Anda di halaman 1dari 30

MENERIMAAN PASIEN PRE OPERASI

DI KAMAR BEDAH
No.Dokumen No.Revisi Halaman

RSUD
A. Wahab Sjahranie
001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 2
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian Penerimaan pasien bagian dari persiapan operasi dan anastesi
yang dilakukan ditempat penerimaan pasien / nurse station
untuk pelayanan tindakan dan pembedahan yang maksimal
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah penerimaan
pasien pre operasi yang baik dan benar untuk mengurangi
angka kejadian dan kematian selama tindakan anastesi
Kebijakan
Petugas PeLaksana Tenaga Keperawatan Anastesi
Prosedur 1. Menerima pasien
2. Timbang terima pasien dan perlengkapan pasien dengan
perawat ruangan meliputi : buku status perawatan pasien,
sio, puasa , darah , obat – obat premedikasi dll sesuai
kelengkapan pre operasi
3. Memastikan pakaian operasi pasien sudah dipakai
4. Mernimbang berat badan pasien
5. Menempatkan pasien ke brankar ruang operasi yang telah
disediakan
6. Memberikan support mental dan health education pasien
dan keluarga
7. Mengukur tanda – tanda vityal pasien
8. Melaksanakan pemasangan IV line ( jika belum terpasang )
9. Mendorong pasien ke kamar operasi yang dituju

Unit Terkait

MEMPERSIAPKAN PRE ANASTESI

1
No.Dokumen No.Revisi Halaman

001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 dari 2


RSUD
A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatau rangkaian aktivitas yang dilakukan sebelum melakukan
tindakan operasi
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah penerimaan
pasien pre operasi yang baik dan benar untuk mengurangi
angka kejadian dan kematian selama tindakan anastesi
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anastesi
Prosedur : 1. Perawat anastesi masuk kamar operasi dengan
menggunakan pakaian kamar operai yang telah disediakan
2. Membaca jadwal operasi
3. Konfirmasi dengan dokter anastesi tentang teknik dan obat
anastesi yang akan dipakai
4. Siapkan alat dan obat yang dipergunakan :
a. Alat – Alat Anastesi :
1) Mesin anastesi dengan ventilator atau tanpa
ventilator
2) Monitor tanda – tanda vital non invasif seperti : tensi
meter, heart rate EKG dan saturasi oksigen dan
stetoscope
3) Alat – Alat Intubasi : ETT, Laringoscope, Mayo, Magil
Touge, jelly, plester yang siap digunakan dan spuit
balon 100 cc
4) Sungkup muka sesuai dengan ukuran pasien
5) Suction pump
b. Obat –Obat Anastesi
1) Obat sedative : Propofol, penthotal
2) Muscle relaxan : sucynil cholene, atracurium, pavulon dll
3) Analgetik : fentanyl, petidine dll
4) Obat Inhalasi : enflurance, isoflurance, sevoflurance dll

2
5) Obat – obat resusitasi dan cairan infus
6. Mendorong pasien ke ruang operasi
7. Pindahkan pasien ke meja operasi
8. Pasang alat monitor pasien
9. Lakukan pengukuran tanda – tanda vital pasien
10. Catat semua hasil monitoring pada kartu anastesi dengan
lengkap

Unit Terkait

MELAKSANAKAN PERMINTAAN BMHP


DAN OBAT – OBAT ANASTESI

3
No.Dokumen No.Revisi Halaman

RSUD 001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 2


A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : BMHP dan obat – obat nanstesi merupakan barang medis yang
dipergunakan untuk kepentingan pasien sebelum dan selama
anastesi di kamar bedah
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dan prosedur
permintaan BHMP dan obat – obat anastesi dari Depo kamar
operasi untuk pelaksanaan anastesi
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anastesi
Prosedur : 1. Perawat anastesi / penanggung jawab kamar operasi
membaca jadwal operasi setiap hari
2. Sebelum operasi perawat anastesi terlebih dahulu
mengkonfirmasikan pada dokter dan BMHP yang akan
digunakan
3. Perawat anastesi mencatat kebutuhan BMHP dan obat –
obat anastesi yang akan dipakai selanjutnya diserahkan
pada defo farmasi untuk disiapkan
4. Perawat anastesi mengambil BMHP dan obat – obat
ananstesi sesuai daftar permintaan dan menandatangani
form pengambilan
5. Bila pada saat operasi berlangsung memerlukan obat dan
BMHP tambahan, perawat anastesi meminta ke depo
farmasi dengan menulis pada form permintaan
6. Setelah selesai operasi apabila ada obat –obat dan BMHP
yang sisa pakai atau tidak pakai maka perawat anastesi
mengembalikan ke depo farmasi dengan menandatangani
form permintaan dan pengembalian
7. Selesai operasi perawat anastesi mendokumentasikan
alat dan obat yang dipakai selama operasi
Unit Terkait

4
MELAKSANAKAN PERSIAPAN ALAT – ALAT
DAN OBAT – OBAT ANASTESI

5
No.Dokumen No.Revisi Halaman

RSUD 001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 2


A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatu rangkaian kegiatan mempersiapkan alat dan obat – obat
Anastesi untuk keperluan pelaksanaan anastesi
Tujuan : Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan pelayanan
keperawatan anastesi
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anastesi
Prosedur : 1. Persiapan Alat –Alat Anastesi
a. Mesin anastesi dan aparatus anastesi
b. Alat – alat intubasi dan resusitasi
c. Monitor anastesi : tensimeter, EKG, saturasi oksigen dan
temperatur
2. Persiapan Obat – Obat Anastesi
a. Obat induksi : sedatif , muscle relaxan dan analgesi
b. Obat resusitasi
c. Troley obat – obat anastesi
d. Tempat pembuangan ampul obat dan jarum suntik /
sampah medik

Unit Terkait

MEMPERSIAKAN APARATUS MESIN ANESTESI

6
No.Dokumen No.Revisi Halaman

001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 2


RSUD
A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatu rangkaian aktivitas mempersiapkan aparatus mesin
anastesi
Tujuan : Sebagai acuan dalam melaksanakan langkah – langkah
persiapan aparatus mesin anastesi yang benar agar tidak
terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal selama tindakan
anetesi
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anastesi
Prosedur : 1. Siapkan mesin anestesi baik dengan ventilator ataupun
tanpa ventilator, sambungkan kabel ke stop kontak
2. Sambungkan pipa gas pada sumber gas sesuai dengan
fungsinya
3. Periksa dan bersihkan klep – klep mesian
4. Cek pada flowmeter gas seperti oksigen, nitrouse okside
dan air
5. Pasang curagatte untuk alur pasien dan curagette reservoir
bag
6. Untuk menegtahui kebocoran pada mesin dilakukan
pengujian dengan cara , menutup klep kontrol memberikan
tekanan dengan mengisi udara papda reservoir bag lalu
pompa, apabila reservoir bag menjadi kemepes maka cek
ulang lintasan pada mesin anestesi, apabila reservoir bag
dapat mengembang penuh dann pada saat dipompa tidak
kempes maka fungsi mesin baik dan dapat digunakan
7. Periksan fungsi dan isi dari vaporizer serta jenis vaporizer
yang digunakan
8. Periksa dan pasang alur pembuangan gas sisa anestesi
9. Periksa sodalime dan masa tenggang waktu pemakaian
soda lime, apabila sudah terjadi perubahan warna pada

