PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pelayanan radiologi merupakan pelayanan kesehatan yang menggunakan sinar peng-
ion ataupun bahan radioaktif, dimana bahan tersebut mempunyai dua sisi yang saling
berlawanan, yaitu dapat sangat berguna dalam menegakan diagnosa dan terapi penyakit
dan disisi lain akan sangat berbahaya bila dalam penggunaannya tidak tepat dan tidak
terkontrol.
Pelayanan kepada pasien yang berdasarkan standar kualitas sangat dibutuhkan untuk
memperoleh kepuasan pasien yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan
pasien terhadap pelayanan radiologi di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat. Pelayanan
prima dapat diwujudkan jika ada standar dan mutu yang diberikan dipatuhi memberi yang
terbaik bahkan melebihi adanya trobosan untuk memuaskan pelanggan (inovasi).
Penyelenggaraan pelayanan radiologi umumnya dan radiologi diagnostik khususnya
sudah dilaksanakan diberbagai sarana pelayanan kesehatan, dengan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dewasa ini telah
memungkinkan berbagai penyakit dapat dideteksi dengan menggunakan fasilitas radiologi
diagnostik yaitu pelayanan yang menggunakan radiasi pengion dan radiasi non pengion.
Dengan berkembangnya waktu, radiologi diagnostik juga telah mengalamai kemajuan yang
cukup pesat baik dari peralatan maupun metodanya.
Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan radiologi khususnya radiologi
diagnostik, maka dibuat pedoman pelayanan unit radiologi diagnostik di Rumah Sakit
Muhammadiyah Babat sebagai acuan bagi sarana pelayanan kesehatan dalam melakukan
pelayanan radiologi diagnostik dan untuk keperluan pembinaan.
B. Tujuan pedoman
1. Tujuan umum
Tujuan umum pelayanan Radiologi adalah meningkatkan pelayanan radiodiagnostik dan
radioteraphy Rumah sakit.
C. Ruang lingkup
Ruang lingkup pelayanan radiologi di RSI Muhammadiyah Babat meliputi:
a. Pelayanan Radiodiagnostik
b. Pelayan imejing Diagnostik
D. Batasan Operasional
a. Pelayanan Radiodiagnostik adalah pelayanan untuk melakukan diagnosis dengan
menggunakan radiasi pengion, seperti pelayanan dengan sinar-X
b. Pelayan imejing Diagnostik adalah pelayanan untuk melakukan diagnosis dengan
menggunakan radiasi non pengion, antara lain pemeriksaan dengan Ultrasonografi
(USG)
E. Landasan hukum
Sebagai acuan dan dasar pertimbangan dalam melaksanakan pelayanan radiologi di
RSI Muhammadiyah Babat diperlukan peraturan perundang-undangan pendukung (legal
aspect). Beberapa ketentuan perundang-undangan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Undang Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
b. Undang Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
c. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 129/MENKES/SK/II/2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
d. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1691/MENKES/PER/VIII/2011
Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Pelayanan radiologi yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia
yang ada di dalamnya . maka dari itu Unit Radiologi Rumah Sakit Muhammadiyah
Babat menentukan persyaratan kualifikasi tenaganya sebagai berikut :
Hasil Kerja
Uraian Tugas
Tanggung jawab :
Wewenang :
Syarat jabatan
1. Minimal S2.
2. Memiliki Surat Ijin Bekerja (SIB).
3. Pengalaman minimal bekerja di radiologi 5 tahun.
Ikhtisar jabatan
1. Mengelola pelaksanaan pelayanan radiologi
2. Membantu kepala unit radiologi dalam membuat SPO , program kerja dan
petunjuk teknis pelayanan.
3. Memberikan petunjuk dan membagi tugas kepada semua staf dan mengatur
shif dinas.
Hasil Kerja
1. SPO dan sistem kerja.
2. Uraian tugas staf radiologi.
3. Program kerja, pelaksanaan dan evaluasinya.
4. Jadwal pemeliharaan alat termasuk kalibrasi.
5. Notulen rapat radiologi.
Uraian Tugas :
Tanggung jawab :
1. Menjamin pelaksanaan pelayanan radiologi sesuai peraturan dan SPO yang
berlaku.
