Anda di halaman 1dari 1

Ronaldo melakukan debut internasional bersama 

timnas senior Portugal pada tahun 2003 saat


berusia 18 tahun dan sejak itu ia telah mendapatkan lebih dari 170 penampilan, menjadikannya
sebagai pemain dengan penampilan terbanyak bagi timnas Portugal. Dengan lebih dari 100 gol
di tingkat internasional, ia juga menjdai pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk timnas. Ia
telah bermain dan mencetak gol di 11 turnamen besar; ia mencetak gol internasional
pertamanya di ajang Kejuaraan Eropa UEFA 2004, di mana ia turut membantu Portugal
mencapai final. Pada 2015, Ronaldo dinobatkan sebagai pemain Portugal terbaik sepanjang
masa oleh Federasi Sepak Bola Portugal. Tahun berikutnya, ia memimpin Portugal meraih gelar
turnamen besar pertama mereka yakni pada ajang Kejuaraan Eropa UEFA 2016, dan
menerima Sepatu Perak sebagai pencetak gol terbanyak kedua di turnamen tersebut. Ia juga
memimpin timnas meraih gelar di Liga Negara UEFA perdana pada tahun 2019, dan kemudian
menerima Sepatu Emas sebagai pencetak gol terbanyak Kejuaraan Eropa UEFA 2020.
Salah satu atlet paling terkenal di dunia, Ronaldo menduduki peringkat pertama atlet dengan
bayaran tertinggi di dunia menurut majalah Forbes pada 2016 dan 2017 dan atlet paling terkenal
di dunia menurut ESPN dari tahun 2016 hingga 2019. Majalah Time memasukkannya ke
dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2014. Ia adalah pemain sepak
bola pertama dan olahragawan ketiga yang menghasilkan US$1 miliar dalam kariernya.

Kehidupan awal
Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro lahir di São Pedro, Funchal, ibu kota pulau Madeira,
Portugal, dan dibesarkan di Santo António.[9][10] Ia adalah anak keempat atau anak bungsu dari
Maria Dolores dos Santos Viveiros da Aveiro, seorang juru masak, dan José Dinis Aveiro,
seorang petugas dinas pertamanan kota dan kit man paruh waktu.[11] Nenek buyut dari pihak
ayahnya, Isabel da Piedade, berasal dari pulau São Vicente, Tanjung Verde.[12] Ronaldo memiliki
seorang kakak laki-laki, Hugo, dan dua kakak perempuan, Elma dan Liliana Cátia "Katia".
[13]
 Ibunya mengungkapkan bahwa, ketika ia sedang mengandung Ronaldo, ia
ingin menggugurkan kandungannya itu karena masalah kemiskinan, ayahnya yang kecanduan
berat alkohol dan juga karena sudah memiliki terlalu banyak anak, tetapi dokter menolak untuk
melakukan prosedur tersebut. [14] Ronaldo dibesarkan di rumah Katolik yang miskin, berbagi
kamar dengan semua saudara kandungnya. [15]
Ketika masih anak-anak, Ronaldo bermain untuk Andorinha dari tahun 1992 hingga 1995, [16] di
sana ayahnya bekerja sebagai kit man,[11] dan kemudian ia menghabiskan dua tahun bermain
dengan Nacional. Pada tahun 1997, saat berusia 12 tahun, ia menjalani uji coba selama tiga hari
dengan Sporting CP, yang mengontraknya dengan bayaran £1.500.[17] Ia kemudian pindah dari
Madeira ke Alcochete, sebuah kota dekat Lisboa, untuk bergabung dengan akademi remaja
Sporting.[17] Pada usia 14, Ronaldo percaya ia memiliki kemampuan untuk bermain
semiprofesional dan bersepakat dengan ibunya untuk menghentikan pendidikannya agar fokus
sepenuhnya pada sepak bola. [18] Meskipun populer di kalangan siswa lain di sekolahnya, Ronaldo
dikeluarkan dari sekolah setelah melemparkan kursi ke arah gurunya, di mana menurut Ronaldo
gurunya tersebut "tidak menghormati" dirinya. [18] Namun, satu tahun kemudian, ia didiagnosis
memiliki takikardia, suatu kondisi yang bisa memaksanya untuk berhenti bermain sepak bola.
[19]
 Ronaldo menjalani operasi jantung di mana laser digunakan untuk membakar beberapa jalur
jantungnya menjadi satu, agar mengubah detak jantungnya ketika dalam keadaan istirahat. [20] Ia
pulang dari rumah sakit beberapa jam setelah operasi tersebut dan lanjut berlatih sepak bola
beberapa hari kemudian.[21]

Anda mungkin juga menyukai