Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEFARMASIAN DAN

PENGGUNAAN OBAT

RUMAH SAKIT UMUM PENYANGGA PERBATASAN BETUN - MALAKA


2018
PEMERINTAH KABUPATEN MALAKA
RUMAH SAKIT UMUM PENYANGGA PERBATASAN (RSUPP) BETUN
Jl.Sukabihanawa No.2, Desa Kamanasa, Kec, Malaka Tengah

BETUN Kode Pos 85762

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PENYANGGA PERBATASAN


(RSUPP) BETUN

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEFARMASIAN


DI RUMAH SAKIT UMUM PENYANGGA PERBATASAN BETUN

NOMOR : RSUPP.445/ / VIII / 2018

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PENYANGGA PERBATASAN BETUN

Menimbang : 1. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu Rumah Sakit dan


melaksanakan Visi – Misi, perlu dibentuk struktur organisasi Instalasi
Farmasi di RSUPP Betun;
2. bahwa berdasarkan pertimbangan ebagaimana dikasud dalam huruf a,
perlu ditetapkan suatu keputusan Direktur yang dapat menjadi dasar
pelaksanaan di lapangan;
MENGINGAT : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 58 tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1027 tahun 2004 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 35 tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129 tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197 tahun 2004, tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
8. Peraturan Menteri Kesehatan RINomor 30 Tahun 2017 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1148/Menkes/Per/VI/2011 Tentang Pedagang Besar Farmasi

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Pedoman pengorganisasian pelayanan kefarmasian di rumah sakit umum
penyangga perbatasan betun.
KETIGA : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi
minimal 1 tahun sekali.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Betun
Tanggal : ……..
RSPP BETUN

dr. Oktelin K. Kaswadie


Penata
NIP. 19811016 201412 2 002

LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PENYANGGA


PERBATASAN BETUN
NOMOR : RSPP.445/ /VIII/2018
PERIHAL : PEDOMAN PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI
RUMAH SAKIT UMUM PENYANGGA PERBATASAN BETUN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas
perkenananNya pedoman pengorganisasian instalasi farmasi RSUPP Betun ini, data terselesaikan
dengan baik.
Pedoman pengoranisasian RSUPP Betun akan digunakan dalam menjalankan kegiatan
pelayanan bagi petugas farmasi yang ada di RSUPP Betun.
Diharapkan dengan adanya buku ini, dapat meningkatkan pedoman pengorganisasian
dalam hal pelayana farmasi dan digunakan sebagai acuan dalm melaksanakan tugas.
Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam pedoman pengorganisasian
ini. Kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus diperbaiki sesuai dengan tuntutan dalam
pengembangan rumah sakit ini.

BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan kefarmasian diselenggarakan dan diatur demi berlangsungnya pelayanan
farmasi yang efisien dan bermutu berdasrkan fasilitas yang ada dan standar pelayanan
keprofesian yang universal. Untuk mencapai hal tersebut, maka Instalasi Farmasi harus
mempunyai bagan organisasi yang menggambarkan uraian tugas, fungsi, wewenang dan
tanggung jawab serta hubungan koordinasi di dalam maupun di luar pelayanan farmasi yang
ditetapkan oleh direktur RSUPP Betun.
Bagan organisasi dan pembagaian tugas dapat direvisi kembali setiap tahun dan dapat
diubah bila terdapat :
a. Perubahan pola kepegawaian
b. Perubahan standar pelayanan farmasi
c. Perubahan peran RSUPP Baetun
d. Penambahan atau megurangi pelayanan

