Anda di halaman 1dari 21

OUTLINE PEDOMAN PELAYANAN DAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN

UNIT PONEK

1. STRUKTUR ORGANISASI TIM PONEK

DIREKTUR

KETUA TIM PONEK

SEKRETARIS TIM
PONEK

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


IGD POLI KEBIDANAN KAMAR BERSALIN PERINATOLOGI
DAN KANDUNGAN DAN NIFAS

2. URAIAN JABATAN DI UNIT KERJA


2.1 KETUA TIM PONEK.

Hasil Kerja :

Terselenggaranya visi, misi, dan program PONEK di rumah sakit secara


menyeluruh dan terpadu.

Uraian Tugas :

1. Melaksanakan pembinaan kualitas atau mutu profesi pelayanan.

2. Melaksanakan koordinasi dengan kepala seksi keperawatan maupun kepala


instalasi yang terkait dalam membina kualitas profesi pelayanan.

3. Mengendalikan dan mengevaluasi kualitas pelayanan profesi.

Tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi PONEK.

2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan evaluasi.

3. Bertanggung jawab terhadap Direktur

Wewenang :

1. Mendelegasikan tugas apabila berhalangan hadir

2. Memeriksa hasil kegiatan PONEK

Syarat Jabatan:

1
1. Pendidikan dasar dokter spesialis kandungan dan kebidanan.

2. Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan sesuai dengan bidangnya.

3. Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi.

4. Memiliki kemampuan kepemimpinan.

2.2 SEKRETARIS TIM PONEK.

Hasil Kerja :

1. Terkelola dan terdokumentasinya seluruh data PONEK.

2. Terkoordinasinya seluruh program kegiatan PONEK

Uraian Tugas :

1. Membuat undangan rapat dan membuat notulen.


2. Mengelola administrasi surat-surat PONEK.
3. Mencatat data-data yang berhubungan dengan PONEK.
4. Memberikan bantuan-bantuan yang diperlukan oleh penanggung jawab dan
penanggung jawab sosialisasi dari suksesnya program PONEK
5. Melakukan tugas-tugas lain dari atasan yang berhubungan dengan PONEK.

2.3 KOORDINATOR IGD.

Hasil kerja :

Terselenggaranya semua program PONEK di Instalasi Gawat


Darurat

Uraian Tugas :

1. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal

2. Melakukan koordinasi dengan ketua tim PONEK dan tim medis lain.

3. Melaksanakan evaluasi terhadap kasus-kasus kegawatdaruratan obstetric dan


neonatal.

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program

2. Bertanggung jawab kepada ketua tim PONEK

Syarat Jabatan :

1. Pendidikan dokter

2. Memiliki ketrampilan dan pengetahuan tentang PONEK

2
2.4 KOORDINATOR POLI KEBIDANAN DAN KANDUNGAN.

Hasil Kerja :

Terselenggaranya semua program PONEK di Poli Kebidanan dan


Kandungan.

Uraian Tugas :

1. Melaksanakan pelayanan antenatal care, post natal, imunisasi, keluarga


berencana, pelayanan neonatal.

2. Pemantauan pelaporan pelayanan PONEK

3. Melakukan koordinasi dengan ketua tim PONEK terkait dengan pelayanan


PONEK.

Syarat Jabatan :

1. Pendidikan dasar DIII Kebidanan


2. Pengalaman kerja di rumah sakit minimal 3 tahun
3. Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan.
2.5 KOORDINATOR RUANG BERSALIN & NIFAS.

Hasil kerja :

Terselenggaranya semua program PONEK di ruang bersalin

Uraian Tugas :

1. Membuat perencanaan untuk pelayanan di ruang bersalin dan pelayanan nifas


2. Melakukan kegiatan-kegiatan operasional untuk pelayanan persalinan dan
nifas (pengawasan nifas, IMD, menyusui, perawatan payudara, rawat
gabung).
3. Melakukan koordinasi dengan tim pelayanan perinatal dalam rangka kegiatan
operasional
4. Melakukan pengawasan kegiatan di ruang bersalin dan ruang nifas.
5. Melakukan pengawasan terhadap SPO yang telah ditetapkan.
6. Melakukan evaluasi kegiatan operasional dan mutu pelayanan termasuk
pencatatan dan pelaporan.