7
sodalime, harus segera diganti

Unit Terkait

MEMPERSIAPKAN DAN MEMASANG MONITOR ANESTESI

8
No.Dokumen No.Revisi Halaman

001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 2


RSUD
A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatu rangkaian aktivitas mempersiapkan minitor anestesi
Tujuan : 1. Untuk memantau tanda – tanda vital dan perubahan kondisi
yang terjadi pada pasien selama dilakukan tindakan
anestesi
2. Sebagai acuan dalam melaksanakan langkah –langkah
pemasangan monitor anestesi yang baik dan benar
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anastesi
Prosedur : 1. Pasang kabel listrik yang terdapat dibagian belakang
monitor ke stop kontak yang telah tersedia
2. Persiapkan perangkat monitoring seperti kabel EKG,
tensimeter dan saturasi oksigen
3. Tekan power switch untuk menghidupkan monitor
4. Tunggu tampilan layar, akan muncul pada layar monitor
gambaran gelombang dan angka yang menunjukan hasil
pengukuran yang terdiri dari EKG, Heart rate, NIBP,
temperatur dan saturasi oksigen
5. Tekan tombol start / stop untuk mengukur NIBP
6. Untuk set limit sesuai yang diinginkan tekan parameter
lalu set program sesuai keinginan
7. Tekan tombol interval untuk menentukan waktu yang
diinginkan untuk pengukuran NIBP
8. Untuk menon aktifkan monitor tekan tombol power swicth
off lalu cabut kabel dari stop kontak

9. Rapikan alat –alat monitor dengan baik dan benar lalu


simpan pada tempat yang telah tersedia

Unit Terkait

9
MEMPERSIAPKAN DAN MEMASANG IV LINE

10
No.Dokumen No.Revisi Halaman

001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 2


RSUD
A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatu rangkaian aktivitas mempersiapkan tindakan
pemasangan IV Line kedalam venous
Tujuan : 1. Untuk mempermudah jalan memasukan cairan maupun
obat yang diberikan melalui vena
2. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dan standar
persiapan pemasangan IV Line bagi perawat dan dokter
anestesi untuk mempermudah tindakan anestesi
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anastesi
Prosedur : 1. Persiapan
a. Persiapan catheter vena, infus set dan cairan
b. Persiapan standar infus
c. Disinfektan dan manset stuing
d. Plester yang sipa pakai
e. Tempat sampah medis dan non medis
2. Pelaksanaan
a. Informasikan kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
b. Tentukan dan siapkan lokasi pembuluh darah vena yang
akan dilakukan penusukan
c. Bersihkan area lokasi penusukan dengan disinfesktan /
alkohol
d. Lakukan penusukan pembuluh darah vena dengan teknik
yang baik dan benar
e. Tutup luka dengan hansaplas / kasa bethadine steril
f. Lakukan fiksasi pada IV Line dengan plester
g. Buang jarum pada tempat sampah medik yang telah
disediakan
Unit Terkait

11
MEMBANTU PELAKSANAAN TINDAKAN INDUKSI

12
No.Dokumen No.Revisi Halaman

001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 1


RSUD
A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Membantu dokter anestesi dalam pelaksanaan pelayanan
tindakan anestesi
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dan standar
pelaksanaan induksi anestesi untuk mempermudah dan
memperlancar dalam tindakan anestesi
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anastesi
Prosedur : 1. Cek ulang obat – obat induksi yang telah disiapkan
2. Cek ulang kelancaran IV Line pasien
3. Memberitahukan pada pasien bahwa proses anestesi akan
dimulai
4. Bimbing pasien untuk berdoa sesuai agama dan
kepercayaannya
5. Memberikan oksigen
6. Menyuntikan obat – obat anestesi sesuai instruksi dokter
anestesi
7. Cek monitoring tanda – tanda vital pasien
8. Siapkan pasien untuk tindakan intubasi
9. Lakukan pencaatatan pada kartu anestesi tentang obat –
obat yang diberikan dan perubahan tanda – tanda vital
pasien
Unit Terkait

MEMPERSIAPKAN ALAT –ALAT INTUBASI

13
No.Dokumen No.Revisi Halaman

001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 1


RSUD
A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatu aktivitas mempersiapkan alat –alat untuk pemasangan
intubasi
Tujuan : 1. Memberikan kemudahan pemberian oksigen kedalam
saluran pernafasan atas melalui mulut atau hidung melalui
alat bantu nafas ( endotraceal tube )
2. Sebagai acuan standar dan langkah – langkah persiapan
intubasi
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anastesi
Prosedur : 1. Siapkan ETT sesuai ukuran pasien
2. Cek balon tube dengan mengisi udara menggunakan spuit
10 cc
3. Siapkan laringoscope dan cek lampu laringoscope
4. Siapkan magil touge, mayo, jelly dan plester
5. Siapkan suction pump dan catheter suction dalam keadaan
siap pakai
6. Siapkan alat untuk oksigenisasi
Unit Terkait

