PEDOMAN PELAKSANAAN
PELAYANAN RADIOLOGI
2021
Page |2
Kata Pengantar
Pertama - tama kami panjatkan puji syukur kepada ALLAH Subhana Wata’la karena
akhirnya kami dapat menyelesaikan Pedoman Pelaksanaan Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Umum Madani.
Kami mengucapkan terima kasih pada para penyusun dan pihak yang telah membantu
kami menyediakan waktunya untuk menyelesaikan Pedoman Pelaksanaan instalasi Radiologi
Rumah Sakit Umum Madani.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat pada pedoman yang kami
susun. Dengan demikian, diharapkan dapat dilakukan revisi secara berkala sehingga kekurangan
yang ada saat ini dapat di perbaiki.
Dan akhirnya kami mengharapkan pedoman ini dapat berguna sehingga pelayanan di
Rumah Sakit Umum Madani menjadi lebih baik. Untuk itu, saran dan kritik untuk perbaikan
dimasa mendatang sangat kami nantikan.
Page |3
DAFTAR ISI
Cover …………………..………………………………………………………..i
Kata Pengantar ………….………………………………………………………ii
Daftar Isi ……………….………………………………………………………iii
BAB I Pendahuluan ………………………………………………………..4
BAB II Standart Ketenagakerjaan …………………………………………….9
BAB III Standart Fasilitas …………………………………………………….13
BAB IV Tata Laksana Pelayanan ……………………………………… ……17
BAB V Logistik ……………………………………………………………….21
BAB VI Keselamatan Pasien …………………………………………………24
BAB VII Keselamatan Kerja …………………………………………………26
BAB VIII Pengendalian Mutu ………………………………………………..31
BAB IX Penutup ……………………………………………………………...33
Page |4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
radiologi pada kasus gawat darurat di luar jam tersebut di atas ( jam 14.00 –
07.00 WIB ) dilaksanakan oleh petugas on site terjadwal radiologi.
2. Pelayanan di luar instalasi radiologi diagnostik
a. Pelayanan USG di rawat jalan/rawat inap
4. Sistem Rujukan
Pelayanan radiologi yang tidak dapat dilakukan ketika terjadi kerusakan alat
secara tidak terencana maka pelayanan dilakukan di luar RSU MADANI
MEDAN yang dipilih berdasarkan reputasi yang baik.
5. Pemantapan Mutu
a. Pemantapan mutu internal
b. Pemantapan mutu eksternal
6. Keamanan dan keselamatan kerja / kewaspadaan universal
7. Meningkatkan mutu SDM melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi terkini
8. Menyediakan peralatan radiologi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sesuai dengan kebutuhan
Page |7
D. Batasan Operasional
Instalasi radiologi diagnostik RSU MADANI MEDAN memberikan pelayanan
rutin dan pelayanan gawat darurat kepada pasien rawat jalan, rawat inap
dan pasien rujukan. Pelayanan yang diberikan adalah :
1. Pemeriksaan radiodiagnostik dan imejing Konvensional Pemeriksaan
radiodiagnostik dan imejing konvensional yaitu pemeriksaan
radiodiagnostik dan imejing sederhana menggunakan sinar roentgen
(sinarX) dengan berbagai posisi pemeriksaan.
Pemeriksaan ini dilakukan pada berbagai organ tubuh. Pemeriksaan
radiodiagnostik dan imejing konvensional dengan dan tanpa bahan kontras
adalah sebagai berikut :
a. Radiografi alat gerak atas ( extremitas superior )
b. Radiografi alat gerak bawah ( extremitas inferior)
c. Radiografi perut / abdomen
d Radiografi dada / thorax
e. Radiografi kepala / schedell
f. Radiografi tulang panggul / pelvis
g. Radiografi bone survey
h. Radiografi gigi geligi dan panoramic
i. Radiografi tulang belakang / vertebrae
j. Radiografi saluran pencernaan / tractus digestifus 6
k. Radiografi saluran perkencingan / tractus urinarius
E. Dasar Hukum
1. Undang - Undang No 10 Tahun 1997 Tentang Ketenaga nukliran
2. Undang - Undang No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. Undang - Undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan
4. Undang - Undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 375 /Menkes/SK/III/2007
Tentang Standar Profesi Radiografer
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1014/Menkes/SK/XI/2008
Tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di sarana Pelayanan
Kesehatan
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 780/Menkes/PER/VIII/2008
Tentang Penyelengaraan Pelayanan Radiologi
8. Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 8 tahun 2011 Tentang Keselamatan
Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar – X Radiologi Diagnostik dan
Intervensional
Page |9
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Dibawah ini adalah kualifikasi tenaga dengan jumlah minimal untuk Instalasi
Radiologi, yaitu sebagai berikut :
1 Kepala Unit Radiologi Diploma III Radiologi, masa kerja kurang 1 orang
dari 2 tahun.
