Anda di halaman 1dari 4

PENILAIAN PRA-ANESTESI DAN SEDASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUP DR 1/4
SOERADJI
TIRTONEGORO

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


Direktur Utama

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 10-12-2014

dr. Alida Lienawati, M.Kes (MMR)


NIP 195804301989032001

Penilaian pra anestesia :


Penilaian oleh dokter anestesia atau dokter peserta pendidikan dokter
spesialis anestesia pada pasien yang akan dilakukan tindakan
anestesi dan sedasi. Pada operasi terencana dilakukan sehari
sebelumnya, sedang pada kondisi gawat darurat segera sebelum
operasi.
PENGERTIAN Penilaian pra sedasi :
Penilaian oleh tenaga medis yang kompeten, dokter anestesia atau
dokter peserta pendidikan dokter spesialis anestesia, pada pasien
yang akan dilakukan tindakan sedasi perlu perhatian khusus pada
pasien anak-anak dan pada pasien kondisi khusus lainnya. Pada
tindakan terencana dilakukan sehari sebelumnya, sedang pada
kondisi gawat darurat segera sebelum tindakan
1. Menentukan kondisi medis pasien termasuk status fisik ASA sebelum
TUJUAN dilakukan tindakan anesthesia dan sedasi
2. Merencanakan pengelolaan anesthesia dan sedasi sesuai dengan
kondisi pasien dan rencana pemilihan teknik anestesia

PENILAIAN PRA-ANESTESI DAN SEDASI


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/4
RSUP DR
SOERADJI
TIRTONEGORO
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
3. Mempersiapkan pasien dalam kondisi optimal pada saat menjalani
tindakan anestesia, sedasi, ataupun pembedahan
KEBIJAKAN SK Direktur Utama Nomor : HK.03.06/II.1/11881/2014 tentang Kebijakan
Pelayanan di instalasi anestesi
1. Setiap pasien yang akan menjalani anestesia dan sedasi harus
dilakukan penilaian praanestesia
2. Penilaian praanestesia dan sedasi dilakukan oleh dokter spesialis
anestesia setelah menerima konsultasi atau jadwal tindakan yang
membutuhkan anestesia dan sedasi
PROSEDUR 3. Pasien atau keluarga pasien sebelumnya diminta untuk mempelajari
dan mengisi formulir praanestesia dengan dibantu oleh perawat, yang
berisi antara lain :
a. Identitas pasien.
b. Riwayat kebiasaan, obat-obatan yang sedang dikonsumsi,
riwayat alergi, keluarga, penyakit pasien, operasi dan riwayat
anestesia sebelumnya
PENILAIAN PRA-ANESTESI DAN SEDASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUP DR 3/4
SOERADJI
TIRTONEGORO
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
4. Pasien atau keluarga pasien sebelumnya diminta untuk mempelajari
dan dokter anestesia mempelajari rekam medis dan formulir
praanestesia dan sedasi yang telah diisi oleh pasien atau keluarga
serta hasilkonsultasi yang tersediaterkait dengan resiko penyulit dan
rencana tindakan anestesia dan sedasi yang akan dilakukan.
5. Dokter anestesia melakukan penilaian praanestesi dan sedasi
berdasarkan formulir praanestesi dan sedasi, antara lain anamnesis
tentang kondisi umum dan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, serta klasifikasi ASA yang didokumentasikan
dalam formulir penilaian pra anestesia dan sedasi
PROSEDUR 6. Dengan memperhatikan hasil penilaian praanestesi dan sedasi dan
jenis operasi atau prosedur yang akan dijalani, dokter anestesi
memberikan penjelasan mengenai rencana tindakan anestesi dan
sedasi yang akan diberikan dan alternatifnya, risiko dan faktor penyulit
anestesia dan sedasi, kemungkinan efek samping intra maupun pasca
anestesia dan sedasi. Penjelasan ini didokumentasikan dalam formulir
informed consent anestesia dan sedasi.
7. Instruksi puasa, pemberian premedikasi, maupun persiapan khusus
lain seperti persiapan darah untuk transfusi, pemeriksaan atau
konsultasi tambahan yang diperlukan, serta perawatan ICU
pascaoperasi dijelaskan kepada pasien atau keluarga pasien, dan
didokumentasikan dalam formulir penilaian praanestesia
8. Untuk tindakan terencana, penilaian dilakukan , ruang rawat, atau
ruang lain bila dibutuhkan
PENILAIAN PRA-ANESTESI DAN SEDASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUP DR 4/4
SOERADJI
TIRTONEGORO
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
9. Untuk tindakan cito / emergensi, penilaian dapat dilakukan dari
ruangan tempat pasien tersebut berada ataupun dilakukan di ruang
penerimaan pasien di kamar operasi
10. Apabila ada perubahan kondisi pasien sejak dilakukan penilaian
sampai sebelum dilakukan tindakan anestesi dan sedasi (misal:
PROSEDUR kesadaran, gangguan kardiorespirasi, perdarahan), bila perlu akan
dikomunikasikan kembali antara dokter anestesia, dokter operator,
serta pasien dan keluarga mengenai kelayakan pasien untuk tetap
menjalani tindakan anestesia atau dilakukan optimalisasi terlebih
dahulu.
11. Semua penilaian praanestesia dan sedasi didokumentasikan dalam
rekam medis pasien
UNIT TERKAIT 1. Dokter Spesialis Anestesiologi
2. Penata Anestesia
3. PPDS Anestesia

Anda mungkin juga menyukai