Anda di halaman 1dari 22

INVESTASI DALAM SEKURITAS

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok 10
Nama : Mawarriani Hasibuan
Nurida Pasaribu
Putri Yuniati hutasuhut
M. Kuliah : Akuntansi Keuangan
PRODI : Pendidikan Ekonomi

INSTITUTE PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas limpahan dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “INVESTASI DALAM SEKURITAS”
ini.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
dikarenakan keterbatasan penulis dalam hal pengetahuan. Namun penulis telah berusaha
dengan kemampuan yang ada sehingga makalah sederhana ini, baik sistematikanya maupun
isinya jauh dari sempurna.
Penulis menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dalam penyusunan Makalah ini.
Oleh sebab itu, arahan, kritik, dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat
penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini, dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Padangsidimpuan, November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Cover.......................................................................................................................... i
Kata pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar isi..................................................................................................................... iii
Bab I pendahuluan...................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah............................................................................................... 2
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 2
Bab II Pembahasan..................................................................................................... 3
2.1 Analisis Sekuritas................................................................................................. 3
2.2 Mengapa Perusahaan Melakukan Investasi......................................................... 6
2.3 Investasi Dalam Obligasi..................................................................................... 6
2.4 Investasi Dalam Saham........................................................................................ 9
2.5 Penilaian Investasi Dalam Sekuritas.................................................................... 14
2.6 Sekuritas Diperdagangkan................................................................................... 15
2.7 Sekuritas Tersedia Terjual................................................................................... 15
Bab III Penutup.......................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 18
3.2 Saran..................................................................................................................... 18
Daftar Pustaka............................................................................................................ 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di era sekarang ini dengan semakin majunya perkembangan keuangan dan
pesatnya pertumbuhan teknologi, semakin membantu masyarakat untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat dan memberikan alternatif-alternatif yang menarik bagi
masyarakat yang memiliki kelebihan dana untuk menginvestasikan dananya dengan
harapa memperoleh keuntungan. Tidak hanya investor, bagi perusahaan dengan
majunya perkembangan keuangan dan teknologi ini dan bervariasinya market market
yang dapat digunakan untuk mencari modal seperti pasar modal, pasar uang. Karena
adanya pasar tersebut ini sangat menguntungkan bagi perusahaan juga karena akan
dengan mudah mendapatkan modal yang relatif besar tanpa harus melewati
persyaratan yang rumit seperti ketika meminjam dana melalui bank karena harus
melewati proses administrasi, adanya agunan dll. Dengan banyaknya perusahaan yang
mengeluarkan sekuritas guna memperoleh modal ini membuat investor memperoleh
kesempatan yang besar guna meneginvestasikan dananya ke sekuritas ini, namun hal
ini akan menjadi bahaya dan beresiko yang cukup besar apabila investor tidak prudent
dalam melakukan investasi.
Oleh karena itu kita harus prudent dalam melakukan investasi agar dapat
melakukan investasi di sekuritas yang tepat di perusahaan, perbankan atau lembaga
keuangan yang mengeluarkan sekuritas agar terhindar atau meminimalisir terjadinya
kehilangan dana yang kita investasikan dan agar dana yang kita investasikan dapat
menghasilkan return yang maksimal. Maka kita perlu mengetahui dan memahami
analisis sekuritas agar dapat menganalisis sekuritas yang akan kita investasikan bagi
investor dan bagi perusahaan dengan adanya analisis sekuritas ini dapat mengetahui
apakah sekuritasnya dapat menghasilkan return atau keuntungan yang maksimal atau
tidak dan apakah menguntungkan atau malah merugikan.

1
1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana analisis sekuritas ?


2. Mengapa perusahaan melakukan investasi ?
3. Bagaimana investasi dalam obligasi ?
4. Bagaimana investasi dalam saham ?
5. Bagaimana penilaian investasi dalam sekuritas ?
6. Bagaimana sekuritas diperdagangkan ?
7. Bagaimana sekuritas tersedia untuk dijual ?

1.3 Tujuan

1. Agar dapat mengetahui bagaimana analisis sekuritas


2. Agar dapat mengetahui alasan perusahaan melakukan investasi
3. Agar dapat mengetahui investasi dalam obligasi
4. Agar dapat mengetahui investasi dalam saham
5. Agar dapat mengetahui penilaian investasi dalam sekuritas
6. Agar dapat mengetahui sekuritas diperdagangkan
7. Agar dapat mengetahui sekuritas tersedia untuk dijual

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ANALISIS SEKURITAS

Sebelum membahas mengenai analisis sekuritas, kita harus mengetahui apa itu
sekuritas karena penting mengetahui apa itu sekuritas. Sekuritas ini pada dasarnya sama
dengan surat berharga. Lebih khususnya sekuritas ini adalah surat berharga yang menunjukan
hak investor untuk mendapatkan bagian dari kekayaan perusahaan yang menerbitkan
sekuritas tersebut, surat berharga ini biasanya meliputi : saham, obigasi, saham prefer., dan
bentuk lain penyertaan modal. Sekuritas perusahaan ini diperjualbelikan di pasar modal.

Analisis sekuritas ini sendiri adalah proses menilai menganalisa suatu sekuritas yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengetahui karakteristik suatu sekuritas apakah sekuritas
tersebut stabil atau tidak karena sekuritas ini memiliki karakteristik mispriced yaitu sekuritas
yang harganya bisa sangat tinggi dan bisa sangat rendah. Oleh karena itu penting untuk
melakukan analisa sekuritas dengan baik dan teliti.

Analisis ini juga sangat dibutuhkan, tidak hanya investor yang membutuhkan tapi
manajer perusahaan pun juga sangat membutuhkan analisa sekuritas ini. Karena manajer
keuangan ini harus menerti seberapa besar implikasi setiap keputusan yang harus diambil
terhadapa aliran kas yang tersedia bagi investor, sebagai contoh, manajer keuangan harus
mengerti seberapa besar pengaruh keputusan investasi, keputusan pemenuhan kebutuhan
dana dan kebijakan deviden terhadap nilai atau harga pasar saham perusahaan. Tidak hanya
investor, manajemen saja yang melakukan analisa sekuritas ini, para broker atau pialang
sekuritas ini melakukan analisa sekuritas ini dengan metode yang lebih kompleks, lebih baik,
serta didiukung perlatan dan database yang cukup serta tenaga ahli sehingga mamapu
mengevaluasi sekuritas secara cepat dan tepat.

Biasanya dalam proses penilain sekuritas ini terdapat hubungan antara risiko dan
tingkat keuntungan yang diharapkan. Biasanya pemegang saham ini secara umum
menghadapi risiko yang lebih besar daripada pemegang obligasi. Sementara itu semakin
tinggi resiko yang dihadapi maka akan semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang
diisyaratkan oleh pemegang saham. Maka ini pentingnya melakukan analisis sekuritas

3
dengan prudent. Sekuritas ini surat hutang yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang atau
kas, ini maksudnya bahwa sekuritas ini surat hutang yang dapat dijual karena memiliki sifat
yang likuid. Banyak perusahaan ataupun investor yang membeli dan memiliki sekuritas,
alasannya karena selain sebagai pengganti kas, sekuritas juga merupakan suatu investasi yang
dapat memberikan keuntungan yang cukup bagus.

Dalam memilih sekuritas yang baik terdapat kriterianya sebagai berikut :

1.      Resiko tingkat bunga


2.      Resiko kemampuan daya beli
3.      Resiko keuangan
4.      Resiko likuidasi
5.      Pajak
6.      Pengembalian atas sekuritas
Sementara harga pasar saham ini terbentuk melalui mekanisme permintaan dan
penawaran di dalam pasar modal. Secara teoritis terdapat tiga bentuk pasar :

1.      Weak form efficient market atau pasar lemah, dalam pasar lemah ini harga sekuritas ini
dapat diproyeksikan atas dasar pola dan kecenderungan harga sebelumnya.
2.      Semistrong form market atau bentuk pasar efisien yang agak kuat, dalam pasar ini harga
pasar sekuritas tidak saja mencerminkan kecenderungan harga periode sebelumnya tetapi
juga informasi umum seperti halnya tentang pembayaran deviden, laba perusahaan, penjualan
saham baru.
3.      Strong form efficient market atau bentuk pasar efisient yang kuat, dalam pasar efisen
yang kuat ini harga pasar sekuritas mencerminkan kecenderunga perubahan harga periode
sebelumnya, informasi yang telah dipublikasikan dan private information. Bentuk ayng
terakhir ini adalah bentuk yang ideal karena harga sekuritas merupakan harga yang objektif
atau fair price dan tidak ada seorang pun yang secara konsisten mampu memperoleh excess
retun.
Terdapat pula jenis jenis sekuritas, ada 2 jenis sekuritas yaitu sekuritas jangka panjang
dan sekuritas jangka pendek.

4
1.                  Sekuritas jangka panjang ini sekuritas yang memiliki umur lebih dari 1 tahun
siklus akuntansi dan dilakukan di pasar modal.
Sekuritas jangka panjang ini misal seperti : saham, obligasi, reksadan dan produk
turunan ( derivatif ).

2.                  Sekuritas jangka pendek, sekuritas ini memiliki umur kurang dari 1 tahun
siklus akuntansi dan dilakukan di pasar uang, instrument ini ditandai dengan jatuh tempo
yang pendek, tingkat resiko yang rendah, likuid
Sekuritas jangka pendek ini seperti : SBI, commercial paper, sertifikat deposito, call
money, dll.

Peningkatan efisiensi pasar modal tempat terjadinya transaksi sekuritas ini yang
semakin efisien semakin mempersulit pencarian sekuritas yang undervalued atau dinilai
terlalu rendah daripada nilai yang wajar. Ruang gerak analisis sekuritas menjadi semakin
sempit, begitu juga pendapatan yang diharapkan. Para analisis ffundamental umumnya
menggunakan informasi yang berkaitan dengan profitabilitas perusahaan baik saat ini
maupun prospeknya dimasa datang untuk mengukur nilai pasar saham yang wajar.

Analisis fundamental ini berbeda dengan analisis teknikal, yang menggunakan data
trend atau kecenderungan harga saham masa lalu untuk memprediksi harga saham yang akan
datang. Analisis teknikal ini secara implisist menngasumsikan bahwa pola perubahan harga
saham pada masa lalau akan terulang dimasa yang akan datang.

Model yang umum digunakan untuk mengukur nilai perusahaan yang sedang going
concern adalah dengan menggunakan kapitalisasi saham yang beredar.

Melakukan analisis sekuritas menjadi salah satu tahapan yang akan membuat investasi
menjadi lebih menguntungkan. Analisis ini memiliki bebearap jenis analisis yang harus
diperhatikan diantaranya :

1.      Analisis fundamental


2.      Analisis teknikal

5
2.2 MENGAPA PERUSAHAAN MELAKUKAN INVESTASI

Apabila perusahaan memiliki dana yang melebihi kebutuhan operasinya, maka dana yang
berlebih dapat diinvestasikan dalam berbagai bentuk, baik investasi dalam aset tetap maupun
aset liquid (aset lancar). Salah satu bentuk yang lazim dilakukan perusahaan adalah investasi
dalam sekuritas atau efek, baik efek utang maupun efek ekuitas. Perusahaan melakukan
investasi dengan cara membeli sekuritas utang atau sekuritas saham karena adanya salah satu
dari tiga alasan berikut:

1. Perusahaaan mungkin memiliki kelebihan kas yang tidak akan segera diperlukan
untuk membiayai operasi.
2. Perusahaan membeli investasi dalam sekuritas adalah untuk memperoleh
pendapatan dari hasil investasi.
3. Perusahaan melakukan investasi karena alasan stratejik yang bentuknya bisa
bervariasi, mulai dari hanya sekedar memiliki pengaruh atas perusahaan lain, hingga
mengendalikan perusahaan lain dengan cara memiliki/menguasai saham-saham yang
diterbitkan perusahaan lain tersebut.

