Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN PASCA ANESTESI & SEDASI DI RUANG PULIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Pemerintah 0 1/1
Kabupaten Garut
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur RSUD Dr. Slamet Garut
PROSEDUR
OPERASIONAL
(S P O)
dr. H. Maskut Farid, MM
NIP. 196706251998031004
PENGERTIAN Suatu proses penatalaksanaan pemulihan pasien dari tindakan anestesi
meliputi serah terima pasien, pemantauan tanda vital, penanganan
komplikasi pascaanestesi, menentukan kriteria discharge, instruksi, dan
pencatatan rekam medis selama diruang pemulihan
TUJUAN 1. Mencegah komplikasi yang dapat terjadi selama proses pemulihan
pascaanestesi dan sedasi
2. Mendeteksi secara dini dan mengatasi komplikasi yang terjadi
secara cepat
3. Meningkatkan keselamatan sampai pasien dapat dipindahkan ke
ruang rawat inap biasa, ICU, atau pulang ke rumah
KEBIJAKAN SK Direktur tentang Panduan Pelayanan Anestesi dan Bedah
PROSEDUR 1. Dilakukan serah terima oleh dokter anestesi dengan staf medis
yang bertanggung jawab di ruang pulih, meliputi diagnosis,
permasalahan pra dan intra bedah, jenis anestesi, dan instruksi
khusus pascaanestesi
2. Saat pasien tiba di ruang pulih, dilakukan pemasangan monitor
serta evaluasi kembali tanda vital pasien oleh dokter anestesi atau
perawat anestesi, meliputi:
a. Kesadaran
b. Tekanan darah
c. Frekuensi nadi
d. Frekuensi pernafasan
e. Saturasi oksigen
3. Pemberian oksigen dengan nasal kanul atau sungkup diberikan
sampai pasien pulih kesadaran penuh oleh penanggung jawab
ruang pulih
4. Pemantauan tanda vital dan skala nyeri dilakukan sesuai kondisi
pasien sampai pasien dinyatakan stabil dan layak pindah ke ruang
rawat atau pulang ke rumah. Kriteria skala nyeri yang digunakan
adalah VAS (Visual Analog Score) dengan target selama 30 menit
setelah di ruang pulih, nilai VAS < 4
5. Bila terjadi komplikasi pascaanestesi seperti PONV (Postoperative
Nausea and Vomitus) atau mual muntah pascaoperasi, nyeri, atau
kedaruratan jalan nafas, respirasi, hemodinamik harus segera
diatasi oleh perawat anestesi yang kompeten dan dibantu oleh
perawat ruang pulih, dan bila memerlukan tindakan lebih lanjut
harus dilakukan oleh dokter anestesi
6. Hasil pemantauan tanda vital, pemberian obat, cairan, tindakan,
maupun jenis komplikasi yang terjadi beserta penanganannya
selama pasien berada di ruang pulih harus ditulis secara lengkap di
rekam medis pasien oleh perawat ruang pulih dan ditandatangani
oleh dokters pesialis anestesi
7. Kriteria discharge pasien yang dipakai adalah Score Aldrette > 8
dan ditandatangani oleh dokter anestesi
8. Sebelum pasien dipindahkan dari ruang pulih atau pulang, semua
instruksi pascaoperasi dan anestesi harus sudah ditulis secara
lengkap dan ditangani oleh dokter anestesi
9. Pada saat akan dipindahkan, dilakukan serah terima dengan staf
medis/petugas yang akan menjemput pasien (terlampir di ceklis
serah terima)
10. Bila pasien selama 3 jam pengawasan di ruang pulih dan dinilai
belum dapat memenuhi kriteria atau pulang, segera dipindahkan ke
ruang rawat biasa atau ICU
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Bedah
2. ICU
3. IGD
4. Instalasi Rawat Inap
DOKUMEN
TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai