Staf Radiologi
Pembiayaan
Dibebankan kepada Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang
Pencatatan dan Pelaporan
1. Setiap peserta pendidikan formal dan informal dicatat dan difile di Radiologi
2. Formulir evaluasi training dan copy sertifikat diserahkan ke Bidang Diklit
3. Laporan dan evaluasi pelaksanaan program dibuat setiap tahun dan diserahkan kepada Bidang
Diklit RSUP Dr M Djamil Padang
Orientasi Pegawai Baru
Orientasi Pegawai Baru adalah proses yang digunakan untuk menyambut pegawai baru
sekaligus memperkenalkan program-program yang ada di Instalasi Radiologi, Radioterapi dan
Radionuklir. Selain untuk memperkenalkan program, orientasi juga digunakan untuk
memperkenalkan peralatan yang ada di Instalasi Radiologi.
Program Pelaksanaan orientasi pengenalan pegawai baru di Instalasi Radiologi, Radioterapi dan
Radionuklir :
Evaluasi Pelaksanaan
Pelaksanaan program mutu dapat diketahui setelah dievaluasi pada setiap akhir tahun
A. RADIOLOG (DOKTER)
1. dr. Sylvia Rachman, Sp.Rad (K)
2. dr. Hj. Rozetti, Sp.Rad
3. dr. Lila Indrati, Sp.Rad
4. dr. Tuti Handayani, Sp.Rad
5. dr. Novita Aryani , Sp.Onk.Rad
B. RADIOGRAFER
1. Yosrizal, ST (Fisikawan Medis)
2. Ngatno Arifin, SKM (Petugas Proteksi Radiasi)
3. Zulhardestriani
4. Desi Febria Gusman
5. Detria Rusda
6. Lydia Angreni T.
7. Hendri Wiyanto
8. Sri Yulia Yezi
9. Ridha Tresna
10. Syamsul Bahri
11. Asdinul Ilham
12. Erix Amri
13. Ahmad Fadhil
14. Hasannusi
15. Sri Herlinda, S.SiT
16. Mursiyatun, S.Si (Fisikawan Medis)
17. Santiodora Sirait
18. Rezki Agusta
19. Rina Anita
C. Sasaran
Sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan radiodiagnostik.
D. Peralatan Pengujian
Peralatan pengujian yang dipakai pada program ini harus terkalibrasi oleh laboratorium
kalibrasi.
Jenis peralatan pengujian meliputi:
1. Saringan/filter aluminium
2. Peralatan uji ketepatan dan kesebangunan berkas sinar-X
3. Densitometer
4. Elektrometer dan bilik ionisasi atau dosimeter digital
5. Kaset radiografi yang terisi film (24 cm x 30 cm dan 35 cm x 43 cm) atau film yang
terbungkus.
6. Balok timbal (3 mm x 50 mm x 50 mm)
8. Peralatan analisis berkas sinar-X non invasif, atau peralatan tes yang terpisah.
Pengukuran invasif menggunakan peralatan yang terkalibrasi dan menggunakan metode tes yang
tepat.
1. Meteran
2. Tongkat penyangga.
3. Formulir laporan uji.
E. Definisi
1. Pesawat sinar-X diagnostik terpasang tetap (fixed/stationary) adalah pesawat sinar-X yang
dipasang permanen. Dalam hal ini tidak termasuk pesawat sinar- X mobile yang ditempatkan
dan digunakan pada ruangan yang tetap.
2. Pesawat sinar-X mobi/e adalah pesawat sinar-X yang dalam pengoperasiannya atau
pemakaiannya dapat dipindahkan dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Termasuk pesawat
sinar-X mobile yang ditempatkan dan digunakan pada ruangan yang tetap.
3. Peralatan pengujian adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur parameter kendali mutu
pesawat sinar-X dan pendukungnya agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Hal-hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan pengujian antara lain :
a. Perizinan Alat
Sebelum melakukan pengujian mengacu buku pedoman ini, yakinkan bahwa syarat perizinan
yang di keluarkan oleh lembaga/badan regulasi telah dipenuhi, antara lain:
b. Perizinan pemanfaatan alat yang dikeluarka oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
c. Perizinan pelayanan Radiologi Diagnostik yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI/
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
d. Rating alat dan rentang penggunaan tegangan tabung sinar-X
e. Penggunaan alat penganalisis berkas sinar-x non-invasif
f. Proteksi radiasi
Manajemen mutu bertujuan untuk menghasilkan suatu pencitraan diagnostik dengan mutu terbaik, nilai
klinis yang akurat, radiasi minimal dan aman untuk semua pihak yang terlibat.
PERALATAN RADIOLOGI
b. Toshiba DRX-3724HD
Data Ruang Radilogi : 2
Kererangan : Flouroscopy Toshiba
Nama Penanggung Jawab : Zulhar Destriani, AMR
Ukuran ruang : ..4.........m x .....5,1........m x ...3...m
Data pesawat
Merk peawat sinar- X : Toshiba
Tipe / model pesawat sinar-X : DREX-PZ50
No. Seri pesawat sinar-X : E1A11X 2006
Tahun pembuatan : 2011
Tahun pemasangan : 2012
Data tabung
Merk tabung : TOSHIBA
Tipe tabung : DRX-3724 HD
No. Seri tabung : 1K 194
beda tegengan maksimum k V : 150
Arus (mA) maksimum : 400
Arus waktu (mAs)maksimum : 4000
c. Siemens Multik
f. USG Toshiba
3. Radiologi IGD
a. Shimadzu 0.6/1.2P18DE
4. Radioterapi
a. Cobalt-60
Data Ruang Radilogi : Radioterapi
Kererangan : Co-60
Nama Penanggung Jawab: Santiodora Sirait, Amd Rad
Ukuran ruang : 8mx8mx3m
Nomor izin pemanfaatan
Nama Zat Radioaktif : Cobalt-60
Nomor Seri Radioaktif : S-5971
Data tabung
Program Kendali Mutu Radiologi
Aktivitas/tanggal : 396,9 TBq/1Januari 2012
Bentuk dan Sifat : Terbungkua dan Padat.
b. Simulator
GE C- Arm Bivo
PERAWATAN ALAT
Peralatan X-Ray tidak akan berjalan sesuai dengan yang kita harapkan apabila dalam proses
kesehariannya tidak didukung dengan maintenance dengan baik. Untuk mendukung maintenance
peralatan Radiologi, Rumah sakit sudah menempatkan tenaga teknisi Rumah Sakit di Instalasi
Radiologi, Radioterapi dan Radionuklir. Program perawatan peralatan radiologi dibuat untuk
kelangsungan pelayanan dengan hasil yang memuaskan.
Perawatan peralatan dilakukan secara berkala dengan Program sebagai berikut :
CT Scan 6 Slice
1
132919
Flaouroascopy
2. Toshiba
3. Siemens Multik