Anda di halaman 1dari 3

Intubasi Neonatus

Nomor Dokumen : No. Revisi : Halaman


Rumah Sakit Umum Pusat YM 02.02/XV.1.1/.../2018 1 1/2
H. Adam Malik
Disiapkan Oleh : Disetujui Oleh :
dr. Mardianto, SpPD, Ditetapkan Oleh :
Dr. Wisman Dalimunthe Direktur Utama
Nama KEMD
M.Ked(Ped), Sp.A(K)

Direktur Medik dan


Jabatan Ketua SMF Anak
Keperawatan
dr. Bambang Prabowo, M.Kes
Tanda Nip. 196007071988021001
Tangan

Tanggal terbit : Unit Kerja :


STANDAR PROSEDUR Januari 2018 Instalasi Perawatan Intensif
OPERASIONAL

PENGERTIAN : Intubasi adalah tindakan pemasangan pipa endotrakea ke dalam saluran


nafas (trakea). Untuk menjaga dan mempertahankan hubungan udara luar
dengan kedua paru.

TUJUAN : 1. Untuk menjaga dan mempertahankan kepatenan jalan nafas.


2. Menjamin terpenuhinya kebutuhan oksigenasi
3. Mencegah terjadinya aspirasi
4. Mempermudah penghisapan sekresi
5. Sebagai sarana untuk memudahkan pemasangan ventilator, bronkoskopi,
pengambilan spesimen dari saluran napas.

KEBIJAKAN : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


290/Menkes/Per/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit
3. Dilakukan oleh dokter Konsultan Intensif, atau tenaga dokter yang
kompeten untuk melakukan tindakan intubasi.
4. Persiapan pasien, pemantauan pasien dan persiapan alat dilakukan oleh
perawat NICU atau perawat yang terlatih untuk tugas tersebut.
5. Untuk tindakan yang termasuk prosedur invasif berlaku prosedur protokol
universal.
PROSEDUR : Alat dan Bahan
a. Laryngoscope lengkap dengan handle dan blade-nya
b. Forceps (cunam) magill ( untuk mengambil benda asing di mulut)
c. Spuit 10 cc atau 20 cc
d. Stetoskop, ambubag, dan masker oksigen
e. Alat penghisap lendir
f. Plester, gunting, jelli
g. Stilet disesuaikan dengan ukuran ET

Teknik Pemasangan ET Pada Neonatus


1. Memilih dan menyiapkan pipa ET
Pipa ET sekali pakai ( disposable) ukuran disesuaikan dengan berat badan
bayi.
Diameter internal ET dalam millimeter dapat dihitung melalui rumus usia
gestasi (dalam minggu) dibagi 10.

Ukuran pipa ET (mm) non cuffed


< 1000 : 2,5 mm
1000 – 2000 : 3,0 mm
2001 – 3000 : 3,5 mm
> 3000 : 3.5 – 4 mm

2. Menyiapkan laringoskop
- Pilih laringoskop dengan lidah / daun lurus, no. 1 (10cm) untuk bayi
cukup bulan dan 0 (7.5cm) untuk bayi kurang bulan, atau 00 (6cm)
untuk bayi berat lahir sangat rendah.
- Pasang daun laringoskop pada pegangannya.
- Hidupkan lampu laringoskop, periksa lampu dan baterai-nya

3. Menyiapkan perlengkapan lain


- Alat dan kateter suction no 6.
- Face mask dan ambu bag.
- Sumber oksigen 100 %
- Stetoskop
- Plester
- Jelli

4. Prosedur intubasi
a. tentukan ukuran pipa endotrakeal
b. gunakan sarung tangan steril
c. posisikan bayi diatas permukaan rata
d. jangan lupa sebelum tindakan dimulai, monitor denyut jantung dan
saturasi oksigen harus terpasang.
e. Posisikan kepala bayi berada ditengah dengan leher sedikit ekstensi,
tarik dagu dalam posisi menghidu
f. Bersihkan orofaring (suction bila perlu), sampai epiglottis tampak
g. Berikan ventilasi awal untuk preoksigenasi sebelum tindakan dengan
fraksi oksigen seminimal mungkin untuk mencapai target saturasi 88-
92%
h. Pegang laringoskop dengan tangan kiri dan nyalakan lampu
laringoskop dengan memposisikan daun pada posisi terbuka.
i. Stabilkan kepala bayi dengan tangan kanan
j. Buka mulut bayi dan tekan lidah kearah bawah
k. Masukkan laringoskop dari sebelah kanan lidah sampai menyentuh
valekula.
l. Asisten memberikan oksigen aliran bebas selama prosedur intubasi.
m. Kenali dan tentukan lokasi glotis. Letak pipa endotrakeal yang benar
adalah antara pita suara dan karina masukkan pipa sampai garis
pedoman pita suara berada sebatas pita suara.
n. Menekan krikoid ke bawah dengan jari kelingking, dapat membantu
visualisasi glottis.
o. Setiap tindakan pemasangan pipa endotrakeal dibatasi hanya 20 detik
dan apabila pemasangan pipa endotrakeal melebihi 20 detik maka
harus dipantau agar denyut jantung selalu diatas 100 kali per menit.
Jika denyut jantung di bawah 100 kali per menit, segera lakukan
kembali ventilasi tekanan positif.
p. Apabila pipa endotrakeal berada ditempat yang benar, pegang pipa
dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan menekan ke arah langit-
langit keras supaya tidak mudah tercabut saat fiksasi pipa endotrakeal
atau bila bayi bergerak. JANGAN DILEPASKAN jari dengan alasan
apapun sebelum difiksasi.

Efektivitas ventilasi melalui pipa endotrakeal dikonfirmasi dengan tiga hal :


1. Dinding dada mengembang seiring inflasi
2. Peningkatan laju denyut jantung diatas 100 kali per menit.
3. Perbaikan oksigenasi.

Anda mungkin juga menyukai