MEMPERSIAPKAN TINDAKAN EKSTUBASI

14
No.Dokumen No.Revisi Halaman

001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 1


RSUD
A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatu aktivitas persiapan untuk melepas intubasi ( alat bantu
nafas ETT ( Endotraceal Tube )
Tujuan : 1. Menghindari komplikasi gangguan pernafasan pada pasien
dengan proses pemulihan dari anestesi
2. Sebagai acuan standar dan langkah – langkah persiapan
pelepasan alat bantu nafas
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anastesi
Prosedur : 1. Persiapan alat –alat untuk ekstubasi seperti akan dilakukan
intubasi laringoscope, suction pump dan spuit balon
2. Pastikan mayo telah terpasang pada pasien
3. Persiapan sungkup muka yang telah disambungkan pada
sumber oksigen
4. Kassa untuk memebrsihakan mulut dari sisa lendir
Unit Terkait

MELAKSANAKAN SERAH TERIMA PASIEN POST OPERATIF


DARI KAMAR BEDAH KE RECOVERY ROOM

15
No.Dokumen No.Revisi Halaman

RSUD
A. Wahab Sjahranie 001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 2
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatu rangkaian aktivitas menerima pasien post operatif dari
kamar bedah
Tujuan : Memonitor perkembangan keadaan pasien dari efek anestesi
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anestesi
Prosedur : 1. Memindahkan pasien post operasi yang telah pulih anestesi
dari meja operasi ke brankar untuk dibawa ke recovery room
2. Pasang alat pengaman brangkar dan rapikan pasien
3. Dorong pasien ke recovery room bersama dengan dokter
anestesi dengan tetap mengawasi kondisi pasien selama
transport
4. Pindahkan pasien dari brankar ke tempat tidur yang telah
disediakan di recovery room, pasang pengaman tempat
tidur
5. Pasang oksigen sesuai kebutuhan pasien
6. Rapikan dan posisikan pasien sesuai dengan instruksi
dokter
Timbang terima pasien dengan perawat recovery room
meliputi kartu anestesi, obat – obat pasien dan status pasien
Unit Terkait
Standar Asuhan Keperawatan Pasien Post Operasi, 1999, EGC,
Jakarta

MENERIMA PASIEN POST OPERASI


DI RECOVERY ROOM
No.Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD
001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 2
A. Wahab Sjahranie
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Operasional

16
1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatu aktivitas kegiatan menerima pasien post operasi yang
dilakukan di recovery room
Tujuan : Sebagai acuan bagi perawat anestesi dalam menerima pasien
post operasi di recovery room
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anestesi
Prosedur : 1. Menyiapkan tempat tidur
2. Menyiapkan oksigen dan suction pump serta
perlengkapannya
3. Menyiapkan alat pengukur tanda – tanda vital
4. Menerima pasien post operasi dari kamar bedah
5. Memindahkan pasien dari brangkar ke tempat tidur, pasang
pengaman tempat tidur
6. Memberikan oksigenasasi sesuai dengan instruksi dokter
7. Merapikan pasien dan posisi sesuai instruksi dokter
8. Serah terima dengan perawat anestesi kamar bedah, kartu
anestesi status pasien dan obat – obat pasien
9. Melakukan pengukuran tanda – ytanda vital pasien
10. Lakukan pendokumentasian pada catatan pasien masuk RR
11. Konfirmasi pada dokter untuk pemeriksaan laboratorium
maupun pemberian obat – oabt tambahan yang diperlukan
dan dokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan pada
catatan perkembangan pasien
Unit Terkait