Pada saat perolehan, perusahaan harus mengklasifikasikan investasi obligasi dan investasi
dalam saham kedalam salah satu dari 3 kelompok tersebut:

1. Diperdagangkan, yaitu sekuritas yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam
waktu dekat.
2. Tersedia untuk dijual, yaitu sekuritas yang dibeli dan dimiliki dengan maksud untuk
dijual kembali pada suatu waktu di masa datang (waktunya belum ditentukan).
3. Dimiliki hingga jatuh tempo, yaitu sekuritas utang (obigasi) yang dibeli dengan
maksud untuk dimiliki hingga jatuh tempo.

2.3  INVESTASI DALAM OBLIGASI


Investasi dalam obligasi adalah investasi dalam obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun obligasi yang diterbitkan perusahaan-perusahan lain.

A.    Obligasi Dimiliki Untuk Diperdagangkan

6
Obligasi dalam kelompok “ diperdagangkan”,biasanya menujukan frekuensi pembelian
dan penjualan yang sangat sering dilakukan.
B.     Pembelian Obligasi
Pada saat pembelian,investasi dicatat sebesar biaya perolehan,perolahanya yaitu nilai
wajar obligasi pada saat dibeli.
Jurnal Untuk Pencatatan Piutang Bunga dan Pendapatan Bunga :
Piutang Bunga Obligasi xxx
Pendapatan Bunga Obligasi xxx
Jurnal Untuk Penerimaan Bunga :
Kas xxx
Pendapatan Bunga Obligasi xxx
Jurnal Penjualan Investasi Obligasi
Kas xxx
Investasi-Obligasi xxx
Laba Penjualan Investasi Obligasi xxx
C.    Obligasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Jika perusahaan mempunyai maksud untuk memiliki obligasi (efek utang) hingga jatuh
tempo,maka investasi dalam obligasi tersebut harus diklarifikasikan dalam kelompok”
dimilki hingga jatuh tempo” dan disajikan dalam neraca sebesar biaya perolehan setelah
amortisasi premi atau diskonto.
D.    Pembelian Obligasi
Obligasi yang dibeli perusahaan sebagai investasi yang akan dimiliki hingga jatuh
tempo,dicatat sebesar biaya perolehanya. Biaya perolehan meliputi harga beli obligasi
ditambah komisi perantara,pajak,dan beban beban lain yang berhubungan dengan pembelian
obligasi.
Jurnal Untuk Mencatat Transaksi Pembelian Obligasi :
Investasi Obligasi xxx
Piutang Obligasi xxx
Kas xxx
Jurnal Untuk Mencatat Penerimaan Pelunasan Obligasi Pada Tanggal Jatuhnya :

7
Kas xxx
Investasi Obligasi xxx
E.     Pembelian Obligasi Dengan Premi
Apabila Obligasi dibeli dengan harga lebih tinggi daripada nilai nominalnya,maka
timbul premi obligasi.
Premi Obligasi (Rp.205.160.000,00-Rp200.000.000,00) = Rp.5.160.000,00
Jangka Waktu Obligasi sejak 1 Juni 2011 Sampai 3 Desember 2014 = 43 bulanAmortisasi
Premi Obligasi Per Bulan
(Rp.5.160.000,00 : 43) = Rp.120.000,00
Amortisasi premi dilakukan bersamaan dengan pencatatan penerimaan bunga pada setiap
tanggal bunga.Untuk itu perlu dihitung besarnya amortisasi per bulan dengan contoh sbg
berikut :
Jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan bunga dan amortisasi premi pada tanggal
30 juni 2011dapat dilakukan dengan dua ayat jurnal terpisah sbg berikut :
Kas xxx
Piutang Bunga Obligasi xxx
Pendapatan Bunga xxx
Pendapatan Bunga Obligasi xxx
Investasi Obligasi xxx
F.     Penjualan Obligasi Sebelum Tanggal Jatuh
Contoh kasus mengenai pencatatan transaksi penjualan obligasi.
Misalkan pada tanggal 1 oktober 2013, PT Merapi menjual obligasi PT semeru dengan harga
Rp 203.000.000,00, ditambah bunga berjalan selama 3 bulan atau Rp7.500.000 (200.000.000
x 15%x 3/12). Sebelum perusahaan membuat jurnal untuk mencatat transaksi penjualan
obligasi,terlebih dahulu harus dicatat amortisasi untuk 3 bulan atau Rp360.000,00
(Rp120.000 x 3) agar akun investasi Obligasi menunjukan nilai buku pada tanggal penjualan.
Jurnal untuk mencatat amortisasi premi adalah sebagai berikut :
2013
Okt.1 Pendapatan Bunga Obligasi Rp.360.000
Investasi Obligasi Rp360.000

8
Harga Perolehan Obligasi pada tanggal 1 Juni 2011 Rp 205.160.000,00
Amortisasi Premi sejak 1 juni 2011 s/d 30 juni 2013
(25 bulan x Rp 120.000,00) 3.000.000,00
Nilai buku Obligasi sampai dengan tanggal bunga
yang terakhir (30 juni 2013) Rp 202.160.000,00
Amortisasi yang dibuat pada tanggal 1 oktober
(1 Juli s/d 1 oktober 2013) 360.000,00
Nilai buku obligasi tanggal 1 oktober 2013 Rp 201.800.000,00

Nilai buku obligasi pada tanggal 1 Oktober 2013 adalah sebagai berikut :
Harga jual Obligasi Rp 203.000.000,00
Nilai Buku Obligasi pada tanggal penjualan 201.800.000,00
Laba penjualan obligasi Rp 1.200.000,00
Perhitungan laba atau rugi penjualan obligasi dilakukan dengan membandingkan hasil
penjualan bersih dengan nilai buku obligasi pada tanggal penjualan:
Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat transaksi penjualan obligasi pada tanggal 1
oktober 2013 adalah sebagai berikut :
2013
Okt 1 Kas Rp 210.500.000,00
Investasi Obligasi Rp. 201.800.000,00
Pendapatan Bunga Obligasi 7.500.000,00
Laba Penjualan Obligasi 1.200.000,00

2.4 INVESTASI DALAM SAHAM

Investasi dalam saham adalah investasi dalam saham yang diterbitkan oleh perusahaan
lain. Apabila perusahaan melakukan investasi dalam saham (dan /atau obligasi) yg diterbitkan
oleh berbagai perusahaan, maka keseluruhan investasi tersebut dinamakan portofolio

9
investasi (invesment portfolio). Pedoman akuntansi untuk investigasi saham terlukis dalam
gambaran berikut:

Pemilik investor dalam Perkiraan pengaruh atas Pedoman akuntansi


saham biasa perusahaan investee
investee

< 20 % Tidak signifikan Metode biaya perolehan

20% - 50% Signifikan Metode ekuitas

>50 % Mengendalikan Laporan keuangan


konsolidasi

 Kepemilikan Saham Kurang Dari 20%

Untuk kepemilikan saham kurang dari 20%, perusahaan menggunakan metoda biaya
perolehan. Dalam metode biaya perolehan ini, perusahaan mencatat investasi sebesar biaya
perolehannya, dan pendapatan diakui hanya ketika perusahaan menerima deviden tunai.

1. Pencatatan Pembelian Saham

Jurnalnya: akun Investasi Saham di DEBET sedangkan akun kas di KREDIT.

2. Pencatatan Penerimaan Deviden

Jurnalnya: akun Kas di DEBET sedangkan akun Pendapatan Deviden di KREDIT.

3. Penjualan Investasi Dalam Saham

Jurnalnya: akun Kas di DEBET sedangkan akun Investasi Saham dan Laba Penjualan
Investasi Saham di KREDIT.

 Kepemilikan Saham Antara 20% sampai 50%

10
Investor memiliki antara 20% - 50% saham biasa dari suatu perusahaan, maka dapat
diperkirakan bahwa investor memiliki pengaruh yg signifikan atas aktivitas operasi dan
keuangan perusahaan investee. Apabila invesstor mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak
mengendalikan investee, maka bagi investor perusahaan investee dipandang sebagai asosiasi.