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab terhadap ketua tim PONEK


2. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program di
3. masing-masing unit kerjanya.

3
Syarat Jabatan :

1. DIII Kebidanan dan Kebidanan


2. Memiliki ketrampilan dan pengetahuan tentang PONEK
3. Pengalaman kerja di rumah sakit minimal 3 tahun
4. Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan
5. Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi.

2.6 KOORDINATOR PELAYANAN PERINATOLOGI.

Hasil Kerja :

Terselenggaranya semua program PONEK di ruang perinatologi

Uraian Tugas :

1. Membuat perencanaan untuk pelayanan perinatologi


2. Mengawasi kegiatan-kegiatan di ruang perinatologi
3. Melakukan koordinasi dengan tim pelayanan ruang bersalin dan nifas
dalam rangka kegiatan operasional
4. Pengawasan terhadap SPO yang telah ditetapkan
5. Melakukan evaluasi kegiatan operasional dan mutu pelayanan
perinatologi termasuk pencatatan dan pelaporan

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program di


2. masing-masing unit kerjanya
3. Bertanggung jawab terhadap ketua tim PONEK

Syarat Jabatan :

1. DIII Kebidanan atau Keperawatan


2. Memiliki ketrampilan dan pengetahuan tentang PONEK
3. Pengalaman kerja di rumah sakit minimal 3 tahun
4. Pernah mengikuti pelatihan-pelatihan
5. Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi

4
3. TATA HUBUNGAN KERJA

IGD

Kamar
ICU Operasi

TIM laborator
ium
IRJ
PONEK

Radio
gizi logi

Rekam
medik
Keuanga
n

1. Tata Laksana Hubungan kerja dengan ICU:


 Tim PONEK bekerjasama dengan ICU bila ada kasus yang memerlukan
perawatan intensive
 Setelah keluarga pasien setuju & dan mengisi informed consent maka
perawat memberitahu Instalasi pelayanan intensif
 Perawat ruangan mengantar ke Instalasi pelayanan intensif
 Perawat ruangan melakukan serah terima pasien tersebut kepada
 perawat Instalasi pelayanan intensif

2. Tata Laksana Hubungan kerja dengan IGD:


 Tim PONEK bekerjasam dengan instalasi gawat darurat dalam hal
pelayanan kegawatdaruratan.
 Pasien yang memerlukan tindakan di instalasi gawat darurat oleh dokter
IGD/bidan yang memeriksa dijelaskan kepada pasien atau keluarga pasien
mengapa harus dilakukan tindakan.

3. Tata Laksana Hubungan kerja dengan Laboratorium:


 Tim PONEK bekerjasama dengan Laboratorium untuk menunjang diagnosa
pemeriksaan dan untuk kelengkapan kasus operasi baik pre maupun post
operasi.

5
4. Tata Laksana Hubungan kerja dengan Instalasi Farmasi :
 Tim PONEK bekerjasama dengan Farmasi dalam hal permintaan
 perbekalan farmasi untuk stock, menggunakan buku expedisi

5. Tata Laksana Hubungan kerja dengan kamar operasi:


 Tim PONEK bekerjasama dengan kamar operasi dalam kasus kasus
pembedahan
 baik rujukan maupun non rujukan yang memerlukan tindakan operatif.

6. Tata Laksana Hubungan kerja dengan Rekam Medik :


 Tim PONEK bekerjasama dengan bagian Rekam Medik dalam
pendaftaran pasien baik di rawat jalan maupun rawat inap.
 Setiap pasien rawat inap memerlukan nomor register dan nomor rekam
 medik dari bagian pendaftaran rekam medik .

7. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan IRJ:


 Tim PONEK bekerjasama dengan IRJ dalam pelayanan
nonkegawatdaruratan baik pada kunjungan yang pertama kali maupun
kunjungan ulang serta rujukan non kegawatadaruratan.
8. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Radiologi :
 TimPonek bekerjasama dengan Radiologi pada kasus-kasus tertentu
untuk menunjang diagnosa pemeriksaan dan untuk kelengkapan diagnostik.
9. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Gizi :
 Tim PONEK bekerjasama dengan Gizi untuk kebutuhan nutrisi pasien
selama dalam perawatan di rumah sakit.

4. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

PELATIHAN YANG
NAMA PENDIDIKAN JUMLAH JUMLAH
DIIKUTI UNTUK
JABATAN KEBUTUHAN SAAT INI
MENDUKUNG JABATAN
Ketua Tim Dokter spesialis Pelatihan PONEK 1 1
PONEK Kebidanan dan
Penyakit
Kandungan
Koordinator IGD Pendidikan Pelatihan PONEK 1 1
dokter Pelatihan
PONEK

6
Koordinator DIII Kebidanan Pelatihan PONEK 1 1
Poli
Kebidanan
Koordinator DIII Kebidanan Pelatihan PONEK 1 1
ruang bersalin
dan nifas
koordinator DIII Kebidanan Pelatihan PONEK 1 1
pelayanan atau keperawatan
perinatologi

5. KEGIATAN ORIENTASI

HARI PENANGGUNG
MATERI WAKTU METODE
KE JAWAB

Pengenalan ruang dan fasilitas di poli 07.00- Observasi& Ka.Tim ponek


1
kebidanan dan kandungan 14.00 demonstrasi
Pengenalan jenis Pelayanan antenatal
care, post natal imunisasi, keluarga
2 sda sda sda
berencana, pelayanan neonatal di poli
kebidanan dan kandungan
Pengenalan tehnik dan pelaksananan
pelayanan
antenatal care, post natal,
3 sda sda sda
imunisasi,keluarga berencana,
pelayanan neonatal di poli kebidanan
dan kandungan
4 Pengenalan ruang dan fasilitas di IGD sda sda sda
Pengetahuan tentang tehnik
5 sda sda sda
Kegawatdaruratan di IGD
Pengetahuan tentang tehnik tindakan
6 sda sda sda
Kegawatdaruratan di IGD
Pengenalan ruang dan fasilitas ruang
7 sda sda sda
bersalin dan nifas
Pengetahuan pemeriksaan dan
8 observasi pasien di ruang bersalin dan sda sda sda
nifas

7
Pengetahuan tehnik dan
9 Tindakan pelayanan pasien di ruang sda sda sda
bersalin dan ruang nifas
Pengenalan ruang dan fasilitas ruang
10 sda sda sda
perinatologi.
Pengetahuan tehnik dan Tindakan sda sda sda
11
pelayanan pasien di ruang perinatologi
12 Evaluasi sda Tanya jawab Ka. Tim PONEK,
Koordinator dipoli
kebidanan dan
kandungan,Koordi
nator IGD,
Koordinator ruang
bersalin & nifas,
Koordinator
perinatologi.

6. PERTEMUAN/RAPAT DI UNIT KERJA


Rapat berkala terdiri dari :

1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan setiap bulan pada minggu ke 3
2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas segera.

7. JENIS LAPORAN YANG DIBUAT OLEH UNIT KERJA


a) Laporan harian

b) Laporan bulanan

c) Laporan tahunan

8. JENIS PELAYANAN DI UNIT KERJA

UPAYA PELAYANAN PONEK ;

1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitive


2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang kamar bersalin
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi dan sectio secaria

8
4. Perawatan intensif ibu dan bayi
5. Pelayanan asuhan antenatal resiko tinggi

1. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis.