2. Mernjamin tidak adanya masalah dalam pelayanan radiologi.
Wewenang :
Syarat jabatan :
1. Minimal D3 radiologi.
2. Memiliki Surat Ijin Bekerja.
3. Minimal pengalaman bekerja di radiologi 3 tahun.
Hasil Kerja :
Tanggung jawab :
Wewenang :
Syarat jabatan :
1. Minimal D3 Radiologi.
2. Mempunyai surat ijin bekerja.
3. Pengalaman minimal 1 tahun bekerja di radiologi.
Ikhtisar jabatan :
1. Menyusun jadwal kalibrasi peralatan radiologi.
2. Menyusun langkah – langkah keselamatan radiasi.
3. Membuat laporan kejadian yang berhubungan dengan radiasi.
4. Menyarankan agar semua petugas mematuhi peraturan keselamatan radiasi
5. Mendokumentasikan hasil paparan radiasi semua petugas.
Uraian Tugas :
Tanggung jawab :
Wewenang :
Syarat jabatan :
1. Minimal D3 radiologi
2. Mempunyai surat ijin bekerja
RSI Muhammadiyah BABAT | Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 10
3. Minimal bekerja di radiologi 1 tahun.
Syarat jabatan :
Syarat jabatan :
1. Minimal D 3 Radiologi.
A. Distribusi Ketenagaan
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada
waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja, setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
atau masyarakat. Tenaga kerja memiliki peranan dan kedudukan yang penting sebagai
pelaku sekaligus tujuan pembangunan, adanya peningkatan kualitas dan perlindungan
tenaga kerja dan keluarganya sesuai dengan harkat dan martabat manusia.
Kualifikasi tenaga dalam penggunaan pesawat Sinar-X radiologi diagnostik dan USG
terdiri dari satu dokter spesialis radiologi yang berkompeten sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, PPR bidang kesehatan atau diagnostik dua dan
Radiografer D III Teknik Radiologi.
Standar ketenagaan ditentukan berdasarkan
a. Jenis sarana kesehatan
b. Kemampuan/ Kompetensi
c. Beban kerja
d. Jumlah peralatan (Pesawat)
B. Distribusi Ketenagaan
1. Stuktur Organisasi
Sampai saat ini formulasi untuk menghitung kebutuhan tenaga Radiologi dirumah
sakit masih dalam proses penyusunan. Kebutuhan tenaga Radiologi dapat dihitung
berdasarkan beban kerja. Angka kebutuhan tenaga Radiologi ini dapat dihitung oleh
masing-masing unit pelayanan Radiologi dirumah sakit masing-masing. Berikut adalah
kebutuhan tenaga Radiologi di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat.
C. Pengaturan jaga
Tujuan utama pengaturan jaga adalah untuk optimalisasi pelayanan demi kepuasan
pelanggan. Semua pasien bisa mendapatkan layanan Radiologi Rumah Sakit
Muhammadiyah Babat diatur waktu dan petugasnya, diselaraskan dengan volume
pekerjaan.
1. Waktu pelaksanaan pemeriksaan diatur sebagai
berikut : a. Pagi : pukul 07.00 - 14.00
b. Sore : pukul 14.00 - 20.00
c. Malam : pukul 20.00 – 07.00
2. Pembagian shift di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Muhammadiyah Babat dibagi menjadi 2
yaitu :
a. Petugas Radiologi Dinas pagi berjumlah 1 orang
Melaksanakan semua pemeriksaan Radiologi dan administrasi
b. Petugas Radiologi dinas siang berjumlah 1 orang
Melaksanakan semua pemeriksaan Radiologi dan administrasi
c. Petugas Radiologi dinas malam berjumlah 1 orang
Melaksanakan semua pemeriksaan Radiologi dan administrasi
A. Denah Ruang
Persyaratan ruang pemeriksaan radiologi
1. Luas minimal 3 m x 4 m x 2,8 m dengan tinggi jendela minimal 2 m dari lantai sebelah
luar
2. Tebal dinding 15 cm beton atau bata 25 cm pelesteran atau setara dengan 2 mm Pb.
3. Pintu diberi penahan radiasi Pb setebal 2 mm
4. Paparan radiasi yang diperkenankan pada daerah yang dihuni masyarakat sekitar tidak
lebih dari 0,25 mSv/ Jam
5. Mempunyai fasilitas tanda bahaya radiasi berupa lampu merah sebagai tanda alat
sedang dioperasikan.
