Anda di halaman 1dari 7

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


00 1/1

DISETUJUI OLEH
Direktur RSIA Sayyidah
STANDAR PROSEDUR TANGGAL TERBIT
OPERASIONAL 2019

dr. Woro Murdiastuti, M.M

ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan,
PENGERTIAN tanpa menambahkan atau menggantikan dengan makanan atau minuman yang lain.

1.Mengimplementasikan program pemerintah ASI ekslusif


TUJUAN 2.untuk merangsang produksi susu memperkuat refleks menghisap bayi

1. 1.Undang -Undang 72 Peraturan pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Tentang


Peraturan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif;
2. 2.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan;
KEBIJAKAN 3. 3.Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Puskesmas;
4. 4.Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 237 Tahun 1997
Tentang Pemasaran Pengganti Air Susu Ibu;
A. Persiapan alat
1. Sarung tangan
2. Pompa ASI
3. Washlap
4. Air hangat
5. Air dingin
B. Prosedur kerja
1. Memberikan informasi bahwa asi ekslusif diberikan hingga umur 6
bulan dan diteruskan sampai berumur 2 tahun.
2. Kekerapan dan lama menyusui tidak dibatasi (ASI On Demand). Dan hal-
hal yang harus diperhatikan dalam menyusui yaitu posisi menyusui yang
PROSEDUR benar, tanda perlekatan yang benar, dan tanda bayi mendapat ASI cukup)
3. Tidak memberikan susu formula tanpa indikasi medis
4. Hindari penggunaan dot pada bayi ganti dengan menggunakan sendok
atau pipet
5. Mengajarkan ibu cara merawat payudara untuk meningkatkan
produksi ASI
6. Sebelum menyusui cuci puting susu ibu dan buat ibu berada dalm
posisi yang santai, punggung diberisandaran dan siku didukung selama
menyusui.
Ruang Perina
UNIT TERKAIT

PEMBERIAN ASI DONOR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


00 1/1
DISETUJUI OLEH
Direktur RSIA Sayyidah
STANDAR PROSEDUR TANGGAL TERBIT
OPERASIONAL

dr. Woro Murdiastuti, M.M

Air Susu Ibu atau ASI adalah makanan dengan gizi lengkap untukbayi sampai bayi usia
enam bulan. Tetapi tidak semua anak yangbaru lahir bisa memiliki kesempatan
untuk memperoleh ASI langsung dari ibunya karena faktor tertentu. Di sisi lain,
PENGERTIAN terdapat ibu menyusui yang memiliki ASI berlimpah. Karena itu, untuk membantu para
ibu yang kesulitan memberikan ASI, yang saat ini dikenal dengan donor ASI untuk
bayi.

1.Menurunkan angka kesakitan bayi


TUJUAN 2.Memenuhi hak bayi untuk mendapatkan ASI dengan gizi yang lengkap
3.Memperoleh stimulasi mental dini untuk tumbuh kembang anak

KEBIJAKAN
Ibu yang ingin mendonorkan ASI harus melalui beberapa tahap penapisan, yaitu:
PROSEDUR
A.Penapisan I

1.Memiliki bayi berusia kurang dari 6 bulan

2.Sehat dan tidak mempunyai kontraindikasi menyusui

3.Produksi ASI sudah memenuhi kebutuhan bayinya dan memutuskan untuk


mendonasikan ASI atas dasar produksi yang berlebih

4.Tidak menerima transfusi darah atau transplatasi organ/jaringan dalam 12 bulan


terakhir

5.Tidak mengkonsumsi obat, termasuk insulin,hormone tiroid, dan produk yang


bias mempengaruhi bayi.Obat/suplemen herbal harus dinilai kompatibilitasnya
terhadap ASI

6.Tidak ada riwayat menderita penyakit menular,seperti hepatitis, HIV, atau


HTLV2

7.Tidak memiliki pasangan seksual yang berisiko terinfeksi penyakit seperti


HIV, HTLV2, hepatitis B/C (termasuk penderita hemofila yang rutin
menerima komponen darah), menggunakan obat illegal, perokok, atau minum
beralkohol.