BAB II
GAMBARAN UMUM RSUPP BETUN
Pada tahun 2008 melalui SK Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur,
mengeluarkan Izin Operasional Rumah Sakit kepada Rumah Sakit Penyangga Perbatasan Betun.
Kemudian pada tanggal 31 desember 2010 Kementerian Kesehatan menetapkan sebagai Rumah
Sakit Pemerintah Daerah Kabupaten Belu Kelas D. Pada tahun 2013 sejak dibentuknya Daerah
Otonomi Baru Kabupaten Malaka berdasarkan undang-undang Nomor 3 tahun 2013 tentang
Pembentukan Kabupaten Malaka di Provinsi NTT, maka Rumah Sakit penyangga Perbatasan
Betun sebagai salah satu Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Malaka yang dipimpin oleh
Direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Malaka melalui Sekretaris
Daerah. RSUPP Betun kemudian melalui Surat Keputusan Bupati Malaka Nomor 97/HK/2018
Tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun Kabupaten Malaka
menjadi Rumah Sakit Kelas C atas dasar Rekomendasi Dinas Kesehatan Provinsi NTT Nomor:
Dinkes.Yankes.Rujukan 356/III/2018 dan Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka Nomor:
250/Dinkes.Sekr/REK/III/2018. Berikut ini adalah informasi dasar tentang RSUPP Betun:
Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun
Pemilik : Pemerintah Kab.Malaka
Alamat : Jln. Sukabi-Hanawa Desa Kamanasa Kec. Malaka Tengah
Telp/Fax : 081241318058
Email : rsppbetun@gmail.com
Kelas/Type :C
Akreditasi :-
Adapun fasilitaspelayanan yang dimiliki oleh RSUPP Betun adalah sebagai berikut :
1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Rawat Jalan (Poliklinik)
a. Pelayanan Klinik Umum
b. Pelayanan Klinik Penyakit Dalam
c. Pelayanan Klinik Bedah
d. Pelayanan Klinik Anak
e. Pelayanan Klinik Gigi dan Mulut
f. Pelayanan Klinik Kebidanan dan Kandungan
g. Pelayanan Klinik DOTS/TB
h. Pelayanan Klinik Geriatri
i. Pelayanan Klinik Gizi
j. Pelayanan Klinik VCT
3. Rawat Inap
a. Ruangan Dewasa
b. Ruangan Anak
c. Ruangan Bersalin
d. Ruangan Perinatologi
e. Ruangan ICU
4. Unit Bedah/Ruang Operasi
5. Unit Anaestesi
6. Pelayanan Penunjang Medik dan non Medik
a. Unit Farmasi
b. Unit Laboratorium
c. Unit Radiologi
d. Unit Gizi
e. Unit Rehabilitasi Medik
f. Unit Laundry
g. Unit Cental Sterile Supply Departement(CSSD)
h. Unit Pemulasaran Jenazah
7. Instalasi Pemeliharan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
a. Unit Keamanan
b. Unit Kebersihan dan Penata Taman
c. Unit Ambulans
d. Unit Kesehatan Lingkungan
e. Unit Kelistrikan
f. Unit Supply Oksigen
g. Unit Pemeliharaan Peralatan Medis
h. Unit IPAL dan Air Bersih
i. Unit Pemeliharaan Bangunan

BAB III
VISI, MISI & MOTTO RSUPP BETUN

A. Visi RSUPP Betun


Adapun Visi RSUPP Betun adalah “Sebagai Rumah Sakit dengan Pelayanan Prima yang
berkualitas”.
B. Misi RSUPP Betun
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka dirumuskan dalam misi sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang bermutu
2. Meningkatkan sarana dan pra sarana yang memadai
3. Meningkatkan sistem kewaspadaan diri termasuk penanggulangan bencana
4. Memberikan pembinaan pelayanan kesehatan perorangan yang berkualitas
C. Motto RSUPP Betun
Motto RSUPP Betun adalah:’’Kesembuhan anda adalah kebahagiaan kami”.
BAB IV
GAMBARAN UMUM

Instalasi Farmasi RSUPP Betun merupakan salah satu unit fungsional yang dipimpin oleh
seorang apoteker dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada direktur RSUPP
Betun.
Instalasi Farmasi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Bagian pelayanan : dipimpin oleh seorang apoteker dan merupakan salah satu fungsi
utama pelayanan farmasi di rumah sakit Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah
menjamin pemberian obat yang benar meliputi tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat
rute, dan tepat waktu, kepada pasien rawat jalan serta jumlah yang tertulis pada resep /
kartu obat.
2. Bagian gudang obat farmasi : dipimpin oleh seorang apoteker, yang bertugas dalam
membantu dan menunjang fungsi Instalasi farmasi rumah sakit dalam hal pemilihan,
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, dan produksi perbekalan farmasi
sesuai kebutuhan rumah sakit.
BAB V
MOTO, VISI, DAN MISI INSTALASI FARMASI

Instalasi Farmasi sebagai unit pelayanan yang merupakan satu-satunya unit yang
melakukan pelayanan perbekalan farmasi di RSUPP Betun mempunyai visi, misi dan moto
sebagai berikut :
VISI : “Senantiasa berupaya memberikan pelayanan kefarmasian secara professional dan
berstandar pada etika farmasi.
MISI : Melakukan kegiatan dan pelayanan kefarmasian dengan bertanggung jawab penuh
kepada semua pihak yang terkait.
MOTTO : “Pelayanan Cepat, Tepat dan Akurat”
DirekturBAB VI
STRUKTUR
Satuan Pemeriksa ORGANISASI RSUPP BETUN
Internal Bagian Tata Usaha
A. Struktur Organisasi Rumah Sakit
Sub. Bagian
Sub. Bagian Umum Sub. Bagian
Evaluasi,
Komite & Kepegawaian Perencanaan &
Dokumentasi &
Keuangan
Komite Medik Pelaporan
Komite Keperawatan
Komite Etik dan Hukum
Komite PMKP Instalasi Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana RS

