Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

TAHUN .........
PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

NOMOR : 135 rfdsfTAHUN 2015


TENTANG
PANDUAN RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Umum Daerah selalu berkomitmen
untuk menurunkan angka kematian maternal dan neonatal;
b. bahwa salah satu upaya penurunan Angka Kematian Ibu
dan Angka Kematian Bayi dapat dilaksanakan melalui
peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi di
Rumah Sakit Umum Daerah melalui program Rumah Sakit
Sayang Ibu dan Bayi;
c. bahwa dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan Rumah Sakit
Sayang Ibu dan Bayi di Rumah Sakit Umum Daerah
diperlukan Panduan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi;
d. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas, perlu
diterbitkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
tentang Panduan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi di
Rumah Sakit Umum Daerah .

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perunahan Kedua Atas
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 150 Tambahan Lembaran
Republik Indonesia Nomor 4456);
5. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan;
7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014
Tentang Keperawatan;
8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 03 Tahun
2010 tentang Penerapan Sepuluh Langkah Menuju
Keberhasilan Menyusui;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
450/Menkes/SK/VI/2004 tentang Pemberian ASI
Eksklusif pada Bayi di Indonesia;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/III/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
603/MENKES/SK/VII/2008 tentang Pemberlakuan
Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sakit Sayang Ibu
dan Bayi;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1051/Menkes/SK/XI/2008 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) 24 Jam di Rumah Sakit;
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun
2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2013 tentang Susu Formula Bayi dan Produk Bayi
Lainnya;
16. Peraturan Bersama 3 Menteri (Menteri Pemberdayaan
Wanita dan Perlindungan Anak, Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi serta Menteri Kesehatan) Nomor
48/MEN.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008 dan
1177/MENKES/PB/XII/2008 tentang Pemberian Air Susu
Ibu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Izin dan
Penelengaraan Praktik Bidan;
18. Peraturan Gubernur Jateng Nomor 20 Tahun 2011
Tentang Percepatan Pencapaian Target Rencana Aksi
Daerah MGDs Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2015;

19. Peratutan Gubernur Jateng Nomor 56 Tahun 2011 tentang


Peningkatan Pemberian ASI;
20. Keputusan Wali Nomor 445/0069 Tahun 2003 tentang
Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah .
21. Keputusan Wali Nomor 445/0174 Tahun 2007 tentang
Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah sebagai Badan
Layanan Umum;
22. Peraturan Wali Nomor 07 Tahun 2013 tentang Peningkatan
Pemberian ASI;
23. SK Walikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Daerah
Tingkat II Semarang tanggal 18 April 1997 No 463/516/
Tahun 1997 tentang Pembentukan Kelompok Kerja
(POKJATAP) Gerakan Sayang Ibu Kotamadya Daerah
Tingkat II Semarang Tahun 1997;
24. Hasil Lokakarya Rumah Sakit Sayang Ibu di Bandung
tanggal 15-17 September 1996 khususnya tentang Plan of
Action Rumah Sakit Sayang Ibu di RSUD .
25. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Nomor
224 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif Rumah Sakit Umum
Daerah ;
26. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Nomor
389 Tahun 2015 tentang Tim PONEK (Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif) Rumah Sakit Umum
Daerah ;
27. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Nomor
461 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pelaksanaan Sepuluh
Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui di Rumah Sakit
Umum Daerah ;
28. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Nomor
462 Tahun 2015 tentang Kewajiban Mengutamakan
Pelayanan dalam Program Rumah Sakit Sayang Ibu dan
Bayi Rumah Sakit Umum Daerah ;
29. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Nomor
463 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Program Rumah
Sakit Sayang Ibu dan Bayi Rumah Sakit Umum Daerah ;
30. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Nomor
464 Tahun 2015 tentang Inisiasi Menyusu Dini di Rumah
Sakit Umum Daerah ;
31. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Nomor
465 Tahun 2015 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
di Rumah Sakit Umum Daerah .
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PANDUAN RUMAH SAKIT
SAYANG IBU DAN BAYI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KESATU : Panduan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Panduan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Rumah Sakit
Umum Daerah sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU, digunakan sebagai acuan bagi penyelenggaraan
pelayanan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi di RSUD .
KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya
keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Rumah Sakit Umum Daerah .
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, apabila
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Dr. ........................................
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR
RSUD
Nomor :
Tanggal :

PANDUAN RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB I

DEFINISI

Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) adalah rumah sakit

publik maupun privat, umum maupun khusus yang telah

melaksanakan 10 Langkah Menuju Perlindungan Ibu dan Bayi

Secara Terpadu dan Paripurna.

Pelaksanaan program rumah sakit sayang ibu dan bayi saling

berkaitan dan terintegrasi dalam :

1. Pelayanan Antenatal (Antenatal Care) adalah Pelayanan kesehatan

yang diberikan oleh tenaga profesional kepada ibu selama masa

kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal.