Jumlah
No Peralatan Kelengkapan
5. Ruang tunggu
Ruang tunggu untuk pasien radiologi dan usg
No
Nama Obat Satuan Jumlah Jenis Obat
1 Aminophilin Ampul 1
2 Duradril Ampul 1
3 Epineprin Ampul 1
4 Cortidex Ampul 1
5 Blood set Buah 1
6 Syringe 3 ml Buah 2
7 Neddle Buah 1
No
Nama Barang Jumlah th Pengadaan Keterangan
1 Film Fuji uk 20 x 25
2 Film Fuji Uk 26 x 36
A. Pendaftaran Pemeriksaan
Pasien datang sendiri ke bagian radiologi atau ditemani perawat dengan membawa surat
rujukan dari dokter/ form pemeriksaan. Kemudian petugas radiologi mencatat identitas
pasien di buku pendaftran pasien radiologi, setelah selesai pasien disiapkan untuk
pemeriksaan sesuai dengan permintaan di blanko permintaan.
B. Persiapan Pemeriksaan
Persiapan pasien dalam pemeriksaan radiologi tidak semua pemeriksaan membutuhkan
persiapan yang khusus, sedangkan pemeriksaan ektremitas tidak perlu persiapan khusus
hanya saja intruksi posisi yang menyangkut penderita dan prosedur pemeriksaan harus
diberitahukan dengan jelas. Benda aksesoris seperti gigi palsu, anting, kalung dan gelang
harus dilepas sebelum pemeriksaan agar tidak menimbulkan gambaran artefak pada hasil
radiograf.
C. Pelaksanaan Pemeriksaan
Pelayanan dan tindakan radiodiagnostik dilakukan hanya berdasarkan permintaan dokter
secara tertulis dan mencantumkan diagnosa klinis. Pasien datang ke radiologi dengan
membawa surat permintaan pemeriksaan rontgen dari dokter umum/ spesialis.
persiapan pemeriksaan yang harus dilakukan sesuai dengan jenis pemeriksaan foto
rontgen yang diminta.
Pasien diberi informasi tentang besarnya biaya pemeriksaan dan waktu pelaksanaan
pemeriksaan tersebut. Pasien datang ke radiologi sesuai hari dan jam yang telah
ditentukan untuk dilakukan pemeriksaan dengan mendaftar kembali kepada petugas
radiologi dan pemeriksaan siap untuk lakukan.
E. Pemberian Expertise
Hasil pemeriksaan dan tindakan radiodiagnostik adalah tanggung jawab dokter spesialis
radiologi. Semua foto harus dibaca/ di expertise dengan jelas dan ditanda tangani oleh
dokter spesialis radiologi. Pembacaan foto melalu via Whatshapp.
F. Pengambilan Foto
Hasil radiograf rawat jalan adalah milik pasien sepenuhnya dan dapat diambil paling lama
satu hari setelah pemeriksaan, setelah hasil radiograf dibaca oleh dokter spesialis
radiologi. Pada pasien UGD dan Rawat Inap hasil radiograf bisa langsung diambil oleh
pengantar pasien atau perawat.
Prosedur pengambilan hasil pemeriksaan radiologi, setiap pasien yang datang untuk
mengambil hasil pemeriksaan radiologi harus membawa kwitansi/ bukti pembayaran dan
hasil pemeriksaan radiologi bisa diambil di bagian radiologi.
G. Pengarsipan
Pengarsipan di isntalasi radiologi berupa permintaan dan hasil baca foto radiologi disusun
berdasarkan nomer urut pasien/ tanggal pemeriksaan dan bulan pemeriksaan, laporan
pembukuan pengambilan hasil radiograf di instalasi radiologi dilakukan perbulan, laporan
ini meliputi jumlah kunjungan pasien, jumlah pemeriksaan polos, jumlah pemakian film
dan kerusakan film.
A. Pengertian
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan serta keefesienan, keefektifan
penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan
hingga titik konsusmsi dalam tujuanya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Penyiapan logistik untuk pelayanan radiologi menjadi sangat penting tanpa adanya
logistik yang memadai baik dari jumlah, spesifikasi barang dan ketepatan distribusi maka
sudah dapat dipastikan pelayanan akan terganggu. Oleh sebab itu perencanaan jumlah
pemakaian film, bahan kimia untuk prosesing film, kontras media radiografi serta
peralatan medik lainnya untuk setiap bulan pemakaian harus diperhitungkan dengan
cermat dan akurat. Teknik dan prosedur pengambilan barang/ alat dan obat-obatan
harus dibuat sederhana tanpa mengurangi efektifitas dan efesiensi dan evaluasi/
pengawasan dan pelaporan pemakaian alat dan obat2an harus dibuat pada saat semua
pemeriksaan radiologi selesai
Bidang logistik bertanggung jawab terhadap terselenggaranya tertib administrasi dalam
bidang logistik di instalasi radiologi, perlatan dan rumah tangga, untuk menyusun rencana
kebutuhan daqn pengadaan bahan-bahan keperluan dan perlatan radiologi dalam rangka
pelaksanaan tugas pelayanan radiologi, menyusun rencana pemeliharaan perlatan di
instalasi radiologi, menyiapkan program-program pengembangan pelayanan radiologi
menyusun laporan secara berkala tentang keadaan bahan kebutuhan dan perlatan
instalasi, membuat evaluasi dan usulan tentang penggunaan bahan/ perlengkapan dan
peralatan (efesiensi, efektifitas dan menyimpan, mengelola bahan atau peralatan dan
barang inventaris perkantoran di instalasi radiologi.
Nama Obat /
No Alkes min max
1 Film 20x25 1 5
2 Film 26x36 1 2
3 USG Paper 2 3
4 Jelly USG 2 3
5 Masker 2 3
6 Handscoon L 2 3
7 Alkohol 1 Liter 1 1
8 Kapas 0 0
A. Pengertian
Keselamatan dan keamanan pasien (patient safety) merupakan prioritas strategik,
dalam menetapkan capaian-capaian peningkatan yang terukur untuk medication safety
sebagai target utamanya. Keselamatan pasien harus menjadi ruh dalam setiap pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Tuntutan akan keselamatan pasien harus direspon secara
proaktif oleh semua pihak dan harus menjadi sebuah gerakan yang didasari
pertimbangan moralitas dan etik. Patient safety harus jadi suatu gerakan menyeluruh
dari semua pihak yang terkait dengan pelayanan kesehatan. Ini membutuhkan
keterlibatan semua pihak, yaitu manajement dan tenaga kesehatan, keduanya harus
menyadari pentingnya Patient Safety.
Radiasi yang digunakan di radiologi disamping bermanfaat dan dapat membantu
menegakkan diagnosa, juga dapat menimbulkan bahaya bagi pekerja radiasi, masyarakat
dan pasien yang ada disekitar sumber radiasi tersebut. Besarnya radiasi ini dittentukan
oleh besarnya radiasi, jarak dari sumber radiasi dan ada tidaknya pelindung radiasi, dalam
radiologi dapat membantu mencegah kesalahan medis dan membantu meningkatkan
keselamatan pasien. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan (OSHE)
manajemen di rumah sakit merupakan upaya dalam mewujudkan keamanan,
kenyamanan dan kebersihan lingkungan kerja, melindungi dan meningkatkan kesehatan.
B. Tujuan
Memahami pentingnya Patient Safety di rumah sakit dan mengembangkan budaya Safety
tersebut demi keamanan dan kenyamanan pasien dalam pemeriksaan radiologi.
A. Pengertian
Merupakan upaya tindakan untuk keselamatan pasien, peralatan, lingkungan kerja
dalam masyarakat dengan cara melakukan pekerjaan yang bernar. Ini merupakan tugas
semua orang yang berada di rumah sakit termasuk unit radiologi. Sehingga dengan kata
lain keselamatan kerja adalah dari, oleh dan untuk siapa tenaga dan orang lain yang
berada di rumah sakit . Keselamatan kerja merupakan sarana untuk mencegah
kecelakan kerja yang menimbulkan kerugian materi dan non materi.
2. Terpeleset / Terjatuh
Terpeleset / terjatuh pada lantai yang sama adalah bentuk kecelakaan kerja yang
dapat terjadi pada unit radiologi . walaupun jarang terjadi kematian tetapi dapat
mengakibatkan cedera yang berat seperti fraktur, dislokasi sendi dan cedera kepala.
a. Penanggulangan ;
- Jangan memakai sepatu dengan hak tinggi, sol yang rusak atau memakai tali
sepatu yang longgar.
- Kontruksi lantai harus rata dan sedapat mungkin dibuat dari bahan yang
tidak licin.