Tenaga merupakan salah satu sumber daya penting karena menjadi kunci dalam keberhasilan
kegiatan penyelenggaraan pelayanan Instalasi Radiologi di Rumah Sakit
P a g e | 11
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
2. Setiap hari kerja ada dokter spesialis radiologi (format jadwal terlampir)
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
1. Gedung
a. Lokasi
Instalasi radiologi diagnostik berada di dalam rumah sakit di sentral rumah
sakit, di antara instalasi rawat jalan, rawat inap dan IGD. Sirkulasi bagi
pasien dan pengantar pasien disarankan terpisah dengan sirkulasi staf. Ru-
ang konsultasi/dokter radiologi dilengkapi dengan fasilitas untuk membaca
foto.
b. Ruang
Persyaratan luas dan proteksi radiasi mengacu kepada buku sarana dan
prasarana rumah sakit kelas C tahun 2010 dan Keputusan Menkes No 1014
/ Menkes/SK/XI/2008 tentang standar pelayanan radiologi diagnostik di
sarana pelayanan kesehatan. Ada ijin BAPETEN sesuai UU no.10 tahun
1997 tentang Ketenaganukliran
Menurut fungsinya dalam garis besar ruangan Radiologi dibagi dalam :
1. Loket Pendaftaran
a. Meja + kursi
b. Komputer
c. Alat Tulis
2. Ruang pemeriksaan
a. Tanda bahaya radiasi dan lampu merah yang terpasang di depan pintu
kamar periksa sebagai tanda bahwa pesawat radiologi sedang dioperasikan
serta tanda bahaya radiasi lainnya yang dapat dilihat dengan jelas
b. Peralatan proteksi radiasi yang cukup memadai baik kualitas maupun
kuantitas
c. Ukuran ruangan minimal 12 m2
d. Kamar pemeriksaan dibuat agar paparan radiasi keluar tidak lebih dari
0,25 mSv/jam apabila pesawat radiologi sedang dioperasikan
P a g e | 14
6. WC pasien
a. Kloset
b. Kran air
8. Ruang tunggu
a. Ruang tunggu ada akses langsung ke ruang pemeriksaan
b. Ruangan nyaman
P a g e | 15
2. Sumber Air
RSU MADANI MEDAN memiliki sumber air dari PAM dan sumur pompa.
3. Sumber Listrik
Untuk dapat memberikan pelayanan radiologi yang baik dan aman, diperlukan
aliran listrik yang cukup dengan tegangan yang konstan dan tidak ada aliran
listrik terputus. Hal ini perlu bukan saja supaya pemeriksaan tidak terhenti,
tetapi mengingat beberapa jenis alat memerlukan perawatan dan
penyimpanan pada suhu tertentu dan tetap. Selain sumber listrik PLN,
disediakan cadangan sumber listrik dari generator, mengingat instalasi
radiologi diagnostik harus dapat memberikan pelayanan selama 24 jam.
B. Standar Fasilitas
1. Peralatan
Instalasi radiologi diagnostik harus menyediakan peralatan sesuai jenis
pelayanan yang dilakukan dan jumlah minimal yang tercantum dalam tabel
tersebut.
a. Daftar alat Alkes
No NAMA ALAT JML
1 X-Ray Konvensional 1 unit
2 X-Ray viewer 1 buah
3 CT-Scan Multi Slice 1 buah
4 USG unit 4 buah
5 APAR 1 buah
6 Computerized Radiography (CR) 1 Set
7 Imaging Plat (IP) 6 setiap ukuran
8 Tempat sampah 2 buah
9 Tempat Tidur Periksa 1 buah
C. Fasilitas Lainnya
No NAMA ALAT JUMLAH
1 Lemari arsip 3 buah
2 Rak hasil 1 buah
3 Komputer 2 unit
4 Meja computer 1 buah
5 AC 4 unit
6 Exhaust fan 0
7 Telepon 1 buah
8 UPS 1 buah
9 Stabilizer 2 buah
10 Meja Administrasi 0
11 PRINTER 1 unit
12 Kursi Kerja 3 buah
13 Formulir Tersedia
Pemeriksaan / Hasil
Radiologi
14 Amplop foto Tersedia
15 Alat tulis Tersedia
2. Jenis alat yang dikalibrasi adalah alat X-Ray, USG, dan CT Scan
3. Pelaksana adalah pihak ketiga (Rekanan alat/BPFK/Lembaga lain yang
tersertifikasi) yang dilakukan didalam rumah sakit.
