0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
333 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang kehamilan pada wanita dengan riwayat parut uterus akibat operasi sebelumnya seperti sectio cesarea atau miomektomi. Persalinan pervaginam (VBAC) dapat dipertimbangkan untuk kehamilan berikutnya asalkan memenuhi kriteria tertentu seperti hanya pernah operasi sectio cesarea satu kali dan tidak memiliki faktor risiko. Kontraindikasi VBAC adalah riwayat operasi lain selain sectio cesarea trans
Deskripsi Asli:
Standar Prosedur Operasional untuk Kehamilan dengan Parut Uterus
Dokumen ini membahas tentang kehamilan pada wanita dengan riwayat parut uterus akibat operasi sebelumnya seperti sectio cesarea atau miomektomi. Persalinan pervaginam (VBAC) dapat dipertimbangkan untuk kehamilan berikutnya asalkan memenuhi kriteria tertentu seperti hanya pernah operasi sectio cesarea satu kali dan tidak memiliki faktor risiko. Kontraindikasi VBAC adalah riwayat operasi lain selain sectio cesarea trans
Dokumen ini membahas tentang kehamilan pada wanita dengan riwayat parut uterus akibat operasi sebelumnya seperti sectio cesarea atau miomektomi. Persalinan pervaginam (VBAC) dapat dipertimbangkan untuk kehamilan berikutnya asalkan memenuhi kriteria tertentu seperti hanya pernah operasi sectio cesarea satu kali dan tidak memiliki faktor risiko. Kontraindikasi VBAC adalah riwayat operasi lain selain sectio cesarea trans
Tanggal Terbit drg. Dwi Hesti Hendarti, M.Kes NIP. 196102091989112001
PENGERTIAN
TUJUAN
Kehamilan pada pasien yang pernah mengalami sectio cesaria yang
pernah mengalami oprasi pada dinding Rahim ( misalnya miomektomi). Untuk penanganan kehamilan dengan parut uterus
KEBIJAKAN
Dokter obgyn
PROSEDUR
1. Keputusan cara persalian pada pasien dengan riwayat parut
uterus disetujui oleh pasien dan dokternya sebelum waktu persalianan yang diperkirakan / ditentukan ( ideal pada usia kehamilan 36 minggu ) 2. Persalinan pervaginam ( vaginal birth after cesarean section, VBAC) pada kehamilan dengan parut uterus dapat dipertimbangkan sebagai pilihan bila hal-hal berikut terpenuhi : Hanya pernah satu kali sc transversal pada segmen bawah, tanpa komplikasi Presentasi janin verteks normal tidak ada kecurigaan disproporsi sefalopelvik Ada fasilitas untuk sc cito 3. Kontra indikasi VBAC melipiti : Pasien dengan riwayat sc klasik atau inverted T Pasien dengan riwayat histerotomi atau miomektomi yang menembus kavum uteri Pasien dengan riwayat insisi pada uterus lain dari sc transversal pada segmen bawah tanpa komplikasi ( harus dilakukan penilaian lengkap mengenai riwayat oprasi sebelumnya oleh dokter obgyn ) Pasien dengan riwayat 2 kali sc transversal pada segmen bawah tanpa komplikasi ( harus diberiakan informasi yang lengkap oleh dokter obgyn) Riwayat ruptur uteri atau bila risiko ruptur berulang tidak diketahui 3 kali atau lebih riwayat sc Penyembuhan luka yang tidak baik pada sc yang lalu Tipe insisi pada oprasi sebelumnya tidak diketahui 4. Konseling antenatal harus didokumentasikan dalam rekam medis 5. Ketika dilakukan VBAC, pantau ibu dengan partrograf dan awasi secara ketat. Segera lakukan sc jika didapati kondisi berikut :
KEHAMILAN DENGAN PARUT UTERUS
No Dokumen
UNIT TERKAIT
No Revisi
Halaman
00
2/2
Persalianan melampaui garis waspada dan dicurigai adanya
obstruksi atau 6. Konseling antenatal harus didokumentasikan dalam rekam medis 7. Ketika dilakukan VBAC, pantau ibu dengan partrograf dan awasi secara ketat. Segera lakukan sc jika didapati kondisi berikut : Persalianan melampaui garis waspada dan dicurigai adanya obstruksi atau disproporsi pelvik Ada tanda-tanda ruptur uteri : perdarahan, denyut nadi > 100 x/menit, nyeri menetap diabnomen dan / atau supra pubik, serta gawat janin 8. Pada sc, sedapat mungkin melakukan insisi pada segmen bawah rahim kecuali tidak memungkinkan karena adanya perlengketan segmen bawah rahim, segmen bawah rahim belum terbentuk, gawat janin, atau plasenta previa 9. Jika terjadi kasus ruptur uteri lakukan penanganan sesuai tata laksana ruptur uteri OK, IGD VK, VK