Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No Revisi
0
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RS Petukangan
Pengertian
Tujuan
1.
2.
Kebijakan
Prosedur
Penilaan klinik:
1.
Tentukan pecahnya selaput ketuban ditentukan
dengan adanya cairan ketuban di vagina, jika tidak ada
dapat dicoba dengan gerakan sedikit bagian bawah janin
atau meminta pasien batuk atau mengedan. Penentuan
cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus merah
menjadi biru, membantu dalam menentukan jumlah cairan
ketuban dan usia kehamilan, kelainan janin
2.
Tentukan usia kehamilan, bila perlu dengan
pemeriksaan USG
3.
Tentukan ada tidaknya infeksi. Tanda-tanda
infeksi: bila suhu ibu 38 C, air ketuban
yang
keruh/hijau dan berbau. Pemeriksaan air ketuban dengan
tes LEA (Leokosit Esterasa) Leokosit darah > 15.0000/
mm3. Janin yang mengalami takhikardi, mungkin
mengalami infeksi intrauterin
4.
Tentukan tanda-tanda inpartu. Tentukan adanya
kontraksi yang teratur, periksa dalam dilakukan bila akan
dilakukan penanganan aktif (terminasi kehamilan) antara
lain untuk menilai skor pelvik
Penanganan:
Konservatif:
1.
Rawat di Rumah Sakit
UNIT MEDIS
PELAYANAN PASIEN DENGAN KPD
No. Dokumen
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
No Revisi
Halaman
0
1/2
Beri antibiotik (ampisilin 4 x 500 mg atau
eritromisin bila tak tahan ampisilin ) dan metronidazol
2x500 mg selama 7 hari
Jika umur kehamilan < 32- 34 minggu, dirawat
selama air ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban
tidak keluar lagi
Jika usia kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu,
tidak ada infeksi, ter busa negatif : beri deksametason,
observasi tanda-tanda infeksi, dan kesejahteraan janin.
Terminasi pada kehamilan 37 minggu
Jika usia kehamilan 32-37 minggu, sudah inpartu,
tidak ada infeksi, beri tokolitik, deksametason, dan induksi
sesudah 24 jam
Jika usia kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi
beri antibiotik dan lakukan induksi
Nilai tanda-tanda infeksi (suhu, leokosit, tandatanda infeksi intrauterin)
Pada usia kehamilan 32-34 minggu beri steroid,
untuk memacu kematangan paru janin, dan kalau
memungkinkan periksa kadar lesitin dan spinomielin tiap
minggu. Dosis betametason 12 mg sehari dosis tunggal
selama 2 hari, deksametason IM 5 mg setiap 6 jam
sebanyak 4 kali
Aktif:
Kehamilan
37 minggu, induksi dengan
oksitosin, bila gagal seksio sesaria. Dapat pula diberikan
misoprostol 50 ug intravaginal setiap 6 jan maksimal 4 kali
2.
Bila ada tanda-tanda infeksi berikan
antibiotik dosis tinggi, dan persalinan diakhiri:
Unit Terkait
Kamar Bersalin
IGD