TUJUAN : Agar pasien yang masuk ke Intensive Care Unit adalah yang benar – benar
memerlukan perawatan intensif dan masih diharapkan dapat kembali ke sedia kala
(sembuh kembali)
KEBIJAKAN : 1. Keputusan Direktur Utama RSUP H. Adam Malik No. Tentang
Kebijakan Pelayanan Di RSUP H. Adam Malik.
2. Keputusan Direktur Utama RSUP H. Adam Malik No: Tentang
Kontinuitas Pelayanan Di RSUP H. Adam Malik.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1778/XII/2010 tentang Perawatan Intensive
Care di Rumah Sakit.
PROSEDUR : 1. DPJP di ruangan rawat inap/IGD menilai apakah pasien dalam keadaan kritis
antara lain:
a. Penurunan kesadaran (GCS <8)
b. Adanya tanda sepsis berat (MODS, dsb)
c. Gangguan asam basa atau elektrolit yang sulit teratasi di ruangan
d. Dijumpai tanda gawat nafas oleh berbagai sebab :
- Laju nafas ≥ 36 kali/menit atau ≤10 kali /menit
- Penggunaan otot nafas tambahan yang berlebihan
- Saturasi oksigen < 80 % dengan O2 10L/i
e. Gangguan irama jantung
f. Acute Coronary Syndrome
2. DPJP ruangan rawat inap/IGD melakukan konsultasi ke DPJP ICU / Intensivis
3. DPJP ICU / Intensivis menilai kembali keadaan pasien dan membuat mortality
score (APACE Score) dengan hasil:
- Mortality rate ≥ 70 % tidak layak rawat ICU
- Mortality rate 50 – 70% borderline/dipertimbangkan rawat ICU
- Mortality rate ≤50% layak rawat ICU
4. DPJP ICU/Intensivis bersama DPJP ruangan rawat inap/IGD memberi edukasi
kepada keluarga pasien tentang hasil APACE Score, bila tidak layak rawat akan
dirawat di ruangan rawat inap biasa dan bila layak rawat maka akan dijelaskan
semua tindakan yang mungkin akan dilakukan di ICU.
5. Keluarga memberikan tanda tangan bahwa sudah mengerti edukasi yang diberikan.
6. Perawat ruangan menghubungi perawat ruang ICU ada pasien yang akan masuk
ICU.
KRITERIA MASUK ICU
Nomor Dokumen : No. Revisi : Halaman
1 2/2
Rumah Sakit Umum Pusat
YM 02.02/XV.1.1/ . . . /2018
H. Adam Malik