BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LATAR BELAKANG
Berdasarkan sensus badan dan pusat statistic ( BPS ) tahun 2021 jumlah
penduduk Indonesia berjumlah 237,641,326 jiwa yang mengalami peningkatan
penduduk Indonesia berjumlah 237,641,326 jiwa yang mengalami peningkatan
sebesar 5,32% dari tahun 2007. Dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar
5,32 % dari tahun 2007.dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar 1,28 %
yang diperkirakan jumlah kelahiran di indonesia sebesar 5 juta sebesar 1,28% yang
diperkirakan jumlah kelahiran di Indonesia sebesar 5 juta jiwa pertahun dan
perkiraan angka keguguran sebesar 3,5 juta per tahun. Sedangkan perkiraan
persalinan yang terjadi di rumah sakit 20% bidan praktek swasta 30% dan
puskesmas/bidan perdesaan 50% mengingat besarnya jumlah kelahiran per tahun
maka di perlukan Upaya untuk mengendalikan kelahiran melalui perencanaan
keluarga dengan menggunakan kontrasepi terutama setelah melahirkan atau
mengalami keguguran.
Penggunaan kontrasepsi pasca persalinan dan pasca keguguran memberikan
kontribusi terhadap penurunan angka kematian ibu (AKI) dan pencapaian peserta
KB baru (PB) yang menjadi sasaran program KB. Berdasarkan hasill peserta KB
baru (PB) yang menjadi sasaran.berdasarkan hasil pemantauan BKKBN terhadap
pelayanan keluarga berencana (KB) pasca persalinan dan pasca keguguran di 22
rumah sakit (14 provinsi) tahun 2008-2009 rata-rata yang ber KB setelah bersalin
dan keguguran hanya 5-10 %
Dengan kondisi tersebut,salah satu hal penting yang perlu dilakukan adalah
Upaya optimalisasi pelayanan keluarga berencana di rumah sakit (PKBRS). Dimana
rumah sakit merupakan tempat fasilitas pelayanan Kesehatan yang mempunyai
peran besar untuk mengurangi angka kematian ibu (AKI) terlebih lagi setelah
bersalin ibu langsung mengguankan alat kontrasepsi pasca persalinan dengan
tujuan akhir menurunkan angka kematian ibu.hal ini dilakukan karna saat ini makin
melemahnyapelayanan KB dirumah sakit milik pemerintah dan swata,yang berimbas
pada makin banyaknya keluarga pasca melahirkan yang tidak segera ikut program
KB.
BAB III
TUJUAN
Disamping itu perlu dilakukan pula Upaya yang terpadu untuk
meningkatkan cakupan keluarga berencana pasca persalinan dan pasca keguguran
para pengambil kebijakan,pengelola dan pelaksana program baik di tingkat provinsi
maupun kota.
A. Tujuan umun
- Untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana
pasca persalinan dan pasca keguguran di rumah sakit hikma makassar
- Terselenggaranya dan tercapainya jejaring rujukan pelayanan Kesehatan
yang optimal pada fasilitas Kesehatan secara cepat dan tepat serta
terpadu di rumah sakit hikma makassar.
B. Tujuan khusus
- Meningkatkan cakupan pelayanan KB pasca persalinan dan pasca
keguguran di rumah sakit hikma makassar
- Meningkatkan pencapain peserta KB baru pasca persalinan dan pasca
keguguran di rumah sakit hikma makassar
- Untuk memberikan pelayanan KB secara berkesinambungan pada semua
ibu pasca persalinan dan pasca keguguran di rumah sakit hikma
makassar terutama pada ibu yang belum memakai alat kontrasepsi jangka
Panjang
- Meningkatkan derajat Kesehatan pasien yang setinggi-tingginya
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. sasaran umum
1. Melakukan Kerjasama dengan jejaring di wilayah kerja Rumah Sakit
Hikmah Makassar
2. melakukan penyuluhan rawat jalan dengan menggunakan banner dan
leaflet, dengan sasaran pasien rawat jalan, pasien postpartum di ruang
kamar bersalin dan perawatan nifas di Rumah Sakit Hikmah Makassar.
3. melakukan pendidikan/ pelatihan dengan sasaran petugas pkbrs, bidan/
perawat kamar bersalin dan perawatan nifas dan berkoordinasi dengan
unit Diklat dan manajemen rumah sakit untuk dianggarkan dalam Rat
4. melakukan in house training untuk tenaga medis Rumah Sakit Hikmah
Makassar dengan PKM jejaring rujukan di wilayah kerja Rumah Sakit
Hikmah Makassar yang direncanakan dilaksanakan setiap tahun.
C. sasaran khusus
1. semua pasien pasca abortus dan pasca Persalinan di perawatan ruang
nifas dan kamar bersalin
2. semua pasangan usia subur yang berkunjung di Poli pkbrs dan Poli
obgyn Rumah Sakit Hikmah Makassar
3. semua pasien dengan rujukan efek samping dan kegagalan
pemasangan alat kontrasepsi
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan
1. Sosialisasi PKBRS di rumah sakit hikma makassar bulan 2023
2. Sosialisasi jenis jenis alat kontrasepsi diruang tunggu poli PKBRS bulan
November 2023
3. Melaksanakan perpanjangan MOU dengan jejaring wilayah kerja di rumah
sakit hikma makassar setiap tahun
4. Pengajuan rencana sosialisasi ke manajemen melalui RAT (rencana
anggaran tahunan)
BAB VIII
EVALUASI JADWAL KEGIATAN DAN PELAPORAN
A. Evaluasi jadwal kegiatan
1. Setiap 6 bulan melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan
2. Setiap 6 bulan melakukan analisa dan evaluasi secara keseluruhan untuk
ditindak lanjuti sebagai proses pembuatan program ditahun berikutnya.
B. Pelapor Evaluasi
1. melakukan pencatatan dan pelaporan setiap kegiatan yang dilakukan
setiap 6 bulan
2. setiap 6 bulan membuat laporan evaluasi kagiatan dilaporkan kepada
direktur
3. evaluasi dilakukan per 6 bulan untuk menentukan apakah sesuai sasaran
untuk ditindak lanjuti dan diusulkan tahun berikutnya.
BAB IX
PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
A. KESIMPULAN
Sistem pelayanan KB di rumah sakit hikma makassar dari tahun ke tahun
menunjukkan peningkatan.akan tetapi kesinambungan terhadap KB ulangan
masih perlu ditingkatkan melalui pemberian informasi secara kontinu terhadap
semua pengunjung yang ada di rumah sakit, terutama pemberian konseling
yang berkualitas terhadap semua ibu pasca salin maupun pasca keguguran,
yang lebih diarahkan pada alat kontrasepsi jangka Panjang
B. SASARAN
1. Untuk meningkatkan pencapaian KB pasca salin maupun pasca
keguguran.rumah sakit khususnya di bagian pelayanan persalinan
hendaknya menyediakan media promosi untuk semua jenis alat
kontrasepsi,sehingga Masyarakat dengan mudah mengambil
keputusan menjadi akseptor KB.
2. Agar dilakukan pencatatan dan pelaporan secara berjengjang baik dari
tingkat kota dan tingkat provinsi.