Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM PENGORGANISASIAN

INSTALASI RADIOLOGI RSUD PAMEUNGPEUK


PROVINSI JAWA BARAT
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………...ii

PERATURAN DIREKTUR RSPG PAMEUNGPEUK……………………………...iii

BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang………………………………………………………… 1
I.3. Ruang Lingkup……………………………………………………….…1
BAB II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT……………………………...…...2
A. Pendahuluan…………………………………………………………….2
B. Alamat Rumah Sakit…………………………………………………….2
C. Layanan Unggulan Pelayanan…………………………………………...2
BAB III.VISI DAN MISI RUMAH SAKIT……………………………………….....3
A. Visi Rumah Sakit Pameungpeuk……………………………………… ...3
B. Misi Rumah Sakit Pameungpeuk…………………….……………………3
C. Ikrar Pegawai Rumah Sakit Pameungpeuk………………………………..3
BAB 1V. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT…………………………….5
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI RADIOLOGI …………………………………6
BAB VI. URAIAN TUGAS…………………………………………………..………11
BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA UNIT RADIOLOGI ……………..……..…13
BAB VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI……………….………….15

i
KATA PENGANTAR

Unit radiologi adalah salah satu unit dari keseluruhan unit yang dimiliki oleh rumah
sakit, yang berfungsi sebagai pemberi pelayanan penunjang diagnosa dan juga sebagai
penentu langkah tindakan medis lanjutan terhadap suatu keadaan penyakit atau kelainan pada
pasien. Sebagai instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan erat dengan keselamatan
pasien, maka diperlukan manajemen rumah sakit yang baik dengan tanpa meninggalkan
kewajiban dalam memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna kepada pasien Oleh
karena itu, dibutuhkan suatu sistem kerja yang sistematis dan dapat diaplikasikan dalam
memberikan pelayanan radiologi.

Oleh karena itu RSUD Pameungpeuk membuat struktur organisasi untuk memberikan
gambaran tentang sistem dan struktur kerja, penanggungjawab, perintah, koordinasi dan
evaluasi tentang instalasi radiologi. Struktur yang kuat mudah-mudahan akan menjadikan
instalasi radiologi khususnya dan Rumah Sakit umumnya dapat berkembang dan maju
melayani masyarakat.

ii
PERATURAN DIREKTUR RSPG
NOMOR :
TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI RUMAH SAKIT DIREKTUR


RUMAH SAKIT RSPG

MENIMBANG :
a. Bahwa dalam rangka menyelenggarakan pelayanan radiologi di RSPG agar sesuai
dengan arah pembinaan berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku,
perlu didukung dengan organisasi yang efektif dan efesien;
b. Bahwa schubungan dengan butir a tersebut diatas perlu adanya Pedoman
Pengorganisasian Radiologisebagai pedoman dalam penyelenggaraan tata kelola
Instalasi Radiologi di RSPG;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b.perlu
ketetapan Direktur perihal tentang Pedoman Pengorganisasian Radiologi di Instalasi
Radiologi RSPG Provinsi Jawa Barat.

MENGINGAT :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1014/MENKES/PER/XI/2008, Tentang Standar Pelayanan
Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor1045/MENKES/PER/XI/2006, Tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen
Kesehatan;

iii
NOMOR :
TANGGAL :
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI

RSPG PROVINSI JAWA BARAT

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Unit radiologi adalah salah satu unit dari keseluruhan unit yang dimiliki oleh rumah sakit,
yang berfungsi sebagai pemberi pelayanan penunjang diagnosa dan juga sebagai penentu
langkah tindakan medis lanjutan terhadap suatu keadaan penyakit atau kelainan pada pasien.
Sebagai instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan erat dengan keselamatan pasien,
maka diperlukan manajemen rumah sakit yang baik dengan tanpa meninggalkan kewajiban
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna kepada pasien Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu sistem kerja yang sistematis dan dapat diaplikasikan dalam memberikan
pelayanan

Sistem kerja yang dimaksud harus bisa menjelaskan tentang gambaran umum suatu rumah
sakit. Diantaranya visi, misi, nilai, moto, Struktur Organisasi Rumah Sakit, Struktur
Organisasi unit kerja, uraian jabatan, tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi
personil, kegiatan orientasi, pertemuan atau rapat hingga pelaporan yang dilakukan

