Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan Radiologi merupakan bagian integral dari pelayanan medik rumah sakit yang
perlu mendapat perhatian khusus karena telah dirasakan besar manfaatnya sebagai penunjang
diagnosa dan terapi, namun oleh karena dalam pengoperasian peralatan radiologi ada resiko
bahaya radiasi terhadap pekerja, pasien maupun lingkungannya, maka Pelayanan Radiologi
harus diketola secara baik dan profesional demi keselamatan kerja terhadap radiasi.
Dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki mutu Pelayanan Radiologi di Rumah sakit
serta untuk meningkatkan cakupan Pelayanan Radiologi yang lebih luas, efektif dan efisien,
maka Pelayanan Radiologi dituntut untuk memiliki pedoman sebagai pegangan dalam
perencanaan, pembinaan/pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) , peningkatan sarana
dan prasarana Pelayanan Radiologi agar dapat memenuhi standar yang berlaku.

Untuk itu perlu dibuat suatu pedoman pengorganisasian di unit radiologi dengan tujuan untuk
melaksanakan pelayanan radiologi yang sesuai dengan visi dan misi rumah sakit. Struktur organisasi
dibuat dengan mempertimbangkan hubungan-hubungan antar komponen-komponen di dalamnya,
wewenang dan system pelaporan.

B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman pengorganisasian meliputi pendahuluan, gambaran umum, visi dan misi,
struktur organisasi, uraian tugas, tata hubungan kerja, pola ketenagaan, kegiatan oriantasi, rapat dan
laporan-laporan unit.
BAB II

GAMBARAN UMUM

RSUD JARAGA SASAMEH

A. Pendahuluan

RSUD JARAGA SASAMEH adalah rumah sakit pemerintahan tipe C yang ada di Barito
selatan.
Rumah sakit ini semakin berkembang hingga sekarang. Berikut sejarah perkembangan RSUD
JARAGA SASAMEH.
1. Tahun 1947, dikelola oleh pemerintahan swantantra, letak bangunan ada di Jl. Tugu
2. Tahun 1969, lokasi RSUD JARAGA SASAMEH dipindahkan ke jalan patianom dengan luas
kurang lebih 1 hektar yang terletak di antara Jl. Patianom, Jl. Melati, Jl. Teratai dan ditetapkan
sebagai rumah sakit tipe “D”
3. Tahun 1999 sampai dengan sekarang ditetapkan sebagai rumah sakit tipe “C” dibawah
pimpinan dr. Leonardus P. Lubis, Sp.OG.

B. Alamat RSUD JARAGA SASAMEH

Alamat RSUD JARAGA SASAMEH berada di Jl. Patianom No. 6 Buntok, dengan nomor
telepon: 0525-21261, Fax 0525-21021, email: rsud.jaragasasameh.buntok@gmail.com dan
website: http//rsud.jaragasasameh.baritoselatankab.go.id

C. Cakupan Pelayanan

Ini memiliki beberapa layanan,seperti instalasi rawat inap

instalasi radiologi 24 jam, instalasi laboratorium, igd 24jam, instalasi farmasi,


dan instalasi rawat jalan. Mengkhususkan pada bagian instalasi radiologi tempat
saya bekerja, sekarang sudah memiliki alat-alat canggih radiologi seperi radiologi konvensional X-
Ray, Computer Radiology (CR), Ultrasonogrofi (USG)
BAB III

VISI DAN MISI

A. Visi dan misi RSUD JARAGA SASAMEH

1. Visi
“Terjadinya pelayanan mudah, aman, nyaman dan bermutu”
2. Misi
a. Mewujudkan rumah sakit yang terakreditasi paripurna
b. Optimalisasi sumberdaya manusia dan sumber daya keuangan
c. Peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit sesuai standarisasi RS
d. Pengelolaan RS yang efektif dan efisien
e. Meningkatkan kualitas manajemen rumah sakit
f. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia
g. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, nyaman dan aman
h. Pengembangan pelayanan unggulan

