Anda di halaman 1dari 15

EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

Economic Education Analysis Journal


https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Terhadap


Minat Berwirausaha Melalui Self-Efficacy
Ika Indriyani, Subowo

DOI: 10.15294/eeaj.v8i2.31493

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia

Sejarah Artikel Abstrak


Diterima: 7 Februari 2019 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahan dan lingkungan ke-
Disetujui: 8 Maret 2019 luarga terhadap minat berwirausaha melalui self-efficacy sebagai variabel intervening. Populasi pada
Dipublikasikan: 30 Juni 2019 penelitian ini adalah 160 mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi Universitas Negeri Semarang
Angkatan 2015 dan sampel sebanyak 114 mahasiswa setelah diolah dengan rumus slovin dengan
standar error 5%. Penelitian ini menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data. Analisis data
Keywords menggunakan analisis deskriptif, analisis jalur, dan uji sobel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pengetahuan Kewirausahaan; 1) ada pengaruh positif dan signifikan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha, 2)
Lingkungan Keluarga; Self- tidak ada pengaruh positif dan signifikan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha, 3) ada
Efficacy; Minat Berwirausaha pengaruh positif dan signifikan self-efficacy terhadap minat berwirausaha, 4) ada pengaruh positif
dan signifikan pengetahuan kewirausahaan terhadap self-efficacy, 5) ada pengaruh positif dan signifi-
kan lingkungan keluarga terhadap self-efficacy, 6) ada pengaruh positif dan signifikan pengetahuan
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha melalui self-efficacy, 7) ada pengaruh positif dan signifi-
kan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha melalui self-efficacy. Simpulan penelitian ini
menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat berwirausaha melalui self-efficay.

Abstract
The research aims to know the influence of entrepreneurial knowledge and family environment to the interest
of entrepreneurship with self-efficacy as intervening variable in Accounting Education students in the Academic
Year of 2015 Universitas Negeri Semarang. The population in this research was 160 students of Accounting
Education in the Academic Year of 2015 Universitas Negeri Semarang and the sample was 114 students after
being processed with Slovin standard errors formula of 5%. This research used a questionnaire as a data collec-
tion tool. Data analysis used descriptive analysis, path analysis, and sobel test. The result of this research shows
that 1) there was positive and significant influence of entrepreneurial knowledge on interest of entrepreneurship,
2) there was no positive and significant family environment on interest of entrepreneurship, 3) there was posi-
tive and significant influence of self-efficcay on interest of entrepreneurship, 4) there as positive and significant
influence of entrepreneurial knowledge on self-efficacy, 5) there was positive and significant influence of family
environment on self-efficacy, 6) there was positive and significant influence of entrepreneurial knowledge on inter-
est of entrepreneurship through self-efficacy, 7) there was positive and significant influence of family environment
on interest of entrepreneurship through self-efficacy. It can be concluded that entrepreneurial knowledge and
family environment has a positive and significant influence on interest of entrepreneurship through self-efficacy.

How to Cite
Indriyani, Ika & Subowo.(2019). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Ke-
luarga Terhadap Minat Berwirausaha Melalui Self-Efficacy. Economic Education Analysis Jour-
nal, 8 (2), 470-484

© 2019 Universitas Negeri Semarang


Alamat Korespondensi: p-ISSN 2252-6544
Gedung L2 Lantai 1 FE Unnes e-ISSN 2502-356X
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: iikaindri77@gmail.com
Ika Indriyani & Subowo/ EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

pendahuluan kat penganguran di Indonesia mengindikasi-


kan bahwa lapangan pekerjaan di Indonesia
Pengangguran merupakan salah satu belum mencapai untuk semua calon tenaga
masalah ketenagakerjaan yang menjadi so- kerja.
rotan di berbagai Negara, demikian halnya Sutomo (dalam Indratno, 2012) menje-
di Indonesia. Hal ini disebabkan karena ke- laskan upaya untuk mengurangi angka pen-
tidakseimbangan antara jumlah tenaga kerja gangguran salah satu cara yang bisa dilaku-
dan kesempatan kerja yang tersedia. Dimana kan adalah perlu dikembangkannya semangat
semakin banyaknya angkatan kerja namun entrepreneurship sedini mungkin, karena suatu
disisi lain kesempatan kerja sangatlah sedikit. bangsa akan maju apabila jumlah entrepreneur-
Hal tersebut berdampak pada masalah-masa- ship-nya paling sedikit 2% dari jumlah pen-
lah lain seperti kemiskinan, kriminalitas, dan duduk. Menurut David McClelland dalam
kesenjangan sosial. Indratno (2012:28), suatu negara bisa menjadi
Generasi muda sudah saatnya mengu- makmur jika memiliki sedikitnya 2% entrepre-
bah pola pandang, jangan hanya berfikir men- neur (wirausahawan) dari jumlah penduduk.
jadi pegawai setelah lulus dari kuliah, apalagi Jadi, apabila negara kita berpenduduk 200
Pegawai Negeri, menjadi wirausaha perlu di- juta jiwa, maka jumlah wirausahawan di In-
pikirkan sebagai pilihan. Harapan untuk dite- donesia harus lebih dari 4 juta pengusaha.
rima di dunia kerja tentunya bukanlah suatu Berdasarkan data BPS tahun 2017 den-
kesalahan, akan tetapi tidak dapat dipungkiri gan jumlah penduduk 225 juta jiwa, jumlah
bahwa kesempatan kerja sangat terbatas dan wirausaha non pertanian yang menetap men-
tidak berbanding lurus dengan lulusan lem- capai 7,8 juta orang atau 3,1%. Angka tersebut
baga perguruan tinggi. Selain itu, pemerintah meningkat dari sebelumnya 1,67% , dengan
diharapkan berupaya melalui kebijakan pen- demikian tingkat kewirausahaan Indonesia
didikan dalam rangka merubah paradigma telah melampaui 2% dari populasi pendu-
agar mahasiswa lebih siap berwirausaha dan duk sebagai syarat minimal suatu masyarakat
lulusan tidak hanya menitikberatkan menjadi akan sejahtera. Meskipun meningkat, jumlah
pegawai. wirausaha Indonesia masih jauh lebih sedikit
Berwirausaha merupakan alternatif dibanding Negara tetangga seperti Malaysia
pilihan untuk mengatasi masalah pengang- 5%, China 10%, Singapura 7%, Jepang 11%,
guran yang semakin meningkat. Selain itu, dan Thailand 5%. Berdasarkan survei yang di-
berwirausaha juga dapat bermanfaat dalam lakukan oleh Pusat Pengembangan Layanan
meningkatkan kesejahteraan dan devisa nega- Konseling dan Bursa Kerja (Pusbang LKBK)
ra. Menurut Macke Macke dan Marley (2003) Universitas Negeri Semarang melalui treacer
dalam Melyana, Rusdarti, dan Pujiati (2015), study pada tahun 2017 menunjukan hasil bah-
Area economics with high rates of entrepreneurship wa pada lulusan sarjana di jurusan pendidikan
typically have stronge economic performance and ekonomi pada tahun 2016 yang menjadi wira-
higher levels of prosperty. Pernyataan tersebut usaha hanya 6 orang (2,89%) dari 207 respon-
menjelaskan bahwa jumlah pengangguran den. Dari Pendidikan administrasi Perkanto-
dan kemiskinan dapat diperkecil dengan ke- ran 1 orang (0,48%), Pendidikan Akuntansi
beranian membuka usaha-usaha baru atau 2 orang (0.96%), dan Pendidikan Koperasi 3
berwirausaha. orang (1,45%). Data tersebut menunjukkan
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa minat berwirausaha mahasiswa Pendi-
merilis laporan jumlah pengangguran di In- dikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang
donesia pada agustus 2017. Dalam periode masih rendah. Sebagian besar alumni lebih
tersebut, tercatat sebanyak 7.040.323 orang memilih pekerjaan yang aman dengan risiko
pengangguran atau naik sebesar 35.061 orang yang kecil seperti bekerja di instansi pemerin-
dibandingkan februari 2017. Tingginya ting- tahan, perusahaan swasta, dsb. Mereka yang