MEMBERIKAN OKSIGEN PASIEN POST OPERASI


DI RECOVERY ROOM
No.Dokumen No.Revisi Halaman

RSUD
001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 1
A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatu aktivitas pemberian oksigen pasien post operasi yang

17
dilakukan di recovery room
Tujuan : 1. Menghilangkan atau mengurangi efek anestesi
2. Sebagai acuan bagi perawat anestesi dalam memberikan
oksigen pasien post operasi di recovery room
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anestesi
Prosedur : 1. Pasang humidifair pada sumber oksigen yang telah tersedia
2. Periksa tekanan oksigen ,lihat pada flowmeter apakah ada
atau tidaknya aliran oksigen
3. Siapkan canule oksigen atau sungkup muka soimpel,
rebreathing ataupun nonrebreating disesuaikan dengan
kebutuhan pasien
4. Pasang canule atau sungkup pada pasien alirkan oksigen
sesuai dengan kebutuhan pasien
5. Periksa humidifair apakah masih ada atau tidaknya aguades
pada tabung untuk melembabkan oksigen yang akan masuk
ke pasien
Unit Terkait

MELAKSANAKAN PENGUKURAN TANDA – TANDA VITAL


PADA PASIEN POST OPERASI DI RECOVERY ROOM
No.Dokumen No.Revisi Halaman

RSUD
001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 1
A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatu aktivitas pengukuran tanda- tanda vital pasien post
operasi yang dilakukan di recovery room
Tujuan : 1. Menegetahui setiap perubahan kondisi yang terjadi pada
pasien

18
2. Mendeteksi kemungkinan resiko yang terjadi pada pasien
post operasi
3. Sebagai acuan bagi perawat anestesi dalam melakukan
pengukuran tanda – tanda vital pasien post operasi di
recovery room
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anestesi
Prosedur : 1. Siapkan alat ukur tanda – rtanda vital seperti : stetoscope,
tensimeter, termometer dan stopwacth
2. Pasang manset pada tangan pasien, letakkan diafpragma
stetocope pada arteri brachialis pasien lalu lakukan
pengukuran sampai terdengar bunyi yang menandakan
sistole dan diastole
3. Ukur suhu pasien dengan cara menaruh termometer pada
axilla pasien selama ± 3 menit
4. Lakukan pendokumentasian pada catatan perkembangan
pasien
Unit Terkait

MEMPERSIAPKAN DAN MENGGUNAKAN


DEFIBRILATOR DI KAMAR BEDAH
No.Dokumen No.Revisi Halaman

001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 2


RSUD
A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatu rangkaian aktivitas dalam memperiapkan dan cara
menggunakan alat defibrilator
Tujuan : 1. Untuk mengembalikan fungsi listrik jantung dengan alat
kejut jantung yang mengunakan aliran listrik kecil
2. Sebagai acuan untuk melakukan operasional alat yang
benar dalam menangani pasien yang membutuhkan kejutan
jantung
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anestesi
Prosedur : 1. Siapkan defibrilator, sambungkan kabel pada stop kontak

19
yang tersedia, nyalakan power kontak
2. Pasangkan kabel EKG pada chest piece yang terpasang
pada pasien
3. Atur penggunaan sesuai kebutuhan defibrilator atau
cardiopersi
4. Oleskan jelly pada kedua padle
5. Atur aliran listrik yang dipergunakan sesuai dengan joule
terdapat pada padle
6. Pasang posisi padle sesuai tulisan yang terdapat pada
padle, apex dan sternum tekan padle dengan tangan yang
lurus bertumpu pada pangkal tangan dengan beban ± 10
newton
7. Berikan aba – aba untuk membebaskan area
8. Setelah area bebas lakukan DC shock dengan menekan
tombol pada padle bersamaan dengan tetap menekan padle
pada apex dan sternum
9. Lihat perubahan pada layar EKG dan raba denyut nadi
pasien
10. Lakukan bebrulang apabila belum ada perubahan
11. Matikan power kontak apabila sudah tidak digunakan,
simpan padle pada tempatnya, lepaskan kabel EKG dan
cabut kabel dari stop kontak
Unit Terkait

