Anda di halaman 1dari 5

RUMAH

SAKIT UMUM PERENCANAAN PELAYANAN ANESTESI


DAERAH
(RSUD)
NO. DOKUMEN No. REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
KOMODO
STANDAR
PROSEDUR Ditetapkan,
OPERASIONAL
TANGGAL TERBIT :

drg. Mikael Yaman


Direktur Utama

PENGERTIAN Suatu kegiatan merencanakan pelayanan anestesi secara seksama


dengan mempertimbangkan informasi yang didapatkan dari
assesmen pasien yang dilakukan oleh dokter anestesi atau petugas
lain yang berkompetensi sebelum dilakukan tindakan pembedahan.

TUJUAN 1. Untuk mengidentifikasi anestesi yang akan digunakan


2. Untuk mengidentifikasi metode pemberian medikasi dan
cairan lain.
3. Untuk mengidentifikasi prosedur monitoring dalm
mengantisipasi pelayanan pasca anestesi

KEBIJAKAN 1. Setiap pasien yang akan dilakukan pembedahan harus melalui


perencanaan pelayanan anestesi dilakukan oleh dokter
anestesi dan petugas lain yang berkompeten.
2. Perencanaan pelayanan anestesi didokumentasikan pada
rekam medis pasien.

PROSEDUR 1. Siapkan formulir konsultasi anestesi.


2. Isi identitas pasien, penyakit dan rencana pembedahan pada
lembar tersebut.
3. Anamnesa dan catat riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, klasifikasi ASA.
RUMAH
SAKIT UMUM PERENCANAAN PELAYANAN ANESTESI
DAERAH
(RSUD)
NO. DOKUMEN No. REVISI : HALAMAN : 2 DARI 2
KOMODO
STANDAR
PROSEDUR Ditetapkan,
OPERASIONAL
TANGGAL TERBIT :

drg. Mikael Yaman


Direktur Utama

PROSEDUR 4. Catat jenis dan metode anestesi, prosedur monitoring,


pemberian medikasi dan cairan serta produk darah pada formulir
anestesi.

UNIT TERKAIT 1. Dokter anestesi.


2. Perawat anestesi.
RUMAH
SAKIT UMUM ASSESMEN PRA ANESTESI
DAERAH
(RSUD)
NO. DOKUMEN No. REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
KOMODO
STANDAR
PROSEDUR Ditetapkan,
OPERASIONAL
TANGGAL TERBIT :

drg. Mikael Yaman


Direktur Utama

PENGERTIAN Suatu kegiatan assesmen yang dilakukan oleh ahli anestesi atau
petugas lain yang kompeten kepada pasien yang dijalankan beberapa
waktu sebelum rawat inap atau tindakan pembedahan atau sesaat
sebelum operasi, seperti pada pasien emergensi atau obstetri.

TUJUAN
Memberikan informasi yang diperlukan bagi:
1. Pemilihan pelayanan anestesi dan merencanakan anestesi.
2. Pemberian layanan anestesi yang aman dan tepat.
3. Penafsiran temuan pada monitoring pasien.

KEBIJAKAN
1. Sebelum anestesi, pasien harus dilakukan assesmen pra
anestesi oleh dokter anestesi dan petugas lain yang
berkompeten.
2. Hasil assesmen didokumentasikan pada rekam medis pasien.

PROSEDUR A. Pengkajian:
1. Kaji identitas pasien yang akan dilakukan anestesi.
2. Kaji keluhan pasien.
3. Kaji pengobatan yang dipakai pasien.
4. Kaji makan dan minum terakhir pasien.
5. Kaji riwayat penyakit yang diderita pasien.
6. Kaji kebiasaan pasien: merokok, alkohol.
7. Kaji riwayat alergi terkait penggunaan obat-obatan.
RUMAH
SAKIT UMUM ASSESMEN PRA ANESTESI
DAERAH
(RSUD)
NO. DOKUMEN No. REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
KOMODO
STANDAR
PROSEDUR Ditetapkan,
OPERASIONAL
TANGGAL TERBIT :

drg. Mikael Yaman


Direktur Utama

PROSEDUR B. Perencanaan
1. Persiapan alat
a. Formulir assesmen pra anestesi.
b. Stetoscope, tensi meter dan pen light.
c. Alat tulis.
d. Timbang BB.
e. Rekam medis pasien.
2. Persiapan pasien
a. Penjelasan ke pasien serta keluarga tentang tujuan,
langkah-langkah prosedur.
b. Siapkan lingkungan dan jaga privacy pasien.
C. Pelaksanaan
1. Di ruang perawatan:
a. Satu hari sebelum dilakukan operasi dokter anestesi
atau petugas yang berkompeten memeriksa keadaan
pasien.
b. Anamnesa sesuai dengan formulir assesmen pra
anestesi.
c. Mendokumentasikan rencana anestesi yang akan
dilakukan.
d. Dokter anestesi dan petugas berkompeten
menandatangani formulir assesmen pra anestesi.
2. Rawat jalan
a. Pada saat pasien tiba di ruang pemeriksaan/
konsultasi, dokter anestesi memeriksa keadaan
pasien, anamnesa sesuai dengan formulir assesmen
pra anestesi.
b. Mendokumentasikan rencana anestesi yang akan
RUMAH
SAKIT UMUM ASSESMEN PRA ANESTESI
DAERAH
(RSUD)
NO. DOKUMEN No. REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
KOMODO
STANDAR
PROSEDUR Ditetapkan,
OPERASIONAL
TANGGAL TERBIT :

drg. Mikael Yaman


Direktur Utama

PROSEDUR dilakukan.
c. Ahli anestesi dan petugas yang berkompeten
menandatangani formulir assesmen pra anestesi.
D. Evaluasi
1. Kaji tingkat kecemasan pasien.
2. Observasi tingkat kecemasan pasien.
3. Evaluasi tingkat kecemasan pasien tentang prosedur yang
akan dijalani.
E. Dokumentasi
1. Catat waktu dan tanggal pelaksanaan.
2. Instruksi pra anestesi didokumentasikan ke dalam rekam
medis.
3. Dokter anestesi/ petugas menandatangani formulir
assesmen pra anestesi di rekammedis.

UNIT TERKAIT 1. Dokter anestesi.


2. Perawat Instalasi kamar operasi.

Anda mungkin juga menyukai