Anda di halaman 1dari 6

SPO PELAYANAN ANESTESI SEDASI MODERAT DAN

DALAM (PRE-DURANTE-POST)
No Dokumen No Revisi Halaman

607/SPO/KS- 1 1/6
MERR/VIII/2019
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur RSIA Kendangsari Merr
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Agustus 2019

dr. Sukamto., SpOG


Pengertian Suatu tindakan untuk mengelola pasien pre, durante dan pasca
anestesi sedasi moderat dan dalam yang akan dilakukan suatu
prosedur tindakan yang memerlukan tindakan anestesi sedasi
moderat dan dalam.
Tujuan 1. Memastikan tanggung jawab dokter anestesi dalam
menentukan status medis pasien,
2. Membuat perencanaan pengelolaan anestesi
3. Memberitahukan kepada pasien atau keluarga mengenai
rencana pembiusan.
Kebijakan a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
519/Menkes/Per/III/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/251/2015 tentang Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Anestesiologi dan Terapi Intensif
c. Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari
Merr Nomor 505/KS-MERR/SK.DIR/VIII/2019 tentang
Pelayanan Anestesi Sedasi Moderat dan Dalam
Prosedur 1. Pengelolaan Pra-Anestesi (Induksi)
a. Mempelajari rekam medis pasien
b. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
SPO PELAYANAN ANESTESI SEDASI MODERAT DAN
DALAM (PRE-DURANTE-POST)
No Dokumen No Revisi Halaman

607/SPO/KS- 1 1/6
MERR/VIII/2019
- Membahas riwayat medis, kebiasaan/habituasi,
pengalaman anestesi dan terapi obat terdahulu
c. Meminta dan/atau mempelajari hasil-hasil pemeriksaan
dan konsultasi yang diperlukan untuk melakukan
anestesi
d. Menentukan premedikasi yang diperlukan sebelum
melakukan induksi
e. Persiapan pra anestesi yang dilakukan meliputi:
1) Persiapan tenaga
a. Dokter anestesi
b. Tenaga perawat terlatih anestesi
c. Perawat yang berkompeten
2) Persiapan alat
a. Mesin anestesi
- Pemeriksaan mesin secara lengkap pra anestesi
- Memastikan fungsi vaporizer dan katup baik
- Konektor-konektor sempurna/ tidak ada
kebocoran
- Masker muka yang sesuai
b. Peralatan intubasi
- Laringoskop yang berfungsi dengan baik, baik
konektor dan lampu menyala baik.
- Ukuran ETT sesuai pasien
- Magil Terop/ guedel/ mayo tube yang sesuai
- D.C Shock
c. Persiapan obat (Dosis dan rute sesuai dengan
kebutuhan)
SPO PELAYANAN ANESTESI SEDASI MODERAT DAN
DALAM (PRE-DURANTE-POST)
No Dokumen No Revisi Halaman

607/SPO/KS- 1 1/6
MERR/VIII/2019
- Obat-obatan premedikasi (narkotik, analgetik,
sedatif)
- Obat-obat induksi (barbiturate dan non-
barbiturate)
- Obat-obat pelumpuh otot atau muscle relaxant
- Obat-obatan emergency/ darurat (SA,
adrenalin, aminofilin, lidokain, dll)
- Label obat/ cairan yang digunakan.

2. Pengelolaan Durante Anestesi


Sesuai dengan standart pelayanan anestesi selama
pembiusan, pada prinsipnya adalah untuk melakukan
pemantauan fungsi fital pasien yang dibius, meliputi:
a. Fungsi pernapasan
1. Pemantauan oksigenasi
Memastikan kadar O2 adekuat dalam darah selama
pembiusan anestesi. Dengan metode : Pemantauan
saturasi oksigen yang menjadi gold standart
menggunakan pulse oxymetri yang memenuhi syarat.
2. Pemantauan ventilasi
Pasien yang mengalami anestesi umum harus dibuat
evaluasi secara kontinyu tentang keadekuatan
ventilasinya
1. Bila dipasang pipa trakeal atau sungkup
laryngeal, posisinya yang tepat harus dicek
melalui penilaian klinis dan/atau melalui
identifikasi karbondioksida dalam udara ekspirasi
SPO PELAYANAN ANESTESI SEDASI MODERAT DAN
DALAM (PRE-DURANTE-POST)
No Dokumen No Revisi Halaman