B. Visi dan misi instalasi radiologi di RSUD JARAGA SASAMEH


1. Visi
Terwujudnya pelayanan yang prima
2. Misi
a. Mengembangkan pelayanan radiologi sebagai pusat rujukan regional
b. Melaksanakan pelayanan radiologi dengan cepat, tepat, ramah dan inovatif.
c. Melaksanakan pendidikan bidang radiologi, pengembangan sumber daya manusia dan
kontrol mutu yang teratur
C. Nilai dan tujuan instalasi radiologi di RSUD JARAGA SASAMEH
1. Nilai yang mendasari pelayanan radiolgi
a. Melayani adalah fitrah dan karenanya harus ada semangat membara dalam hati pada saat
melayani
b. Kesediaan untuk melayani dengan kesungguhan, kesabaran, ketulusan dan keikhlasan.
2. Tujuan pelayanan radiologi
a. Menyelenggarakan pelayan radiologi yang meliputi pelayanan radiodiagnostikimajing dan
radiologi intervensional
b. Mengkoordinasi kegiatan pelayanan radiologi diagnostic dengan bagian lain menyangkut
pelayanan bagian radiologi
c. Membuat dan mengusulkan SpO pelayanan radiologi.
d. Mengatur penggunaan fasilitas peralatan radiologi dan menyusun kebutuhan bahan untuk
melaksanakan pelayanan radiologi.
e. Memonitor dan mengevaluasi program radiation safety meliputi terimaan dosis radiasi
petugas, pasien dan masyarakat serta menyediakan alat proteksi diri (ApD) radiasi
f. Mengelola adminstrasi radiologi dan sumber daya yang ada di unit radiologi.
g. Melaksanakan pembinaan terhadap staf dan petugas radiologi.

.
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI

Agar terselenggaranya pelayanan yang optimal dalam mewujudkan visi dan misi RSUD JARAGA
SASAMEH, maka dibentuklah struktur organisasi sesuai peraturan daerah provinsi kalimantan tengah No.
6 Tahun 2008, sebagai berikut :
BAB V

URAIAN JABATAN

A. Uraian Tugas Struktur Organisasi lnstalasl Radiologi


1.Kepala lnstalasi Radiologi
Kepala instalasi berfungsi juga sebgai kepala pelayanan radiologi dengan tugas pokok:

Penanggung jawab umum pelayanan radiologi di seluruh bagian rumah sakit.


Kepala instalasi mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Mengembangkan, melaksanakan, mempertahankan kebijakan dan prosedur.


1. Kepala instalasi radiologi dibantu kepala ruangan instalasi radiologi bertanggung jawab
membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan menetapkan pelayanan radiologi.
2. Kepala instalasi radiologi berkewajiban untuk memastikan bahwa SOP pelayanan
radiologi dilaksanakan.
3. Kepala instalasi radiologijuga bertanggung jawab untuk mengembangkan pelayanan
radiologi.
4. Kepala instalasi radiologi juga bertanggung jawab untuk menetapka SOP pelayanan baru.

b. Melakukan pengawasan administrasi.


1. Kepala instalasi radiologi menetapkan jenis pelaporan administrasi radiologi meliputi
pelaporan Jumlah pasien, pelaporan barang habis pakai, pelaporan keuangan atau
pendapatan radiologi.
2. Kepala instalasi radiologi bertanggung jawab terhadap pengawasan administrasi pelayanan
radiologi.
c. Mempertahankan (maintaining) setiap program kontrol mutu.
1. Kepala instalasi radiologi menetapkan mutu pelayanan radiologi meliputi: reject analysis
film (RAP), evaluasi mutu harian radiologi, waktu tunggu dan evaluasi hasil kritis
pemeriksaan radiologi.
2. Kepala instalasi radiologi melakukan evaluasi hasil mutu pelayanan radiologi bersama
dengan staf untuk mencari solusi dan kendala terhadap mutu pelayanan radiologi.

d. Memberikan rekomendasi pelayanan radiologi.

