Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR INTUBASI ENDOTRAKHEA

No. Revisi
Pemerintah No. Dokumen Halaman
Kabupaten Garut 0
Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur RSUD Dr. Slamet Garut
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(S P O) dr. H. Maskut Farid, MM
NIP. 196706251998031004
PENGERTIAN Suatu prosedur memasukkan pipa endotrakhea ke dalam trakhea
untuk mempertahankan jalan nafas bebas hambatan dan atau untuk
memperbaiki ventilasi pasien. Tindakan ini harus dicatat dan
didokumentasikan.
TUJUAN Memastikan tindakan intubasi endotrakhea dilakukan dengan benar.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Nomor :………………. tentang
penyelanggaraan pelayanan anestesi dan bedah
Persiapan Alat:
PROSEDUR Pastikan seluruh alat yang diperlukan berfungsi dengan baik
1. Sumber oksigen dan ambu bag/breathing sirkuit (UGD, ruangan
rawat inap, dan ICU) atau mesin anestesi (Instalasi Bedah
Sentral) yang sudah dipastikan berfungsi dengan baik.
2. Face mask atau sungkup wajah.
3. Langingoskop.
4. Pipa endotrakeal 3 buah (ukuran standar untuk pasien, 1 ukuran
lebih besar, dan 1 ukuran lebih kecil dari ukuran standar).
5. Stylet (mandrin)
6. Oropharyngeal Airway
7. Spuit
8. Plester
9. Bantal dengan tebal 10 cm
10. Suction unit yang sudah siap pakai
11. Stetoskop
12. Sarung tangan
Persiapan pasien:
Yang terpenting untuk melakukan intubasi adalah memeriksa
kemungkinan kesulitan intubasi dan resiko aspirasi dan regurgitasi.
1. Bisa membuka mulut
2. Pemeriksaan malampati
3. Kemampuan ekstensi leher
4. Jarak antara tyromental
5. Dapat menggerakan leher ke kanan dan ke kiri (tidak ada
PROSEDUR INTUBASI ENDOTRAKHEA

No. Revisi
Pemerintah No. Dokumen Halaman
Kabupaten Garut 0
kekakuan sendi leher)
6. Leher pendek/panjang
7. Adanya sikatrik di daerah leher,
8. Gigi ompong
9. Gigi yang hanya tinggal beberapa saja
10. Gigi palsu
11. Gigi yang goyah
12. Tanyakan kecukupan puasanya (terutama pasien emergensi)
13. Wanita hamil selalu dianggap lambung penuh
Penatalaksanaan:
1. Pastikan bahwa meja operasi sudah terkunci dan tidak bergerak.
2. Posisikan pasien terlentang, posisi head up bila curiga lambung
penuh.
3. Tinggi kepala pasien setinggi kartilago xyphoid operator.
4. Letakkan kepala penderita dengan bagian oksipital diletakkan di
atas bantal dengan tebal 10 cm.
5. Posisi kepala dalam satu garis antara telinga dengan sternum
(sniffing position)
6. Berikan pasien oksigen 100% selama kurang lebih 3-5 menit
dengan menggunakan sungkup wajah.
7. Berikan pasien obat opioid dan hipnotik/sedatif.
8. Pastikan pasien tertidur dengan mengecek reflek bulu mata
negatif.
9. Berikan oksigen dengan gas anastesi inhalasi melalui sungkup
wajah.
10. Lakukan ventilasi dengan menggunakan bagging dengan tekanan
tidak melebihi 30 cm H2O.
11. Bila dada dapat menggembang dan pada saat melakukan
ventilasi tidak ada hambatan atau tahanan, berikan pelumpuh
otot.
12. Lakukan ventilasi hingga seluruh obat anestesi mencapai
onsetnya.
13. Pegang handle laringoskop dengan tangan sebelah kiri, tangan
sebelah kanan dapat memegang kepala pasien untuk extensi atau
membuka mulut dengan cara cross finger.
14. Masukan blade dari ujung kanan bibir, dorong hingga ke
oropharyng sambil menyisihkan lidah dari kanan ke kiri.
PROSEDUR INTUBASI ENDOTRAKHEA

No. Revisi
Pemerintah No. Dokumen Halaman
Kabupaten Garut 0
15. Telusuri terus hingga ujung blade menyentuh valekula.
16. Pastikan gigi dan bibir bebas
17. Kemudian angkat handle menjauh dari pasien sehingga terlihat
pita suara (vocal cord)
18. Persiapkan pipa endotrakheal di tangan kanan, gunakan madrin
bila perlu.
19. Masukan pipa endotakheal ke arah pita suara.
20. Setelah pipa endotrakheal terpasang, lepaskan mandrin,
kembangkan balon dengan menggunakan spuit dengan tekanan
di dalam balon tidak melebihi 30 mmHg, pastikan pipa
endotrakheal tidak begeser.
21. Setelah balon mengembang pastikan paru kanan dan kiri
mengembang seimbang dan pastikan pipa endotrakheal tidak
masuk ke dalam lambung dengan menggunakan stetoskop.
22. Setelah memastikan letak pipa endotracheal benar, plester pipa
endotrakheal ke rahang atas dan bawah pasien.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Bedah Sentral
2. UGD
3. ICU
4. Ruang Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai