Anda di halaman 1dari 2

PERENCANAAN ANESTESIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


HK.02.04.2/I.4.5/ 1073 /2017 00 1/2
Diperiksa Oleh :
Disusun Oleh :
Direktur Medik
STANDAR Instalasi Anestesi
dan Keperawatan
PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan
OPERASIONAL 10 Desember 2017 Direktur Utama

dr. Alida Lienawati, M.Kes (MMR)


NIP 195804301989032001
Pengertian Suatu proses pemilihan dan perencanaan tatalaksana anestesia dan
sedasi yang akan diberikan kepada pasien sesuai dengan indikasi atau
kebutuhan pasien
Tujuan 1. Untuk mempersiapkan pasien secara optimal berdasarkan temuan
dari kunjungan praanestesia dan sedasi
2. Dapat memberikan alternatif pilihan kepada pasien terkait teknik
anestesia dan sedasi
3. Untuk mencegah komplikasi terkait pemilihan tekhnik anestesia
dan sedasi
4. Untuk terselenggaranya prosedur anestesia yang mengutamakan
keselamatan (patient safety) dan kenyamanan pasien
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama RSUP dr Soeradji Tirtonegoro
Nomor : HK.03.06/II.1/12644/2014 tentang Kebijakan Pelayanan di
Instalasi Anestesi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, bahwa Kunjungan
pra anestesi di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, ditujukan untuk
persiapan peralatan dan obat-obatan, menentukan kelayakan,
perencanaan dan pemilihan teknik anestesi.
Prosedur 1. Dokter anestesia meninjau ulang temuan dari kunjungan
praanestesia dan sedasi, meliputi:
a. Status fisiologi.
b. Penyakit penyerta.
c. Riwayat opersai sebelumnya.
d. Rencana operasi.
e. Riwayat alergi obat.
f. Riwayat anesthesia sebelumnya.
g. Kondisi psikologis.
h. Pemeriksaan penunjang yang terkait.
i. Hasil konsultasi terkait.
PERENCANAAN ANESTESIA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
HK.02.04.2/I.4.5/ 1073 /2017 00 2/2
Prosedur j. Klasifikasi ASA
2. Dalam proses perencanaan dan pemilihan teknik anestesia, dokter
anesthesia harus mempertimbangkan :
a. Indikasi.
b. Kontra indikasi.
c. Risiko dan manfaat.
d. Skill dan pengalaman dokter anestesia.
e. Clinical Privilege yang dimiliki dokter anestesia
3. Setiap perencanaan tindakan anestesia harus merujuk pada
Pedoman Pelayanan Medik
4. Bila ada tindakan yang belum terakomodir pada Pedoman
Pelayanan Medik, tindakan dilakukan setelah melalui konsultasi
5. Dokter anestesia merencanakan tindakan anestesi dan sedasi
beserta alternatifnya yang akan dilakukan
6. Dokter anestesia menjelaskan mengenai rencana tindakan
anesthesia dan sedasi beserta alternatifnya kepada pasien dan
keluarga
7. DPJP melakukan perencanaan anestesia yang mencakup:
a. Teknik anesthesia dan sedasi sedang dan dalam.
b. Teknik khusus.
c. Pemantauan anestesia.
d. Kebutuhan alat khusus.
e. Perawatan pasca anestesia, termasuk tata laksana nyeri dan
kebutuhan ruang rawat khusus.
f. Persiapan anesthesia termasuk premedikasi.
g. Hal lainnya yang dibutuhkan
8. Seluruh aktivitas perencanaan harus dicatat dalam Formulir Pra
Anestesia dan Status Anestesia kemudian dimasukan ke dalam
rekam medis pasien
Dokumen Terkait

Unit Terkait 1. Dokter Spesialis Anestesiologi


2. PPDS Anestesia

Anda mungkin juga menyukai