Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PROGRAM KERJA KAMAR BERSALIN

BULAN FEBRUARI TAHUN 2019

1. Peningkatan pelaksanaan pemberian IMD

Pelaksanaan IMD sudah mulai dilakukan terutama pada saat persalinan instruksi yang dilakukan
oleh bidan pada saat kondisi ibu baik dan bayi dalam keadaan apgar score baik juga. Untuk
pelaksanaan IMD pada persalinan dengan dokter sudah mulai dilakukan juga.Kendalanya
terkadang dokter specialis kurang begitu welcome dengan program ini.

2. Penertiban inventarisasi obat, alkes, dan non alkes

a) Pengecekan kelengkapan obat, alkes, dan non alkes sudah dilakukan tiap jaga sifth. Stok
obat dan alkes masih ada beberapa yang tidak sesuai dengan stok yang seharusnya ada.
Dikarenakan terkadang menggunakan dulu stok yang ada di kamar bersalin tetapi lupa
untuk mengembalikan lagi.

b) Pengecekan kondisi obat, alkes, dan non alkes sudah dilakukan tiap kali jaga. Hasil
pengecekan kondisi obat, alkes, dan non alkes mayoritas dalam keadaan bagus. Dibulan
ini untuk alkes seperti CTG agak sering kemresek bila akan digunakan. Dan sudah kami
laporkan ke bu Dwi Rahayu bagian Rumah Tangga dan sudah ditindaklanjuti untuk
perbaikannya. Hasilnya terkadang masih kemresek tapi relative masih bisa digunakan.

c) Pencatatan kelengkapan dan kondisi obat,alkes, dan non alkes sudah dilakukan, dan
dicatat di buku inventarisasi setiap harinya.

3. Pencegahan infeksi pada pasien dan petugas kesehatan

a) Berusaha membiasakan diri untuk selalu melakukan 6 langkah cuci tangan yang
benar,baik sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, sebelum dan sesudah
melakukan tindakan aseptic, setelah terkena cairan tubuh pasien, maupun setelah
kontak dengan lingkungan pasien

b) APD juga sudah mulai selalu digunakan terutama handscoon dan masker tiap kali
melakukan tindakan ke pasien

c) Selalu berusaha untuk membuang sampah sesuai dengan tempatnya,dan saling


mengingatkan bila ada teman yang salah dalam pembuangan sampah tersebut

4. Peningkatan komunikasi yang baik kepada pasien, keluarga pasien, teman sejawat bidan, dokter
jaga dan dokter specialis

a) Oper jaga secara langsung dengan memperkenalkan bidan jaga sifth berikutnya dan
menyampaikan diagnosa, kondisi terakhir pasien, terapy yang sudah diberikan,dan advis
dari dokter, sudah dilakukan tiap kali oper jaga.
b) Pembarian ucapan selamat ke pasien dan keluarga atas kelahiran anaknya, dan
permintaan maaf atas kekurangan dalam pelayanan, terutama bila persalinan tanpa
dokter specialis, sudah dilakukan tiap kali selesai melakukan tindakan pertolongan
persalinan.

c) Suasana kerja dan komunikasi yang baik antar teman sejawat,teman dalam satu unit,
teman unit lain, dokter jaga, dan dokter specialis, selalu berusaha untuk diciptakan, dan
berusaha untuk selalu menjaga satu sama lain.

5. Peningkatan kedisiplinan bidan ruang bersalin

a) Rapat rutin tiap 1 bulan sekali sudah dilakukan sebagai tempat untuk saling sharing
permasalahan permasalahan dalam pelayanan yang terjadi di kamar bersalin, sehingga
bisa dicari titik temu dan jalan keluar dari permasalan tersebut. Dan hasil rapat di tingkat
PJ juga sudah disosialisasikan di rapat rutin kamar bersalin.

b) Penertiban scan masuk dan keluar pada finger scan sudah selalu diingatkan untuk
ketertibannya kepada bidan bidan kamar bersalin. Dan secara pribadi masing masing
berusaha untuk selalu mendisiplinkan diri sendiri.

6. K3

a) Pembersihan ruang bersalin dan alkes alkes yang ada diruang bersalin sudah dilakukan
tiap hari tiap kali jaga, dengan di bantu oleh cleaning service yang tiap hari sudah
melakukan pembersihan ruangan

b) Ruang dan meja kerja ruang bersalin tetap berusaha di jaga kebersihan dan
kerapihannya, dengan berusaha untuk tidak menaruh atau meletakkan makanan dan
minuman di atas meja kerja kamar bersalin

c) Bongkaran untuk melakukan pembersihan secara total ruangan kamar bersalin sudah
dilakukan tiap 1 bulan sekali, atau sesuai dngan kondisi bilamana kamar bersalin dalam
keadaan kosong

7. Peningkatan keselamatan pasien

a) Untuk keselamatan pasien salah satunya penertiban penggunaan gelang identitas pasien
selalu dipakaikan setiap kali pasien masuk rawat inap dan penertiban penggunaan
sticker kuning pada pasien rawat inap yang beresiko jatuh juga sudah mulai dilakukan.

b) Penjelasan tentang maksud dan tujuan penggunaan gelang identitas pasien juga sudah
selalu dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai