Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

SMF PERINATOLOGI

BAYI LAHIR DARI IBU PENDERITA HIV


1. No.ICD-10 Z.20.6

2. Pengertian Bayi yang lahir dari seorang ibu yang mendeita HIV atau
ibudan ayah memiliki risikou ntuk terinfeksi HIV dan
(Defenisi)
sudah dilakukan skrining HIV minimal serologis.
3. Anamnesa  Ayah atau ibu memiliki faktor risiko untuk terinveksi
HIV dan sudah dilakukan screening HIV, minimal
serologi.
 Ibu minum obat ARV sebelum dan selama kehamilan
4. Pemeriksaan - Pemeriksaan maturitas
- Keadaan umum dan pemantauan adanya infeksi
Fisik
opurtunistik.
5. Pemeriksaan Penentuan status HIV bayi dengan pemeriksaan :
- PCR RNA HIV pertama pada usia 4-6 minggu
Penunjang
- PCR RNA HIV kedua pada usia 4-6 bulan
- Pemeriksaan antibody HIV pada usia 18 bulan
- Pemeriksaaan antibody HIV tidak dapat digunakan
sebagai perasat diagnosis pada anak kurang 18
bulan
Apabila hasil PCR RNA HIV positif maka harus segera
dilakukan pemeriksaan PCR RNA HIV kedua untuk
konfirmasi. Bila hasil PCR RNA HIV kedua positif maka
anak akan ditatalaksana sesuai dengan tatalaksana
anak dengan infeksi HIV.

6. Diagnosa 1. Bayi dengan Ibu terinfeksi HIV


2. Herpes virus (sitomegalovirus, virus Epstain-Barr,
Banding
virus herpes simplek)
3. Virus sinsitial respiratory (RSV)
7. Kriteria Diagnosa  Bayi sehat, ibu terinfeksi HIV
 Bayi-pajanan HIV tidak diketahui
 Bayi sehat terpajan HIV, usia 9 bulan
 Bayi dengan gejala sugestif HIV
 Bayi > 9 bulan dengan uji serologis (+)

1
8. Manajemen Dikamar bersalin :
- Bayi sebaiknya dilahirkan secara bedah seisar
- Pertolongan persalinan menggunakan sedikit
mungkin prosedur invasive
- Segera bersihkan bayi dengan mematuhi
kewaspadaan universal (universal precaution)
Pemberian ARV provilaksis untuk Bayi
 Pemberian ARV provilaksis untuk bayi adalah
pemberian zidovudin selama 4 minggu (6 minggu
untuk bayi premature dan Nevirapin dosis tunggal.
 Zidovudin pada bayi dengan usia gestasi >35
minggu : 2mg/kgBB/kali setiap 6jam (diberikan 6-12
jam setelah kelahiran)
 Zidovudine pada bayi dengan usia gestasi 30-35
minggu 2mg/kgBB/kali setiap 12 jam (2 minggu
pertama) kemudian setiap 8 jam (setelah usia 2
minggu)
 Zidovudine pada bayi usia gestasi <30 minggu :
2mg/kgBB/kali setiap 12 jam (4 minggu pertama),
kemudian setiap 8 jam (setelah usia 4 minggu)
 Nevirapin 2mg/kgBB diberikan dosis tunggal
dalam 72 jam pertama setelah kelahiran.
9. Prognosa  Angka transmisi bila pasangan ibu dan anak
menjalani program Prevention Of Mother To Child
Transmission (PMTCT) lengkap adalah <2%
10. Edukasi 1. Menganjurkan pemberian stimulasi sesuai dengan
tahapan perkembangan
2. Pemilihan nutrisi : pemberian susu formula akan
menghindarkan bayi terhadap resiko transmisi HIV
melalui ASI.
3. Kemungkinan komplikasi jangka panjang
4. Imunisasi yang tidak mengandung kuman atau virus
hidup sesuai jadwal

2
11. Kepustakaan 1. Gomella lacy, T, (2009). Neonatology :
management, procedures, on-call problem,
diseases, and drugs. United states of America : The
McGraw-Hill companies,Inc.

2. Gowen, C. W. 2011. Kedokteran fetal dan neonatal,


Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial . Edisi ke-6

3. PPM IDAI (Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Anak


Indonesia). 2009. Penanganan Bayi Baru Lahir dari
Ibu Terinfeksi HIV. IDAI jilid I. h: 221-223.

Anda mungkin juga menyukai