471
Ika Indriyani & Subowo/ EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

memilih untuk mencari pekerjaan berpikir (1991) turut digunakan untuk mengeksplorasi
bahwa untuk menjadi karyawan atau pegawai perilaku yang terencana ini. Lebih lanjut ke-
dinilai menjadi pilihan yang lebih mudah dan wirausahaan sebagai perilaku yang terencana
dapat menjamin kebutuhan hidupnya dari- terkait dengan minat yang dimiliki seseorang.
pada memulai suatu usaha baru atau berwi- Teori ini dianggap sebagai model yang lebih
rausaha dengan risiko yang harus dihadapi baik dan lebih kompleks dalam menjelaskan
sehingga membuat minat mereka untuk ber- dan memprediksi minat wirausaha atau me-
wirausaha rendah. mulai bisnis dibandingkan model lainnya.
Melihat kenyataan yang dihadapi ter- Ajzen (1991) menyatakan bahwa Theory of
sebut, maka perlu adanya arah pembentukan Planned Behavior (TPB) digunakan sebagai pre-
mahasiswa sebagai individu yang mampu diktor untuk mengukur minat seseorang dima-
menciptakan lapangan pekerjaan bukan lagi na minat tersebut ditentukan atau dipengaruhi
sebagai pencari pekerjaan, melainkan berwi- oleh pengetahuan kewirausahaan, lingkungan
rausaha. Cara untuk menumbuhkan kesada- keluarga, dan self efficacy, artinya bahwa sema-
ran berwirausaha diantaranya adalah dengan kin kuat (positif) pengaruh tersebut terhadap
menumbuhkan minat berwirausaha. Maha- minat individu, maka akan memperkuat kein-
siswa yang memiliki minat dalam diri, maka ginan individu tersebut untuk bekerja mandiri
akan terdorong untuk mempelajari pengeta- atau menjalankan usahanya sendiri.
huan yang berkaitan dengan kewirausahaan Teori kognitif sosial yang dikembang-
lebih serius. Menurut Suryana (2006) dalam kan Bandura (1986) didasarkan atas propo-
Syafi’i, Murwatiningsih, dan Prajanti (2015), sisi bahwa baik proses sosial maupun proses
minat wirausaha adalah kecenderungan hati kognitif adalah sentral bagi pemahaman men-
dalam diri seseorang untuk tertarik mencipta- genai motivasi, emosi, dan tindakan manusia.
kan suatu usaha yang kemudian mengorgani- Teori karir kognitif sosial berakar pada pan-
sir, mengatur, menanggung risiko, dan men- dangan tentang human agency bahwa individu
gembangkan usaha yang diciptakannya. merupakan agen yang secara proaktif men-
Menurut Alma (2011) dalam Kurnia- gikutsertakan dalam lingkungan mereka sen-
wan, Khafid, dan Pujiati (2016), tumbuhnya diri dan dapat membuat sesuatu terjadi den-
minat berwirausaha dipengaruhi oleh ber- gan tindakan mereka. Proses kognitif tidak
bagai faktor, diantaranya faktor internal dan hanya kegiatan otak yang muncul; mereka
faktor eksternal. Faktor internal yang berasal juga memberikan pengaruh yang menentu-
dari dalam diri wirausahawan dapat berupa kan. Pikiran manusia adalah generatif, kreatif,
sifat-sifat personal, sikap, atau kepribadian, proaktif, dan self reflektif bukan hanya reaktif.
motivasi, kemauan dan kemampuan individu Orang beroperasi sebagai pemikir dari pikiran-
yang dapat memberi kekuatan individu untuk pikiran yang melayani fungsi yang menentu-
berwirausaha. Faktor eksternal berasal dari kan. Mereka membangun pemikiran tentang
luar diri pelaku wirausaha yang dapat berupa program masa depan tindakan sesuai yang se-
unsur dari lingkungan sekitar seperti lingkun- lalu berubah situasi, menilai nilai fungsional
gan keluarga, lingkungan dunia usaha, ling- kemungkinan mereka, mengatur dan menye-
kungan fisik, dan lingkungan sosial ekonomi. barkan strategis opsi yang dipilih, mengevalu-
Theory of Planned Behavior (TPB) meru- asi kecukupan pemikiran mereka berdasarkan
pakan salah satu model yang dapat digunakan dampak dari tindakan mereka dan membuat
untuk menilai minat seseorang, dan teori ini perubahan apapun yang mungkin diperlukan.
telah diakui sebagai model terbaik untuk me- Menurut Bandura dalam Cervone dan Pervin
mahami perubahan perilaku dan telah dibuk- (2012:219) teori kognitif sosial berpendapat
tikaan sesuai untuk menilai minat wirausaha. bahwa orang-orang setidaknya sebagian bera-
Oleh karena itu, model seperti Theory of Plan- da dalam kendali.
ned Behavior (TPB) yang digagas oleh Ajzen Kemampuan manusia untuk berpikir

472
Ika Indriyani & Subowo/ EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

dan memberi mereka kemampuan untuk me- dan pendidikan kewirausahaan. Fitriani, Har-
motivasi dan mengarahkan tindakan mereka. nanik, dan Kusumantoro (2012) menyebutkan
Teori kognitif sosial pada dasarnya merupa- bahwa faktor internal yang meliputi persona-
kan suatu teori agensi manusia, yaitu teori lity (kepribadian) dan motivasi, serta faktor
sistem psikologis yang memungkinkan orang eksternal yang meliputi dorongan keluarga,
untuk memainkan peran aktif dalam proses lingkungan dan pergaulan serta lingkungan
pengembangan diri mereka sendiri. Teori kog- sekolah mempengaruhi minat berwirausaha.
nitif sosial menyoroti pentingnya keyakinan Teridentifikasi beberapa faktor yang
diri dan pemikiran diri dalam membina mo- dapat mempengaruhi minat berwirausaha,
tivasi individu dan kemudian membimbing diantaranya adalah faktor lingkungan, faktor
perilaku mereka. harga diri, faktor peluang, faktor kepribadian,
Salah satu yang berkaitan dengan teo- faktor visi, faktor pendapatan, faktor percaya
ri kognitif sosial adalah self-efficacy. Bandura diri faktor inovasi dan kreatifitas, lingkungan
mendefinisikan self-efficacy sebagai judgement teknologi, ekspektasi pendapatan, lingkungan
seseorang atas kemampuannya untuk meren- keluarga, pendidikan kewirausahaan, persona-
canakan dan melaksanakan tindakan yang lity (kepribadian), motivasi, dorongan keluar-
mengarah pada pencapaian tujuan terten- ga, lingkungan dan pergaulan serta lingkun-
tu. Bandura menggunakan istilah self-efficacy gan sekolah.
mengacu pada keyakinan (beliefs) tentang ke- Penulusuran riset-riset sebelumnya yang
mampuan seseorang untuk mengorganisasi- mengkaji tentang minat berwirausaha, masih
kan dan melaksanakan tindakan untuk pen- ditemukan adanya research gap, yang meliputi
capaian hasil. Dengan kata lain, self-efficacy perbedaan hasil diantara para peneliti. Ber-
adalah keyakinan penilaian diri berkenaan dasarkan hasil penelitian Aprilianty (2012)
dengan kompetensi seseorang untuk sukses bahwa pengetahuan kewirausahaan berpen-
dalam tugas-tugasnya. garuh positif dan signifikan terhadap minat
Ada beberapa faktor yang dapat mem- berwirausaha sebesar 13.7%. Sedangkan ha-
pengaruhi minat berwirausaha. Putra (2012) sil penelitian Anggraeni (2015) menyebutkan
dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor- bahwa pengetahuan kewirausahaan berpen-
Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manaje- garuh positif terhadap minat berwirausaha se-
men Untuk Berwirausaha” menyebutkan besar 32.60%. Penelitian Kurniawan, Khafid,
bahwa faktor-faktor yang menentukan minat dan Pujiati (2016) lingkungan keluarga ber-
mahasiswa untuk berwirausaha diantaranya pengaruh terhadap minat berwirausaha. Hasil
adalah faktor lingkungan, faktor harga diri, penelitian ini selaras dengan penelitian yang
faktor peluang, faktor kepribadian, faktor visi, dilakukan oleh Marini dan Hamidah (2014),
faktor pendapatan dan faktor percaya diri. menunjukkan bahwa latar belakang keluarga
Faktor-faktor lain yang memengaruhi minat memiliki pengaruh positif dan signifikan ter-
berwirausaha menurut Rahmadi dan Heryan- hadap minat berwirausaha. Sedangkan menu-
to (2016) dalam penelitiannya adalah faktor rut Paulina dan Wardoyo (2012), menyatakan
inovasi dan kreatifitas serta lingkungan tekno- bahwa variabel lingkungan keluarga tidak
logi. Sedangkan faktor-faktor yang lain seperti berpengaruh terhadap minat wirausaha. Serta
lingkungan sosial dan keluarga serta memiliki Majdi (2012), dalam penelitiannya menjelas-
modal tidak signifikan dalam memengaruhi kan bahwa lingkungan keluarga tidak berpen-
minat berwirausaha. Suarjana dan Wahyu- garuh terhadap minat wirausaha.
ni (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Atas dasar temuan di atas, penelitian
“Faktor Penentu Minat Berwirausaha Maha- minat berwirausaha dengan menghadirkan
siswa” menyebutkan bahwa faktor-faktor yang self-efficacy sebagai variabel intervening, kare-
mempengaruhi minat berwirausaha adalah na pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan
ekspektasi pendapatan, lingkungan keluarga, lingkungan keluarga terhadap minat berwira-