Investasi saham antara 20% dan 50% dicatat menggunakan metoda ekuitas. Dalam
metoe ekuitas, perusahaan investor pada awalnya mencatat investasi dalam saham biasa yg
diterbitkan asosiasi sebesar biaya perolehannya. Selanjutnya, setiap tahun membuat
penyesuaian tahunan atas akun investasi untuk menunjukkan besarnya ekuitas investor
dalam asosiasi. Setiap tahun investor melakukan hal-hal berikut: (1) MenDebet (menambah)
akun Investasi dan mengKredit (menambah) akun Pendapatan sebesar persentase tertentu dari
laba bersih asosiasi. (2) Investor juga mengKredit (mengurangi) akun Investasi sejumlah
Deviden yg diterima. Akun Investasi dikurangi sebesar Deviden yg diterima karena
pembayaran deviden oleh asosiasi akan mengurangi aset bersih asosiasi.

1. Pencatatan Pembelian Saham Investasi

Jurnalnya: akun Investasi Saham d DEBET sedangkan akun Kas di KREDIT.

2. Pencatatan Pendapaan dan Deviden

Jurnal untuk mencatat Pembelian Saham: Akun Investasi Saham (pendapatan dari investasi
saham) di DEBET sedangkan akun PT... di KREDIT.

Jurnal untuk mencatat Penerimaan Deviden: akun Kas do DEBET sedangkan akun Investasi
Saham di KREDIT.

 Kepemilikan Saham Lebih Dari 50%

Perusahaan yg memiliki lebih dari 50% saham biasa yang diterbitkan perusahaan lain
disebut perusahaan induk. Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh perusahaan induk
disebut perusahaan anak (afiliasi). Dengan kepemilikan saham yang besar ini maka
perusahaan induk bisa mengendalikan perusahaan anak.

11
Apabila perusahaan memiliki saham biasa perusahaan lain lebih dari 50%, maka
perusahaan tersebut biasanya menyusun laporan keuangan konsolidasi. Laporan tersebut
menyajikan total aset dan kewajiban yang dikendalikan oleh perusahaan induk. Laporan
tersebut juga menyajikan total pendapatan dan beban perusahaan anak. Perusahaan induk
menyajikan laporan konsolidasi sebagai tambahan atas laporan keuangan untuk perusahaan
induk dan masing-masing perusahaan anak.

HITUNGAN
PEMILIKAN SAHAM KURANG DARI 20 % :
Dalam akuntansi untuk pemilikan saham kurang dari 20% ,perusahaan menggunakan
metoda biaya perolehan.
PENCATATAN PEMBELIAN SAHAM :
Harga Saham ( 3.000 x Rp 3.500,00) Rp 10.500.000,00
Biaya Komisi Perantara 250.000,00
Biaya Perolehan Saham (3.000 lembar ) Rp 10.750.000,00
Misalkan pada tanggal 1 April 2011, PT Merapi membeli 3000 lembar saham PT Kerinci
yang bernilai nominal Rp 3.500,00 per lembar ( Pemilikan 10%) biaya komisi perantara dan
pajak untuk transaksi pembelian tersebut adalah Rp 250.000,00
Jurnal untuk mencatat pembelian saham sebagai investasi sementara diatas sebagai
berikut :
2011
Apr.1 Investasi Saham Rp10.750.000,00
Kas Rp10.750.00,00
PENCATATAN PENERIMAAN DIVIDEN
Jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan dividen adalah sebagai berikut :
Kas xxx
Pendapatan Dividen xxx
PENJUALAN INVESTASI DALAM SAHAM
Harga Jual Saham (3000 x Rp 4.000,00) Rp 12.000.000,00
Dikurangi : Biaya komisi perantara dan pajak 280.000,00