a. Pelayanan Kehamilan.
b. Pelayanan Persalinan.
c. Pelayanan Nifas.
d. Asuhan Bayi Baru Lahir (Level 1).
2. Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko tinggi :
Masa antenatal
• Perdarahan pada kehamilan muda
• Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut
• Gerak janin tidak dirasakan
• Demam dalam kehamilan dan persalinan
• Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
• Kehamilan dengan Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan/koma,
tekanan darah tinggi
Masa intranatal
• Persalinan dengan parut uterus
• Persalinan dengan distensi uterus
• Gawat janin dalam persalinan
• Pelayanan terhadap syok
• Ketuban pecah dini
• Persalinan lama
• Induksi dan akselerasi persalinan
• Aspirasi vakum manual
• Seksio sesarea
• Epiotomi
• Malpresentasi dan malposisi
• Distosia bahu
• Prolapsus tali pusat
• Plasenta manual
• Perbaikan robekan serviks
• Perbaikan robekan vagina dan perineum
• Perbaikan robekan dinding uterus
• Histerektomi
• Sukar bernapas

9
• Kompresi bimanual dan aorta
• Dilatasi dan kuretase
• Ligase arteri uterina
Bayi baru lahir dengan asfiksia
• BBLR
• Resusitasi bayi baru lahir
• Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria
• Anestesia spinal(bila memerlukan pemeriksaan spesialistik, dirujuk ke RSIA/
RSU)
Masa Post Natal
Masa nifas
• Demam pasca persalinan
• Perdarahan pasca persalinan
• Nyeri perut pasca persalinan
• Keluarga Berencana
• Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)
3. Pelayanan Kesehatan Neonatal
• hiperbilirubinemi,
• asfiksia,
• trauma kelahiran,
• hipoglikemi
• kejang,
• sepsis neonatal
• gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
• gangguan pernapasan,
• kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan, PDA),
• gangguan pendarahan,
• renjatan (shock),
• aspirasi mekonium,
• koma,
• Inisiasi dini ASI (Breast Feeding),
• Kangaroo Mother Care,
• Resusitasi Neonatus,
• Penyakit Membran Hyalin,
• Pemberian minum pada bayi risiko tinggi,
4. Pelayanan Ginekologis
• Kehamilan ektopik

10
• Perdarahan uterus disfungsi
• Perdarahan menoragia
• Kista ovarium akut
• Radang Pelvik akut
• Abses Pelvik
• Infeksi Saluran Genitalia
5. Perawatan Khusus / High Care Unit dan Transfusi Darah.
6. Pelayanan penunjang medic
Pelayanan darah bekerjasama dengan UTD PMI Bojonegoro

9. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
5. Kepmenkes. RI No. 1045/Menkes/Per/ XI/2006 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1051/MENKES/SK/XI/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan / Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 Jam Di Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
8. Pedoman Rumah Sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) 24 Jam Direktorat Jendreral Bina Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2007.

10. DISTRIBUSI KETENAGAAN


PELATIHAN YANG DIIKUTI
NAMA JABATAN PENDIDIKAN
UNTUK MENDUKUNG JABATAN
Dokter spesialis
Ketua Tim PONEK
Kebidanan dan Penyakit Pelatihan PONEK
Kandungan
Koordinator IGD
Pendidikan dokter
Pelatihan PONEK
Pelatihan PONEK

Koordinator Poli Kebidanan DIII Kebidanan Pelatihan PONEK

11
Koordinator ruang Bersalin dan DIII Kebidanan Pelatihan PONEK
Nifas

DIII Kebidanan atau


Koordinator Pelayanan
keperawatan Pelatihan PONEK
Perinatologi

11. JADWAL JAGA


Jam dinas:
a. Dinas Pagi : 07.00-14.00
b. Dinas Siang : 14.00-21.00
c. Dinas Malam: 21.00-07.00
d. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan siap 24 jam menangani kasus maternal
(terjadwal).
e. Dokter spesialis anak siap 24 jam menangani kasus neonatal dan pediatric
(terjadwal).
f. Tenaga bidan siap 24 jam melayani kasus maternal neonatal

