UNIT RADIOLOGI
I. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan sampai saat ini telah berkembang dengan
pesat, namun masih banyak hal yang perlu dibenahi terutama dalam menghadapi desentralisasi
dan globalisasi saat ini.
Salah satu upaya yang merupakan prioritas utama adalah meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, karena dengan dilakukannya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan akan meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, yang pada akhirnya akan
berdampak pada peningkatan kualitas hidup individu dan derajat kesehatan masyarakat.
Kebijakan jaminan mutu pelayanan kesehatan akan menjadi pedoman bagi semua pihak
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bermutu pelayanan kesehatan yang
dimaksudkan adalah pelayanan kesehatan pada umumnya dan pelayanan penunjang kesehatan
khususnya terutama pelayanan radiologi.
Mengacu pada ISO 2000, mutu diartikan sebagai pinjaman pencapaian tujuan atau luaran
yang diharapkan dan mutu harus selalu mengikuti perkembangan pengetahuan professional
terkini. Unuk itu mutu harus diukur dengan derajat pencapaian tujuan dan harus memenuhi
berbagai standar/spesifikasi.
Untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan maka berbagai komponen input, process dan
output harus ditetapkan secara jelas dan rinci, mencakup aspek manajemen dan teknis dengan
berpedoman pada pencapaian visi dan pewujudan misi yang telah ditetapkan bersama. Salah satu
kegiatan jaminan mutu adalah kegiatan kendali mutu/quality control.
Komponen input, process dan output berperan dalam pengkajian mutu pelayanan kesehatan.
Salah satu contohnya yaitu rumah sakit menetapkan jangka waktu pelaporan hasil pemeriksaan
radiologi diagnostik dan diagnostik imajing. Hasil yang dilaporkan dalam kerangka waktu
didasarkan pada kebutuhan pasien, pelayanan yang ditawarkan, dan kebutuhan staf klinis.
Kebutuhan tes untuk pelayanan gawat darurat, pemeriksaan diluar jam kerja serta akhir minggu
termasuk dalam ketentuan ini. Hasil pemeriksaan radiologi yang cito seperti pada pemeriksaan
pasien dari UGD, Unit kamar Operasi dan Unit Rawat Intensif harus diberi perhatian khusus
dalam proses pengukuran mutu. Hasil pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing yang
dilaksanakan dengan kontrak pelayanan oleh pihak diluar rumah sakit dilaporkan sesuai dengan
kebijakan rumah sakit atau ketentuan dalam kontrak. Untuk itu dibutuhkan sistem kontrol mutu
yang baik, penting adanya untuk dapat memberikan pelayanan radiologi dan diagnostik imajing
yang unggul. Adapun sisitem kontrol mutu dengan prosedur yaitu :
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
1. Sebagai pedoman bagi Rumah Sakit Umum Madani Medan dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan radiologi dan diagnostik imajing.
2. Sebagai acuan bagi unit radiologi dalam menyelenggarakan kendali mutu dalam
Validasi metode tes yang digunakan untuk akurasi dan presisi, pengawasan harian hasil
pemeriksaan imajing oleh staf radiologi yang kompeten, langkah perbaikan cepat bila
ditemukan kekurangan (deficiency) teridentifikasi, dan audit X-Ray film, kontras, dan
semua perbekalan penting lainnya.
Kegiatan Pokok :
Menilai mutu pelayanan radiologi dengan melihat akses, efektifitas, efisiensi, keselamatan
dan keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan, kompetensi teknis dan hubungan antar
manusia yang dapat dievaluasi dari indikator standar pelayanan minimal rumah sakit untuk unit
radiologi dan sistem kontrol mutu.
Rincian Kegiatan :
1. Penilaian indikator standar pelayanan minimal antara lain berupa:
a. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto.
b. Pelaksana Ekspertisi.
c. Kejadian kegagalan pelayanan Rontgen.
d. Kepuasan pelanggan.
2. Pengontrolan mutu berupa :
a. Validasi metode tes yang digunakan untuk akurasi dan presisi.
b. Pengawasan,harian hasil pemeriksaan imajing oleh staf radiologi yang kompeten.
c. Langkah perbaikan cepat bila ditemukan kekurangan (deficiency) teridentifikasi.
d. Audit X-Ray film, kontras, dan semua perbekalan penting lainnya.
VI. SASARAN
1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto ≤ 3 jam.
2. Pelaksana Ekspertisi oleh Dokter Sp.Rad.
3. Kejadian kegagalan pelayanan Rontgen, kerusakan foto ≤ 2 %.
4. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %.
5. Validasi metode tes yang digunakan untuk akurasi dan presisi 100%.
6. Pengawasan,harian hasil pemeriksaan imajing oleh staf radiologi yang kompeten 100%.
7. Langkah perbaikan cepat bila ditemukan kekurangan (deficiency) teridentifikasi 100%.
8. Audit X-Ray film, kontras, dan semua perbekalan penting lainnya.
VII. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal Pelaksanaan Program Mutu Pelayanan Unit Radiologi Rumah Sakit Umum Madani Medan
013