Anda di halaman 1dari 2

LAYANAN SEDASI SEDANG DAN BERAT PEDIATRIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

056 SPO PLY RII 2016 1 dari 2


RSUD ENDE
Jln. Prof. Dr.W. Z. Yohanes
Tanggal Terbit Disahkan Oleh,

SPO 18 Januari 2016

1. Pengertian Suatu proses pemilihan dan perencanaan tatalaksana sedasi yang akan
diberikan kepada pasien sesuai dengan indikasi atau kebutuhan pasien.
2. Tujuan Untuk terselenggaranya prosedur sedasi yang mengutamakan
keselamatan (patient’s safety) dan kenyamanan pasien.
3. Kebijakan Berdasarakan Surat Keputusan Direktur RSUD Ende No:
10/TU.01/UM/I/2016 tentang Kebijakan Layanan Anastesia dan Sedasi di
RSUD Ende.
4. Prosedur 1. Tahap Pra Sedasi
a. Setiap tindakan sedasi dievaluasi kembali persiapan dan
perencanaan sedasi.
b. Dilakukan keputusan jenis tindakan sedasi berdasarkan temuan
pra sedasi
c. Tindakan sedasi dilakukan oleh DPJP Anestesiologi atau
asisten anestesiologi yang diberikan delegasi oleh DPJP
Anestesiologi.
d. DPJP Anestesiologi atau asisten yang melakukan sedasi selalu
siap ditempat untuk pemantauan pasien pra, intra dan pasca
sedasi.
e. Peralatan monitoring dan resusitasi tersedia di kamar bedah.
f. Setiap tindakan sedasi diberikan penjelasan dan edukasi
kepada pasien dan keluarga ( orang tua anak) dan diminta
persetujuan tindakan medis.
g. Setiap tindakan sedasi didahului dengan tandatangani Informed
Consent oleh orang tua atau keluarga pasien.
h. Semua proses sedasi didokumentasikan dalam Kartu Anestesi

2. Tahap Selama Sedasi


a. Setiap tindakan sedasi dievaluasi kembali obat-obatan,
peralatan anestesi dan monitoring pasien serta kelengkapan
status pasien.
b. Saat pasien diberikan sedasi DPJP Anestesiologi dan atau
asisten anestesiologi melakukan pemantauan yang
berkesinambungan selama proses sedasi berlangsung.
LAYANAN SEDASI SEDANG DAN BERAT PEDIATRIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
056 SPO PLY RII 2016 2 dari 2
RSUD ENDE
Jln. Prof. Dr.W. Z. Yohanes
c. Selama sedasi, DPJP Anestesi atau asisten anestesiologi
bereaksi cepat terhadap segala kondisi pasien akibat
tindakan sedasi.
d. Ada monitor EKG, oksimetri, tabung Oksigen dan
perlengkapannya, suction dan perlengkapannya, ada troli
emergensi, obat-obatan anti dotum, tersedia di dalam kamar
tindakan selama proses sedasi.
e. Semua kondisi pasien selama sedasi dicatat dalam catatan
sedasi dan dimasukkan di dalam rekam medis.

3 Tahap Pasca Sedasi


a. Setelah pembedahan selesai, kedalaman sedasi pasien
dipantau dan dicatat
b. Pasien pasca sedasi dipulihkan di ruang pemulihan dan tidak
boleh ditinggal oleh pengawas medis sampai pulih sepenuhnya
dari sedasi.
c. DPJP Anestesiologi atau asisten anestesiologi harus
mengidentifikasi keadaan pasien bila terjadi keadaan sedasi
yang berkepanjangan akibat komplikasi atau pemulihan sedasi
yang lambat.
d. Bila terjadi keadaan sedasi yang berkepanjangan, DPJP
Anestesiologi membuat rencana pengelolaan keperawatan
pasien selanjutnya dan bila diperlukan DPJP Anestesiologi
dapat langsung memindahkan pasien ke ruang rawat intensif
sampai pulih sepenuhnya.
e. Setiap pasien pasca sedasi diobservasi di ruang pemulihan
dengan penilaian secara periodik menggunakan Kriteria
Pemulangan atau Pengeluaran Pasien Pediatrik Dari Ruang
Pulih Dari Pengaruh Sedasi.
f. Bila terjadi keadaan sedasi yang berkepanjangan, DPJP
membuat rencana pengelolaan keperawatan pasien selanjutnya
Pasien pasca sedasi diberikan instruksi tertulis atau verbal kepada
keluarga atau orang tua pasien berupa anjuran diet, nutrisi,
aktivitas, komplikasi yang mungkin terjadi serta tindakan yang
harus dilakukan bila terjadi komplikasi.
g. DPJP Anestesiologi atau asisten anestesiologi
menginformasikan kepada perawat bila pasien sudah pulih dan
siap dipindahkan ke ruang rawat inap atau dapat dipulangkan.

5. Unit Terkait 1. Ruang perawatan Pediatrik


2. IBS

Anda mungkin juga menyukai