Anda di halaman 1dari 2

SPO

PEMBERIAN ANESTESI SUB ARACHNOID BLOK

No. Dokumen No. Halaman


Revisi 1/2
RSU. Dr. SAIFUL ANWAR 00
MALANG

Ditetapkan, tgl.
Direktur
Prosedur Tetap Tanggal terbit

INSTALASI ANESTESI
& RAWAT INTENSIF
Dr. BUDI RAHAJU MPH
NIP. 1962140 059 211

Pengertian Adalah pemberian obat anestesi lokal hiperbarik 0,5 % golongan


Bupivacaine atau isobarik golongan Ropivacaine, Lidocain 5 %
menggunakan jarum spinal ke dalam canalis serebrospinalis

Tujuan Melakukan blok saraf untuk menghilangkan sensasi nyeri dan


relaksasi otot sesuai ketinggian blok diinginkan untuk pasien
yang akan menjalani tindakan operasi di area tubuh dengan
dermatom setinggi thoracal IV ke bawah

Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


519/MENKES/Per/III/2011 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Anestesi dan Terapi Intensif di
Rumah Sakit
2. Keputusan Direktur RSU Dr. Saiful Anwar Malang Nomor
441/443/308/2008 tentang Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Intensif di RSU dr. Saiful Anwar Malang

3. Keputusan Direktur RSU Dr. Saiful Anwar Malang Nomor


…./…./…./2014 tentang pemberlakuan Kebijakan Pelayanan
Anestesi dan Rawat Intensif yaitu penggunaan tehnik
Anestesi Sub Arachnoid Blok yang dilakukan oleh dokter ahli
Anestesi, dokter umum yang terlatih (PPDS Anestesi) dibantu
oleh perawat Anestesi.

Prosedur A. Persiapan alat dan obat :


1. Spinal set steril
2. Spuit 3 cc, 5 cc dan 10 cc
3. Alat Monitor pasien.
4. Penutup luka antiseptik
5. Jarum spinal no.27 atau sesuai kebutuhan
6. Obat-obatan Emergensi ( Sulfas Atropin, Ephedrin,
Epineprin, Dexamethasone )
7. Obat anestesi lokal hiperbarik 0,5%, Lidocain 5% atau
isobarik yang dibutuhkan
8. Obat anestesi lokal lidocain 2 %
9. Obat adjuvant sesuai kebutuhan ( morphine, clonidine)
SPO
PEMBERIAN ANESTESI SUB ARACHNOID BLOK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/2
RSU. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

B. PersiapanPasien.
1. Jelaskan pada pasien tentang tindakan anestesi yang akan
dilakukan.
2. Atur posisi pasien tidur terlentang.

B. Pelaksanaan
1.Cuci tangan.
2.Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
3.Pasang monitor pasien: NBP, ECG, Saturasi O2
4.Posisikan pasien duduk atau berbaring lateral dengan
punggung fleksi maksimal untuk analgesi spinal.
5.Identifikasi Lumbal 3 – 4
6.Desinfeksi dengan menggunakan Isodine dan alkohol
70 %.
7.Pasang doek lubang.
8.Infiltrasi menggunakan lidocain 2 % bila diperlukan.
9.Insersi jarum spinal sesuai ukuran sampai keluar cairan
cerebro spinalis.
10. Lakukan barbotage , bila terdapat cairan cerebrospinalis
dan tidak dijumpai darah kemudian diinjeksikan obat
anestesi Spinal .
11. Pasien diposisikan terlentang kembali.
12. Evaluasi dan atur ketinggian blok.
13. Observasi tanda-tanda vital pasien
14. Catat jenis, dosis obat anestesi yang dimasukan
15. Catat perubahan tanda vital di lembar observasi

Unit terkait 1. Kamar Operasi Bedah Sentral


2. Kamar Operasi Griya Puspa Husada
3. Kamar Operasi IGD
4. Kamar Operasi Bedah Combustio

1. Morgan, TextBook of Anestesiologi, third ed, 2007


Referensi 2. Peter F Dunn, Guideline of Practical Anestesiologi
Massachusette Hospital, third ed, 2007
3. Cynthia Wong, Spinal and Epidural Anesthesia, 2007

Anda mungkin juga menyukai