20
MENGOPERASIONALKAN VENTILATOR DI KAMAR BEDAH
No.Dokumen No.Revisi Halaman

001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 5


RSUD
A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Ventilator EV 501 adalah alat bantu pernafasan secara
mekanik, digunakan kepada pasien yang mendapat obat
pelemas otot selama anestesi di kamar bedah
Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah penggunaan
ventilator EV 501 hoekloos
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anestesi
Prosedur : I. Alat dan Bahan Yang Dibuthkan
1. Ventilator EV 501 Hoekloos
2. Mesin Anestesi dengan kelengkapanya
a. Corrigated Tube
b. Sodalem
c. Y Piece
d. Reservoir Bag ( Balon Udara )

21
e. Slang Oksigen
3. Tabung Oksigen atau oksigen sentral
II. Langkah Kerja
1. Siapkan kelengkapan ventilator dan mesin anestesi
a. Pasang Corigate ke neple ventilator
b. Pasang / sambungan kabel listrik ke stop kontak
c. Pasangkan slang / konektor oksigen ke regulator
oksigen
d. Periksan breathing system
e. Selektor ventilator pada posisi manual
f. Katup ekspirasi pada posisi tertutup
g. Ujung Y piece atau ujung gas antara breathing
system dengan mesin anestesi
h. Buka flow meter oksigen sampai balon / reservoir
bag terisi penuh
i. Tekan balon /, reservoir bag apabila kempis berarti
ada kebocoran
2. Cara menhidupkan ventilator EV 501
a. Periksa apakah kabel catu daya tersambung pada
sumber daya 220 volt
b. Lihat lampu petunjuk pada muka ventilator apakah
sudah menyala atau belum
c. Pastikan selektor ventilator pada posisi spontan
d. Tekan tombol ON pada muka ventilator tunggu
selama 10 detik ventilator akan melakukan selftest
yang akan berakhir dengan otomatis ( semua lampu
akan menyala kemudian akan mati sendiri )
e. Ventilator siap untuk di set sesuai dengan kebutuhan
3. Cara melakukan pemeriksaan kebocoran pada ventilator
a. Katup exspirasi dalam keadaan tertutup , kemudian
sumbat ujung Y piece dengan tangan kemudian buka
katup bellow meter oksigen sampai flow ventilator
mengembang penuh kemudian tutup katup oksigen
b. Pindahkan sekektor ke posisi manual , tekan tombol
tersebut akan menyala dan bellow akan bergerak
sedikit kebawah kemudian berhenti
III. Cara Menggunakan Ventilator

22
1. Lakukan pemeriksaan tahap pertama sampai dengan
tahap pemeriksaan kebocoran
2. Perhatikan posisi selektor ventilator harus pada posisi
spontan
3. Hidupkan ventilator dengan memijit tombol ON pada
permukaan ventilator sehingga ventilator akan
melakukan self test
4. Tetapkan batas inspirasi tertinggi dengan cara :
a. Tekan tombol ” SELECT ” sampai lampu disamping ”
SET MAX AIRWAYPRESS ” bersinar
b. Tekan tombol ”UP” atau ”DOWN” sampai nilai yang
diinginkan tampil pada layar.
c. Nilai bertekanan maximum bayi kurang lebih 20
mbar anak 30 mbar dan dewasa 40 mbar
5. Tetapkan batas inspirasi terendah :
a. Caranya tekan tombol select sampai lampu
disamping TRIGGER SENSITIVITY menyala /
bersinar
b. Tekan tombol Up dan Domn sampai nilai yang
diinginkan tampil pada layar
c. Nilai minimum bayi kurang lebih 10 mbar anak dan
dewasa kurang lebih 15 mbar
6. Bila akan dilakukan pernafasan set IMV, tetapkan
”TRIGER SENSITIVITY ” sebagai berikut :
a. Caranya tekan tombol select sampai lampu
disamping TRIGGER SENSITIVITY menyala /
bersinar
b. Nilai normal bayi 1 mbar, anak dan dewasa 1 – 5
c. Agar modust SIMV dapat dipakai tekan tombol
TRIGER pada panel depan ventilator
7. Putar tombol TIDAL VOLUME sampai nilai yang
diperlukan tampil pada layar diatas tombol
Nilai normal bayi lebih kurang 10 ml / kg BB anak dan
dewasa 10 – 15 ml / kg BB
7. Putar tombol FREQUENCY sampai nilai yang diperlukan
tampil pada layar diatas tombol
Nilai normal bayi 25 – 30 b / min , anak – anak lebih

23
kurang 20 – 23 b / min, nilai untuk orang dewasa 8 – 16
b / min.
8. Putar tombol I : E ratio sampai nilai yang diperlukan
tampak pada layar diatas tombol
Nilai normal anak dan dewasa 1 : 1 sampai 1 : 2
9. Putar tombol INSPIRASI FLOW SPEED sampai nilai
yang diperlukan tampil pada layar diatas tombol
Nilai normal untuk semua usia 10 – 30
10. Pastikan bahwa mesin anestesi telah dihubungkan
dengan penderita ( Breathing circiut telah dipasang pada
penderita )
11. Putar selektor pada VENTILATOR maka ventilator akan
mulai bekerja
IV. Penanganan Alarm Bila Berbunyi
Kemungkinan – kemungkinan gangguan yang terjadi apabila
lampu dibawah ini bersinar / menyala merah :
1. Maximum air way pressur
a. Sumbatan jalan nafas
b. Tidak normal atau tekanan terlalu tinggi
c. Respirasi flow speed terlalutinggi
d. E ratio tinggi
e. Ventilator rusak
2. Low air way pressur
c. Tidal volume terlalu rendah
d. Gas flow terlalu rendah
e. Kemungkinan ada kebocoran pada mesin
f. Respiratory flow speed terlalu rendah
g. I.E terlalu rendah
h. Tekanan oksigen terlalu rendah
i. Valve ekspirasi terbuka
j. Ventilator rusak
3. Set volume not delivery sumbatan jalan nafas
a. Tidal voluem terlalu tingga atau rendah
b. Pressur gas flow speed terlalu atau rendah
c. Respiratory flow speed terlalu tinggi atau rendah
d. Valve ekspirasi terbuka
e. Tekanan aksigen terlalu tinggi atau rendah

24
f. Ventilator rusak
4. Ventilator malfunction atau salah fungsi
a. Tekanan oksigen terlalu tinggi atau rendah
b. Ventilator
5. Low Drifing gas
a. Tekanan oksigen terlalu rendah atau kurang 2, 5
bar
b. Ventilator rusak
6. Power failure
a. Aliran listrik mati
b. Ventilator rusak
V. Prosedur Pemeliharaan Dan Membersihkan
1. Ventilator sebaiknya jangan disimpan terlalu bawah
karena dapat terkena air terutama bagian programer
2. Bila tidak digunakan atau sehabis penggunaan
sebaiknya selektor pada posisi spontan
3. Bagian luar ventilator dapat dibersihkan dengan kain
kasa atau kain yang halus
4. “ Gas Filter “ kalau sudah berubah warna harus diganti
5. Bagian dalam tidak boleh dibersihkan dengan alkohol
6. Bellow dapat dibersihkan pada autoklave dengan suhu
120 derajat Celcius
7. “ Valve “ ekspirasi dapat dibersihkan dengan cara
digosokan pada kertas HVS diatas permukaan yang rata
jangan sampai terukur nantar valve ekspirasi dan valve
inspirasi
8. Valve PEEP ( Positif End Expiratory Pressur ) dapat
dibersihkan dengan air sabun
9. Vantilator hanya boleh dimatikan dengan cara menekan
tombol off bukan mencabut kabul catat daya.

