RUANG LINGKUP
3.2.3. Kualifikasi dan pelatihan setiap staf dari luar RS yang dibutuhkan untuk
pemasangan implan (staf dari pabrik/ perusahaan implan untuk
mengkalibrasi)
Staf dari luar yang dilibatkan dalam pemasangan implan bedah, harus
mempunyai kualifikasi dan sertifikasi pelatihan sesuai dengan tindakan
pembedahan atau pemasangan implan.
3.2.4. Proses pelaporan kejadian tidak diharapkan terkait implan
Apabila terjadi kejadian tidak diharapkan terkait implan, maka pelaporan
sesuai dengan prosedur pelaporan KTD di RS untuk kemudian diteruskan ke
pihak penyedia implan untuk dilaporkan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3.2.5. Proses pelaporan malfungsi implan sesuai dengan standar/ aturan pabrik.
Apabila terkait adanya malfungsi implan, petugas kamar operasi/pengguna
implan melaporkan ke bagian farmasi dan bidang penunjang untuk kemudian
diteruskan mengikuti alur pelaporan sesuai standar pabrik yang memproduksi
implan.
3.2.6. Pertimbangan Pengendalian Infeksi Yang Khusus
Dalam upaya pengendalian infeksi terkait pemasangan implan, maka perlu
dilakukanya hal-hal berikut ;
3.2.6.1. Semua pasien yang menjalani operasi dengan pemasangan implant
dilakukan survelens sebelum tindakan operasi meliputi perawatan
pra operasi, intra operasi, post operasi dan perawatan luka operasi
3.2.6.2. Antibiotik profilaksis diberikan secara sistemik dan harus
memenuhi syarat dan diberikan tidak lebih dari 24 jam sesuai
panduan PPRA (Program Pengendalian Resistensi Antimikroba)
3.2.6.3. Untuk mencegah terjadinya IDO (Infeksi Daerah Operasi) dikamar
operasi maka sebelum melakukan tindakan operasi harus berfokus
pada :
3.2. 6.3.1. Kebersihan tangan dengan cuci tangan bedah
3.2. 6.3.2. Memakai APD
3.2. 6.3.3. Pembersihan lingkungan
3.2. 6.3.4. Sterilisasi instrument bedah
3.2. 6.3.5. Sebelum operasi pasien diharuskan mandi
3.2.6.4. Survelens pada pasien operasi dengan implant dilakukan sampai
batas waktu satu tahun pasca operasi
3.2.6.5. Konfirmasi dengan rawat jalan, rawat inap serta komite PPIRS
terkait pencatatan khusus infeksi daerah operasi yang ditemukan
pada pasien yang terpasang implant .
3.2.7. Instruksi khusus kepada pasien setelah operasi pemasangan implan
Instruksi khusus diberikan dari DPJP pada Pasien dengan pemasangan
Implan bedah untuk menghindari kegagalan operasi, beberapa instruksi
meliputi;
3.2.7.1. Setiap pasien operasi pemasangan implant diberikan informasi
dan edukasi mengenai manajemen pasca operasi pemasangan
implant yang dicatat di formulir edukasi
3.2.7.2. Pemberian informasi sebelum kepulangan terhadap pasien yang
terpasang implant diberikan instruksi khusus dan dicatat pada
formulir discharge planning, meliputi
3.2.7.2.1. Menganjurkan pasien untuk segera memeriksakan
diri ke rumah sakit jika terjadi tanda-tanda demam,
kemerahan, bengkak, atau nanah dari luka operasi,
terjadi peningkatan rasa nyeri. Kondisi ini menjadi
tanda-tanda kemungkinan terjadinya infeksi atau
penolakan tubuh terhadap implant
3.2.7.2.2. Pasien dengan pemasangan implant pasca operasi
harus disiplin mengkonsumsi obat-obatan
imunosupresan untuk mencegah kerusakan implant
akibat proses penolakan tubuh terhadap implant
3.2.7.2.3. Melaksanakan pola hidup sehat pasca operasi untuk
meminimalisasi terjadinya resiko infeksi
3.2.7.2.4. Menganjurkan pasien dan/atau keluarga agar
melaporkan ke rumah sakit jika ada perubahan
alamat dan nomor telepon pasien.
3.2.7.2.5. Dan lain-lain sesuai kebutuhan atau kondisi pasien
PASIEN
3.2.9.
BAB IV
DOKUMENTASI
DAFTAR IMPLAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIBABAT