Anda di halaman 1dari 2

Bola Ganjil: Jejak Ayah dan Anak di Piala

Dunia

Harley Ikhsan
05 Des 2022, 00:30 WIB

• Copy Link
16

Perbesar

1. Maldini - Sebuah contoh sukses kisah ayah dan anak dalam dunia sepakbola. Paolo memulai debut
dilatih sang ayah, Cesare, saat memperkuat Timnas Italia U-21 pada tahun 1996. (Kolase foto-foto AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia sepak bola, tak jarang seorang anak mengikuti langkah ayah
menjadi aktor lapangan hijau. Jalan cerita mereka kerap berbeda. Beberapa di antaranya lebih
sukses, sedangkan yang lainnya gagal melebihi capaian sang ayah.

Dari pasangan ayah dan anak di dunia sepak bola, beberapa di antaranya pernah mencicipi
ajang paling tertinggi Piala Dunia.
Enam+

01:07

VIDEO: Roberto Mancini dan Dejan Stankovic Jadi Pembawa Peti Jenazah Sinisa
Mihajlovic

Cesare dan Paolo Maldini adalah contoh paling jelas. Sang ayah merupakan satu di antara bek
terbaik dalam sejarah sepak bola Italia. Ia membawa AC Milan meraih empat trofi Serie A dan
satu titel Piala Champions selama 12 musim di San Siro.

Maldini senior juga tampil untuk timnas Italia pada Piala Dunia 1962. Begitu pensiun, dia
kemudian menangani Gli Azzurri di Prancis 1998.

Bakat dan kemampuan Cesare menurun ke sang anak, Paolo. Dia mengikuti jejak ayahnya
menjadi legenda di AC Milan. Paolo menghabiskan 25 tahun di Serie A bersama I Rossoneri
sebelum pensiun pada usia 41 tahun.

Maldini junior masuk skuat untuk Piala Dunia edisi 1990, 1994, 1998, dan 2002. Sayang dia
tidak ambil bagian ketika Italia juara Piala Dunia 2006.

Anda mungkin juga menyukai