Unit Terkait

25
MEMPERSIAPKAN ALAT DAN OBAT – OBAT RESUSITASI
DI RECOVERY ROOM DAN DI KAMAR BEDAH
No.Dokumen No.Revisi Halaman

RSUD
001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 1
A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatu aktivitas dalam menyiapkan alat dan obat –obat resusitasi
khususnya di recovery room
Tujuan : 1. Menanggulangi pasien dengan kegawatan di recovery room
dan kamar bedah
2. Sebagai acuan dalam mempersiapkan dan menggunakan
alat dan obat resusitasi
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anestesi
Prosedur : 1. Persiapkan tabung oksigen transport
2. Siapkan ambubag dan alat – alat intubasi
3. Persiapkan obat – obat resusitasi : Sulfas atropine,
adrenaline, antihistamin, epineprine, non epineprine, bicnat,
obat sedasi dan pelemas otot depolarisasi.
4. Persiapan alat suction pump
5. Siapkan defibrilator dalam keadaan kondisi yang baik

Unit Terkait

26
MENSTERILKAN ALAT PREPARASI REGIONAL SET
ANESTESI DI KAMAR BEDAH
No.Dokumen No.Revisi Halaman

RSUD
001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 2
A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatu tindakan yang dilakukan untuk tindakan regional anestesi
yang dilakukan dengan metode steril
Tujuan : Untuk menghindari dan meminimalisasi angka infeksi yang
diakibatkatkan tindakan invasif
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anestesi
Prosedur : 1. Alat – alat regional set yang kotor dicuci dengan
menggunakan sabun aseptik lalu di lap dengan cairan
disinfektan dan kassa bersih yang kering
2. Lakukan pengetasan alat preparasi set, yang terdiri dari :
a. 2 buah kom kecil
b. 1 buah pinset anatomis / klem
c. 1 buah bak instrumen ukuran sedang
d. 5 buah kassa lipat
e. 1 buah duk bolong
3. Dibungkus dengan mengunakan kain instrumen dan diberi
label alat regional set dan ditulis tanggal pengetesan
4. Serah terima dengan petugas CSSD
5. Dokumentasi pada buku ekspedisi alat dan form pengiriman
alat steril di CSSD setiap pengiriman
6. meliputi jumlah alat, tanggal pengiriman dan tanda tangan
petugas yang melakukan serah terima alat
Unit Terkait

27
MENGAMBIL DAN MENYIMPAN PREPARASI
REGIONAL SET STERIL ANESTESI DI KAMAR BEDAH
No.Dokumen No.Revisi Halaman

RSUD
001/AK – PK/ III / 2009 001/ - PWT – ’09 1 Dari 1
A. Wahab Sjahranie
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur
Operasional 1 April 2009
dr.H.Ajie Syirafuddin, MMR
Nip. 19550218 198509 1 001
Pengertian : Suatu proses pengambilan dan penyimpanan alat – alat
preparasi regional set steril anestesi
Tujuan : Untuk menghindari defisit alat preparasi regional set pada saat
akan digunakan dan untuk mempertahankan kestrerilan
Kebijakan :
Petugas PeLaksana : Tenaga Keperawatan Anestesi
Prosedur : 1. Melakukan pengecekan pada alat yang diambil disesuiakan
dengan form pengiriman alat meliputi jumlah preparasi dan
jenis barang
2. Lakukan pendokumentasian pada form pengambilan barang
CSSD dan buku ekspedisi alat
3. Alat preparasi dibawa dan disimpan pada lemari alumunium
dengan kondisi yang kering dan basah lalu alat disusun
dengan rapi
4. Lemari tersebut harus tetap dalam keadaan selalu kering
dan bersih tidak boleh disatukan dengan alat yang telah
dipakai
5. Lakukan penegcekan alat setiap setelah digunakan dan
dibersihkan lalu dilakukan pengetesan kembali
6. Serah terima setiap pergantian dinas, meliputi jumlah alat
steril yang belum dipergunakan, alat kotor dan jumlah alat
yang sedang digunakan
Unit Terkait

28
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
( SPO )

RUANG ANESTESI DAN REAMINASI


INSTALASI BEDAH SENTRAL

BIDANG KEPERAWATAN
RSUD AW SJAHRANIE SAMARINDA
2009

29
30

Anda mungkin juga menyukai