3. Bahan Berbahaya Beracun
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan / atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan / atau beracun yang karena sifat ada/ atau konsentrasinya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau merusakkan
A. Pengertian
Mutu pelayanan radiologi dilaksanan untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi
pelayanan radiologi, meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan serta sebagai
bahan acuan dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan radiologi. Untuk
meningkatkan mutu pelayanan radiologi, perlu adanya evaluasi sistem dan prosedur
pelayanan, fasilitas dan penyelenggaraan pelayanan dan perbaikan sarana yang
dilaksanakan secara intern dan rutin melalui rapat intern radiologi.
C. Monitoring Mutu
1. Data Monitoring
Monitoring dilakukan untuk memantau performa dan mutu pelayanan di radiologi.,
untuk itu, Maka ditetaokan beberapa indikator baik klinis maupun manajerial yaitu:
a) Tercapainya kepuasan dan keselamatan pasien pada pelayanan radiologi radiologi
diagnostik Imajing
b) Pencapaian lama waktu tunggu hasil foto Sinar-X:
1) Non Cito(1 hingga 2 Posisi) adalah 60 menit
2) Cito (diatas 3 Posisi) adalah 30 Menit
c) Pencapaian kerusakan film tidak boleh melebihi 5% dari jumlah pemakaian film
selama satu bulan
RSI Muhammadiyah BABAT | Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi 32
d) Peningkatan pengetahuan, keterampilan dan keahlian staf Unit Radiologi
Diagnostik Imajing
e) Mengikuti uji fungsi berkala dengan badan resmi
2. Proses Monitoring
Proses peningkatan mutu pelayanan radiologi diagnostik imajing dilaksanakan dengan
cara:
a) Untuk sasaran waktu tunggu hasil foto pengumpulan data di ambil melalui:
1) Pengumpulan jam foto dan jam hasil yang ada di formulir pemeriksaan
2) Jam foto diisi oleh radiografer setelah selesai melakukan pemrosesan film
3) Jam hasil foto diisi oleh petugas administrasi setelah selesai di expertise
4) Melalui jumlah tersebut data akan direkap dan dihitung rata-rata jam hasil.
5) Frekuensi 1 bulan sekali
b) Untuk sasaran mutu kerusakan film, pengumpulan data diambil melalui:
1) Menghitung jumlah yang film yang rusak yang telah dikumpulkan oleh
radiografer
2) Mengelompokkan berdasarkan ukuran dan sebab kerusakan
3) Menghitung rata-rata film rusak dan dibandingkan dengan jumlah film yang
terpakai
4) Frekuensi dilakukan selama 1 bulan sekali
c) Melakukan peningkatan mutu pelayanan radiologi staf unit rediologi diagnostik
imajing
1) Pendidikan dan pelatihan internal (Inhouse Training)
Pendidikan dan pelatihan di dalam RSI Muhammadiyah oleh bagian diklat Rumah
Sakit Muhammadiyah Babat
2) Pendidikan dan pelatihan eksternal (Out House Training)
Pendidikan dan pelatihan di luar RSI Nashrul Ummah oleh ikatan profesi (PARI)
d) Kegiatan evaluasi dan pengendalian mutu dilaksanakan pada acara :
1) Rapat rutin bulanan
2) Laporan tertulis
3) Breafing
4) Koordinasi dengan instalasi lain yang terkait.
Pelayanan radiologi diagnostik merupakan bagian dari salah satu meningkatkan mutu
pelayanan dalam suatu rumah sakit untuk mewujudkan kepuasan pelanggan,
memberikan tanggung jawab kepada setiap orang, dan melakukan perbaikan
kesinambungan. Dalam upaya mencapai pelayanan radiologi yang bermutu dan aman
selain dilakukan pelayanan-pelayanan untuk pasien juga perlu untuk petugas antara
lainpenampilan fisik yang prima seperti tata rambut, pakaian seragam, kebersihan diri,
kerapian cara senyum dan cara bertutur kata, penggunaan dan kepekaan yterhadap
bahasa tubuh, Delivery Of Services yang prima seperti kerelaan atau ikhlas untuk
melayani, kepedulian, kecepatan respon dalam meberikan pelayanan, kesediaan untuk
membantu klien, percaya diri, dan kesabaran, profesional dalam menyampaikan
pelayanan, ketaatan dalam prosedur , serta meningkatkan produktifitas dan hasil kerja
yang prima.
Dalam menyelenggarakan pelayanan radiologi diagnostik untuk sarana pelayanan
kesehatan yang bermutu, maka diperlukan pedoman pelayanan radiologi yang dapat
dipakai sebagai acuan dan sarana pelayanan kesehatan khususnya di instalasi radiologi.