12. TATA LAKSANA PELAYANAN


1. PELAYANAN RAWAT JALAN.
Tata Laksana pelayanan perinatal resiko tinggi dalam ruang lingkup
pelayanan rawat jalan terkait dengan kegiatan terprogram dari instalasi rawat jalan
yaitu dalam pelayanan di Poli Kebidanan dan Kandungan.Poliklinik Anak yang
terjadwal setiap hari kerja Senin sampai dengan Sabtu jam 07.00 sampai dengan
jam 14.00.
Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan adalah
1. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan.
a. Pelayanan pasien di poliklinik kebidanan dan kandungan dilakukan oleh
dokter spesialis kebidanan dan kandungan setiap hari kerja 07.00 sampai
dengan 14.00 meliputi :
 Perawatan masa hamil yang meliputi kondisi kandungan.Pada kasus
tertentu dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium dan USG.
 Perawatan masa nifas bagi ibu post partum, meliputi pencatatan keluhan,
pemeriksaan fisik, perawatan luka episiotomi atau luka post operasi
 Dalam pelayanan pasien di poliklinik ini dilakukan juga deteksi dini
kehamilan yang mempunyai resiko tinggi serta penatalaksanaannya
bahkan pencegahan komplikasi lebih lanjut dengan intervensi pengobatan

12
yang diperlukan, dilakukan pencatatan serta perencanaan dalam proses
persalinan untuk resiko tinggi
b. Pelayanan KB.
 sasaran : setiap pasangan suami istri usia produktif, untuk mengatur
kehamilan
 jenis pelayanan kontrasepsi : IUD, pil KB, implan atau susuk, suntik,
kondom, MOW
c. Kandungan.
 Pelayanan pemeriksaan wanita dengan gangguan ginekologis, misalnya
mioma, kista uteri, endometriosis

2. PELAYANAN RAWAT INAP.


Pelayanan rawat inap terkait secara fungsional dengan instalasi rawat inap dengan
pintu masuk baik dari poliklinik maupun rawat darurat dengan kasus kehamilan
patologis yang persalinan yang direncanakan maupun kasus rujukan dengan kondisi
gawat darurat.
1. Klasifikasi Penyakit.
Berbagai klasifikasi kasus yang dapat menjadi bagian dalam pelayanan
perinatal resiko tinggi adalah:
Kasus terkait dengan kehamilan ibu:
- Kehamilan normal
- Pelayanan Kesehatan Maternal dengan masalah yaitu:
 Syok
 Perdarahan pada kehamilan muda
 Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan
 Perdarahan pasca persalinan
 Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan atau koma, tekanan darah
tinggi
 Persalinan lama
 Malpresentasi dan malposisi
 Demam dalam kehamilan dan persalinan
 Demam pasca persalinan
 Nyeri perut pada kehamilan muda, pada kehamilan lanjut dan persalinan
 Gerak janin tidak dirasakan
 Ketuban pecah dini
 Gawat janin dalam persalinan

13
Kasus yang terkait dengan kesehatan neonatus:
- Neonatus normal
- Neonatus bermasalah :
 Asfiksia neonatorum
 Tetanus neonatorum
 Sepsis
 Traumalahir
 Sindroma gangguan pernapasan
 Bayi berat lahir rendah
 Kelainan kongenital
 Ikterus neonatorum
 Bayi lahir dengan ibu bermasalah : infeksi hepatitisb, diabetus melitus dan
ibu dengan tbc
2. Penyelesaian dan pengembalian Rekam Medis
Data Rekam Medis yang berkaitan dengan pelayanan perinatal resiko tinggi
disesuaikan dengan segala persyaratan dan ketentuan dari instalasi rekam medis
baik dalam hal pengisian, waktu penyelasaian kelengkapan serta pengembalian data.
Pengisian rekam medis sesuai dengan ketentuan rekam medis dan pengembalian
rekam medis 2x 24 jam.