473
Ika Indriyani & Subowo/ EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

usaha masih inkosisten, kadang berpengaruh geahuan lingkungan usaha yang ada, pengeta-
bahkan tidak berpengaruh sama sekali. Den- huan tentang peran dan tanggung jawab, serta
gan demikian, pengaruh pengetahuan kewi- pengetahuan tentang manajemen dan organi-
rausahaan dan lingkungan keluarga terhadap sasi. Lingkungan keluarga diukur dengan in-
minat berwirausaha dengan mengakomodir dikator Yusuf (2009:42) yaitu keberfungsian
variabel intervening self-efficacy sangat menarik keluarga, sikap dan perlakuan oang tua ter-
untuk diteliti sehingga penelitian ini berjudul hadap anak, dan status ekonomi. Sedangkan
“Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan indikator self-efficacy mengacu pada Bandura
Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Ber- dalam Luenburg (2011) yaitu tingkat kesuli-
wirausaha Melalui Self-Efficacy Sebagai Varia- tan tugas (magnitude), kekuatan keyakinan (st-
bel Intervening pada Mahasiswa Pendidikan rength), dan generalitas (generality).
Akuntansi Universitas Negeri Semarang Ang- Metode pengumpulan data dalam pen-
katan 2015. elitian ini adalah kuesioner dengan metode
Berdasarkan latar belakang masalah di analisis data adalah analisis statistik deskrip-
atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah tif, analisis jalur, dan uji sobel. Sebelum dila-
untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kukan analisis jalur, terlebih dahulu dilakukan
kewirausahan dan lingkungan keluarga ter- uji prasyarat yang terdiri atas uji normalitas
hadap minat berwirausaha melalui self-efficacy dan uji linearitas. Selain itu, dilakukan uji
sebagai variabel intervening pada Mahasiswa asumsi klasik yang terdiri atas uji multikoli-
Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Se- nearitas dan uji heteroskedastisitas. Model
marang Angkatan 2015. penelitian ini dapat diilustrasikan dalam gam-
bar 1 berikut:
Metode

Penelitian ini merupakan penelitian ku-


antitatif. Populasi dalam penelitian ini ada-
lah seluruh mahasiswa aktif Program Studi
Pendidikan Ekonomi Akuntansi Universitas
Negeri Semarang Angkatan 2015 dan telah
mengampuh mata kuliah kewirausahaan dan
studi kelayakan bisnis, sejumlah 160 mahasis-
wa. Sampel pada penelitian ini sebanyak 114
mahasiswa yang diambil menggunakan ru-
mus Slovin dengan teknik proportionate random
sampling. Variabel dependen yang akan diukur
dalam penelitian ini adalah minat berwiraus- Gambar 1. Analisis Jalur
aha. Variabel independen penelitian ini ada-
lah pengetahuan kewirausahaan dan lingkun- Berdasarkan gambar 1, dalam peneliti-
gan keluarga. Variabel intervening penelitian an ini terdapat dua persamaan struktural ana-
ini yakni self-efficacy. lisis regresi yaitu:
Minat berwirausaha diukur dengan in- Persamaan 1, Y = α + ρ1X1 + ρ2X2 +ρ3X3 + e1
dikator percaya diri, berorientasi pada tugas Persamaan 2, X3 = α + ρ1X1 + ρ2X2 + e2
dan hasil, berani mengambil resiko, berjiwa
kepemimpian, keorisinilan, dan berorienta- hasil dan pembahasan
si ke masa depan (Alma, 2010:53). Indikator
pengetahuan kewirausahaan menurut Sury- Hasil analisis deskriptif variable-varia-
ana (2013:81) yaitu pengetahuan mengenai bel pada penelitian disajikan pada Tabel 1 se-
usaha yang akan dimasuki atau dirintis, pen- bagai berikut:

474
Ika Indriyani & Subowo/ EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Pene- Analisis deskriptif lingkungan keluarga me-
litian nunjukkan kriteria cukup tinggi dengan nilai teren-
dah 40, nilai tertinggi 75, dan nilai rata-rata sebe-
No. Variabel Mean Kriteria sar 58,07 dengan rincian masing-masing indikator
1. Minat 64,28 Cukup Tinggi lingkungan keluarga sebagai berikut:
Berwirausaha
Tabel 4.Statistik Deskriptif Indikator lingkun-
2. Pengetahuan 52,11 Cukup Tinggi
Kewirausahaan
gan keluarga
3. Lingkungan Keluarga 58,07 Cukup Tinggi
4. Self-Efficacy 45,23 Cukup Tinggi No. Indikator Kriteria
Sumber: Data diolah, 2018 1. Keberfungsian keluarga Tinggi
2. Sikap dan perlakuan Tinggi
Hasil analisis deskriptif minat berwirausaha oang tua terhadap anak
menunjukkan kriteria cukup tinggi dengan nilai te- 3. Status ekonomi Cukup Tinggi
rendah 51, nilai tertinggi 79, dan nilai rata-rata se- Sumber: Data diolah, tahun 2018
besar 64,28. Rincian indikator minat berwirausaha Analisis deskriptif self-efficacy menunjukkan
mahasiswa dapat dilihat pada tabel berikut: kriteria cukup tinggi dengan nilai terendah 33, ni-
Tabel 2. Statistik Deskriptif Indikator minat ber- lai tertinggi 55, dan nilai rata-rata sebesar 45,23
wirausaha dengan rincian masing-masing indikator variabel
self-efficacy sebagai berikut:
No. Indikator Kriteria
Tabel 5. Statistik Deskriptif Indikator self-ef-
1. Percaya diri Tinggi
ficacy
2. Berorientasi pada tugas dan Tinggi
hasil
3. Berani mengambil resiko Tinggi No. Indikator Kriteria
4. Berjiwa kepemimpinan Cukup Tinggi 1. Tingkat kesulitan tugas Cukup Tinggi
5. Keorisinilan Tinggi 2. Kekuatan keyakinan Cukup Tinggi
6. Berorientasi ke masa depan Tinggi 3. Generalitas Tinggi
Sumber: Data diolah, 2018 Sumber: Data diolah, tahun 2018