Unit Keamanan

Unit Kebersihan & Penata Taman

Unit Ambulans

Unit Kesehatan Lingkungan

Unit Kelistrikan

Unit Supply Oksigen


Unit Pemeliharaan Peralatan
Medis
Unit IPAL & Air Bersih

Unit Pemeliharaan Bangunan

BIDANG
BIDANG Pelayanan BIDANG Penunjang
Keperawatan

Seksi Pelayanan Seksi Bina Mutu Seksi Diklat dan Seksi Asuhan Seksi Sarana dan
Seksi Rekam Medik
Medik Pelayanan Penyuluhan Keperawatan Prasarana Medik

Unit Gawat Unit


Unit Laundry
Darurat Laboratorium

Unit Rawat
Unit Radiologi Unit CSSD
Jalan

Unit
Unit Rawat Inap Unit Anastesi
Pemulasaran
Jenazah
Unit Bedah
Unit Farmasi Unit Gizi
Unit
Rehabilitasi
Keterangan :
GarisKomando
GarisTanggungJawab
GarisKoordinasi
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI

Instalasi Farmasi dipimpin oleh seorang apoteker yang ditunjuk oleh direktur RSUPP Betun dan ditetapkan dalam SK direktur. Apoteker yang memimpin
Instalasi Farmasi harus memilki surat tanda registrasi apoteker (STRA) dan mempunyai surat ujin kerja. Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap segala
aspek hukum dan peraturan-peraturan farmasi baik terhadap pengawasan, distribusi, maupun administrasi perbekalan farmasi.
Pada instalasi farmasi ada ditempatkan Apoteker untuk menyelenggarakan dan mengawasi pelayanan farmasi dan merupakana pendelegasian wewenag yang
bertanggung jawab bila kepala instalasi farmasi berhalangan.
DIREKTUR

KABID. PENUNJANG

KASI SARANA DAN


PRASARANA MEDIK

KEPALA INSTALASI FARMASI

APT. PENANGGUNG JAWAB GUDANG APT. PENANGGUNG APT. PENANGGUNG PENANGGUNGJAWAB ADMINISTRASI
JAWAB RAWAT INAP JAWAB RAWAT JALAN

PELAKSANA
PELAKSANA
PELAKSANA
BAB VIII
URAIAN TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG

1) Kepala Instalasi Farmasi


Uraian tugas :
1) Menyusun standar mutu pelayanan farmasi
2) Merencanakan / mengusulkan perbekalan farmasi serta kebutuhan unit farmasi lainnya.
3) Menyusun daftar Standar Prosedur Operasional (SPO) pelayanan kefarmasian
4) Mensosialisasikan program, peraturan, edaran, standar kebijakan rumah sakit dan
ketentuan lainnya kepada seluruh staf instalasi farmasi memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada seluruh staf instalasi farmasi dengan mengadakan pertemuan
berkala setiap bulan di instalasi farmasi.
5) Merencanakan dan mengajukan kebutuhan tanaga di instalasi farmasi
6) Menghadiri rapat-rapat RS yang membutuhkan kepala instalasi
7) Merencanakan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan monitoring efek samping obat.
8) Merencanakan dan melaksanakan monitoring evaluasi pelayanan farmasi
9) Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan kegiatan di instalasi
farmasi
10) Menilai pelaksanaan tugas bawahannya
11) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan
12) Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan informasi dan
pertangggungjawaban.
Tanggung jawab :
1) Memastikan tersusunnya program kerja kegiatan di instalasi farmasi
2) Memastikan tersedianya kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana di instalasi farmasi
3) Memastikan terlaksananya penilaian terhadap kinerja staf instalasi farmasi
4) Membuat rencana kebutuhan obat di instalasi farmasi
5) Memastikan tersusunnya jadwal kegiatan di instalasi farmasi
6) Memastikan tersusunnya formularium rumah sakit
7) Melakukan seleksi penerimaan karyawan baru apabila diperlukan
Wewenang :
1) Melihat buku kadaluarsa obat
2) Menandatangani surat pesanan obat
3) Menandatangani surat pesanan obat narkotika, psikotropika, dan prekursor.
4) Menilai kinerja staf di instalasi farmasi
2) Apoteker
Uraian Tugas :
1) Meningkatkan akurasi pelayanan resep
2) Melakukan konsultasi dengan dokter tentang peresepan obat yang rasional
3) Memberikan informasi / edukasi kepada pasien tentang penggunaan obat
4) Memastikan pertanggungjawaban narkotika dan psikotropika
5) Menginformasikan ketersediaan obat dan BHP di Rumah sakit.
Tanggung Jawab :
1) Memastikan keamanan penggunaan obat kepada pasien
2) Membuat laporan penggunaan obat narkotika dan psikotropika
3) Membuat laporan penggunaan perbekalan farmasi dan BHP.
Wewenang :
1) Melakukan Pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep
2) Mengkaji aspek klinis dari resep obat
3) Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep dan pengobatan pasien
4) Memberikan informasi mengenai obat kepada pesien dan tenaga kesehaan lainnya
5) Melakukan konseling tentang obat
4) Asisten Apoteker
Uraian Tugas :
1) Mampu menyiapkan kebutuhan obat untuk pasien rawat jalan / rawat inap
2) Mampu menyiapkan obat sesuai dengan resep dokter
3) Mampu berkomunikasi dengan dokter, perawat dan pasien
4) Mampu memberikan informasi yang jelas tentang petunjuk pemakaian obat
5) Mampu mempertanggungjawabkan pemakaian obat OKT/psikotropika
Tanggungjawab :
1) Menyiapkan obat untuk kebutuhan pelayanan
2) Menyerahkan obat yang sudah disiapkan
3) Memberikan petunjuk yang jelas tentang pemakaian obat
4) Melakukan komunikasi dengan dokter, perawat apabila diperlukan
5) Memberikan pelayanan yang ramah kepada pasien
6) Menginformasikan stok obat harian
7) Mempertanggungjawaban pemakaian OKT / psikotropika
5) Manejement Administrasi Obat dan Farmasi
Uraian tugas
1. Mampu menghitung stok obat di gudang farmasi
2. Mampu menghitung penggunaan obat dan BHP pasien rawat inap dan rawat jalan
3. Mampu menginformasikan stok obat per hari
Taggungjawab
1. Menghitung stok opname bulanan di gudang farmasi
2. Menyiapkan obat dan BHP dari gudang ke ruang pelayanan resep
3. Mencatat obat dan BHP yang stoknya menipis dan atau habis di buku daftar obat habis
4. Menghitung jumlah harga pemakaian obat dan BHP pasien rawat inap dan rawat jalan.
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