3. Sistem Rujukan.
1. Pengertian Rujukan
Sistem Rujukan merupakan penyelenggaraan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik vertikal maupun
horizontal, maupun struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit atau
masalah penyakit atau permasalahan kesehatan. Kegiatan rujukan mencakup:
a. Rujukan Pasien
 Rujukan pasien internal adalah rujukan antar spesialis dalam satu rumah
sakit.
 Rujukan eksternal adalah rujukan antar spesialis keluar rumah sakit
dengan mengikuti sistem rujukan yang ada
b. Rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk peningkatan
kemampuan tenaga kesehatan (dana, alat dan sarana).
c. Rujukan Manajemen

14
Dapat berupa permintaan kepada unit yang lebih mampu atau bantuan
kepada unit yang kurang mampu untuk menyelesaikan suatu masalah
tertentu yang tidak dapat diatasi sendiri.
2. Sistem pelayanan rujukan maternal dan perinatal di RSUD Sumberrejo
Bila pasien maternal dan perinatal tidak dapat ditangani sendiri segera rujuk ke
sarana kesehatan yang lebih lengkap fasilitas dan tenaga kesehatannya.Harus
ada koordinasi, mudah sehingga tidak merugikan pasien.Mudah, cepat dan
tepat adalah yang utama.Rujukan internal rumah sakit berpedoman kepada
prosedur rujukan di dalam rumah sakit dan mekanisme kerja di bagian
/instalasi Anak, Obstetri, dan Ginekologi.Rujukan eksternal mengikuti
mekanisme rujukan sesuai jenjang pelayanan.
Persiapan Rujukan Pasien ke jenjang pelayanan yang lebih tinggi:
 Menyiapkan petugas yang terlatih untuk mendampingi pasien
 Memberi penjelasan kepada pihak keluarga alasan pasien di rujuk ke rumah
sakit lain.
 Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa segala tindakan
yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.
 Pada saat merujuk pasien harus disertakan surat rujukan dan resume medik
pasien meliputi:riwayat penyakit, penilaian kondisi pasien yang dibuat saat
kasus diterima perujuk, tindakan atau pengobatan yang telah diberikan dan
keterangan lain yang perlu atau ditemukan sehubungan dengan kondisi
pasien.
 Proses pelaksanaan rujukan harus mendapat persetujuan dari dokter dan
keluargaRumah Sakit sebagai penerima rujukan:
 Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa segala tindakan
yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.
 Persiapan pihak keluarga untuk memberikan darah jika dibutuhkan
 Pasien/keluarga diberi penjelasan mengenai tindakan/perawatan yang akan
dilaksanakan.

15
13. DENAH RUANG

P
a
n
Ruang Neonatus Kamar Bersalin t
r
y
U

KM

Ruang Nifas
Instalasi
Radiologi
UGD S
P. Orthopedi

P. Obsgyn
Loket

Ruangan yang berhubungan dengan pelayanan obstetric neonatal emergency


komprehensif

1. Ruang bersalin

2. Ruang Nifas

3. Ruang Bayi

4. Pojok Laktasi

5. Poli Kebidanan dan Kandungan

14. DAFTAR INVENTARIS RUANGAN


a) Perawatan Maternal Esensial
No Jenis Peralatan Jumlah
1 Kotak resusitasi
- Bilah laringoskopberfungsi baik 1
- Bola lampu laringoskop ukuran dewasa 1
- Batere AA(cadangan) untuk bilah laringoskop 1
- Bola lampu laringoskop cadangan 1
- Selang reservoir oksigen 1
- Masker 0ksigen dewasa 1
- Pipa endotracheal 1