Analisis deskriptif pengetahuan kewiraus- Sebelum dilakukan analisis jalur, dilaku-


ahaan menunjukkan kriteria cukup tinggi dengan kan uji prasyarat terlebih dahulu yang terdiri atas
nilai terendah 44, nilai tertinggi 60, dan nilai rata- uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas
rata sebesar 52,11 dengan rincian masing-masing dilakukan menggunakan One Sample Kolmogorov-
indikator variabel pengetahuan kewirausahaan se- Smirnov Test. Pada model regresi pertama dipero-
bagai berikut: leh nilai Test Statistic sebesar 0,038 dan signifikan
Tabel 3. Statistik Deskriptif Indikator pengeta- pada 0,200 yang nilainya diatas 0,05, sehingga da-
huan kewirausahaan pat disimpulkan bahwa data residual model regresi
1 berdistribusi normal. Pada model regresi kedua
No. Indikator Kriteria juga diperoleh nilai Test Statistic sebesar 0,070 dan
1. Pengetahuan mengenai usaha yang Tinggi signifikan pada 0,200 yang nilainya diatas tingkat
akan dimasuki kepercayaan 0,05, sehingga dapat disimpulkan
2. Pengeahuan lingkungan usaha yang Tinggi bahwa data residual model regresi 2 juga berdistri-
ada
busi normal.
3. Pengetahuan tentang peran dan tang- Tinggi
Uji linearitas dilakukan menggunakan uji
gung jawab
lagrange multiplier. Uji langrange multiplier di-
4. Pengetahuan tentang manajemen dan Tinggi
organisasi lakukan dengan membandingkan nilai c2 hitung
Sumber: Data diolah, 2018 dan c2 tabel. Chi Square (c2) hitung didapatkan dari

475
Ika Indriyani & Subowo/ EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

nilai n x R2, sedangkan nilai R2 dapat dilihat kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan
dari output SPSS pada tabel model summary. bahwa tidak ada multikolinearitas antar varia-
Pada model regresi pertama diperoleh nilai c2 bel independen dalam model regresi.
hitung sebesar 55,86 lebih kecil dari c2 tabel Uji heteroskedastisitas dilakukan den-
135,480 , sehingga dapat disimpulkan pahwa gan menggunakan uji park, apabila nilai signi-
model regresi 1 bermodel linear. Pada model fikansi > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedas-
regresi kedua juga diperoleh nilai c2 hitung se- tisitas pada model. Hasil uji park model regresi
besar 35,91 lebih kecil dari 135,480 , sehingga 1 dan 2 menunjukkan bahwa nilai probabilitas
dapat disimpulkan pahwa model regresi 2 ber- signifikansi semua variabel independen lebih
model linear. dari tingkat kepercayaan 0,05, sehingga dapat
Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam disimpulkan bahwa model regresi 1 dan 2 ti-
penelitian ini terdiri atas uji multikolinearitas dak mengandung adanya heteroskedastisitas.
dan uji heteroskedastisitas. Hasil uji multi- Analisis jalur merupakan perluasan dari
kolinearitas pada model regresi 1 dan model analisis regresi linier berganda. Berikut hasil
regresi 2 diketahui bahwa nilai tolerance pada persamaan struktural analisis regresi yang
masing-masing variabel independen lebih dari didapat dengan menggunakan bantuan IBM
0,1. Selain itu, nilai Variance Inflation Factor SPSS Statistics 23 menghasilkan koefisien reg-
(VIF) masing-masing variabel independen resi sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Regresi Pengetahuan Kewirausahaan, Lingkungan Keluarga, dan Self-Efficacy Ter-
hadap Minat Berwirausaha

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.180 4.876 3.523 .001
Pengetahuan_Kewirausahaan .490 .089 .412 5.517 .000
Lingkunga_Keluarga -.010 .051 -.015 -.199 .843
Self_Efficacy .490 .094 .428 5.201 .000
a. Dependent Variable: Minat_Berwwirausaha
Sumber : Data diolah, tahun 2018

Tabel 7. Hasil Regresi Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Terhadap Self-Effi-
cacy

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.681 4.762 2.663 .009
Pengetahuan_kewirausahaan .371 .082 .357 4.510 .000
Lingkungan_keluarga .228 .047 .387 4.887 .000
a. Dependent Variable: self_efficacy
Sumber : Data diolah, tahun 2018

476
Ika Indriyani & Subowo/ EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

Hasil persamaan regresi Tabel 6 dipero- terima.


leh persamaan satu, Y1 = 0,412X1 – 0,015X2 Uji hipotesis pada model regresi 2, di-
+ 0,428X3 + 0,7141 (e1). Persamaan pengeta- peroleh nilai signifikansi pengetahuan kewi-
huan kewirausahaan menunjukkan arti bahwa rausahaan 0,000 < 0,05. Artinya pengetahuan
jika setiap peningkatan pengetahuan kewirau- kewirausahaan berpengaruh terhadap self-effi-
sahaan sebesar satu satuan, maka akan me- cacy, sehingga H4 diterima. Pada variabel ling-
nyebabkan peningkatan minat berwirausaha kungan keluarga diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,412 dengan asumsi lingkungan kelu- 0,000 < 0,05. Artinya lingkungan keluarga
arga dan self-efficacy tetap. Jika setiap pening- berpengaruh terhadap self-efficacy, sehingga H5
katan lingkungan keluarga sebesar satu satuan diterima.
maka akan menurunkan minat berwirausaha Uji hipotesis variabel mediasi penelitian
sebesar 0,015 dengan asumsi pengetahuan ke- ini menggunakan uji sobel. Pada pengetahuan
wirausahaan dan self-efficacy tetap. Setiap pe- kewiausahaan terhadap minat berwirausaha
ningkatan self-efficacy sebesar satu satuan maka melalui self-efficacy diperoleh nilai two-tailed
akan menyebabkan peningkatan minat berwi- probability 0,00063345 < 0,05. Artinya, self-
rausaha sebesar 0,428 dengan asumsi pengeta- efficacy secara positif memediasi pengaruh
huan kewirausahaan dan lingkungan keluarga pengetahuan kewiausahaan terhadap minat
tetap. Besarnya nilai 0,7141 merupakan nilai berwirausaha, sehingga H6 diterima. Penga-
residual (error). Artinya, minat berwirausaha ruh langsung sebesar 0,412, pengaruh tidak
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diuji langsung sebesar 0,152, sehingga total penga-
dalam penelitian ini sebesar 71,41%. ruh sebesar 0,564.
Hasil analisis regresi diperoleh per- Pada lingkungan keluarga terhadap mi-
samaan kedua, X3 = 0,357X1 + 0,387X2 + nat berwirausaha melalui self-efficacy diperoleh
0,8276 (e2). Berdasarkan persamaan dua, me- nilai two-tailed probability 0,00038346 < 0,05.
nunjukkan jika setiap peningkatan pengeta- Artinya, self-efficacy secara positif memedia-
huan kewirausahaan sebesar satu satuan maka si pengaruh lingkungan keluarga terhadap
akan menyebabkan peningkatan self-efficacy minat berwirausaha, sehingga H7 diterima.
sebesar 0,357 dengan asumsi lingkungan kelu- Pengaruh langsung sebesar -0,015, pengaruh
arga tetap tetap. Setiap peningkatan lingkun- tidak langsung sebesar 0,165, sehingga total
gan keluarga sebesar satu satuan maka akan pengaruh sebesar 0,15.
menyebabkan peningkatan self-efficacy sebesar
0,387 dengan asumsi pengetahuan kewirau- Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Ter-
sahaan tetap. Besarnya nilai 0,8276 merupa- hadap Minat Berwirausaha
kan nilai residual (error). Artinya, self-efficacy Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diuji pengetahuan kewirausahaan berpengaruh
dalam penelitian ini sebesar 82,76%. secara positif dan signifikan terhadap minat
Uji hipotesis dengan uji t pada model berwirausaha mahasiswa. Hal ini berarti bah-
regresi 1, diperoleh nilai signifikansi penge- wa jika tingkat pengetahuan kewirausahaan
tahuan kewirausahaan 0,000 < 0,05. Artinya mahasiswa semakin tinggi, maka minat ber-
pengetahuan kewirausahaan berpengaruh wirausaha mahasiswa juga semakin tinggi.
terhadap minat berwirausaha, sehingga H1 Sebaliknya, jika tingkat pengetahuan kewira-
diterima. Pada variabel lingkungan keluarga usahaan mahasiswa semakin rendah, maka
diperoleh nilai signifikansi 0,843 > 0,05. Ar- minat berwirausaha mahasiswa juga semakin
tinya lingkungan keluarga tidak berpengaruh rendah.
terhadap minat berwirausaha, sehingga H2 Pengetahuan kewirausahaan meru-
ditolak. Nilai signifikansi self-efficacy sebesar pakan kemampuan seseorang untuk meng-
0,000 < 0,05. Artinya self-efficacy berpengaruh hasilkan sesuatu yang baru melalui berpikir
terhadap minat berwirausaha, sehingga H3 di- kreatif dan bertindak inovatif, sehingga dapat

