Anda di halaman 1dari 2

Dalam meningkatkan cakupan Imunisasi Boster, Puskesmas Pokenjior

Membuat Inovasi “”

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 ada 4 target utama
kesehatan yang harus di capai pada tahun 2019 yakni meningkatkan status kesehatan dan gizi
masyarakat, meningkatkan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, meningkatkan
pemerataan dan  mutu pelayanan kesehatan, dan meningkatkan perlindungan financial,
ketersediaan, penyebaran, mutu obat serta sumber daya manusia. Pada target peningkatan
pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan telah ditentukan salah satu sasarannya adalah
presenntasi kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada bayi sebanyak
95%. (Kemenkes RI, 2019)

Undang – Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dinyatakan bahwa setiap anak berhak
memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit
yang dapat dihindari melalui imunisasi, dan pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap
kepada setiap bayi dan anak. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas 
Undang Undang no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 44 menyatakan bahwa
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya
kesehatan yang komprehensif bagi anak, agar setiap anak memperoleh derajat kesehatan yang
optimal sejak dalam kandungan.

Penyediaan    fasilitas    dan    penyelenggaraan upaya kesehatan secara komprehensif


sebagaimana   dimaksud didukung oleh peran serta  masyarakat. Universal Child
Immunization (UCI) desa/kelurahan adalah gambaran suatu desa/kelurahan dimana ≥80%
dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi
dasar lengkap. Dalam upaya mempertahankan tingkat kekebalan agar tetap tinggi sehingga
dapat memberikan perlindungan dengan optimal, maka pemberian imunisasi pada seorang
anak perlu ditambah dengan dosis lanjutan (booster) untuk meningkatkan kekebalannya yang
diberikan pada usia 18 bulan. Perlindungan optimal dari pemberian imunisasi lanjutan ini
hanya didapat apabila anak tersebut telah mendapat imunisasi dasar secara lengkap. Karena
itu, sejak tahun 2014, secara nasional program imunisasi lanjutan masuk ke dalam program
imunisasi rutin dengan memberikan 1 dosis DPT-HB-HiB dan campak/MR kepada anak usia
18-24 bulan.

 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2016 Tentang Pedoman
penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
mengamanatkan bahwa Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan pelindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan yang bertujuan 
antara lain meningkatkan akses keluarga berserta anggotanya terhadap pelayanan kesehatan
yang komprehensif, meliputi pelayanan promotif dan preventif serta pelayanan kuratif dan
rehabilitative. Imunisasi  menjadi bagian  penting dalam PIS-PK  dan  menjadi satu dari 12
Indikator Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yaitu bayi mendapatkan
imunisasi dasar lengkap,  dan juga sebagai Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
Kesehatan dikabupaten dalam mendukung prioritas pemerintah dalam menurunkan angka
kematian neonatal dan bayi. Hal ini dapat terwujud bila ada peran serta pemerintah, tokoh
masyarakat, tokoh agama, orang tua dan anak sebagai bagian sentral dari program.
Berdasarkan hal tersebut maka dibuat  inovasi-inovasi dalam pelayanan kesehatan baik
pelayanan dalam gedung maupun di komunitas sesuai dengan kewenangan yang diberikan
oleh pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang sehat. Puskesmas Pokenjior
melaksaanakan inovasi DUMDUMCER .

1. Tujuan Umum

Meningkatkan cakupan imunisasi dengan gerakan masyarakat melalui wadah “Masyarakat


Peduli Imunisasi Untuk Generasi Sehat” (MAS DULIMUN TUKU GENSET) dalam
Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK)

1. Tujuan Khusus

               Terlaksannya Program DUMDUMCER (Pekan Gerakan Serentak Imunisasi  Boster


Balita di kecamatan Pokenjior ) untuk meningkatkan cakupan pelayananimunisasi boster
pada Balita.

Melalui Inovasi DUMDUMCER yang telah dilaksanakan sejak tahun 2021 balita yang ada
diwilayah kecamatan Pokenjior dapat di berikan pemenuhan imunisasi lanjutan (Boster)
dengan mendekatkan akses pelayanan ke masyarakat. Hasil pemantauan  cakupan imunisasi
balita yang didapatkan melalui FORMALISASI  dan selanjutnya ditindak lanjut dengan
DUMDUMCER yang dilaksanakan disetiap desa sehingga masyarakat yang membutuhkan
pelayanan Imunisasi dapat mengakses tempat pelayanan lebih dekat dan mudah (dapat dilihat
pada lampiran daftar kegiatan Dumdumcer), sekaligus  dapat meningkatkan cakupan
imunisasi di wilayah kecamatan Pokenjior. 

Puskesmas Pokenjior dengan salah satu Misi Meningkatkan Peran serta masyarakat dibidang
kesehatan,  menjadikan  hal ini sebagai tantangan sekaligus peluang untuk  tetap
melaksanakan upaya kesehatan di masyarakat dengan mengoptimalkan peran serta
masyarakat. Hal ini Sesuai dengan amanat Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas,
sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) milik pemerintah, Puskesmas  Pokenjior
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan, dengan
mengutamakan upaya preventif dan promotif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Data Hasil PIS-PK tahun 2020 menunjukan Indeks Keluarga Sehat (IKS) pada Indikator
imunisasi lengkap adalah 96,8%  sehingga dilakukan intervensi dengan sweeping pada
keluarga-keluarga yang memiliki bayi/balita yang belum lengkap imunisasinya melaui
program DUMDUMCER sehingga cakupan imunisasi dasar Lengkap kembali meningkat
menjadi 99,8% sampai akhir tahun 2018.  Cakupan Imunisasi boster terus  meningkat dari
64% pada tahun 2016 menjadi 98,9% pada tahun 2018. Dan sampai bulan Oktober 2021
sudah mencapai 99,3%.

DUMDUMCER   menjadi program terobosan dalam menyiapkan Generasi


Sehat untuk Indonesia Unggul. 

Anda mungkin juga menyukai