12
Hasil penjualan Saham Rp 11.720.000,00
Biaya perolehan Saham 10.750.000,00
Laba penjualan saham Rp 970.000,00
Misalkan pada tanggal 15 september 2011,PT Merapi menjual seluruh saham PT kerinci
dengan harga Rp 4000,00 per lembar.Dalam transaksi tersebut PT Merapi harus membayar
biaya komisi perantara dan pajak sebesar Rp 280.000,00
Jurnalnya :
2011
Sept. 15 Kas Rp11.720.000,00
Investasi Saham Rp.10.750.000,00
Laba Penjualan Investasi Saham 970.000,00
PENCATATAN PEMBELIAN INVESTASI SAHAM
Misalkan pada tanggal 1 januari 2011, PT Serayu membeli 30% saham biasa yang
diterbitkan PT Citarum seharga Rp 120.000.000,00.PT Serayu akan mencatat transaksi ini
dengan jurnal sebagai berikut :
2011
Jan 1 Investasi Saham Rp 120.000.000,00
Kas Rp.120.000,00
PENCATATAN PENDAPATAN DAN DIVIDEN
Untuk tahun 2011, Pt Citarum melaporkan laba bersih sebesar Rp 100.000.000,00 .Pada
tanggal 31 Desember 2011 itu juga PT Citarum mengumumkan dan membayar dividen tunai
sebesar Rp 40.000.000,00 PT serayu akan mencatat hal hal berikut : (1) pendapatan sebesar
30% dari laba bersih PT citarum (30% x Rp 100.000.000,00 = Rp 30.000.000,00) ,dan (2)
pengurangan dalam akun investasi sebesar dividen tunai yang diterima (30% x
Rp40.000.000,00= Rp 12.000.000,00)
2011
Des. 31
Investasi Saham Rp 30.000.000,00
Pendapatan dari investasi Saham PT Citarum Rp 30.000.000,00

13
2011
Des.31
Kas Rp 12.000.000,00
Investasi Saham Rp 12.000.000,00

2.5 PENILAIAN INVESTASI DALAM SEKURITAS

Nilai investasi dalam obligasi dan saham bisa sangat bervariasi selama pemilikan
investasi tersebut. Dalam situasi harga berfluktuasi, timbul persoalan bagaimana perusahaan
harus menilai investasi pada tanggal neraca. Penilaian bisa dilakukan berdasarkan biaya
perolehan, nilai wajar (harga pasar), atau yg lebih rendah antara biaya perolehan dan harga
pasar. Nilai wajar adalah jumlah rupiah yang diterima dari penjualan sekuritas di pasar
normal. Perusahaan mengelompokkan investasi dalam obligasi dan saham menjadi 3
kategori, yaitu: (1) sekuritas untuk diperdagangkan. (2) sekuritas tersedia untuk dijual, dan
(3) sekuritas dimiliki sampai jatuh tempo. Pedoman yg diterapkan pada semua investasi
dalam sekuritas obligasi dan semua investasi saham yang kepemilikannya kurang dari
20%:

Diperdagangkan Tersedia untuk di jual Dimiliki sampai jatuh


tempo

Mengucapkan : Mengucapkan : Mengucapkan :

“kami akan menjualnya “kami akan menyimpannya “kami bermaksud akan


sepuluh hari”. sementara waktu sambil menyimpannya sampai
menunggu saat yang tepat” katuh tempo”

Pada nilai wajarnya dan Pada nilai wajarnya dan Pada biaya perolehan
perubahan dilaporkan di perubahan dilaporkan di setelah amortisasi
laba bersih bagian ekuitas

14
2.6 SEKURITAS DIPERDAGANGKAN

Perusahaan memiliki sekuritas untuk diperdagangkan dengan maksu menjualnya dalam


jangka pendek. Diperdagangkan mengandung arti sering beli dan jual. Perusahaan
melaporkan sekuritas untuk diperdagangkansebesar nilai wajarnya, dan melaporkan
perubahan dari biaya perolehan sebagai bagian dari laba bersih . Perubahan dilaporkan
sebagai laba atau rugi belum direalisasi karena sekuritas belum dijual.Laba atau rugi belum
direalisai adalah selisih antara total biaya perolehan sekuritas diperdagangkan dengan total
nilai wajarnya. Sekuritas diperdagangkan dilaporkan dalam neraca sebagai aset lancar.