477
Ika Indriyani & Subowo/ EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

menciptakan ide-ide atau peluang dan dapat kepada anak untuk menjadi wirausaha. Apa-
dimanfaatkan dengan baik maka akan mem- bila lingkungan keluarga mendukung, maka
peroleh keuntungan lebih besar. Pengetahuan seseorang akan semakin tinggi minatnya un-
kewirausahaan diperoleh mahasiswa dari tuk menjadi wirausaha dibandingkan jika
proses pembelajaran melalui materi-materi tidak memiliki dukungan dari lingkungan
pembelajaran maupun dari sumber lainya di- keluarga. Minat berwirausaha akan terben-
harapkan dapat memberikan gambaran dan tuk apabila keluarga memberikan pengaruh
bekal mengenai kewirausahaan yang nantinya positif terhadap minat tersebut, karena sikap
dapat dijadikan bahan pertimbangan siswa dan aktifitas sesama anggota keluarga saling
untuk menentukan masa depan. mempengaruhi baik secara langsung maupun
Hasil penelitian bahwa pengetahuan ke- tidak langsung. Orang tua yang berwirausaha
wirausahaan berpengaruh positif dan signifi- dalam bidang tertentu dapat menimbulkan
kan terhadap minat berwirausaha mahasiswa minat anaknya untuk berwirausaha dalam hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan yang sama pula.
oleh Anggraeni dan Harnanik (2015) yang Penelitian sebelumnya Kurniawan,
menyatakan bahwa ada pengaruh poitif an- Khafid, dan Pujiati (2016) mengatakan bah-
tara pengetahuan kewirausahaan terhadap wa lingkungan keluarga berpengaruh terha-
minat berwirausaha. Memiliki pengetahuan dap minat berwirausaha. Namun, sebaliknya
kewirausahaan yang tinggi maka akan me- penelitian ini mengatakan bahwa lingkungan
ningkatkan minat seseorang dalam berwira- keluarga tidak berpengaruh positif dan signi-
usaha, karena semakin banyak pengetahuan fikan terhadap minat berwirausaha. Hal ini
mengenai kewirausahaan maka akan semakin diperkuat dengan penelitian yang dilakukan
tinggi dorongan dalam diri seseorang untuk oleh Paulina dan Wardoyo (2012), menyata-
berwirausaha. Aprilianty (2012), juga mem- kan bahwa variabel lingkungan keluarga ti-
buktikan bahwa pengetahuan kewirausahaan dak berpengaruh terhadap minat wirausaha.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Salah satu sampel dalam penelitian ini yang
minat berwirausaha. diwawancarai adalah seseorang yang dibesar-
kan dari lingkungan keluarga yang berwiraus-
Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap aha. Hasilnya menunjukkan bahwa, seseorang
Minat Berwirausaha yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mempunyai latar belakang wirausaha
lingkungan keluarga tidak berpengaruh seca- tetapi, pada kenyataannya tidak memiliki mi-
ra positif dan signifikan terhadap minat ber- nat berwirausaha dikarenakan orang tua lebih
wirausaha mahasiswa. Hal ini berarti bahwa, bangga apabila setelah lulus kuliah mampu
meskipun lingkungan keluarga sebagai wirau- menjadi pegawai, karena dianggap relatif tan-
saha/pengusaha tetapi kenyataannya itu tidak pa resiko. Selain itu, menjadi pegawai dapat
mempengaruhi minat seseorang untuk berwi- bekerja di perusahaan besar yang menjanji-
rausaha. kan penghasilan pasti setiap bulannya. Orang
Lingkungan keluarga cenderung mem- tua yang berwirausaha namun memiliki cara
berikan bimbingan untuk masa depan seorang mendidik demokratis juga dapat menyebab-
anak. Secara tidak langsung, orang tua dapat kan anak tidak berusaha untuk mandiri.
memberikan pengaruh kepada anak dalam
menentukan karir/pekerjaan yang akan diam- Pengaruh Self-Efficacy Terhadap Minat Ber-
bil kelak di kemudian hari dalam hal ini adalah wirausaha
karir dalam berwirausaha. Menjadi seorang Hasil penelitian menunjukkan bahwa
wirausaha merupakan hasil dari dukungan self-efficacy berpengaruh secara positif dan
orang tua atau keluarga, karena dengan du- signifikan terhadap minat berwirausaha ma-
kungan keluarga dapat memberikan dorongan hasiswa. Hal ini berarti bahwa jika self-efficacy