16
- Plester 1
- Gunting 1
- Kateter penghisap 1
- Pipa minuman 1
- Alat suntikan 1,3,5,10,20 cc 1
- Ampul epineprin / adrenalin 1
- NaCl 0,9 %/ larutan ringer asetat /RL 1
- MgSo4 40% 1
- Sodium bikarbonat 8,4 % 1
- Kateter vena 1
- Infuset darah 1
2 Penghangat (radian warmer) 1
3 Forceps neagel 1
4 Pompa vakum listrik 1
5 Monitor denyut jantung/pernafasan 1
6 Fetal doppler 1
7 Non stress test (NST) 1
8 Set section cesaria di OK 1

b) Perawatan Neonatal Esensial


No Jenis Perawatan Jumah
1 Incubator 8
2 Infant warmer 2
3 Pulse oxymeter neonates 1
4 Therapy sinar 2
5 Syringe pump 10
6 Tabung oksigen 5
7 Lampu tindakan 1
8 Alat resusitasi 2
9 CPAP 1
10 Incubator transport 1

c) Kamar Bersalin
Dilengkapi dengan:
 Tempat tidur obstetric/ bersalin + tiang infus
 Meja gynecology
 Lampu sorot obstetric

17
 Harus ada satu lemari dengan meja untuk penyimpanan bahan pasokan umum,
rak dan lemari kaca tidak boleh rusak
 Ada lemari es untuk penyimpanan obat
 Harus ada meja di area administrasi dan penyuiluhan, dan dicatat dengan bahan
yang dapat debersihkan
 Harus ada 3 kursi di kamar bersaliom
 Semua stetoskop berfungsi baik
 Ventilasi
 Vacuum ekstraksi
 Non stress test (NST)
 Monitor
 Radiant Warmer
 Oksigen
PERALATAN UMUM
a. Area cuci tangan
 Wastafel cuci tangan ukurannya cukup besar sehingga air tidak terciprat
 Wadah/ rak
 Rak sepatu
 Lemari untuk barang pribadi
 Wadah tertutup untuk kantung plastic
 Harus disediakan wadah terpisah untuk limbah organic dan non organic
 Sabun tersedia sabun dalam juml;ah cukup, lebiih disukai sabun antibakteri
 Handuk atau tisu untuk mengeringkan tangan
b. Area Resusitasi dan Stabilisasi Di Ruang Neonates/ UGD
 Steker listrik
 Meja periksa untuk ibu
 Jam dinding
 Meja perlengkapan
 Selimut
 Perlengkapan pasokan oksigen
 Lampu darurat
 Stetoskop dewasa
 Bilah laringoskop berfunsi baik
 Batre cadangan untuk bilah laringoskop
 Bola lampu laringoskop cadangan
 Selang reservoir oksigen

18
 Masker oksigen
 Pipa edotrakeal
 Plaster, gunting
 Kateter penghisap
 Naso gastriktube
 Alat suntik 1,2,3,5,10,20,0 cc
 Ampul epinefrin/ adrenalin
 Nacl 0,9% / larutan ringer asetat/ RL
 Dextrose 5%
 Sodium bikarbonat
 Penghangat (Radiant Warmer)
 Kateter vena
c. Kamar Bersalin
 Harus ada wastafel besar untuk cuci tangan poenolong, dan sumber listrik di titik
yang berbeda.
OBAT – OBATAN
a. Obat – obatan maternal khusus PONEK
 Ringer asetat
 Dextrose 10%
 Dextran 40/ HES
 Saline 0,89%
 Adrenalin/ Epinefrin
 Metronidazole;
 Kadelex atau ampul KCL
 Larutan RL
 Kalsium glukonat 10%
 Ampisilin
 Gentamicin
 Kortison/ Dexametason
 Aminophiline
 Transamin
 Dopamine
 Dobutamin
 Sodium bikarbonat 87,4%
 MgSO4 40%

19
 MgSO4 20%
 Nifedipin
 Ca- Glukonas
 Oksitosin
 Ergometrin
 Misoprostol
 Insulin

b. Obat – Obatan Neonatal Khusus Ponek


 Dextrose 10%
 Dextrose 40%
 N5
 KCL
 NaCl 0,9%^ 25 ml
 NaCl 0,9% 500 ml
 Dobutamin
 Adrenalin/ epinefrin
 Morphin
 Sulfas atropine
 Midonazol
 Phenobarbitas injeksi
 MgSO4 20%
 Sodium bikarbonat 8,4%
 Ampisilin
 Gentamis

20
21

Anda mungkin juga menyukai