Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN ANASTESI OPERASI CITO

No . Dokumen No. Revisi Halaman

02/SPO-PAB/ 01 1/4
RSIAA/2023

Ditetapkan Oleh :

Standar Prosedur Tanggal Terbit


Operasional
( SPO ) 01 Januari 2023

Pelayanan anestesi pada pasien gawat darurat tanpa penjadwalan


PENGERTIAN
sebelumnya

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :


1. Mempertahankan kondisi dan keselamatan pasien selama
tindakan operasi atau tindakan lain yang menyebabkan
pasien memerlukan anestesi umum,regional dan blok perifer.
TUJUAN 2. Membantu menciptakan kondisi yang optimal untuk prosedur
yang akan dijalani.
3. Mengurangi angka kesakitan dan angka kematian selama
layanan anestesi.
4. Peningkatan kualitas layanan anestesi

SK Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak Andina Ternate


KEBIJAKAN
No.101/002/SK-PAB/RSIAA2023 tentang pelayanan Anestesi dan
Sedasi di Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak Andina Ternate

PROSEDUR A.Masa Pra Anestesi / Pembedahan


1. Evaluasi pra anestesi / pra bedah dikerjakan sesegera
sebelum tindakan anestesi / pembedahan
2. Terapi atau pemeriksaan yang diperlukan dapat
dilaksanakan,hendaknya diberikan waktu yang cukup
untuk evaluasi tersbut.Jika evaluasi dini tidak dapat
dilakukan, penilaian dilakukan sebelum memulai anestesi
dan pembedahan.
3. Evaluasi pra anestesi mencakup :
a. Identifikasi pasien
b. pemahaman prosedur bedah / medik yang
akan dilaksanakan.
PELAYANAN ANASTESI OPERASI CITO

No . Dokumen No. Revisi Halaman

02/SPO-PAB/ 01 1/4
RSIAA/2023

c. Riwayat medis,pemeriksaan klinis rutin dari


pasien dan pemeriksaan khusus yang
sangat diperlukan oleh pasien
d. Konsultasi dengan dokter spesialis lain bila
diperlukan
e. memberikan penjelasan tentang tindakan
anestesi dan memastikan informed consent
f. Pengaturan dan pemeriksaan lain yang
diperlukan untuk mencapai kondisi pasien
yang optimal misalnya terapi
cairan,transfusi,terapi nafas dan lainnya.
4. Perawatan pra anestesi dimulai saat pasien dikonsulkan
dan berakhir saat pasien dipindahkan ke meja operasi.
5. Dalam menerima pasien yang menjalani tindakan
anestesi perawat anestesi wajib memeriksa kembali data
dan persiapan anestesi diantaranya :
a. Memeriksa identitas pasien dan keadaan umum
pasien .
b. Kelengkapan status / rekam medik pasien.
c. Surat persetujuan operasi dari pasien / keluarga.
d. Data laboratorium, rontgen, EKG, dan lain-lain
e. Gigi palsu, lensa kontak, perhiasan, cat kuku,
lipstick dan lain-lain.
f. Menggantikan baju pasien.
g. Membantu pasien untuk mengosongkan kandung
kemih.
h. Mencatat timbang terima pasien.
6. Perawat anestesi juga bertugas memberikan pre
medikasi berdasarkan instruksi dari dokter anestesi.
B. Masa Anestesi / Pembedahan
1. Tindakan anestesi harus dikerjakan dalam kerja sama
tim.Seorang dokter spesialis anestesi harus didampingi
perawat terlatih.
2. Keamanan pasien selama anestesi dan pembedahan
memerlukan fungsi monitor tanda vital yang terus menerus /
PELAYANAN ANASTESI OPERASI CITO

No . Dokumen No. Revisi Halaman

02/SPO-PAB/ 01 1/4
RSIAA/2023

berkala yamg dicatat dengan baik pada rekam medik,minimal


tiap 5 menit sekali.
3. Prosedur pembedahan dapat diubah jika kondisi pasien
mengarah pada keadaan yang membahayakan jiwa.
4. Sarana pengaturan dosis obat anestesi dan obat darurat
digunakan secara maksimal.
5. Perawatan anestesi dimulai sejak pasien berada diatas meja
operasi sampai dengan pasien dipindahkan ke ruang pulih
sadar.
6. Sebelum dilakukan tindakan anestesi dilakukan kembali
pemeriksaan nama pasien, data, diagnose dan rencana
operasi.
7. Mengenalkan pasien kepada dokter anestesi,dokter bedah,
asisten dan perawat instrument.
8. Memasang alat pemantau antara lain tensimeter,ECG dan
alat lainnya sesuai dengan kebutuhan.
9. Mengatur posisi pasien bersama-sama perawat bedah
sesuai dengan posisi yang dibutuhkan untuk tindakan
pembedahan.
10. Selama tindakan anestesi perawat anestesi wajib mencatat
semua tindakan anestesi,berespon dan mendokumentasikan
semua perubahan fungsi vital tubuh pasien selama anstesi /
pembedahan.Pemantauan meliputi system pernapasan,
sirkulasi, suhu, keseimbangan cairan, perdarahan, produksi
urin dan lain-lain.
11. Perawat anestesi berespon dan melaporkan kepada dokter
anestesi bila terdapat tanda-tanda kegawatan fungsi vital
tubuh pasien agar dapat dilakukan tindakan segera.
12. Dokter anestesi melaporkan kepada dokter operator jika
terjadi perubahan fungsi vital tubuh pasien dan tindakan
yang diberikan selama anestesi.
13. Perawat anestesi mengatur dosis obat anestesi atas
pelimpahan wewenang dokter anestesi.
14. Jika terjadi kegawatan pada pasien, maka dokter anestesi
PELAYANAN ANASTESI OPERASI CITO

No . Dokumen No. Revisi Halaman

02/SPO-PAB/ 01 1/4
RSIAA/2023

bersama tim dapat menanggulangi keadaan gawat darurat.


15. Pada masa pengakhiran anestesi dilakukan pemantauan
tanda-tanda vital secara intensif, menjaga jalan nafas supaya
tetap bebas,menyiapkan alat-alat dan obat-obatan untuk
mengakhiri.
C. Pengkajian Pasca Anstesi / Pembedahan
1. Setelah pengakhiran anestesi pasien dikirm ke kamar pulih
sadar untuk pemantauan fungsi vital tubuh oleh perawat
terlatih.
2. Bila dianggap perlu pasien dapat langsung dikirim ke ruang
rawat khusus (misalnya : ICU).
3. Memberikan bantuan oksigenasi, ventilasi dan sirkulasi tetap
diberikan.
4. Pemberian analgesi dan sedative disesuaikan dengan
kondisi pasien.
5. Keputusan untuk memindahkan pasien dari kamar pulih
sadar dibuat oleh dokter anestesi dengan penilaian score
Aldrette dan Bromage.
1. Kamar Bedah
2. IGD
UNIT TERKAIT
3. ICU
4. RADIOLOGI

Anda mungkin juga menyukai