478
Ika Indriyani & Subowo/ EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

mahasiswa semakin tinggi, maka minat berwi-


rausaha mahasiswa juga semakin tinggi. Se-
baliknya, jika self-efficacy mahasiswa semakin Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Ter-
rendah, maka minat berwirausaha mahasiswa hadap Self-Efficacy
juga semakin rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Setiap individu memiliki self-efficacy pengetahuan kewirausahaan berpengaruh se-
yang berbeda-beda pada situasi yang berbeda cara positif dan signifikan terhadap self-efficacy
tergantung pada kemampuan yang menuntut, mahasiswa. Hal ini berarti bahwa jika ting-
kehadiran orang lain atau saingan, keadaan kat pengetahuan kewirausahaan mahasiswa
fisiologis dan emosional seperti cemas, mu- semakin tinggi, maka self-efficacy mahasiswa
rung, lelah, dan lain sebagaianya. Self-efficacy juga semakin tinggi. Sebaliknya, semakin
telah mempengaruhi keyakinan pada diri ma- rendah tingkat pengetahuan kewirausahaan
hasiswa bahwa usaha yang akan dilakukan mahasiswa, maka self-efficacy mahasiswa juga
berhasil mempunyai penekanan self-efficacy semakin rendah.
melalui motivasi, pengetahuan dan keteram- Pengetahuan kewirausahaan meliputi
pilan mahasiswa. Self-efficacy telah mempen- segala sesuatu yang diketahui dalam hal apa
garuhi mahasiswa, terutama dalam bidang saja terutama melalui berpikir kreatif dan
kewirausahaan sehingga dapat mendorong inovatif untuk menghasilkan suatu produk
perilaku yang menghasilkan pencapaian yaitu atau barang sehingga dapat menciptakan,
minat untuk berwirausaha. memanfaatkan peluang yang ada dan akan
Marini dan Hamidah (2014) menye- memperoleh suatu keuntungan. Pengeta-
butkan bahwa self-efficacy berpengaruh positif huan kewirausahaan diperoleh seseorang dari
terhadap minat berwirausaha. Yan-ling Peng proses pembelajaran melalui materi-materi
(2015), self-efficacy mempunyai efek positif dan pembelajaran maupun sumber-sumber lain-
signifikan terhadap minat berwirausaha. Hal nya seperti dari televisi, radio, surat kabar,
ini diperkuat dengan penelitian yang diaku- maupun internet. Ketika proses pembelajaran
kan oleh Farida dan Nurkhin (2016) menun- guru sebaiknya berupaya untuk menanamkan
jukan bahwa terdapat pengaruh self-efficacy nilai-nilai self-efficacy selama proses pembela-
terhadap minat berwirausaha. Semakin tinggi jaran berlangsung untuk meningkatkan rasa
tingkat self-efficacy mahasiswa dalam melaku- percaya diri sesuai dengan kompetensinya
kan suatu usaha, maka akan semakin tinggi untuk mendukung keberhasilam yang diraih.
minatnya dalam berwirausaha dan begitu pula Self-efficacy mampu memberikan rasa percaya
sebaliknya, semakin buruk tingkat sel-efficacy diri dan keyakinan akan kemampuan yang di-
mahasiswa dalam melakukan usaha, maka miliki dan menjadi modal yang penting dalam
akan semakin rendah self-efficacy yang dapat memulai suatu usaha.
menunjang minat berwirausaha pada maha- Dalam penelitian yang dilakukan oleh
siswa. Semakin tinggi tingkat self-efficacy akan Yan-ling Peng (2015), mengemukakan bah-
keberhasilan suatu usaha maka akan semakin wa dampak yang kuat dari self-efficacy terha-
terbuka wawasan untuk berwirausaha. Den- dap minat berwirausaha yaitu mengharuskan
gan adanya motivasi, stimulus meningkatkan adanya pendidikan kewirausahaan yang lebih
self-efficacy diharapkan mahasiswa mampu efektif dan pelatihan untuk meningkatkan ki-
meningkatkan minat mahasiswa dalam berwi- nerja mereka dalam melakukan tugas-tugas
rausaha. Dari penelitian tersebut, dapat disim- khusus dan perannya sebagai seorang wiraus-
pulkan bahwa self-efficacy mendorong siswa aha. Menurut Maritz, Alex, dan Brown, Chris
dalam meningkatkan minat wirausaha. (2013) dalam Samsudi, Joko Widodo, dan
Margunani (2016) menemukan bahwa pendi-

479
Ika Indriyani & Subowo/ EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

dikan kewirausahaan dan pembelajaran dapat ga. Sedangkan self-efficacy merupakan keper-
dikembangkan melalui penguatan program cayaan diri dan keyakinan seseorang dapat
pendidikan kewirausahaan menggunakan menyelesaikan suatu masalah. Maka dari itu-
kewirausahaan self-efficacy. Mereka menjelas- lah lingkungan keluarga sangat berpengaruh
kan bahwa pelaksanaan pendidikan kewiraus- terhadap kepercayaan diri seseorang. Karena
ahaan dan pembelajaran dapat meningkatkan kaluarga yang telah memberikan dukungan
skala indeks keyakinan. secara material maupun non metrial akan me-
Menurut Bandura dalam Cervone dan numbuhkan jiwa keberanian dan kepercayaan
Pervin (2012:219) teori kognitif sosial berpen- diri yang tinggi kepada orang tersebut. Shittu
dapat bahwa orang-orang setidaknya sebagian dan Dosunmu (2014) menunjukkan penting-
berada dalam kendali. Kemampuan manusia nya keluarga sebagai sumber panutan karena
untuk berpikir dan memberi mereka kemam- pengalaman positif dari latar belakang keluar-
puan untuk memotivasi dan mengarahkan ga memiliki dampak yang signifikan pada self-
tindakan mereka. Teori kognitif sosial pada efficacy. Jika keluarga mendukung seseorang
dasarnya merupakan suatu teori agensi ma- untuk berwirausaha maka semakin besar mi-
nusia, yaitu teori sistem psikologis yang me- nat seseorang untuk melakukan suatu usaha
mungkinkan orang untuk memainkan peran baru. Namun sebaliknya, apabila lingkungan
aktif dalam proses pengembangan diri mereka keluarga kurang mendukung minat seseorang
sendiri. Self-efficacy berhubungan dengan key- untuk berwirausaha secara otomatis minat
akinan bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk membuka usaha baru akan manciut
tindakan yang diharapkan. dan bisa jadi tidak akan berminat untuk men-
Hasil penelitian yang menyatakan ter- jadi wirausaha.
dapat pengaruh positif dan signifikan men- Teori Perilaku Rencanaan (Theory of
genai pengetahuan kewirausahaan terhadap Planned Bahaviour) menyatakan bahwa kepu-
self-efficacy merupakan suatu kebaruan (new- tusan untuk menampilkan tingkah laku ter-
bie) dalam sebuah penelitian. Ini menjadi hal tentu adalah hasil dari proses rasional yang
baru dalam penelitian dengan tema minat ber- diarahkan pada suatu tujuan tertentu dan
wirausaha. Dari hasil penelitian dapat disim- mengikuti urut-urutan berpikir. Ajzen dalam
pulkan bahwa semakin baik pengetahuan ke- Jogiyanto (2008:61) menambahkan sebuah
wirausahaan mahasiswa maka akan semakin konstruksi yang belum ada dalam teori peri-
meningkatkan self-efficacy yang dimiliki oleh laku beralasan (theory of reasoned action) yak-
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi ni kontrol perilaku persepsian. Menurut teori
Universitas Negeri Semarang Angkatan 2015. tindakan beralasan (theory of reasoned action),
minat merupakan suatu fungsi dari dua pe-
Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap nentu dasar, yaitu satu berhubungan dengan
Self-Efficacy faktor pribadi dan yang lainnya berhubungan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pengakuan faktor sosial (Jogiyanto,
lingkungan keluarga berpengaruh secara po- 2008:31). Oleh karena itu, lingkungan kelu-
sitif dan signifikan terhadap self-efficacy ma- arga mempengaruhi minat seseorang untuk
hasiswa. Hal ini berarti bahwa jika tingkat berwirausaha. Karena, apabila lingkungan
lingkungan keluarga mahasiswa semakin ting- keluarga sudah sangat mendukung untuk me-
gi, maka self-efficacy mahasiswa juga semakin lakukan wirausaha tapi orang tersebut tidak
tinggi. Sebaliknya, semakin rendah tingkat memiliki keyakinan untuk dapat melakukan
lingkungan keluarga mahasiswa, maka self- wirausaha, maka orang tersebut tidak akan
efficacy mahasiswa juga semakin rendah. melakukan wirausaha.
Keluarga merupakan lingkungan perta- Hasil tersebut juga didukung penelitian
ma dan utama bagi anak, pendidikan pertama terdahulu yang dilakukan oleh Zayyan dan
kali juga kita peroleh dari lingkungan keluar- Nurkhin (2017) yang menyatakan bahwa ada

