Ditetapkan oleh:
Direktur
Tanggal Terbit :
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
Juni 2017
dr. Dewi Sandra Maya Sari, MARS
Pengertian Evaluasi Pra Anestesia adalah suatu prosedur yang bertujuan untuk
menilai dan mempersiapkan kondisi medis pasien sebelum
dilakukan tindakan anestesia.
c. Informed consent
3) Menjelaskan rencana tindakan anestesia, komplikasi,
dan risiko anestesia.
4) Memperoleh izin tertulis dari pasien atau keluarga
pasien
4. Medikasi pra anestesia
5) Medikasi pra anestesia dapat diberikan sesuai
kebutuhan, antara lain obat golongan sedative-
tranquilizer, analgetic opioid, anti emetik, atau H-2
antagonis.
6) Jalur pemberian dapat diberikan melalui oral, IV, IM,
rektal, intranasal.
5. Rencana pengelolaan pascabedah
7) Menjelaskan teknik dan obat yang digunakan untuk
penanggulangan nyeri pascabedah.
8) Menjelaskan rencana perawatan pascabedah.
4. Dokumentasi
Hasil evaluasi pra anestesia didokumentasikan/dicatat secara
lengkap di rekam medik pasien.
5. Persiapan puasa untuk pasien:
a. Operasi Elektif
1) Puasa minum susu atau makanan padat dalam 6 jam
sebelum operasi.
2) Puasa clear fuid 2 jam sebelum operasi. Yang termasuk
clear fluid adalah cairan yang bening (contoh: air putih,
air gula, air teh)
3) ASI 4 jam sebelum operasi
4) Perlu diperhatikan agar pasien jangan terlalu lama
menjalani puasa karena akan berakibat pada
terganggunya status cairan dan hemodinamik pasien
selama anestesia.
b. Operasi cito
Puasa bila memungkinkan
6. Pemberian obat golongan prokinetik dan H2 antagonis
7. Standar ini berlaku bagi semua pasien yang akan mendapatkan
pelayanan anestesia.
Pada kondisi dimana dokter anestesi berhalangan atau tidak di
tempat, evaluasi pra anestesia dapat dilakukan oleh dokter jaga
dan kemudian dilaporkan/dikonsulkan kepada dokter anestesi,
yang kemudian akan dikonfirmasikan secara tertulis disertai
paraf. Hasil konsultasi akan didokumentasikan/dicatat secara
EVALUASI PRA ANESTESIA