Sekuritas Diperdagangkan, 31 Desember 2011


                Investasi Biaya Perolehan Nilai Wajar
Laba(rugi)

Direalisasi Belum
Obligasi-PT ABC Rp.50.000.000,00 Rp.48.000.000,00
Rp(2.000.000,00)

Saham-Pt XYZ 90.000.000,00 99.000.000,00


9.000.000,00
Rp 140.000.000,00 Rp 147.000.000,00
Rp 7.000.000,00

Jurnal penyesuaian
Des 31 Penyesuaian Pasar-Diperdagangkan Rp 7.000.000,00
Laba Belum Direalisasi – Pendapatan Rp7.000.000,00

2.7 SEKURITAS TERSEDIA TERJUAL

Sekuritas tersedia terjual ini mirip dengan sekuritas diperdagangkan tetapi dalam jurnal
penyesuaian ada perbedaanya
Jurnal Penyesuainya :

15
Des 31 Laba atau Rugi Belum Direalisasi-Ekuitas xxx
Penyesuaian Pasar- Tersedia Dijual xxx
PENYAJIAN DI NERACA
Dalam Neraca ,perusahaan mengelompokan investasi menjadi investasi jangka pendek
dan investasi jangka panjang.
1.    INVESTASI JANGKA PENDEK
Investasi jangka pendek adalah sekuritas yang dimiliki perusahaan yang
a). Siap Untuk Dijual
b). Dimaksudkan untuk diubah menjadi Kaspada periode yang akan datang
Berikut adalah contoh penyajian investasi jangka pendek dalam neraca PT Mutiara
PT MUTIARA
Neraca (Sebagian)
Aset Lancar
Kas Rp 21.000.000,00
Investasi jangka pendek, pada nilai wajar 147.000.000,00
2.    INVESTASI JANGKA PANJANG
Perusahaan biasanya melaporkan investasi jangka panjang sebagai aset dalam
kelompok tersendiri tepat dibwah kelopok “ Aset Lancar”.

PENYAJIAN LABA ATAU RUGI TELAH DIREALISASI DAN BELUM


DIREALISASI
Contoh Penyajian Laba Atau Rugi Telah Direalisasi :
Pendapatan dan Laba Lain –lain Beban dan Rugi lain-lain
Pendapatan bunga Rugi Penjualan Investasi
Pendapatan Dividen Rugi Belum Direalisasi – Pendapatan
laba Penjualan Investasi
Laba Belum Direalisasi – Pendapatan
Contoh Penyajian Laba Atau Rugi Belum Direalisasi
PT INTAN
Neraca(sebagian)

16
Ekuitas Pemegang Saham
Saham Biasa Rp3.000.000.000,00
Laba Ditahan 1.500.000.000,00
Modal Saham Disetor dan Laba ditahan 4.500.000.000,00
Dikurangi : Rugi Belum Direalisasi atas Sekuritas
Tersedia Dijual (100.000.000,00)

Total Ekuitas Pemegang Saham Rp4.400.000.000,00

17
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Apabila perusahaan memiliki dana yang melebihi kebutuhan operasinya, maka dana
yang berlebih dapat diinvestasikan dalam berbagai bentuk, baik investasi dalam aset tetap
maupun aset liquid (aset lancar). Salah satu bentuk yang lazim dilakukan perusahaan adalah
investasi dalam sekuritas atau efek, baik efek utang maupun efek ekuitas. Nilai investasi
dalam obligasi dan saham bisa sangat bervariasi selama pemilikan investasi tersebut. Dalam
situasi harga berfluktuasi, timbul persoalan bagaimana perusahaan harus menilai investasi
pada tanggal neraca. Penilaian bisa dilakukan berdasarkan biaya perolehan, nilai wajar (harga
pasar), atau yg lebih rendah antara biaya perolehan dan harga pasar. Nilai wajar adalah
jumlah rupiah yang diterima dari penjualan sekuritas di pasar normal. Perusahaan
mengelompokkan investasi dalam obligasi dan saham menjadi 3 kategori, yaitu: (1) sekuritas
untuk diperdagangkan. (2) sekuritas tersedia untuk dijual, dan (3) sekuritas dimiliki sampai
jatuh tempo.

3.2 SARAN

Menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, penulis berharap


menerima saran dan kritikan guna memperbaiki makalah ini. Saran dan kritikan akan
menjadikan pengalaman yang berguna bagi penulis kedepannya.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://gaussianblurr.blogspot.co.id/2015/05/investasi-dalam-sekuritas_76.html
https://myblogsucsessagain.blogspot.com/2018/05/makalah-investasi-dalam-
sekuritas-mata.html
https://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/09/makalah-tentang-ekuitas.html

19

Anda mungkin juga menyukai