Anda di halaman 1dari 5

KONTRASEPSI MOW DAN MOP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


HK.01.02/RSIA- 0 1/5
KGM/DIR/-/-/2022

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur
STANDAR
RSIA KENARI GRAHA MEDIKA
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Evy Febrina Nurpeni, FISQua
Kontrasepsi mantap (kontap) adalah suatu tindakan untuk
membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas,
yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami
istri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan
sukarela. Tindakan kontap pada wanita disebut MOW (Metode
Pengertian
Operasi Wanita) atau tubektomi, yaitu Tindakan pengikatan dan
pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh
sperma. Sedangkan pada pria MOP (Metode Operasi Pria) atau
vasektomi, yaitu tidakan pengikatan dan pemotongan saluran
benih agar sperma tidak keluar dari buah zakar.
1. Mencegah kehamilan secara permanen
Tujuan 2. Untuk mewujudkan terbentuknya NKKBS (Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera)
Kebijakan
Prosedur 1. Persiapan pasien :
a. Puasa
b. Laboratorium
c. Darah k/p
d. Posisi tidur terlentang
e. Cateter
f. Cukur
g. Pasang infus
h. Paket anastesi

2. Persiapan alat :
a. Set tubektomi
b. Bowl umum
c. Dram kasa
d. Selang suction
e. Rubber sheet
f. Benang cromik 2/0 non ATR
g. Cromik 1 non ATR
h. Plain 2/0 ATR
i. Polipropilin 3/0 ATR
KONTRASEPSI MOW DAN MOP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
HK.01.02/RSIA- 0 2/5
KGM/DIR/-/-/2022

a) Pelaksanaan Tubektomi
1. Minta persetujuan tindakan medis
2. Mencuci tangan steril
3. Antisepsis daerah operasi dan sekitarnya
4. Dilakukan pembiusan oleh dokter spesialis
anastesi
5. Infiltrasikan lidokain 1 % ke sub kutis dibawah
umbilicus
6. Jepit ujung lateral kanan dan kiri kulit dibawah
umbilicus dengan menggunakan kocher
7. Angkat kedua kocher tinggi- tinggi, tusukan
ujung pisau bedah pada ujung lateral kanan,
setelah menembus kulit, tarik pisau bedah
keujung kiri dengan satu gerakan
8. Masukan bilah retractor kemudian lepaskan
kocher dan tarik retractor kearah atas dan bawah
sehingga tampak fasia
9. Jepit fasia peritoneum dengan arah atas bawah
kemudian gunting fasia peritoneum di antara
kedua kocher
10. Masukan ujung gunting pada sayatan fasia
peritoneum, perlebar guntingan fasia peritoneum
ke lateral kanan dan kiri sehingga visualisasi
rongga abdomen menjadi lebih baik
11. Dengan ujung bilah retractor, tarik fasia
peritoneum, lepaskan kedua kocher, lakukan
orientasi lapangan operasi
12. Orientasi dilakukan dengan menggeser retractor
dan mendorong dinding lateral uterus, kenali
uterus, tuba dan sekitarnya
13. Gerakkan retractor ke kiri dan dinding lateral kiri
uterus kea rah medial sehingga tampak kornu
dan tuba kiri. Bila gagal menampilkan tuba,
gunakan pengait tuba, pakai jari telunjuk untuk
menampilkan tuba
14. Jepit tuba dengan menggunakan pinset
anatomis panjang
15. Telusuri tuba hingga mencapai fimbriae
16. Setelah dipastikan tuba, ambil bagian tengah
(pars isthmika) dengan klem Babcock dan
keluarkan dari kavum abdomen melalui luka
insisi
17. Lakukan pengikatan tuba secara angka delapan
KONTRASEPSI MOW DAN MOP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
HK.01.02/RSIA- 0 3/5
KGM/DIR/-/-/2020
(lengkung tuba hingga ikatan berjarak 1,5- 2 cm) dengan
simpul kunci
18. Potong tuba di antara simpul dan jepitan Babcock
(perhatikan hemostasis ikatan)
19. Bila ikatan baik dan tidak ada perdarahan, potong
benang 0,5 cm dari simpul ikatan
20. Kembalikan tuba kiri ke tempatnya semula, atur kembali
gerakan retractor dan dinding lateral uterus sehingga
dapat menampilkan tuba kanan. Ulangi langkah sama
pada tuba kanan hingga selesai
21. Setelah kedua tuba diikat dan dipotong dan dikembalikan
ke dalam kavum abdomen, bersihkan sisi darah pada
dinding perut. Lihat kembali kondisi dalam rongga perut.
Keluarkan kassa gulung (jika dipakai) atau instrument
22. Pindahkah bilah retractor pada kulit, angkat retractor, lalu
jepit fasia peritoneum dengan kocher pada 2 tempat
(kranial dan kaudal)
23. Lakukan penjahitan fasia peritoneum secara terputus
dengan benang kromik no 1/0
24. Bersihkan luka operasi dan kulit dengan larutan
antiseptic jahit kulit secara subkutikuler dengan kromik no
3/0
25. Mencuci tangan
26. Lakukan pengawasan pasca tindakan