1. Apabila peralatan radiologi rusak, maka epala instalasi radiologi memilikiwewenang untuk
memberikan rekomendasi penunjukan tempat pemeriksaan radiologi luar\
kepada direktur untuk ditetapkan.
2. Kepala instalasi radiologi dan kepala ruangan bersama staf radiologi melakukan
Evaluasi terhadap pelayanan radiologi didalam maupun di luar rumah sakit.

e. Memonitor dan mereview semua pelayanan radiologi seperti melakukan evaluasi di unit
pelayanan interna yang terdapat modalitas USG.

f. penanggung jawab unit bagi terselenggaranya pelayanan radiologi.

h. Merencanakan pengembangan instalasi radiologi RSUD JARAGA SASAMEH.


i. Mengikuti pertemuan di RSUD JARAGA SASAMEH

2. Kepala ruangan radiologi


Tugas pokok : Membantu kepala instalasi terhadap keberlangsungan pelayanan radiologi dari
aspek teknis administrasi serta sebagai supervisor hasil foto rontgen (radiografi). Uraian tugas
kepala ruangan sesuai SK direktur RS :

3. Administrasi radiologi
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi radiologi mulai bagian kasir, penginputan data,
pengampilan foto dan logistik radiologi
b. Membuat laporan pelaksanaan administrasi tiap bulan
4. Koordinator pemeriksaan X-ray konvensional
a. Mengkoordinasikan pelayanan radiologi X-ray konvensional maupun kontras
5. Koordinator mutu
a. Membuat dan memilih indikator mutu pelayanan radiologi sesuai standar sesuai standar
yang telah ditetapkan
b. Melakukan pengambilan data mutu dibantu dengan tim mutu radiologi yang ditunjuk
c. Membuat laporan mutu dan monitoring serta evaluasi
BAB VI

TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI RADIOLOGI

Tata hubungan kerja di instalasi radiologi RSUD JARAGA SASAMEH adalah menjelaskan
hal-hal tata kelola organisasi didalamnya agar proses pelayanan dapat berjalan dengan baik dan efisien.
Tata hubungan kerja di instalasi radiologi melibatkan semua unsur yang berkontribusi terhadap pelayanan.
Keterlibatan manajemen atau pengelola rumah sakit diperlukan untuk menjelaskan perlu adanya proses
kegiatan dan pendayagunaan sumber–sumber serta waktu sebagai faktor yang diperlukan pelaksanaan
kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yaitu memberiksan pelayanan radiologi yang baik.
Sedangkan tata kerja adalah cara-cara atau proses kegiatan agar pelayanan radiologi dapat dilakukan
secara efektif dan efisien.

Berdasarkan keputusan mentri pendayagunaan aparatur sipil negara No. 25 tahun 1990 tentang
pedoman Organisasi dan tatalaksana yang dimaksud dengan tata hubungan kerja (TAHUBJA) adalah
pengaturan hubungan kerja antara satu unit dengan unit lainnya dalam bentuk koordinasi fungsional
administratif operasional dan atau teknis operasional.

Tata hubungan kerja perlu dibuat untuk unti kerja yang memiliki tugas-tugas yang cenderung
tumpang tindih dengan tugas profesi lain di lingkungan rumah sakit atau kerjasama yang perlu diatur.
Apabila teori ini diimplementasikan tugas fungsi (tupoksi) antara radiografer dengan dokter spesialis
radiologi, antara radiografer dengan administrasi radiologi. Tata hubungan kerja di instalasi radiologi
diharapkan akan lebih memperjelas batas tugas pekerjaan dan kewenangan antar petugas instalasi
radiologi. Tata hubungan kerja disusun sesuai dengan langkah-langkah kegiatan agar dapat
menggambarkan prosedur kerja yang jelas dari kegiatan-kegiatan yang ada di instalasi radiologi.

Tata hubungan kerja mencakup dua kegiatan, yaitu tata hubungan kerja internal dan tata hubungan
kerja eksternal. Tata hubungan kerja internal adalah tata hubungan atau unsur yang ada di dalam instalasi
radiologi sendiri sedangkan tata hubungan eksternal mencakup tata hubungan kerja instalasi radiologi
dengan unit lainnya dalam rumah sakit.
BAB VII

POLA KETENAGAKERJAAN DAN KUALIFIKASI STAF INSTALASI RADIOLOGI

A. Pendahuluan
lnstalasi radiologi merupakan unit di rumah sakit yang dalam mernberikan pelayanan
kesehatan menggunakan pemanfaatan radiasi. Pemanfaatan radiasi di instalasi radiologi
meliputi pelayanan ratliodiagnostik atau pelayanan untuk melakukan diagnosis dengan
menggunakan radiasi pengion,antara lainX-ray konvensional,
serta pelayanan radiologi intervensional yaitu pelayanan yang memberikan informasi
diagnosis.
Tenaga yang melakukan tindakan pelayanan radiologi adalah tenaga dengan kompetensi
sesuai aturan Keputusan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 1014/MENKES/SK/2008
tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik Di Sarana Pelayanan Kesehatan.

B. Tujuan Penyusunan Ketenagaan


Tujuan penyusunan pedoman penetapan staf pelayanan radiologi:
1. Sebagai acuan untuk menetapkan kualifikasi tenaga pelayanan radiologi .
2. Sebagai pedoman dalam upaya pengembangan lebit lanjut penetapan kualifikasi tenaga
pelayanan radiologi dimasa yang akan datang.

C. Kualifikasi staf

Untuk meningkatkan mutu pelayanan radiologi perlu dibuat suatu mekanisme perencanaan
untuk menghitung perkiraan atau estimasi jumlah sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan
landasan keterampilan dan keahlian keilmuan bidang ilmu radiologi agar dapat menunjang
pelayanan radiologi yang oBtimal. Dengan kata lain kita perlu untuk mengetahui siapa
mengerjakan apa, dengan keahlian apa, kapan dibutuhkan dan berapa jumlahnya. Melihat
pengertian di atas, menghitung jumlah SDM yang berada di instalasi radiologi seharusnya

berdasarkan fungsi dan beban kerja pelayanan kesehatan yang dihadapi. Hal ini
dimaksudkan agar fungsi pelayanan radiologi dapat berjalan dengan baik, maka kompentensi SDM
seharusnya sesuai dengan spesifikasi SDM yang dibutuhkan oleh unit itu sendiri.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik lndonesia No.
1014/MENKES/SK/XI?2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik Di Sarana
Pelayanan

Kesehatan, standar ketenagakerjaan (SDM) ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: jenis
sarana kesehatan, kemampuan/kompetensi, beban kerja dan jumlah pesawat diagnostic.

setiap tenang yang ada dalam unit radiologi mempunyai tugas dan tanggung jawab
terhadap semua kegiatan yang berhubungan dengan mutu teknis dan proteksi/keamanan
pelayanan radiologi.
Sumber Daya Manusia (SDM) Radiologi meliputi: dokter spesialis radiologi, radiografer,
petugas proteksi radiasi, dan administrasi radiologi.
Berikut adalah persyaratan personil berdasarkan pendidikan dan pelatihan :
Tabel 1 Kualifikasi berdasarkan pendidikan dan pelatihan
Jenis tenaga Pendidikan Persyaratan Pelatihan
Dokter ahli radiologi Spesialis radiologi Memiliki STR MRI, CT-Scan, USG

Radiografer DIII & DIV Radiologi Memiliki STR MRI dan CT


Petugas proteksi radiasi DIII Rad/ S1 Fisika Memiliki STR Diklat PPR Batan
(PPR) medik
Tenaga elektromedis DIII Atem Memiliki STR Pelatihan keteknisan
medik
Tenaga administrasi SMA/Sederajat - Customer Service

D. Pola ketenagaan

Standar jumlah ketenagaan di instalasi radiologi dihitung berdasarkan beban kerja disuatu
unit kerja. Pada prinsipnya adalah sesuatu yang dikerjakan tidak mudah. Untuk menghitung beban
kerja perlu dilakukan pendekatan-pendekatan yang ilmiah sehingga dapat

dipertanggungjawabkan dan tidak bersifat subjektif. Untuk itu perlu dilakukan pengetahuan
mengenai hal-hal yang dikerjakan di unit yang akan dihitung beban kerjannya.