480
Ika Indriyani & Subowo/ EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

pengaruh positif lingkungan keluarga dengan pengaruhi minat siswa untuk melakukan wi-
self-efficacy sebesar 19.44%. Dari hasil peneli- rasusaha. Tetapi pengetahuan tersebut juga
tian dapat disimpulkan bahwa semakin baik dipengaruhi oleh kepercayaan siswa dengan
lingkungan keluarga mahasiswa maka akan kemampuannya untuk berwirausaha. Walau-
semakin meningkatkan self-efficacy yang di- pun pengetahuan yang telah di miliki sangat
miliki oleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi tinggi, tapi seseorang tersebut tidak memiliki
Akuntansi Universitas Negeri Semarang Ang- keyakinan untuk melakukan kewirausahaan
katan 2015. maka tidak akan berwirausaha karena keragu-
raguannya. Seseorang dengan pengetahuan
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan kewirausahaan, dan didorong oleh keyakinan
Terhadap Minat Berwirausaha Melalui Self- diri atau self-efficacy akan dapat menjadi bekal
Efficacy untuk siap berwirausaha. Selain itu, keyaki-
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nan diri atau self-efficacy yang ada dalam diri
terdapat pengaruh positif pengetahuan kewi- seseorang akan memantapkan orang tersebut
rausahaan terhadap minat berwiausaha mela- untuk siap berwirausaha.
lui self-efficacy, artinya secara langsung penge- Hasil penelitian yang menyatakan terda-
tahuan kewirausahaan berpengaruh terhadap pat pengaruh positif dan signifikan mengenai
minat berwiausaha maupun tidak langsung pengetahuan kewirausahaan terhadap minat
melalui self-efficacy. berwirausaha melalui self-efficacy merupakan
Besarnya pengaruh tidak langsung le- suatu kebaruan (newbie) dalam sebuah pene-
bih kecil dari hasil pengaruh langsung namun litian. Ini menjadi hal baru dalam penelitian
tetap signifikan. Lebih rendahnya pengaruh dengan tema minat berwirausaha.
tidak langsung menunjukkan bentuk partial
mediation yang berarti bahwa dalam peneliti- Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap
an ini variabel mediasi yakni self-efficacy tidak Minat Berwirausaha Melalui Self-Efficacy
mampu memediasi pengaruh pengetahuan Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha terdapat pengaruh positif lingkungan keluar-
secara sempurna. Hal tersebut dikarenakan ga terhadap minat berwirausaha melalui self-
pengetahuan kewirausahaan sudah dianggap efficacy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penting dan berpengaruh terhadap minat ber- secara tidak langsung lingkungan keluarga
wirausaha pada mahasiswa. Memiliki penge- berpengaruh terhadap minat berwirausaha
tahuan kewirausahaan yang baik mengenai melalui self-efficacy.
segala hal yang berkaitan dengan wirausaha, Besarnya pengaruh tidak langsung lebih
tentu akan meningkatkan atau membentuk besar dari hasil pengaruh langsung dan signifi-
minat mahasiswa untuk menjadi seorang wi- kan. Lebih tingginya pengaruh tidak langsung
rausaha tanpa harus memperhatikan keya- menunjukkan bentuk full mediation yang berar-
kinan maupun kepercayaan diri. Dalam hal ti bahwa dalam penelitian ini variabel mediasi
ini, mahasiswa dirasa kurang memperhatikan yakni self-efficacy mampu memediasi pengaruh
tingkat keyakinan serta kepercayaan yang ter- lingkungan keluarga terhadap minat berwira-
bentuk dalam diri yang mampu mempengaru- usaha secara sempurna. Hal tersebut menun-
hi minat mahasiswa untuk berwirausaha. jukkan bahwa dengan lingkungan keluarga
Hasil penelitian ini selaras dengan teo- yang baik serta mendukung seseorang untuk
ri Perilaku Rencanaan (Theory of Planned Ba- menjadi seorang wirausaha , tentu akan me-
haviour) yang dikembangkan oleh Ajzen, hal ningkatkan atau membentuk keyakinan serta
yang mempengaruhi minat diantara personal kepercayaan yang ada dalam diri yang mam-
atau individu yang terdiri dari sikap umum, pu mempengaruhi minat berwirausaha.
kepribadian, nilai emosi, dan intelegensi. Pen- Hasil penelitian ini selaras dengan teori
getahuan yang telah di peroleh sangat mem- Perilaku Rencanaan (Theory of Planned Baha-

481
Ika Indriyani & Subowo/ EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

viour), dalam teori tersebut Ajzen menambah- simpulan


kan teori tindakan beralasan (theory of reasoned
action), minat merupakan suatu fungsi dari Berdasarkan hasil penelitian dan pem-
dua penentu dasar, yaitu satu berhubungan bahasan diperoleh simpulan bahwa pen-
dengan faktor pribadi dan yang lainnya ber- getahuan kewirausahan memiki pengaruh
hubungan dengan pengakuan faktor sosial langsung terhadap minat berwirausaha. Ling-
(Jogiyanto,2008:31). Secara umum, seseorang kungan keluarga tidak berpengaruh secara
memiliki minat untuk mewujudkan perilaku langsung terhadap minat berwirausaha. Pen-
ialah ketika mereka menilainya secara posi- getahuan kewirausahaan dan lingkungan ke-
tif, ketika mereka mengalami desakan sosial luarga memiliki pengaruh langsung terhadap
untuk mewujudkannya, dan ketika mereka self-efficacy. Selain itu, terdapat pengaruh tidak
percaya bahwa mereka memiliki maksud dan langsung pengetahuan kewirausahaan dan
kesempatan untuk melakukannya. Seorang lingkungan keluarga terhadap minat berwira-
dapat berwirausha diduga karena adanya pen- usaha melalui self-efficacy.
garuh dari lingkungan keluarga. Pengaruh Mahasiswa perlu mendalami dan me-
lingkungan keluarga sendiri terdapat penga- mahami pengetahuan kewirausahaan secara
ruh positif dan negatifnya. Seseorang dengan menyeluruh dengan mengikuti kegiatan kewi-
self-efficacy yang tinggi akan bekerja keras dan rausahaan seperti seminar kewirausahaan dan
belajar melakukan tugas-tugas baru, karena praktik kewirausahaan yang diadakan oleh
mereka yakin bahwa usaha mereka akan ber- pihak kampus. Selain itu, agar semakin yakin
hasil. Sedangkan pekerjaan dengan self-efficacy dengan kemampuan yang dimilikinya maka
rendah, kurang berusaha untuk belajar dan dapat meningkatkan self-effiacy seperti dengan
melakukan tugas-tugas yang kompleks, maka melihat keberhasilan orang lain dalam mela-
mereka tidak yakin usahanya akan membawa kukan sesuatu. Berbagai pihak perlu memban-
kesuksesan. Seseorang dengan lingkungan tu mahasiswa untuk meningkatkan self-efficacy.
keluarga yang berlatar belakang wirausaha, Mahasiswa dapat memilih berwirausaha se-
tanpa dia memiliki keyakinan dengan kemam- bagai alternatif pilihan karir. Karena dengan
puannya untuk berwirausaha, maka orang berwirausaha kita dapat membuka lapangan
tersebut akan tetap tidak percaya dan takut pekerjaan bagi orang lain serta dapat mengu-
akan adanya kegagalan dalam berwirausaha. rangi tingkat pengangguran yang ada di Indo-
Sebaliknya, apabila orang tersebut berada di nesia. Adanya perbedaan pengaruh penelitian
lingkungan keluarga yang latar belakangnya ini dengan penelitian terdahulu menarik un-
bukan wirausaha, tetapi orang tersebut yakin tuk dilakukan penelitian selanjutnya. Caku-
untuk berwirausaha, maka orang tersebut ti- pan perguruan tinggi dan wilayah penelitian
dak akan takut untuk mengalami kegagalan juga menarik untuk dikaji lebih lanjut.
karena yakin dengan kemampuannya untuk .
berwirausaha. UCAPAN TERIMA KASIH
Hasil penelitian ini juga didukung pen-
elitian terdahulu yang dilakukan oleh Zayyan Peneliti mengucapkan terima kasih
dan Nurkhin (2017) yang menyatakan ada kepada: (1) Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.
pengaruh positif dan signifikan lingkungan Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
keluarga terhdap minat menjadi young entrep- yang telah memberikan kesempatan kepada
rneur melalui efikasi diri sebesar 65%. Efikasi peneliti untuk memeroleh pendidikan di Uni-
diri dapat muncul apabila mahasiswa mempu- versitas Negeri Semarang, (2) Drs. Heri Yanto,
nyai lingkungan keluarga dalam kategori ting- MBA., Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi Uni-
gi, mahasiswa yang mendapatkan dukungan versitas Negeri Semarang yang telah membe-
dari orangtua dan lingkungan keluarga akan rikan izin kepada peneliti untuk melakukan
lebih siap untuk menjadi wirausaha. penelitian, (3) Dr. Ade Rustiana, M.Si., Ketua