607/SPO/KS- 1 1/6
MERR/VIII/2019
2. Bila ventilasi dikendalikan dengan ventilasi
mekanis, maka secara kontinyu harus digunakan
alat diteksi terputusnya komponen system
pernafasan
3. Selama anestesi regional dan MAC, keadekuatan
ventilasi harus dibuat evaluasi keadekuatan
ventilasi, paling tidak melalui observasi kontinyu
terhadap tanda-tanda klinis kualitatif
b. Fungsi sirkulasi
Untuk memastikan keadekuatan fungsi sirkulatori pasien
selama anestesi dengan metode:
1. Pada setiap pasien yang menjalani anestesi harus
dipaparkan gambaran EKG secara kontinyu sejak
awal anestesi hingga meninggalkan lokasi
2. Dilakukan pemeriksaan dan evaluasi tekanan darah
arterial dan laju jantung setiap 5 menit
3. Fungsi sirkulatori harus dibuat evaluasi secara
kontinyu paling tidak dengan salah satu dari berikut:
palpasi nadi, auskultasi bunyi jantung, pemantauan
jejas, tekanan darah, MAP, pemantauan jejas,
pemantauan nadi perifer ultrasound atau
pletismografi atau oksimetri pulse
c. Suhu tubuh
Mempertahankan suhu tubuh pasien yang sesuai selama
anestesi dengan metode memantau adanya perubahan-
perubahan signifikan suhu tubuh secara klinis
diinginkan, diantisipasikan aatau dicurigai.
SPO PELAYANAN ANESTESI SEDASI MODERAT DAN
DALAM (PRE-DURANTE-POST)
No Dokumen No Revisi Halaman

607/SPO/KS- 1 1/6
MERR/VIII/2019
3. Pengelolaan Post-Anestesi
a. Semua pasien yang menjalani anestesi umum, anestesi
regional harus menjalani tatalaksana pasca anestesi yang
tepat yaitu dengan:
1. Semua pasien yang menjalani tindakan anestesi harus
dimasukkan ke Ruang Pulih Sadar atau Recovery
Room, kecuali atas perintah khusus dokter
spesialis anestesi yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan pasien tersebut.
b. Aspek-aspek medis pengelolaan di RR harus diatur oleh
kebijaksanaan dan prosedur yang telah ditinjau dan
disetujui oleh Penanggungjawab anestesi
c. Seorang pasien yang dipindahkan ke Ruang Pulih Sadar
harus didampingi oleh seorang anggota tim pengelola
anestesi yang memahami kondisi pasien. Pasien tersebut
harus dinilai secara berkelanjutan dan ditandatangani
selama pemindahan dengan pemantauan dan bantuan
sesuai dengan kondisi pasien.
d. Setelah tiba di Ruang Pulih Sadar pasien harus dinilai
kembali oleh anggota tim pengelola anestesi yang
mendampingi pasien dan melakukan timbang terima
kepada perawat Ruang Pulih Sadar yang
bertanggungjawab.
e. Kondisi pasien di Ruang Pulih Sadar harus dinilai secara
berkala, antara lain:
- Pemantauan oksigenasi, ventilasi, sirkulasi dan
suhu. Selama pemulihan penilaian oksigenasi
SPO PELAYANAN ANESTESI SEDASI MODERAT DAN
DALAM (PRE-DURANTE-POST)
No Dokumen No Revisi Halaman

607/SPO/KS- 1 1/6
MERR/VIII/2019
kuantitatif dilakukan dengan pemasangan patient
monitor.
- Harus dibuat laporan tertulis yang akurat selama di
ruang pulih sadar (RR) yaitu dengan penggunaan
sistem skor yang tepat pada saat pasien masuk,
selama di ruang pulih sadar dan saat keluar.
- Pasien dapat dipindahkan dari ruang pulih sadar
apabila telah memenuhi kriteria yang diperlukan
dan mendapat persetujuan dari dokter anestesi yang
bertanggungjawab.
Unit Terkait 1. IGD
2. Klinik rawat jalan
3. Klinik Gigi
4. Rawat Inap
5. Ruang bersalin / VK
6. Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai