Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN PRA, DURANTE DAN PASCA ANESTESI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/158/PAB/II/2019 01 1/3

RS Tk. II 02.05.01
dr. AK GANI
Tanggal Terbit
22-02-2019

SPO

Pengelolaan Pra, Durante, dan Pasca Anestesi yang dilakukan


kepada pasien untuk memberikan rasa aman dan safety pasien
PENGERTIAN
sehingga terhindar dari kesalahan sebelum maupun sesudah
dilakukan tindakan pembiusan.
Untuk memastikan tanggung jawab dokter anestesi dalam
TUJUAN menentukan status medis pasien, membuat rencana pengelolaan
anestesi dan memberitahukan kepada pasien atau keluarga
mengenai rencana tersebut.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk.II 02.05.01 dr. Ak Gani No.
KEBIJAKAN Skep: KEP/21/II/2019 Tentang Pemberlakuan Spo Penatalaksanaan
Anestesi Umum, Regional Anestesi, Evaluasi Identifikasi Pelaksanaan
Pelayanan Anestesi

PENGELOLAAN PRA ANESTESI

1. Adapun pengelolaan pra anestesia dengan mempelajari rekam


medis pasien (Medical Record).
2. Anamnesis dan pemeriksaan fisik meliputi membahas riwayat
medis, kebiasaan, habituasi, pengalaman anestesi dan terapy obat
terdahulu, menilai aspek-aspek kondisi fisik yang dapat
mempengaruhi keputusan berkenaan dengan resiko dan
penatalaksanaan peri operatif.
PROSEDUR 3. Meminta dan atau mempelajari hasil-hasil pemeriksaan dan
konsultasi yang diperlukan untuk melakukan anesthesia.
4. Menentukan medical pra anesthesia (pre med) yang tepat yang
diperlukan untuk melakukan anesthesia.
Adapun di kamar operasi persiapan pra anestesi yang dilakukan
meliputi persiapan tenaga baik dokter anestesi maupun perawat
anestesi. Persiapan alat meliputi mesin anestesi, peralatan
intubasi dan persiapan obat baik obat-obat pre mediksai (narkotik,
analgetik dan sedative), obat-obat pelumpuh otot, obat-obat
emergency dan stiker label atau cairan yang digunakan.
PENGELOLAAN PRA, DURANTE DAN PASCA ANESTESI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/158/PAB/II/2019 01 2/3

RS Tk. II 02.05.01
dr. AK GANI

PENGELOLAAN DURANTE
Sesuai dengan standar pelayanan anesthesia selama pembiusan,
pada prinsipnya adalah untuk melakukan pemantauan fungsi-
fungsi vital pasien yang dibius, meliputi:
1. Fungsi pernafasan meliputi pemantauan oksigenasi,
pemantauan ventilasi.
Fungsi sirkulasi untuk memastikan keadekuatan fungsi
sirkulatori pasien selama anestesia dengan metode : Pada
setiap pasien yang menjalani anesthesia harus dipaparkan
gambaran EKG secara kontinyu sejak awal anesthesia hingga
meninggalkan lokasi. Dilakukan pemeriksaan dan evaluasi
tekanan darah arterial dan laju jantung setiap 5 menit, fungsi
sirkulatori harus dibuat evaluasi secara kontinyu, paling tidak
dengan salah satu dari yang berikut ini: palpasi nadi, auskultasi
bunyi jantung, pemantauan jelas, tekanan intra arterial,
pemantauan nadi peripheral ultrasound atau pletismografi atau
Oksimetri pulse

2. Suhu tubuh mempertahankan suhu tubuh pasien yang sesuai.


PROSEDUR
Mempertahankan suhu tubuh pasien yang sesuai selama
anesthesia dengan metode memantau adanya perubahan-
perubahan signifikan suhu tubuh secara klinis diinginkan,
diantisipasikan atau dicurigai.

PENGELOLAAN PASCA ANESTESIA


1. Semua pasien yang menjalani anesthesia umum, anesthesia
regional harus menjalani tatalaksana pasca anestesi yang tepat
yaitu dengan : semua pasien yang menjalani tindakan
anesthesia harus dimasukkan ke Recovery Room (RR).
2. Seorang pasien yang dipindahkan ke RR harus didampingi oleh
seorang anggota tim pengelola anesthesia yang memahami
kondisi pasien. Pasien tersebut harus dinilai secara kontinyu
dan ditandatangani selama pemindahan dengan pemantauan
dan bantuan sesuai dengan kondisi pasien.
3. Setelah tiba di RR pasien harus dinilai kembali oleh anggota
tim pengelola anesthesia yang mendampingi pasien dan
laporan verbal diberikan kepada perawat RR yang bertanggung
jawab : Kondisi pasien setelah tiba di RR harus segera dicatat,
perawat anesthesia harus memberikan informasi yang
berkenan dengan kondisi pasien selama pra bedah dan
jalannya pembedahan/anesthesi kepada perawat RR, anggota
tim pengelola anesthesi harus tetap berada di dalam RR
sampai perawat RR menerima pengalihan tanggung jawab.

PENGELOLAAN PRA, DURANTE DAN PASCA ANESTESI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/158/PAB/II/2019 01 3/3

RS Tk. II 02.05.01
dr. AK GANI

4. Kondisi pasien di RR harus dinilai secara kontinyu antara lain :


pemantauan oksigenasi, ventilasi, sirkulasi dan suhu. Selama
pemulihan penilaian oksigenasi kuantitatif dilakukan dengan
pemasangan oksimetri pulse dan harus dibuat laporan tertulis
yang akurat selama di RR yaitu dengan penggunaan sistem
skor RR yang tepat pada saat pasien masuk, selama di RR dan
PROSEDUR saat keluar di RR.
5. Seorang dokter spesialis anestesiologi bertanggung jawab atas
pengeluaran pasien dari RR ada kriteria khusus untuk
mengeluarkan pasien dari RR. Kriteria ini dapat berbeda untuk
pasien yang dipindahkan langsung keruang rawat rumah sakit,
ICU atau pulang ke rumah (ODC).

1. Instalasi rawat inap


2. Instalasi rawat jalan
UNIT TERKAIT 3. IGD
4. ICU

Anda mungkin juga menyukai