Terdapat tiga model pendekatan untuk menghitung beban kerja yaitu work sampling, time
dan motion study dan daily log. Work sampling dikembangkan pada dunia industry untuk
melihat beban kerja yang dipangku personel pada suatu unit, bidang atau jenis tenaga tertentu.
Pada pendekatan ini kita dapat mengamati pekerjaan dengan fungsi tugas pada waktu jam keria.
Time dan motion study adalah meted pendekatan dengan cara kita mengikuti dengan cermat
kegiatan personel yang sedang kita amati.
Berdasar landasan teori yang sudah kami paparkan di Bab ll, maka analisis perhitungan
kebutuhan SDM berdasarkan standar WISN (Work Load lndicator Staff Need) di lnstalasi

Radiologi RSUD JARAGA SASAMEH sebagai berikut:


1. Menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam satu tahun
Menetapkan waktu kerja yang tersedia tujuannya adalah untuk mmperoleh waktu kerja
masing-masing kategori tenaga yang berkerja dalam satu tahun. Berdasarkan data melalui
wawancara dan fokus grup diskusi di lnstalasi Radiologi RSUD JARAGA SASAMEH
selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

a. Hari kerja dalam satu tahun yaitu 6 hari x 52 minggu = 312 hari/tahun (A)
b. Cuti tahunan, sesuai dengan ketentuan setiap radiografer memiliki hak cuti sebanyak 12
hari kerja setiap tahun(B)
c. Menghitung waktu yang digunakan radiografer untuk melakukan pelatihan dan pendidikan
berupa seminar, pelatuhan, workshop. Lokakarya yaitu rata-rata 5 hari kerja.(C)
d. Menghitung hari libur nasional: 12 hari/tahun.(D)
e. Menghitung ketidakhadiran kerja : 10 hari/tahun (E)
f. Menghitung waktu kerja dalam 1 hari : 7 jam (F)

Tabel 2 waktu kerja setahun


Kode faktor jumlah Keterangan
A Hari kerja 312 Hari/tahun
B Cuti tahunan 12 Hari/tahun
C Pendidikan dan pelatihan 5 Hari/tahun
D Hari libur nasional 15 Hari/tahun
E Ketidakhadiran kerja 10 Hari/hari
F Waktu kerja 7 Jam/tahun
Hari kerja tersedia 1890 Jam/tahun

Waktu kerja tersedia 1134400 Menit/tahun


Waktu kerja setahun berdasarkan tabel diatas adalah 273 hari/tahun atau 1918 jam/tahun atau
115080 menit/tahun.

Waktu kerja berdasarkan rumus (1) diatas dapat dihitung


Waktu kerja tersedia = { A−( B+ C+ D+ E ) x F }
={ 312− (12+5+ 15+10 ) x 7 }
={ 312−42 }x 7
=270 x 7
= 1890 jam/tahun
= 157,5 jam/bulan

2. Menentukan unit kerja dan kategori SDM


Berdasarkan KMK No. 1014/2008 tentang standar pelayanan radiologi di sarana
pelayanan kesehatan, kategori SDM yang harus ada di rumah sakit tipe C adalah sebagai berikut :
a. Dokter spesialis radiologi
b. Radiografer
c. Fisikawan medik
d. Tenaga elektromedik
e. Administrasi radiologi