Poin-poin yang disebutkan diatas akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan manajemen
rumah sakit khususnya di instalasi radiologi dalam bentuk pengorganisasian unit kerja. Dan
buku ini adalah merupakan Pedoman pengorganisasian yang diterapkan di instalasi radiologi

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit RSPG Provinsi Jawa Barat meliputi
pendahuluan, gambaran umum Rumah Sakit RSPG Provinsi Jawa Barat, visi, misi, falsafah,
nilai dan tujuan, struktur organisasi Rumah Sakit RSPG Provinsi Jawa Barat, struktur
organisasi unit radiologi, uraian jabatan, tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi
personil, kegiatan orientasi, rapat dan laporan- laporan unit.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Pendahuluan
RSPG merupakan rumah sakit yang berada di Garut bagian selatan tepatnya di Jl.Miramare
No 99, Desa Sirnabakti, Kec. Pameungpeuk, Kab. Garut, berada di dekat pesisir pantai
selatan yang sering dikunjungi seperti pantai Santolo, pantai Sayang Heulang. Pantai Karang
Paranje, dan lain-lain. RSPG berdiri delapan tahun lalu, yang pada awalnya dikenal dengan
RSUD Pameungpeuk, namun setelah diambil alih oleh Provinsi Jawa Barat berubah menjadi
RSPG Keberadaan RSPG menjadi sangat penting karena diharapkan akan mampu menjadi
Rumah Sakit Rujukan untuk Jawa barat bagian selatan, Saat ini RSPG terus membenahi diri,
berubah dan berkembang baik sarana, prasarana dan SDM, untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik untuk masyarakat. Pada awal tahun 2020 diresmikan gedung baru
yang terdiri dari 5 lantai. Lantai satu untuk gedung radiologi, lantai 2 untuk perinatology,
lantai tiga untuk HCU dan lantai 4 dan lima untuk OK. Karena posisi Pameungpeuk sendiri
merupakan titik pertemuan tiga perbatasan kabupaten yaitu berbatasan dengan kabupaten
Bandung, kabupaten Cianjur dan Tasik Malaya.

B. Alamat Rumah Sakit

RSPG berada di dekat pantai Pameungpeuk, tepatnya di Jalan Miramare Nomor 99, Desa
Sirnabakti, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Telp. (0262)
521199 Fax (0262) 521133, Email: rsudpameungpeuk@gmail.com, Garut-44175.

C. Layanan Unggulan Pelayanan

RSPG merupakan rumah sakit yang sedang berkembang, perbaikan, pembenahan


penambahan sarana dan prasarana, struktur dan infrastruktur serta SDM terus dilakukan. Hal
ini diharapkan akan mampu mewujudkan visi dan misi RSPG yaitu menjadi Rumah Sakit
Unggulan di Jabar Selatan Layanan RSPG terdiri dari IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, HCU.
Pelayanan dan jenis pelayanan terus dibenahi diantaranya adalah penanbahan layanan poli
dokter spesialis seperti Spesiais bedah dari hanya 1 orang menjadi 3 orang, spesialis dalam
menjadi 2 orang dan poli kandungan menjadi 2 orang termasuk pembukaan layanan poli

2
orthopedi Melalui akreditasi diharapkan mampu diakui dan terstandar. Instalasi radiologi
sebagai penunjang memberikan layanan rontgen, USG dan Panoramic. Perbaikan mutu
layanan radiologi terus diperbaiki sehingga pelayanan diRSPG Pameungpeuk semakin
banyak dan semakin baik.

3
BAB III
VISI DAN MISI RUMAH SAKIT
1. Visi
Menjadi Rumah Sakit Unggulan Jawa Barat Selatan Yang Terjangkau Nyaman dan
Mandiri Dengan Pelayanan PRIMA.
PRIMA adalah singkatan dari :
P = Profesional
R = Ramah
I = Integritas
M = Melayani
A = Akuntable
2. Misi
Untuk mencapai Visi Rumah Sakit Pameungpeuk Garut mempunyai tekad yang
tertuang dalam misi rumah sakit, yaitu :
1. Melengkapi sarana dan prasarana rumah sakit
2. Meningkatkan kulitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia ( SDM) sehingga
mampu melaksanakan pelayanan yang professional dan optimal.
3. Melengkapi berbagai pelayanan spesialistik
4. Meningkatkan kulitas pelayanan kesehatan dan memenuhi akreditasi rumah sakit
sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bago pelanggan dan stake holder.
5. Menjalin kerjasama dengan pelayanan kesehatam di sekitar rumah sakit
6. Melengkapi manajemen dan meningkatkan kesejahteraan pegawai rumah sakit.
3. Ikrar Pegawai RSPG Rumah Sakit
Ikrar adalah rangkaian janji pegawai rumah sakit pameungpeuk untuk menunjukan
bahwa seluruh pegawai rumah sakit peduli dan siap melayani dan memberikan
pelayanan terbaik untuk masyarakat. Isi ikrar ;
1. Memberikan pelayanan secara PRIMA ( Profesional, Ramah, Integritas, Melayani,
Akuntable )
2. Melayani pelanggan dengan Senyum, Salam, Sapa, Sopan Santun dan Bantu
3. Mengutamakan kepuasan pelanggan

