I. LATAR BELAKANG
Pelayanan bedah merupakan suatu tindakan kedokteran yang dibutuhkan untuk
memungkinkan suatu tindakan operasi oleh ahli bedah agar dapat dilakukan
sesuai dengan prosedur. Seringkali dalam suatu tindakan operasi dilakukan
pemasangan implan, baik untuk permanen maupun temporer. Tindakan
pemasangan implan pada saat operasi tergolong sebagai salah satu tindakan
kedokteran yang berisiko tinggi, karena tujuan akhirnya adalah mengurangi
tingkat mortalitas, morbiditas dan disabilitas/ kecacatan akibat komplikasi
prosedur bedah termasuk juga penggunaan implan. Adanya risiko tinggi
tersebut menuntut adanya manajemen terhadap penggunaan implan dengan
memperhatikan kaidah-kaidah patient safety.
Tujuan
Meningkatkan keamanan tindakan operasi yang menggunakan implan
dengan menciptakan standarisasi prosedur yang aman.
Mengurangi tingkat mortalitas, morbiditas, dan disabilitas / kecacatan akibat
Batasan Operasional
Alat Kesehatan adalah instrumen, aparatus, dan implan yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orangsakit, memulihkan kesehatan pada
manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
Implan adalah suatu peralatan medis yang dibuat untuk menggantikan struktur
dan fungsi suatu bagian biologis. Permukaan implan yang kontak dengan tubuh
bisa terbuat dari bahan biomedis seperti titanium,silikon, atau apatit ataupun
bahan lain tergantung pada funngsinya. Pada kasus tertentu implan
mengandung perangkat elektronik dan bioaktif.
Pada panduan ini, implan yang dimaksud adalah implan yang hanya bisa
dipasang di kamar operasi, baik untuk penggunaan permanen maupun
temporer.
IV. DOKUMENTASI