Anda di halaman 1dari 3

ASESMEN PRA ANESTESI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


Jl. Gajah Mada No.435 A Lansano
Lubuk Basung, Kab. Agam 26414 0/0 1/3
Telp. (0752) 66364
Fax. (0752) 66367
email: rsia.rizkibunda@yahoo.co.id

DITETAPKAN OLEH:
RSIA RIZKI BUNDA
DIREKTUR
STANDAR PROSEDUR TANGGAL TERBIT
OPERASIONAL JUNI 2017
(SPO)

dr. DEWI SANDRA MAYA SARI, MARS


Asesmen Pra Anestesia adalah suatu prosedur yang bertujuan
PENGERTIAN untuk menilai dan mempersiapkan kondisi medis pasien
sebelum dilakukan tindakan anestesia.
1. Mengusahakan pasien dalam kondisi optimal pada saat
menjalani tindakan pembedahan.
TUJUAN
2. Mengurangi angka komplikasi, kesakitan, dan angka kematian
selama tindakan anestesi dan pembedahan.
SK Direktur RSIA Rizki Bunda Nomor tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Anestesi di RSIA Rizki Bunda
PROSEDUR 1. Sebagai bagian dari standard dasar pengelolaan anestesi
dimana dokter spesialis anestesi melakukan asesmen pra
anestesia pada pasien yang akan menjalani prosedur
pembedahan dalam anestesia yang bertujuan untuk:
a. Menilai kondisi pasien
b. Menentukan status fisik dan risiko
c. Menentukan status teknik anestesia dan alternatif
tindakan yang akan dilakukan
d. Memperoleh persetujuan tindakan anestesia
e. Persiapan tindakan anestesia
2. Asesmen pra anestesia dilakukan setelah mendapatkan
konsul tertulis dari departemen terkait yang akan
melakukan prosedur pembedahan.
3. Asesmen pra anestesia dilakukan pada saat sebelum
tindakan induksi anestesia (pada penjadwalan operasi elektif
rawat inapdan rawat jalan dan dilakukan minimal sehari
sebelum prosedur pembedahan dan anestesia dilakukan;
pada penjadwalan operasi cito, dilakukan sebelum prosedur
pembedahan dan anestesia dilakukan) yang meliputi:
ASESMEN PRA ANESTESI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


Jl. Gajah Mada No.435 A Lansano
Lubuk Basung, Kab. Agam 26414 0/0 1/3
Telp. (0752) 66364
Fax. (0752) 66367
email: rsia.rizkibunda@yahoo.co.id

a. Pemeriksaan pra anestesia 2/3


1) Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang sesuai indikasi serta konsultasi dokter
spesialis lain bila diperlukan
2) Dokter anestesi dapat menunda atau menolak
tindakan anestesia bila hasil evaluasi pra anestesia
dinilai belum dan atau tidak layak untuk tindakan
anestesia.
b. Menentukan status fisik pasien
1) Status fisik mengacu pada klasifikasi ASA
2) Evaluasi jalan napas
c. Informed consent
1) Menjelaskan rencana tindakan anestesia,
komplikasi, dan risiko anestesia.
2) Memperoleh izin tertulis dari pasien atau keluarga
pasien
d. Medikasi pra anestesia
1) Medikasi pra anestesia dapat diberikan sesuai
kebutuhan, antara lain obat golongan sedative-
tranquilizer, analgetic opioid, anti emetik, atau H-2
antagonis.
2) Jalur pemberian dapat diberikan melalui oral, IV,
IM, rektal, intranasal.
e. Rencana pengelolaan pascabedah
1) Menjelaskan teknik dan obat yang digunakan
untuk penanggulangan nyeri pascabedah.
2) Menjelaskan rencana perawatan pascabedah.
f. Dokumentasi
Hasil evaluasi pra anestesia didokumentasikan/dicatat
secara lengkap di rekam medik pasien.
g. Persiapan puasa untuk pasien:
- Operasi Elektif
1) Puasa minum susu atau makanan padat dalam
6 jam sebelum operasi.
2) Puasa clear fuid 2 jam sebelum operasi. Yang
termasuk clear fluid adalah cairan yang bening
(contoh: air putih, air gula, air teh)
ASESMEN PRA ANESTESI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


Jl. Gajah Mada No.435 A Lansano
Lubuk Basung, Kab. Agam 26414 0/0 1/3
Telp. (0752) 66364
Fax. (0752) 66367
email: rsia.rizkibunda@yahoo.co.id

1. Unit Kamar Operasi


UNIT TERKAIT 2. Unit Gawat Darurat
3. Unit Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai