Anda di halaman 1dari 3

KUNJUNGAN PRA ANASTESI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/3
337/YM/SPO/YM/RSMB/2021

Tanggal Terbit : Ditetapkan


Direktur Rumah Sakit Mega Buana
STANDAR 14 Januari 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Herman Jaya
NRP : 20101
PENGERTIAN Mengadakan kunjungan kekamar pasien guna mengevaluasi
kondisi pasien dan kesiapan tindakan yang akan dilakukan pada
pasien tersebut

TUJUAN Mengadakan evaluasi dan penilaian tindakan, sebagai bahan


pertimbangan dalam menentukan baik atau tidaknya tindakan
tersebut dilakukan atau untuk menentukan langkah dalam upaya
memberikan pelayanan tindakan yang optimal

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Mega Buana Nomor :


134/SK/DIR/RSMB /PLP/IV/2021
PROSEDUR 1. Kunjungan pra anestesI dilakukan oleh dokter anastesi sesuai
dengan tingkat kompetensinya.
2. Kunjungan praanestesi dilakukan setelah dokter Anastesi
menerima konsultasi atau jadwal tindakan yang
membutuhkan anestesi dan sedasi
3. Pasien atau keluarga pasien sebelumnya diminta untuk
mempelajari dan mengisi form persiapan anestesi.
4. Dokter Anastesi dan peserta didik mempelajari rekam medis
dan form persiapan anestesi
5. Dokter Anastesi memperkenalkan diri kepada pasien.
6. Sebelum melakukan wawancara dan pemeriksaan dokter
anastesi harus memastikan identitas pasien yang dimaksud
KUNJUNGAN PRA ANASTESI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/3
337/YM/SPO/YM/RSMB/2021

dengan melihat kesesuaian nama, tempat, tanggal lahir dan


nomor rekam medis sesuai dengan gelang identitas pasien (
lihat Instruksi Kerja Identifikasi pasien )
7. Kunjungan pra anestesi dilakukan oleh dokter anestesi
8. Kunjungan pra anestesi dilakukan setelah dokter Anestesi
menerima konsultasi atau jadwal tindakan yang
membutuhkan anestesi dan sedasi
9. Wawancara dilalakukan dengan: Membahas riwayat
penyakit, riwayat alergi, kebiasaan, pengalaman anestesi
sebelumnya, dan pengobatan yang sedang di jalani.
10. Menilai aspek kondisi fisik yang mungkin merubah
keputusan dalam hal resiko dan pengelolaan anestesi
11. Mempelajari hasil-hasil pemeriksaan yang tersedia terkait
dengan resiko penyulit dan rencana tindakan anestesi yang
akan dilakukan.
12. Mempelajari hasil konsultasi yang tersedia terkait dengan
resiko penyulit dan rencana tindakan anestesi yang akan
dilak:ukan.
13. Meminta proses pemeriksaan penunjang dan tindakan
konsultasi lain sesuai kondisi pasien.
14. Menentukan status fisik pasien sesuai klasifikasi ASA.
15. Menentukan teknik anastesi pilihan dan alternatif yang
akan dilakukan.
16. .Menentukan obat-obat atau medikasi pra-anestesi yang
diperlukan untuk tindakan anestesi.
17. Menentukan pengelolaan jenis dan jumlah cairan termasuk
estimasi kehilangan darah
18. Menentukan pengelolaan obat-obat lain yang dikonsumsi
oleh pasien.
KUNJUNGAN PRA ANASTESI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/3
337/YM/SPO/YM/RSMB/2021

19. Menentukan jenis pemantauan yang akan dilakukan.


20. Menentukan tindakan invasive tambahan termasuk
pemasangan CVP dan kanulasi intra arterial bila diperlukan
21. Menentukan persiapan puasa sebelum anestesi dan sedasi.
22. Menentukan transportasi ketempat tindakan sesuai dengan
kondisi pasien
23. Menentukan pengelolaan pasca anestesi, termasuk
manajemen nyeri pasca tindakan.
24. Bila diperlukan menentukan kebutuhan ruang rawat khusus
pasca anestesi dan sedasi.
25. Menentukan usulan jumlah dan jenis persiapan darah yang
dibutuhkan.
26. Penjelasan yang adekuat tentang keadaan pasien kepada
keluarga atau pasien (dewasa) sendiri, meliputi diagnosis
kerja, rencana tindakan anestesi dan altematifnya, risiko dan
faktor penyulit anestesi, kemungkinan komplikasi intra pasca
tindakan, kebutuhan ruang rawat khusus pasca anestesi dan
sedasi, serta kemungkinan transfusi termasuk risiko
27. Mendapatkan persetujuan ataupun penolakan tindakan medis
dari pasien maupun keluarga pasien.
28. Dokter anestesi yang bertanggung jawab memeriksa kembali
bahwa hal-hal tersebut di atas sudah di]akukan secara benar
dan dicatat dalam rekam medis pasien.
29. Kunjungan pra-anestesi dapat dilakukan di ruang rawat,
poliklinik anastesi dan tempat lain bila kondisi mengharuskan

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi ICU

Anda mungkin juga menyukai