B.Penapisan II

1.Harus menjalani skrining meliputi tes HIV, humanT-lymphotropic virus (HTLV),


sifilis, hepatitis B,hepatitis C, dan CMV( bila akan diberikan pada bayipremature)
2.Apabila ada keraguan terhadap status pendonor, tesdapat dilakukan setiap 3 bulan

3.Setelah melalui tahapan penapisan, ASI harus diyakini bebas dari virus
atau akteri dengan cara pseteurisasi atau pemanasan

1. Ruang Perina
UNIT TERKAIT 2. Ruang Inap Maternal dan Perinatal

PEMBERIAN ASI DONOR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


00 1/1

DISETUJUI OLEH
Direktur RSIA Sayyidah
STANDAR PROSEDUR TANGGAL TERBIT
OPERASIONAL

dr. Woro Murdiastuti, M.M

Air Susu Ibu atau ASI adalah makanan dengan gizi lengkap untukbayi sampai bayi usia
enam bulan. Tetapi tidak semua anak yangbaru lahir bisa memiliki kesempatan
untuk memperoleh ASI langsung dari ibunya karena faktor tertentu. Di sisi lain,
PENGERTIAN terdapat ibu menyusui yang memiliki ASI berlimpah. Karena itu, untuk membantu para
ibu yang kesulitan memberikan ASI, yang saat ini dikenal dengan donor ASI untuk
bayi.

1.Menurunkan angka kesakitan bayi


TUJUAN 2.Memenuhi hak bayi untuk mendapatkan ASI dengan gizi yang lengkap
3.Memperoleh stimulasi mental dini untuk tumbuh kembang anak

KEBIJAKAN
Ibu yang ingin mendonorkan ASI harus melalui beberapa tahap penapisan, yaitu:
PROSEDUR
A.Penapisan I

1.Memiliki bayi berusia kurang dari 6 bulan

2.Sehat dan tidak mempunyai kontraindikasi menyusui

3.Produksi ASI sudah memenuhi kebutuhan bayinya dan memutuskan untuk


mendonasikan ASI atas dasar produksi yang berlebih

4.Tidak menerima transfusi darah atau transplatasi organ/jaringan dalam 12 bulan


terakhir

5.Tidak mengkonsumsi obat, termasuk insulin,hormone tiroid, dan produk yang


bias mempengaruhi bayi.Obat/suplemen herbal harus dinilai kompatibilitasnya
terhadap ASI

6.Tidak ada riwayat menderita penyakit menular,seperti hepatitis, HIV, atau


HTLV2

7.Tidak memiliki pasangan seksual yang berisiko terinfeksi penyakit seperti


HIV, HTLV2, hepatitis B/C (termasuk penderita hemofila yang rutin
menerima komponen darah), menggunakan obat illegal, perokok, atau minum
beralkohol.

B.Penapisan II

1.Harus menjalani skrining meliputi tes HIV, humanT-lymphotropic virus (HTLV),


sifilis, hepatitis B,hepatitis C, dan CMV( bila akan diberikan pada bayipremature)

2.Apabila ada keraguan terhadap status pendonor, tesdapat dilakukan setiap 3 bulan

3.Setelah melalui tahapan penapisan, ASI harus diyakini bebas dari virus
atau akteri dengan cara pseteurisasi atau pemanasan

1. Ruang Perina
UNIT TERKAIT 2. Ruang Inap Maternal dan Perinatal
PEMBERIAN ASI PERAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
Standar Prosedur
Operasional
.

1. Pengertian Suatu cara yang dilakukan agar bayi tetap mendapat ASI

2. Tujuan 1. Agar tetap memberikan ASl sebagai nutrisi terbaik


2. Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi
3. Untuk keberhasilan pemberian ASI secara ekskluslif

3. Kebijakan SK Direktur RSIA Sayyidah no..../..../...../../2019 tentang Kebijakan


Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) pada
Rumah Sakit Ibu dan Anak Respati.
4. Prosedur 1. ASI perah yang beku harus dipindahkan dulu agar mencair
kelemari pendingin. Setelah mencair hanya bertahan sampai
24 jam.
2. ASI dilemari pendingin jika hendak diberikan. Dihangatkan
secara bertahap, yaitu suhu kamar kemudian masukkan ke air
hangat, kemudian diberikan kepada bayi.
3. ASI yang sudah dihangatkan harus dihabiskan, dan jika
bersisa tidak boleh didinginkan kembali.
4. Pemberian ASI perah jangan menggunakan botol berikan
dengan cangkir atau cup feeder, pipet atau sonde lambung
5. Unit/Bagian 1. Ruang Perina
Terkait
2. Ruang Inap Maternal dan Perinatal

Anda mungkin juga menyukai