2. Rumah Sakit PONEK 24 Jam adalah Rumah Sakit yang

menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal

secara komprehensif dan terintegrasi selama 7 hari 24 jam.

3. ASI Eksklusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja tanpa

makanan atau minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai

berusia 6 bulan.
4. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah segera menaruh bayi di dada

ibunya, kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) segera

setelah lahir setidaknya satu jam atau lebih sampai bayi menyusu

sendiri.

5. Perawatan Metode Kanguru adalah kontak kulit diantara ibu dan

bayi secara dini, terus menerus dan dikombinasi dengan

pemberian ASI eksklusif. Metode ini digunakan untuk bayi

dengan berat bayi lahir rendah (BBLR).

6. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan

berat badan kurang dari 2500 gram, yang ditimbang pada saat

lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir.

7. Kelompok Pendukung ASI (KP ASI) adalah kelompok binaan RS

untuk ibu hamil dan ibu baru melahirkan dimana ibu bisa

berkumpul untuk saling memberi informasi dan saling membantu

seputar masalah hamil dan menyusui.


BAB II

RUANG LINGKUP

A. Pelayanan

Ruang lingkup pelayanan utama dalam Rumah Sakit Sayang

Ibu dan Bayi di Rumah Sakit Umum Daerah , meliputi :

1. Menurunkan Angka Kematian Ibu.

2. Menurunkan Angka Kematian Bayi.

3. Pelayanan Antenatal.

4. Pelayanan Obstetri Maternal Neonatal Komprehensif.

5. Penerapan Pelayanan ASI Eksklusif.

6. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

7. Perawatan Metode Kanguru.

8. Perawatan Berat Bayi Lahir Rendah.

9. Audit Maternal dan Perinatal.

10. Pelaksanaan Rujukan kasus Maternal dan Neonatal

B. Instalasi

Ruang lingkup Instalasi yang memberikan pelayanan utama

dalam Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi di Rumah Sakit Umum

Daerah , meliputi :

1. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan

2. Poliklinik Tumbuh Kembang Anak

3. Poliklinik Anak

4. Instalasi Gawat Darurat


5. Instalasi Obstetri Ginekologi

6. Instalasi Perinatologi

7. Instalasi Bedah Sentral

8. Instalasi Perawatan Intensif (ICU/HCU)

9. Instalasi Rawat Inap


BAB III

TATA LAKSANA

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk

pemberian ASI Eksklusif dan perawatan metode kanguru untuk

BBLR.

2. Menyelengarakan pelayanan Antenatal termasuk konseling

kesehatan maternal dan neonatal secara terintegrasi dan

paripurna.

3. Menyelenggarakan persalinan bersih dan aman serta

penanganan pada bayi baru lahir dengan Inisiasi Menyusu Dini

dan kontak kulit ibu-bayi.

4. Menyelenggarakan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi

Komprehensif (PONEK).

5. Menyelenggarakan pelayanan adekuat untuk nifas, rawat

gabung termasuk membantu ibu menyusui yang benar

termasuk manajemen laktasi, dan pelayanan neonatus sakit.

6. Menyelenggarakan pelayanan rujukan dua arah dan membina

jejaring rujukan pelayanan ibu dan bayi dengan sarana

kesehatan lain melalui sistem rujukan dan Dinas Kesehatan

Kota.

7. Menyelenggarakan pelayanan imunisasi bayi dan tumbuh

kembang.

8. Menyelenggarakan pelayanan keluarga berencana termasuk

pencegahan dan penanganan kehamilan yang tidak diinginkan


serta kesehatan reproduksi lainnya.

9. Menyelenggarakan audit maternal dan perinatal rumah sakit

secara periodik dan tindak lanjut.

10. Memberdayakan kelompok pendukung ASI dalam

menindaklanjuti pemberian ASI eksklusif dan PMK.


BAB IV

DOKUMENTASI

Dokumentasi kegiatan pelaksanaan program Rumah Sakit

Sayang Ibu dan Bayi terintegrasi dalam Laporan Tim PONEK Rumah

Sakit Umum Daerah termasuk kegiatan audit maternal dan

perinatal.

Sedangkan kegiatan pelayanan Rumah Sakit Sayang Ibu dan

Bayi terdokumentasi dalam rekam medis di masing-masing tempat

rawat ibu dan bayi, yaitu :

1. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan

2. Poliklinik Tumbuh Kembang Anak

3. Poliklinik Anak

4. Instalasi Gawat Darurat

5. Instalasi Obstetri Ginekologi

6. Instalasi Perinatologi

7. Instalasi Perawatan Intensif (ICU/HCU)

8. Instalasi Rawat Inap

Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Dr. ......................................

Anda mungkin juga menyukai