Disusun oleh
Kelas : XI mipa 1
Tahun: 2022
Cristiano Ronaldo adalah salah satu pesepakbola terhebat yang pernah ada.
Lima trofi Ballon d’Or adalah bukti kehebatannya sebagai pesepakbola. Ia
pernah menguasai Inggris, Spanyol, dan kini Italia. Gelar juara Piala Eropa 2016
pun ia raih bersama timnas Portugal.
Melansir dari beberapa sumber, berikut kisah masa kecil Cristiano Ronaldo yang
menjadi titik balik dari untuk kesuksesan dirinya sekarang.
Artikel terkait: Tak Bertato dan Family Man, Ini 10 Fakta Menarik Cristiano
Ronaldo
Iklan
Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro lahir di salah satu lingkungan termiskin di
Funchal, ibu kota Madeira, sebuah kepulauan Portugis yang otonom di Atlantik
di lepas pantai Afrika.
Ibunyanya, Dolores Aveiro, adalah seorang juru masak dan ayahnya, José Dinis
Aveiro, seorang tukang kebun di kota. Mengingat berbagai kesulitan yang
dihadapi keluarga sebelum Ronaldo lahir, Dolores mempertimbangkan untuk
mengaborsi kehamilan.
Ya, Ronaldo sempat menjadi 'anak yang tidak diinginkan'. Tetapi seperti yang dia
katakan dalam film dokumenter 2015 "Ronaldo", iman Katoliknya mencegahnya
untuk melakukannya.
Iklan
Ketika Ronaldo bermain untuk tim yunior pertamanya Andorinha, sang ayah,
Jose Dinis Aveiro harus bekerja sebagai kit man yang bertugas merapikan ruang
ganti dan harus mencuci semua perlengkapan pemain.
Aveiro mendapatkan pekerjaan itu karena Ronaldo bermain untuk tim tersebut.
Tapi Ronaldo justru diejek rekan-rekan setimnya karena profesi sampingan
ayahnya untuk menambah penghasilan sebagai tukang kebun.
3. Kehilangan Ayahnya Akibat Minuman Keras
Eks Real Madrid tersebut menyebut salah satu penyesalan terbesar dalam
kehidupannya adalah meninggalnya sang ayah karena pengaruh alkohol.
Iklan
Sang ayah meninggal tepat pada tahun 2005 karena penyakit liver, dimana saat
itu Ronaldo masih berumur 20 tahun dan baru menjalani tahun keduanya
bermain bersama Manchester United.
"Saya benar-benar tidak mengetahui kondisi ayah saya 100 persen semasa
waktu itu," jujur Ronaldo. "Ternyata dia pemabuk, saya tidak pernah berbicara
dengannya seperti percakapan biasa. Hal itu begitu sulit kami lakukan,"
bebernya.
Artikel terkait: Cara Diet Cristiano Ronaldo yang Membuatnya Masih Hebat
di Usia 36 Tahun
4. Dulunya Anak Sensitif yang Dijuluki 'Si Cengeng'
Iklan
Ronaldo tidak takut dengan sisi sensitif dalam dirinya. "Saya memiliki banyak air
mata yang tersisa... senang menangis... Saya telah banyak menangis. Orang-
orang yang mengenal saya atau bekerja dengan saya tahu," katanya.
5. Putus Sekolah Pada Umur 14 Tahun untuk Fokus Pada Karier Sepak Bola
Setelah bermain untuk akademi sepak bola pemuda Sporting selama dua tahun,
Cristiano Ronaldo merasa siap untuk bermain semi-profesional.
"Saya tidak kaya tapi saya tidak tertarik sekolah. Saya dikeluarkan setelah saya
melemparkan kursi ke guru. Kenapa? Karena dia tidak menghormati saya," kata
Ronaldo.
Iklan
"Saya menangis hampir setiap hari karena rasanya seperti pindah ke negara
lain," tutur Ronaldo.
Parents, itulah kisah masa kecil salah satu atlet tersukses di dunia, Cristiano
Ronaldo. Kini, Ronaldo dapat berbahagia karena semua pengorbanan masa
kecilnya terbayar lunas dengan menjadi pesepak bola profesional. Sangat
inspiratif bukan?
Baca juga:
id.theasianparent.com/masa-kecil-joanna-alexandra
id.theasianparent.com/profil-yeremia-rambitan
id.theasianparent.com/kisah-hidup-joe-taslim
Ronaldo Hebat Bukan Hanya Bakat, Juga Tekad
Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Minggu, 23 Apr 2017 13:39 WIB
Pesepak bola bernomor punggung 7 itu diharapkan publik Bernabeu bisa membawa timnya
sukses mempecundangi Barca dalam lanjutan laga Liga Spanyol, La Liga tersebut.
Kehebatan Ronaldo itu diakui pula mantan winger MU yang berasal dari Afrika Selatan,
Quinton Fortune.
Baca artikel CNN Indonesia "Ronaldo Hebat Bukan Hanya Bakat, Juga Tekad"
selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20170423131952-142-
209573/ronaldo-hebat-bukan-hanya-bakat-juga-tekad.
Pesepak bola bernomor punggung 7 itu diharapkan publik Bernabeu bisa membawa timnya
sukses mempecundangi Barca dalam lanjutan laga Liga Spanyol, La Liga tersebut.
Kehebatan Ronaldo itu diakui pula mantan winger MU yang berasal dari Afrika Selatan,
Quinton Fortune.