Anda di halaman 1dari 2

KEHAMILAN DENGAN PARUT UTERUS

No Dokumen

No Revisi

Halaman

00

1/2

Ditetapkan,
Direktur RSUD BANTEN
SPO

Tanggal Terbit
drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes
NIP. 196102091989112001

PENGERTIAN

TUJUAN

Kehamilan pada pasien yang pernah mengalami sectio cesaria yang


pernah mengalami oprasi pada dinding Rahim ( misalnya
miomektomi).
Untuk penanganan kehamilan dengan parut uterus

KEBIJAKAN

Dokter obgyn

PROSEDUR

1. Keputusan cara persalian pada pasien dengan riwayat parut


uterus disetujui oleh pasien dan dokternya sebelum waktu
persalianan yang diperkirakan / ditentukan ( ideal pada usia
kehamilan 36 minggu )
2. Persalinan pervaginam ( vaginal birth after cesarean section,
VBAC) pada kehamilan dengan parut uterus dapat
dipertimbangkan sebagai pilihan bila hal-hal berikut terpenuhi :
Hanya pernah satu kali sc transversal pada segmen bawah,
tanpa komplikasi
Presentasi janin verteks normal tidak ada kecurigaan
disproporsi sefalopelvik
Ada fasilitas untuk sc cito
3. Kontra indikasi VBAC melipiti :
Pasien dengan riwayat sc klasik atau inverted T
Pasien dengan riwayat histerotomi atau miomektomi yang
menembus kavum uteri
Pasien dengan riwayat insisi pada uterus lain dari sc
transversal pada segmen bawah tanpa komplikasi ( harus
dilakukan penilaian lengkap mengenai riwayat oprasi
sebelumnya oleh dokter obgyn )
Pasien dengan riwayat 2 kali sc transversal pada segmen
bawah tanpa komplikasi ( harus diberiakan informasi yang
lengkap oleh dokter obgyn)
Riwayat ruptur uteri atau bila risiko ruptur berulang tidak
diketahui
3 kali atau lebih riwayat sc
Penyembuhan luka yang tidak baik pada sc yang lalu
Tipe insisi pada oprasi sebelumnya tidak diketahui
4. Konseling antenatal harus didokumentasikan dalam rekam
medis
5. Ketika dilakukan VBAC, pantau ibu dengan partrograf dan
awasi secara ketat. Segera lakukan sc jika didapati kondisi
berikut :

KEHAMILAN DENGAN PARUT UTERUS


No Dokumen

UNIT TERKAIT

No Revisi

Halaman

00

2/2

Persalianan melampaui garis waspada dan dicurigai adanya


obstruksi atau
6. Konseling antenatal harus didokumentasikan dalam rekam
medis
7. Ketika dilakukan VBAC, pantau ibu dengan partrograf dan
awasi secara ketat. Segera lakukan sc jika didapati kondisi
berikut :
Persalianan melampaui garis waspada dan dicurigai adanya
obstruksi atau disproporsi pelvik
Ada tanda-tanda ruptur uteri : perdarahan, denyut nadi >
100 x/menit, nyeri menetap diabnomen dan / atau supra
pubik, serta gawat janin
8. Pada sc, sedapat mungkin melakukan insisi pada segmen bawah
rahim kecuali tidak memungkinkan karena adanya perlengketan
segmen bawah rahim, segmen bawah rahim belum terbentuk,
gawat janin, atau plasenta previa
9. Jika terjadi kasus ruptur uteri lakukan penanganan sesuai tata
laksana ruptur uteri
OK, IGD VK, VK

Anda mungkin juga menyukai