Anda di halaman 1dari 3

SEKSIO SESAREA (SC) EMERGENCY

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


026/PPI/MMA/ IX/2022 00 :
1/3
Ditetapkan oleh,
STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 13 Septemer 2022 Dr. Suwignyo, M.Kes
L NIP: 2220523306
(SPO)
PENGERTIAN Panduan Tindak Medik (PTM) Seksio sesarea (SC) emergensi
adalah suatu tindak bedah obstetri cito untuk melahirkan janin per
abdominam atas indikasi medik. Indikasi SC atas permintaan pasien
harus melalui persetujuan Koyanmas dan Kadep Obstetri
Ginekologi.

TUJUAN Untuk melakukan penyelamatan ibu dan atau janin, akibat adanya
bahaya yang mungkin dapat fatal bila persalinan dilakukan per
vaginam.

KEBIJAKAN 1. Peraturan direktur tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit.


2. Peraturan direktur tentang Pedoman Pelayanan Ruang Perawatan
A. PERSIAPAN
PROSEDUR 1. Ruang persiapan operasi, kamar operasi, dan ruang pulih yang
aman dan nyaman
2. Identifikasi pasien (nama pasien dan suami atau orang tuanya,
umur, nomor rekam medik)
3. Periksa indikasi SC
4. Pengisian formulir operasi dan kelengkapan administrasi
(misalnya surat jaminan perusahaan atau ASKES)
5. Penjadwalan operasi dalam waktu 30 menit
6. Upayakan Persediaan darah yang sudah diskrining (misalnya
PRC 300 cc, sudah diskrining terhadap HIV, Hepatitis, dan
Malaria)
7. Perkenalan dan penjelasan tentang SC untuk memperoleh
persetujuan tindak medik tertulis (dilakukan oleh operator dan
spesialis anestesi)
Formulir daftar tilik (chek-list) SC
B. PELAKSANAAN
1. Pasien berasal dari kamar bersalin, ruang rawat atau UGD
(Unit Gawat Darurat)
2. Perawat mengisi formulir daftar tilik SC
3. Identifikasi pasien (nama pasien dan suami atau orang
tuanya, umur, nomor rekam medik) dan indikasi SC.
4. Perkenalan dan penjelasan oleh spesialis anak yang akan
melakukan penanganan pada neonatus
5. Pasien dimasukkan ke ruang operasi dan diantar menuju
meja operasi
6. Pemasangan alat monitor tanda-tanda vital (TTV)
7. Pembacaan time-out oleh perawat sirkulasi
8. Spesialis anestesi melakukan pembiusan
9. Perawat memasang dauer kateter dan peralatan kauter
elektrik
10. Asisten operator atau operator melakukan tindakan a dan
antiseptik lapangan operasi
11. Pemasangan kain steril daerah operasi
12. Operator melakukan sayatan dinding perut dilanjutkan
hingga membuka dinding abdomen
13. Operator melakukan sayatan dinding uterus, kemudian
melebarkannya secara tajam atau tumpul
14. Selaput ketuban dipecahkan, nilai keadaan cairan amnion
15. Operator melahirkan bayi, dilanjutkan resusitasi neonatus di
meja operasi dan kemudian diserahkan kepada spesialis anak
16. Operator melahirkan plasenta dan menilai kelengkapannya
17. Bila perlu, uterus dapat dikeluarkan dan pasang kassa besar
di posterior uterus
18. Kavum uteri dibersihkan dengan kassa steril
19. Hemostasis pojok SBU (segmen bawah uterus)
20. SBU dijahit dua lapis dengan benang monovilamen
(misalnya vicryl) secara jelujur, dilanjutkan reperitonisasi
21. Eksplorasi uterus, kedua adneksa dan rongga pelvik
22. Perdarahan dirawat dan rongga perut dibersihkan
23. Setelah diyakini tidak ada perdarahan, kassa dan alat-
alat lengkap, dinding perut ditutup lapis demi lapis
24. Buat laporan operasi secara tertulis, jujur, runut dan mudah
dipahami (laporan diketik dan sudah ditandatangani oleh
DPJP dalam waktu 24 jam).
25. Operasi selesai
26. Pasien di pindahkan ke Ruang Pulih setelah stabil dan mpo
persetujuan spesialis anestesi
27. Bayi dirawat oleh Spesialis Anak

UNIT - Ruang PONEK


TERKAIT - Ruang kebidanan
- Kamar Operasi
- R. Bayi

Anda mungkin juga menyukai