Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

SMF NEONATOLOGI

Ibu Penderita Hepatitis Virus B

1. No.ICD-10 Z.20.5

2. Pengertian Bayi yang dilahirkan dari ibu penderita Hepatitis B


(Definisi) biasanya asimptomatis, jarang yang disertai gejala sakit.
Transmisi virus hepatitis B (HB) dari ibu penderita terjadi
pada saat lahir karena paparan darah ibu. Bila ibu
terbukti menderita hepatitis akut pada kehamilan 20
minggu trimester pertama dan kedua, risiko penularan
pada bayinya kecil karena antigen dalam darah sudah
negatif pada kehamilan cukup bulan dan anti HBs sudah
muncul. Bila ibu terinfeksi virus HB pada kehamilan
trimester akhir, kemungkinan bayi akan tertular adalah
50 - 70%. Penularan yang lain dapat terjadi melalui fekal
oral (sangat jarang) dan ASI. Akan tetapi risiko tersebut
dapat minimal apabila bayi diberikan Hepatitis B
Imunoglobulin dan vaksin hepatitis B

3. Anamnesa - Banyak kasus infeksi hepatitis B tidak bergejala.


- Gejala yang timbul serupa dengan infeksi hepatitis A
dan C tetapi mungkin lebih berat dan lebih mencakup
keterlibatan kulit dan sendi.
- Gejala letargi, anoreksia dan malaise
- Gejala lain berupa artralgia atau lesi kulit berupa
urtikaria, ruam purpura, makulopapular,
akrodermatitis papular, sindrom Gianotti - Crosti

4. Pemeriksaan - Ikterus timbul setelah 6 - 8 minggu


Fisik - Hepatosplenomegali
- Limfadenopati

5. Pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium


Penunjang Ibu yang menderita hepatitis akut selama hamil atau
HbsAg positif dapat menularkan hepatitis B pada
bayinya, untuk itu diperlukan pencegahan dengan :
- Berikan dosis awal vaksin hepatitis B 0,5 mL IM
dalam 12 jam setelah lahir dilanjutkan dosis ke 2 dan
ke 3 pada usia 1 dan 6 bulan

6. Diagnosa Hepatitis virus C


Banding

7. Kriteria Diagnosa Berdasarkan gejala klinik didukung oleh pemeriksaan


laboratorium ( pemeriksaan serologi, penanda virologi,
biokimiawi, histologi).

8. Manajemen Pada bayi yang dilahirkan dari ibu penderita hepatitis B


dan tidak mendapat penanganan yang adekuat perlu
dilakukan pemeriksaan :
- HBsAg pada 1-2 bulan setelah lahir; bila positif
perlu penanganan lebih lanjut, rujuk --ke
subbagian hepatologi.
- Anti HBs untuk melihat tingkat kekebalan bayi;
bila positif bayi telah mendapat --kekebalan dan

1
terlindung dari infeksi.
- Bila tersedia, berikan imunoglobulin hepatitis B
(HBIG) 200 IU
- (0,5 mL) IM disuntikkan pada paha sisi yang
lainnya, dalam waktu 24 jam setelah lahir (paling
lambat 48 jam setelah lahir).
- Yakinkan ibu untuk tetap menyusui bayinya.
Apabila bayi menderita hepatitis B kongenital dapat
diberikan lamivudin, tenofovir, atau adefovir, atau
etanercept sesuai dengan petunjuk ahli penyakit infeksi.

9. Prognosa Ad Vitam : dubia ad bonam


Ad Functionam : dubia ad bonam

10. Edukasi Penjelasan pengertian, faktor risiko, tanda dan gejala

11. Kepustakaan 1. World Health Organization. Guedlines for the


prevention care and treatment of person with chronic
hepatitis B infection. Geneva : World Health
Organization; 2015.

Anda mungkin juga menyukai