Sumber daya manusia atau tenaga yang bekerja di Instalasi Farmasi RSUPP Betun
memiiki kualifikasi yang memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku dimana tenaga farmasi
yang bekerja telah memiliki izin dari pemrintah dan menjalankan praktek kefarmasiannya.
Dalam menjalankan tugas pelayanan farmasi di rumah sakit maka sumber day manusia
atau tenaga yang bekerja di Instalasi Farmasi adalah tenaga yang berpendidikan kefarmasian
yang telah meiliki izin kerja selain tenaga non kefarmasian.
Kepala Instalasi Farmasi Rumag Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun memenuhi
persyaratan :
 Terdaftar di Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
 Terdaftar di Ikatan Apoteker Indonesia.
 Mempunyai Surat izin kerja
 SK Direktur Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun
Tenaga Teknis Kefarmasian memenuhi persyaratan :
 Terdaftar di Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
 Mempunyai surat izin kerja
Jumlah tenaga di Instalasi Farmasi yang dibutuhkan adalah :
 Apoteker : 4 Orang
 Tenaga Teknis Kefarmasian : 11 Orang
 Tenaga Manejemen obat dan Farmasi: 6 Orang

BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

Instalasi Farmasi melakukan pertemuan rutin yang dipimpin langsung oleh kepala
instalasi farmasi yang diikuti oleh apoteker, dan seluruh staf setiap bulannya, minimal 1 kali
minggu kedua untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan farmasi
serta meberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi untuk meningkatkan pelayanan.
Rapat berkala terdiri dari :
1. Rapat Rutin
2. Rapat Insedential
Rapat di selenggarakan pada :
Waktu : Minggu Kedua setiap bulan
Jam : 08.00 WITA – Selesai
Tempat: Ruang Kepala Instalasi Farmasi
Peserta : Apoteker, Asisten Apoteker, dan seluruh staf farmasi.
Rapat insedentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas segera.
BAB XI
PELAPORAN

Pelaporan adalah pencatatan segala kegiatan/transaksi pelayanan yang terjadi di Instalasi


Farmasi. Pelaporan di instalasi farmasi meliputi :
1. Laporan Pemakaian Narkotika dan Psikotropika
2. Laporan penerimaan obat dan bahan habis pakai
3. Laporan Pengeluaran Obat dan bahan habis pakai
4. Laporan standar pelayanan minimal
5. Laporan Penerimaan dan pengeluaran obat dan bahan habis pakai Bantuan dari pemerintah

Anda mungkin juga menyukai