Hal- hal yang perlu diperhatikan


a. Pasien harus melalui prosedur konseling yang baik
dan memenuhi persyaratan sukarela sebagai pasien
b. Tempat pelayanan tubektomi harus memenuhi
standart pelayanan
c. Operasi dilakukan oleh dokter yang terlatih

b) Pelaksanan Vasektomi
1. Celana dibuka dan baringkan pasien dalam posisi
terlentang
2. Rambut didaerah skrotum dicukur sampai bersih
3. Penis diplester kedinding perut
4. Daerah kulit skrotum, penis, supra pubis dan bagian
dalam pangkal paha kiri kanan dibersihkan dengan
cairan yang tidak merangsang seperti larutan iodofor
(betadin) atau larutan klorheksidin (hibis-crub) 4 %
5. Tutuplah daerah yang telah dibersihkan tersebut dengan
kain steril berlubang pada tempat skrotum ditonjolkan
keluar
6. Tempat dilenia mediana di atas vas deferens, kulit
skrotum diberi anestesi local, lalu jarum di teruskan
masuk sejajar vas deferens kearah distal, kemudian
dideponiar lagi masing- masing 3-4 ml, prosedur ini
dilakukan sebelah kanan dan kiri
7. Vas deferens dengan kulit skrotum yang ditegangkan
difiksasi didalam lingkaran klem fiksasi pada garis tengah

KONTRASEPSI MOW DAN MOP


No. Dokumen No. Revisi Halaman
HK.01.02/RSIA- 0 4/5
KGM/DIR/-/-/2020
8. skrotum. Kemudian klem direbahkan kebawah sehingga 1
vas deferens mengarah kebawah kulit
9. Kemudian tusuk bagian yang paling menonjol dari vas
deferens, tepat disebelah distal lingkaran klem dengan
sebelah ujung klem diseksi dengan membentuk sudut ±
45 derajat
10. Renggangkan ujung- ujung klem pelan- pelan. Semua
lapisan jaringan dari kulit sampai dinding vas deferens
akan dapat dipisahkan dalam satu gerakan. Setelah itu
dinding vas deferens yang telah telanjang dapat terlihat
11. Dengan ujung klem diseksimenghadap kebawah, tusukan
salah satu ujung klem diputar menghadap keatas. Ujung
klem pelan- pelan dirapatkan dan pegang dinding anterior
vas deferens. Lepaskan klem fiksasi dari kulit dan
pindahkan untuk memegang vas deferens yang sudah
telanjang dengan klem fiksasi lalu lepaskan klem fiksasi
Pada tempat vas deferens yang melengkung, jaringan
sekitarnya dipisahkan pelan- pelan kebawah dengan
klem diseksi. Kalau lobang telah cukup luas, lalu klem
diseksi dimasukan ke lobang tersebut. Kemudian buka
ujung- ujung klem pelan- pelan parallel dengan arah vas
deferens yang diangkat. Diperlukan kira- kira 2 cm vas
deferens yang bebas. Vas deferens di-crush secara
lunak dengan klem diseksi, sebelum dilakukan ligase
dengan benang sutra 3- 0
12. Diantara dua ligase kira- kira 1- 1,5 cm vas deferens
dipotong dan diangkat. Benang pada putung distal
sementara tidak dipotong. Kontrol perdarahan dan
kembalikan putung- putung vas deferens dalam skrotum
13. Tarik pelan- pelan pada putung yang distal. Pegang
secara halus fasia vas deferens dengan klem diseksi dan
tutup lobang fasia dengan mengikat sedemikian rupa
sehingga putung bagian epididymis tertutup dan putung
distal ada di luar fasia. Apabila tidak ada perdarahan
pada keadaan vas deferens tidak tegang, maka benang
yang terakhir dapat dipotong dan vas deferens
dikembalikan dalam skrotum
14. Lakukanlah tindakan di atas (langkah 7- 13) untuk vas
deferens sebelah yang lain, melalui luka di garis tengan
yang sama. Kalau tidak ada perdarahan, luka kulit tidak
perlu dijahit hanya diaproksimasikan dengan band aid
atau tensoplas.

Hal- hal yang perlu diperhatikan :


a. Tenaga dokter yang berwenang memberikan

KONTRASEPSI MOW DAN MOP


No. Dokumen No. Revisi Halaman
HK.01.02/RSIA- 0 5/5
KGM/DIR/-/-/2020
vasektomi harus terlatih
b. Melakukan vasektomi harus sesuai prosedur yang
telah ditetapkan dengan memperhatikan prosedur
asepsis dengan baik
c. Tempat pelayanan vasektomi harus diberikan dirumah
sakit pemerintah, rumah sakit/ klinik swasta dan
puskesmas
d. Pasien setelah operasi apabila ingin berhubungan
suami- istri harus menggunakan kondom minimal 20
kali hubungan agar terbebas air maninya dari sel
sperma
e. Pasien setelah operasi dianjurkan agar selalu
menjaga kebersihan.
Unit Terkait 1. Kamar bedah

Anda mungkin juga menyukai