3. Menyusun standar beban kerja radiografer


Menyusun standar beban kerja bertujuan untuk memperolah volume/kuantitas kegiatan pokok yang
dapat dikerjakan selama satu tahun oleh masing-masing kategori tenaga ditiap unit kerja tersedia yang
dimiliki.
Standar beban kerja diukur dari jumlah tindakan dan lamanya pemeriksaan radiologi yang dikerjakan/
dibantu oleh radiografer selama satu tahun. Berikut tabel jumlah tindakan/pemeriksaan radiologi yang
dikerjakan di instalasi radiologi RSUD JARAGA SASAMEH

Tabel 3 jumlah tindakan dan waktu tiap pemeriksaan


No Nama tindakan Jumlah pasien Rata-rata waktu Jumlah pasien x waktu
2017 pemeriksaan pemeriksaan(Menit/pasien
)
1 Pemeriksaan X-Ray polos &
kontras
2 Pemeriksaan MRI
3 Pemeriksaan MSCT
4 Pemeriksaan USG
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas dapat dihitung rata-rata lamanya satu tindakan pemeriksaan radiologi
sekitar x menit/pasien: y pasien= z menit. Dari data tersebut maka kita dapat menghitung jumlah/ standar
beban kerja radiografer di RSUD JARAGA SASAMEH dengan menggunakan persamaan
berikut:

Waktu kerja tersedia x menit /tahun


Beban kerja radiografer ¿ =
Rata−rata kegiatan y menit

Beban kerja radiografer adalah z per tahun


Jadi standar beban kerja pertahun bagi radiografer menunjukan bahwa setiap pemeriksaan radiologi
membutuhkan 1/rata-rata kegiatan x waktu kerja tersedia = dari hari kerja yang tersedia selama satu tahun.

4. Menentukan standar waktu kelonggaran


Menentukan standar waktu kelonggaran bertujuan untuk memperoleh factor kelonggaran
tiap kategori tenaga meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan suatu
kegiatan atau jumlah kegiatan pelayanan. Penyusunan factor
kelonggaran dapat dilaksanakan melalui rapat, penyusunan laporan, kebutuhan habis pakai.
Tabel 4 standar waktu kelonggaran (KSG)
Kategori Frekuensi Waktu Jumlah Waktu SKG
SDM/faktor (Jam/minggu)
kelonggaran
1 2 3 4 5 6(4/5)
Radiografer
Rapat 1 0,5 26 1918 0,00135
0,00135

Adapun uraian perhitungannya adalah sebagai berikut:

Waktu kerja tersedia = 1890 Jam/tahun


Faktor kelonggaran 1,5 Jam/ minggu (1,5 Jam x 52 minggu)= 78 Jam/52 minggu/tahun)

rata−rata waktu per faktor kelonggaran 26 Jam/tahun


SKG ¿ = =0,01375661
waktu kerja tersedia 1890 Jam/Tahun

5. Analisis kebutuhan tenaga


Analisis kebutuhan tenaga adalah diperolehnya informasi, kecukupan, kelebihan SDM rumah sakit
serta alternatif pendayagunaan dan pemenuhannya pada tiap unit kerja.
Kebutuhan tenaga radiologi :
kegiatan
Kuantitas + standar kelonggaran
tahun
¿ =x
standar beban kerja

Jadi kebutuhan tenaga untuk radiologi adalah = x


BAB VIII

KEGIATAN ORIENTASI STAF RADIOLOGI

A. Pendahuluan

Orientasi staf radiologi pada prinsipnya adalah sebuah program yang dirancang/ dibuat
oleh koordinator pelayanan Radiologi untuk membantu pegawai/ staf baru yang baru lulus
seleksi ataupun pegawai pindahan dari rumah sakit lain untuk mengenal terlebih dahulu tempat
kerja yang baru,yaitu Instalasi Radiologi RSUD JARAGA SASAMEH dan saling mengenal
jenis pekerjaan yang ada. Program orientasi pegawai atau staf baru sering dikenal dengan
istilah induksi.