4. Kegiatan kalibrasi dilaksanakan 1 tahun sekali dengan jadwal yang
dibuat oleh IPS RS
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
RUANG TUNGGU
LOKET
PEMBAYARAN
RUANG PEMERIKSAAN
LOKET PENGAMBILAN
HASIL
P a g e | 18
Pasien/Perawat
Petugas
pasien
Petugas
Petugas
1. Melakukan pengolahan, mencetak atau burning dan mengirim data citra ke PACS
2. Mengentri data pemakaian BHP
3. Mengemas dan menyerahkan citra ke radiolog
Spesialis Radiologi
Pasien
B. Persiapan Pemeriksaan
a. Pemeriksaan radiodiagnostik dan imejing non kontras tidak memerlukan
persiapan khusus, hanya pasien diminta melepas benda-benda yang dapat
menimbulkan artefak pada radiograf
b. Pemeriksaan radiodiagnostik dan imejing dengan kontras memerlukan
persiapan khusus yang secara teknis diatur dalam SPO tentang persiapan
pasien di instalasi radiologi diagnostik
C. Pelaksanaan pemeriksaan
a. Pemeriksaan radiodiagnostik dan imejing dengan kontras dilakukan oleh
dokter spesialis radiologi, radiografer dan perawat sedangkan pemeriksaan
radiodiagnostik dan imejing non kontras dilakukan oleh radiografer.
b. Pemeriksaan USG dilakukan oleh dokter spesialis radiologi
c. Standar pelayanan secara teknis diatur dalam SPO instalasi radiologi
diagnostik
G. Penyimpanan dokumen
Instalasi radiologi diagnostik menyimpan dokumen-dokumen :
1. Surat permintaan
2. Hasil pemeriksaan/expertise
3. Catatan kondisi peralatan
Semua dokumen disimpan selama 5 tahun sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
BAB V
LOGISTIK
19 Selang O2 Pcs 1
Dewasa
20 Spet 10 cc Pcs 1
21 Spet 3 cc Pcs 1
22 Spet 5 cc Pcs 1
23 Stesolid inj Ampul 2
24 Transparent Pcs 1
Dresing 7 x 8
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien radiologi merupakan tindakan untuk mencegah tidak adanya kesala-
han dan kejadian tidak diinginkan pada pasien yang dapat terjadi di Instalasi Radiologi. In-
stalasi Radiologi Diagnostik RSU MADANI MEDAN merupakan salah satu bagian pelayanan
rumah sakit, oleh sebab itu pelayanan radiologi tidak hanya terfokus pada tujuan pelayanan
radiologi dalam memanfaatkan radiasi tetapi juga tetap mempertimbangkan dan memper-
hatikan terwujudnya keselamatan pasIen ( patient safety)
B. Tujuan
1. Instalasi Radiologi dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai
penyelenggara pelayanan kesehatan yang memanfaatkan radiasi pengion
dan non pengion dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat menuju masyarakat sehat.
2. Instalasi radiologi dapat mencegah kejadian tidak diinginkan ( KTD ) ke-
mungkinan dapat terjadi, timbulnya injuri mulai dari ringan sampai beraki-
bat fatal pada pasen, Kejadian Tidak Dinginkan tersebut dapat terjadi mulai
dari pra radiasi, selama radiasi maupun sesudah radiasi,
3. Semua individu tenaga kesehatan yang terkait dengan pelayanan fradi-
ologi khususnya radiografer berperan aktif dimulai dari sadar akan kualitas,
mahir dan trampil melakukan bagaimana cara mengurangi dan atau
menghilangkan KTD bila mungkin, agar tidak menambah keparahan
P a g e | 25
pasen, sehingga hasil layanan tidak saja bermutu tinggi juga mengandung
norma-norma keselamatan pasien.
3. Kesesuaian Pesawat
Kesesuaian pesawat pada tata laksana keselamatan pasien meliputi
ketepatan pemilihan faktor eksposi pada meja control agar didapatkan
gambar radiograf yang optimal dan penggunaan grid yang tepat.
P a g e | 26
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
E. Pemeriksaan Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Kepala Bapeten Nomor 6 tahun 2010 tentang Pe-
mantauan Kesehatan untuk Pekerja Radiasi maka setiap pekerja radiasi
harus menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala sedikitnya sekali
dalam setahun. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi pemerik-
saan fisik, pemeriksaan laboratorium darah rutin dan pemeriksaan radio-
grafi thorak.
9. Kartu dosis dan kartu kesehatan yang berkaitan dengan kecelakaan ra-
diasi harus disimpan terpisah dengan dokumen yang sama pada keadaan
normal.
BAB VIII
PROTEKSI RADIASI
5. Lampu merah tanda radiasi diatas pintu harus selalu menyala selama
pemeriksaan berlangsung.
6. Berkas sinar-x hendaknya diarahkan pada daerah yang tidak
berpenghuni atau tidak ada penduduk umum.
BAB IX
PENGENDALIAN MUTU
P a g e | 31
BAB X
PENUTUP
.
MEDAN, 13 Januari 2021
DIREKTUR,
RSU MADANI MEDAN