4
4. Menerapkan standar kerja tinggi, aman dan inovatif dengan mengacu pada pola
efektif dan efesien.
5. Mematuhi semua peraturan rumah sakit, taat azas dan dapat dipertanggung
jawabkan.

5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
1. Srtuktur Organisasi Rumah Sakit

6
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI

1. Struktur Organisasi Instalasi Radiologi

7
BAB VI

URAIAN JABATAN

1. Direktur
Didalam sistem pengorganisasian radiologi, direktur rumah sakit mempunyai
wewenang, tugas dan tanggung jawab , sebagai berikut :
 Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan program proteksi dan
keselamatan radiasi
 Membangun komunikasi yang baik pada seluruh tingkatan organisasi sehingga
informasi mengenai proteksi dan keselamatan radiasi dapat mudah dimengerti
dan dipahami
 Menetapkan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan bidang
pekerjaanya
 Memastikan bahwa hanya personil yang sesuai dengan kompetensi yang
bekerja dalam penggunaan pesawat sinar-X
 Menyelenggarakan pelatihan Proteksi Radiasi secara regular
 Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi pekerja radiasi setiap tahun
 Menyediakan perlengkapan proteksi radiasi sesuai pemanfaatan radiasi
pengion
 Melaporkan kepada Kepala BAPETEN Mengenai pelaksaan program proteksi
dan keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan;
 Mengidentifikasi dan memperbaiki faktor – faktor yang mempengaruhi
proteksi dan keselamatan radiasi sesuai dengan potensi bahaya;
 Melakukan pemantauan dosis yang diterima personil dengan film badge atau
TLD badge masing -masing untuk setiap satu(1) dan tiga (3) bulan;
 Membuat dan memelihara rekaman terkait program proteksi dan keselamatan
radiasi; dan
 Melakukan uji kessesuaian pesawat sinar-X dan memastikan bahwa pesawat
sinar-X yang digunakan dalam kondisi layak beroperasi.

8
2. Kepala Intalasi Radiologi
Kepala Instalsi berfungdi sebagai kepala pelayanan radiologi dengan tugas pokok
senbagai penanggung jawab umum pelayanan radiologi dan diagnostic imeijing
diseluruh bagian rumah sakit.
Uraian tugas :
a. Mengembangkan , melaksanakan, mempertahankan kebijakan dan prosedur
b. Melakukan pengawasan administrasi
c. Mempertahankan ( Maintaining ) setiap program control mutu.
d. Memonitor dan mereview semua pelayanan radiologi
e. Penanggung jawab unit bagi terselenggaranya pelayanan radiologi
f. Merencanakan pengembangan unit
g. Meminpin rapat tentang pelaksanan evaluasi pelayanan radiologi

3. Kepala Ruangan
Kepala Ruangan mempunyai tugas :
a. Bersama Kepala Instalsi bertanggung jawab terhadap proses pelayanan di unit
radiologi rumah sakit
b. Melakukan pemantauan proses pelayanan yang terjadi di unit radiologi dan
meninventaris kendala pelayanan serta melakukan perbaikan pelayanan secara
simultandengan berkoordinasi dengan kepala instalasi.
c. Menyususn perencanaan pengembangan SDM.
d. Membuat laporan kegiatan secara berkala.
e. Bertanggung jawab untuk kegiatan administrasi radiologi