Pengenalan dengan tempat kerja meliputi perkenalan dengan pegawai lama dan
pengenalan dengan struktur organisasi yang ada. Sedangkan pengenalan jenis pekerjaan
meliputi pengenalan administrasi radiologi yang berisi pengenalan alur pelayanan pemeriksaan
radiologi, sistem penginputan data pasien ke SIMRS dan alur pengambilan foto. Pengenalan
jenis pekerjaan ini wajib untuk pegawai dengan status sebagai pegawai administrasi radiologi
dan tenaga profesi lain seperti radiografer. Untuk tenaga profesi
radiografer tentunya ditambah dengan hal-hal yang berhubungan
dengan keprofesian masing-masing.

Hal yang utama dalam proses orientasi pegawai baru di unit radiologi ini adalah dengan
harapan pegawai baru tidak memerlukan waktu yang lama untuk adaptasi dengan lingkungan
kerja yang baru dan keberadaannya cepat dapat membantu perbaikan proses pelayanan

B. Manfaat Orientasi staf radiologi

Manfaat adanya sistem orientasi bagi pegawai yang baru dilingkungan instalasi radiologi
RSUD JARAGA SASAMEH adalah :
1. Mengurangi perasaan diasingkan, kecemasan pada jenis dan tempat kerja yang baru dan
mengurangi kebimbangan dalam adaptasi tempat baru
2. Dalam waktu yang tidak perlu lama, pegawai baru sudah timbul rasa menjadi bagian dari
organisasi yang baru
3. Program ini diharapkan juga dapat mempercepat proses sosialisasi pegawai dengan
lingkungan yang baru.

C. Tujuan orientasi pegawai radiologi

Program orientasi pegawai yang baru bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi
sehingga pegawai baru dapat bekerja lebih cepat dan lebih baik. Program orientasi ini
dirancang untuk memberikan kepada karyawan baru informasi yang dibutuhkannya agar dapat
bekerja dengan enak dan efektif dalam organisasi. Tujuan program orientasi staf baru adalah
sebagai berikut:
1. Membekali pegawai baru dengan materi-materi yanB berhubungan dengan pekerjaan
meliputi: materi yang berhubungan dengan administrasi radiologi dan materi-materi
keprofesian radiografi dan keperawatan radiologi.
2. Memberikan kemudahan bagi pegawai baru untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja
radiologi, seperti jadwal dinas, adaptasi semua pemeriksaan radiologi baik yang berasal
dari poliklinik, perawatan, OK maupun lCU.
3. Memberiksan informasi kepegawaian dan tahap pekerjaan yang akan dijalani
D. Materi Orientasi pegawai radiologi

Materi-materi orientasi pegawai baru akan mempunyai kontribusi yang signifikan baik
jangka pendek maupun jangka panjang terhadap radiologi. Beberapa studi penelitian dan
survey terhadap pemberi kerja menunjukkan program orientasi kepada pegawai baru
memberikan komitmen pandangan awal yang positif terhadap pekerjaan yang akan dilakukan,
rekan kerja, dan organisasi. Orientasi efektif akan sangat membantu dalam meningkatkan
kinerja suatu organisasi.
Berikut adalah materi-materi untuk program orientasi pegawai baru di instalasi
radiologi RSUD JARAGA SASAMEH :

1. Company

Company materi dalam program orientasi pegawai baru radiologi meliputi pemahaman visi
dan misi rumah sakit, motto dan falsafah rumah sakit. Materi khusu.s tentunya berhubungan
dengan visi dan misi instalasi radiologi RSUD JARAGA SASAMEH
2. Customer & competitor

Materi program orientasi pegawai baru radiologi yang berhubungan dengan customer &
competitor tentunya berhubungan dengan jenis pelanggan di unit radiologi seperti pasien
dengan status pembayaran umum, tagihan perusahaan, askes, jamkesda, dan pasien dengan
jaminan bpjs. Materi lain adalah berhubungan dengan kompetitor jenis layanan radiologi di
rumah sakit lain.
3. Customer & Manner