9
Uraian tugas personil radiologi

1. Dokter Spesialis Radiologi atau dokter yang berkompeten


 Menjamin pelaksanaan aspek keselamatan pasien
 Memberi rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau intervensional
dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan sebelumnya
 Menjamin paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan citra
radiografi yang seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan tingkat
panduan paparan medik
 Menetapkan prosedur diagnosis dan intervensional bersama dengan fisikawan
medis dan / atau radiografer
 Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis; dan
 Menyediakan kriteria untuk pemeriksaan wanita hamil, anak-anak, dan
pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi.
2. Petugas Proteksi Radiasi ( PPR )
 Membuat dan memutakhirkan program proteksi dan keselamatan radiasi
 Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiasi
 Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan proteksi radiasi dan
memantau pemakaianya
 Memantau secara sistematik dan periodik, program pemantauan disemua
tempat dimana sinar-X digunakan
 Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan radiasi
 Berpartisipasi dalam mendesain ruang dan fasilitas radiologi
 Memelihara rekaman
 Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan
 Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian fakta dalam hal paparan
darurat
 Melaporkan kepada pemegang izin setiap kegagalan operasi yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan radiasi

10
 Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi dan verivikasi keselamatan.

3. Radiografer
 Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di
sekitar ruang pesawat sinar-X
 Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan
yang diterima pasien sesuai kebutuhan; dan
 Melakukan kegiatan pemrosesan film

11
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA UNIT RADIOLOGI

Tata hubungan kerja di unit radiologi RSPG adalah menjelaskan tata kelola organisasi
didalamnya agar proses pelayanan di unit radiologi dapat berjalan dengan baik dan efisien.
Tata hubungan di unit radiologi melibatkan semua unsur yang berkontribusi terhadap
pelayanan Keterlibatan manajemen diperlukan untuk menjelaskan adanya proses kegiatan
dan pendayagunaan sumbet sumber serta waktu sebagai faktor yang diperlukan pelaksanaan
kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yaitu memberikan pelayanan radiologi yang
baik. Sedangkan tata kerja sendiri cara cara atau proses kegiatan pelayanan radiologi dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No 25 tahun1990 Tentang


Pedoman Organisasi dan Tata Laksana yang dimaksud dengan tata hubungan kerja
(TAHUBJA) adalah pengaturan hubungan kerja antara satu unit dengan unit lainya dalam
bentuk koordinasi fungsional dan atau teknis operasional.

Tata hubungan kerja perlu dibuat untuk unit-unit kerja yang memilliki tugas-tugas yang
cenderung tumpang tindih dengan tugas –tugas profesi yang lain dilingkungan rumah sakit
atau kerjasama yang perlu diatur. Apabila teori ini diinplementasikan tugas fungsi ( Tupoksi )
antara radiographer dengan dokter spesialis radiologi, dengan perawat radiologi dan
administrasi radiologi. Tata hubungan kerja di unit radiologi diharapkan akan lebih
memperjelas batas tugas pekerjaan dan kewenangan antar petugas unit radiologi. Tata
hubungan kerja disusun sesuai dengan langkah-langkah kegiatan agar dapat menggambarkan
prosedur kerja yang jelas dari kegiatan-kegiatan yang ada di unit radiologi

12
Gambar. Tata hubungan kerja radiologi

Keterkaitan Hubungan kerja instalasi radiologi dengan unit lain

1. Rawat Inap, HCU, ICU, IGD, Rawat Jalan, Poli klinik RS Lain, terkait dengan
pemeriksaan penunjang radiologi seperti rontgent, USG, Panoramic
2. Administrasi Medis berkaitan dengan entry data biaya setiap pemeriksaan radiologi
3. Farmasi terkait dengan kebutuhan material radiologi dan pengadaan alat kesehatan

melalui mekanisme permintaan barang farmasi

4. Layanan teknik terkait dengan kerusakan alat dan penggantian spare part alat di
instala radiologi akan dilaporkan dan diajukan perbaikan kelayanan teknik dengan
prosedur permintaan perbaikan.
5. Layanan umum terkait dengan kebutuhan barang umum dan alat tulis kantor disuplai
oleh bagian layanan umum dengan menggunakan formulir permintaan barang umum

6. Teknik informasi dan teknik elektronika berhubungan dengan kebutuhan akan


teknologi informasi dan elektronika termasuk telepon, instalasi radiologi bekerjasama
dengan IT dan TE Bila ada kerusakan, maka akan dilaporkan untuk dilakukan
perbaikan

7. Keuangan berkaitan dengan pembayaran dan anggaran instalasi radiologi 8 Logistik


berkaitan dengan pengadaan material

13
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

A. Pendahuluan

Salah satu kunci keberhasilan pelayanan ruymah sakit adalah merencanakan ketersediaan
Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai unsur utama dalam pemberian pelayanan. Sumber
Daya Manusia yang memiliki kualifikasi sesuai dengan standar, kemampuan membina
interpersonal dan responsif terhadap perubahan akan menjadi Competitive adventage bagi
rumah sakit

Oleh karenaya dibutuhkan perencanaan yang kolaboratif dari seluruh unsur rumah sakit untuk
menyusun kebutuhan ketenagaan secara makro agar rumah sakit dapat memberikan
pelayanan kesehatan sesuai dengan harapan pelanggan Perencanaan kebutuhan tenaga
disusun berdasarkan pola perhitungan tertentu agar hasil perencanaan dapat mendekati
kebutuhan optimal untuk pelayanan

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka rumah sakit menyusun perencanaan kebutuhan
tenaga melalui pembuatan Pola Ketenagaan

B. Tujuan

I. Memberikan panduan perhitungan kebutuhan tenaga (SDM) dimasing-masing unit

2. Memberikan panduan bagi pejabat struktural dan fungsional untuk menyusun kebutuhan

tenaga

C. Sasaran

1 Seluruh unit kerja wajib menyusun pola ketenagaan

2. Perencanaan kebutuhan ketenagaan dihitung berdasarkan pola ketenagaan

3 Realisasi ketenagaan sesuai dengan rencana kebutuhan yang telah diatur dalam Rencana

Kerja dan Anggaran (RKA) Rumah Sakit

14
D. Pola Ketenagaan Bidang Medis
Perhitungan Kebutuhan Tenaga Radiologi RSUD Pameungpeuk

A. .Radiolog/ Dokter Spesialis Radiologi

1. Data

WAKTU EFEKTIF ( WKE) = Total jam kerja- jam tidak efektif ( 30% ) DARI Total jam kerja

= 7- (7 x 30%)

= 7-2,1 jam

= 4, 9 jam = 294 menit

2. Rata-rata kunjungan pasien radiologi ( Beban Kerja )

a. ekspertise foto non kontras = 50 pasien/hari

b. USG = 12 pasien/hari

3. Perhitungan kebutuhan waktu berdasar pendekatan tugas

No Tugas Beban kerja Satuan kerja rata- Waktu


rata ( skr) penyelesaian
tugas (WPT)
1 Ekspertise foto rontgent 85 pasien/hari 5 menit/pasien 425 menit
2 usg 15 pasien/hari 15 menit/pasien 225 menit
Jumlah 650 menit

Sehingga kebutuhan radiolog adalah = 650/ 294 = 2,21 dibulatkan ke bawah menjadi 2 orang
radiolog.

B. Radiografer

1. Data

WAKTU EFEKTIF ( WKE) = Total jam kerja- jam tidak efektif ( 30% ) DARI Total jam kerja

= 7- (7 x 30%)

= 7-2,1 jam

= 4, 9 jam = 294 menit

15
2. Rata-rata kunjungan pasien radiologi ( Beban Kerja )

a. jumlah kunjungan pasien = 100 pasien/hari

b. foto thorax=50 pasien

c. abdomen= 5 pasien

d. foto ektrimitas atas=5

e. Foto ektrimitas bawah=5

f. Foto kepala=5

g. Foto vertebre= 10

h. panoramic = 5

i. asistensi USG = 15 pasien/hari

3. Perhitungan kebutuhan waktu berdasar pendekatan tugas

No Tugas Beban kerja Satuan kerja rata- Waktu


rata ( skr) penyelesaian
tugas (WPT)
1 Mendaftar pasien 100 pasien/hari 5 menit/pasien 500 menit
2 Foto thorax 50 pasien/hari 10 menit/pasien 500 menit
3 abdomen 5 pasien/hari 15 menit/pasien 75 menit
4 Ektrimitas atas 5 pasien/hari 10 menit/pasien 50 menit
5 Ektrimitas bawah 5 pasien/hari 10 menit/pasien 50 menit
6 Kepala 5 pasien/hari 15 menit/pasien 75menit
7 Vertebre 10 pasien/hari 15 menit/pasien 150 menit
8 panoramic 5 pasien/hari 15 menit/pasien 75 menit
9 Asistensi USG 15 pasien/hari 15 menit/pasien 225 menit
Jumlah 1700 menit

Sehingga kebutuhan radiographer adalah 1700/294 = 5,78 ( dibulatkan menjadi 6 orang )

16

Anda mungkin juga menyukai