Materi-materi orientasi pegawai raddiologi yang berhubungan customes & manner seperti
hal-hal kebiasaan dan peraturan tak tertulis yang ada di unit radiologi.
4. Teams

Materi ini hal-hal yang berhubungan dengan proses kerja team yang ada di unit radiologi
seperti pengenalan pegawai baru radiologi dengan rekan kerja barunya nanti,
pekerjaan/proses kerja yang akan dijalani
5. Company Regulation

Materi yang berhubungan dengan company regulation untuk pegawai baru di unit radiologi
berhubungan dengan pengenalan etika kerja, serta peraturan-peraturan yang ada di unit
radiologi.
6. Job

Materi yang berhubungan dengan job adalah materi pengenalan pekerjaanyang akan dijalani
7. Facilities

Materi yang berhubungan dengan fasilitas-fasilitas yang ada di instalasi radiologi RSUD
JARAGA SASAMEH.

E. Checklist orientasi staf radiologi


Berikut adalah daftar checklist orientasi pegawai baru

Tabel 5 Materi orientasi pegawai


N Materi Uraian Keterangan
o
1 Company 1. Visi,misi,motto,falsafah rumah sakit
2. Visi, Misi, motto, falsafah radiologi
3. Struktur organisasi radiologi
2 Customer&Competitor 1. Alur pelayanan radiologi
2. Jenis pelanggan radiologi
3 Customes&manner 1. Sistem shift radiologi
2. Sistem ishoma radiologi
4 Team 1. Pengenalan karyawan baru dengan
pegawai radiologi
2. Proses pemeriksaan radiologi sesuai
level kompetennya pegawai
3. Proses keperawatan radiologi:
pengenalan kontras, alergi dan
proses keperawatan lainnya
5 Company regulation 1. Peraturan kerja
2. Peraturan shift
3. Peraturan cuti pegawai
6 Job 1. Aspek administrasi
2. Aspek profesi
7 Facilities 1. Pengenalan alat radiologi
BAB IX

PERTEMUAN / RAPAT

Pertemuan atau rapat di Unit Radiologi secara rutin dilaksanakan setiap 1 butan sekali.
Pertemuan tersebut bertujuan sebagai wadah mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan baik dalam
pelayanan maupun dalam peningkatan indikator mutu radiologi.
Indikator dalam pertemuan/rapat unit radiologi yaitu:

1. Undangan rapat

2. Daftar hadir rapat

3. Hasil rapat

Dengan adanya pertemuan/rapat yang dilaksanakan diharapkan mampu meningkatkan


pelayanan dan mutu unit radiologi, sehingga memberi kontribusiyang baik bagi pelayanan rumah sakit.
BAB X

PELAPORAN

Bahan untuk rapat atau pertemuan unit radiologi adalah laporan-laporan yang dibuat oleh masing-masing
divisi seperti adminitrasi hingga laporan stok of name barang habis pakai (BHp) unti radiologi. Berikut
adalah beberapa jenis laporan yang ada di unit radiologi.

1. Pelaporan Harian

Jenis pelaporan yang dilakukan di unit radiologi adalah pelaporan hasil pemeriksaan radiologi
kritis, jumlah pemakaian bahan habis pakai untuk pemeriksaan radiologi, kerusakan
film hingga pengulangan foto.

2. Pelaporan Bulanan

Pelaporan bulanan yang dilakukan tiap bulan adalah pelaporan jumlah pemeriksaan
radiologi tiap bulan, KPI (Key Performan lndicator) radiologi hasil pemeriksaan kurang 30 menit dan
laporan yang berhubungan dengan mutu.

3. Pelaporan Tahunan

Laporan tahunan adalah laporan keseluruhan laporan jumlah tindakan pemeriksaan


radiologi yang dilaporkan 1 kali satu tahunan untuk membadingkan dan mengevatuasi target
dan capaian dalam satu tahun.

Anda mungkin juga menyukai