482
Ika Indriyani & Subowo/ EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Eko- Berwirausaha Siswa SMK Program Keahl-
nomi Universitas Negeri Semarang yang telah ian Akuntansi. Dalam Economic Education
memberikan izin kepada peneliti melakukan Analysis Journal, Vol. 5 No. 1. Hal. 273-289.
penelitian, (4) Drs. Subowo, M.Si., sebagai Indratno, A. Ferry. 2012. Membentuk Jiwa Wirausa-
dosen pembimbing yang dengan kesabaran ha. Jakarta: Kompas.
serta tanggung jawab memberikan bimbingan Kurniawan, Agus, Muhammad Khafid, dan Amin
dan arahannya, (5) Ahmad Nurkhin, S.Pd., Pujiati. 2016. Pengaruh Lingkungan Kelu-
M.Si., sebagai dosen penguji 1 yang telah arga, Motivasi, dan Kepribadian Terhadap
memberikan masukan dan saran demi perbai- Minat Berwirausaha Melalui Self Efficacy.
kan skripsi ini, (6) Kardiyem, S.Pd., M.Pd., se- Dalam Journal of Economic Education, Vol. 5
bagai dosen penguji 2 yang telah memberikan No. 1. Hal. 100-109.
masukan dan saran demi perbaikan skripsi ini, Lunenburg, Fred C. 2011. Self-Efficacy in the Work-
(7) Bapak dan Ibu Dosen Universitas Negeri place: Implications for Motivation and Perfor-
Semarang yang telah memberikan ilmunya se- mance. Dalam International Journal of Man-
lama kuliah, (8) Teman-teman seperjuangan agement, Business, and Administration, Vol. 14
Universitas Negeri Semarang yang senantiasa No. 1. Hal. 1-6.
memberikan dukungan. Majdi, M. Z. 2012. Pengaruh Pembelajaran Kewi-
rausahaan, Internalisasi Nilai Kewirausa-
daftar pustaka haan di Keluarga dan Motivasi Minat Kewi-
rausahaan. Jurnal Education, Vol. 7 No. 2.
Alma, Buchari. 2010. Kewirausahaan. Bandung: Hal: 1-25.
CV Alfabeta. Marini, Chomzana Kinta dan Siti Hamidah. 2014.
Ajzen, Icek. 1991. The Theory of Planned Behavior. Pengaruh Self Efficacy, Lingkungan Kelu-
Dalam Jurnal Organizational Behavior and arga dan Lingkungan Sekolah terhadap Mi-
Human Decision Processes, Vol. 50 No. 2. Hal. nat Berwirausaha Siswa SMK Jasa Boga.
179-211. Amherst: University of Massachu- Dalam Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol. 4 No.
setts. 2. Hal.195-207. Yogyakarta: Universitas
Anggraeni, Bety dan Harnanik. 2015. Pengaruh Negeri Yogyakarta.
Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkun- Melyana, Ika Prima, Rusdarti, dan Amin Pujiati.
gan Keluarga Terhadap Minat Berwirausa- 2015. Pengaruh Sikap dan Pengetahuan
ha Siswa Kelas XI SMK Islam Nusantara Kewirausahaan Terhadap Kesiapan Berwi-
Comal Kabupaten Pemalang. Dalam Jurnal rausaha Melalui Self Efficacy. Dalam Journal
Pendidikan Ekonomi, Vol. 10 No. 1. Hal. 42- of Economic Education, Vol. 4 No. 1. Hal.
52. 8-13.
Aprilianty, Eka. 2012. Pengaruh Kepribadian Wi- Paulina, Irene dan Wardoyo. 2012. Faktor Pendu-
rausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, dan kung Terhadap Intensi Berwirausaha pada
Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa. Dalam Jurnal Dinamika Manaje-
Siswa SMK. Dalam Jurnal Pendidikan Vo- men, Vol. 3 No. 1. Hal. 1-10.
kasi, Vol. 2 No. 3. Hal. 311-324. Putra, Rano Aditia. 2012. Faktor-Faktor Penentu
Badan Pusat Statistik. 2009. Tingkat Pengang- Minat Mahasiswa Manajemen untuk Ber-
guran Terbuka Menurut Pendidikan yang wirausaha. Dalam Jurnal Manajemen, Vol. 1
Ditamatkan (http://bps.go.id) No. 1. Hal. 1-15. Padang: Universitas Neg-
Cervone, Daniel dan Lawrence A. Pervin. 2012. eri Padang.
Kepribadian: Teori dan Penelitian. Jakarta: Sa- Rahmadi, Afif Nur dan Budi Heryanto. 2016.
lemba Humanika. Analisis Faktor-Faktor yang Mempenga-
Farida, Sifa dan Ahmad Nurkhin. 2016. Pengaruh ruhi Minat Berwirausaha pada Mahasiswa
Pendidikan Kewirausahaan, Lingkungan Program Studi Manajemen Fakultas Eko-
Keluarga, dan Self Efficacy Terhadap Minat nomi Universitas Kadiri. Dalam Jurnal Eko-

483
Ika Indriyani & Subowo/ EEAJ 8 (2) (2019) 470-484

nomi Universitas Kadiri, Vol. 1 No. 2. Hal. Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.
153-169. Yan-ling Peng, Rong Kong, dan Calum G Turvey.
Samsudi, Joko Widodo, dan Margunani. 2016. 2015. Impacts of Self-efficacy on Perceived Fea-
Competence Assessment for Vocational School sibility and Entrepreneurial Intentions: Empiri-
Students Based on Business and Industry Cham- cal Evidence from China. International Conver-
ber to Improve Graduate Entrepreneurship. Engi- ence of Agricultural Economists.
neering International Conference (EIC). Yusuf LN, Syamsul. 2009. Psikologi Perkembangan
Shittu, Ayodele dan Dosunmu, Zainab. 2014. Fam- Anak Dan Remaja. Bandung; PT Remaja
ily Background and Entrepreneurial Intention of Rosdakarya.
Fresh Graduates in Nigeria. Journal of Poverty, Zayyan, Ina Sholekha dan Ahmad Nurkhin. 2017.
Investment and Development. Vol.5 2014. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan
Suarjana, Anak Agung Gde Mantra dan Luh Mei dan Lingkungan Keluarga Terhadap Mi-
Wahyuni. 2017. Faktor Penentu Minat Ber- nat Menjadi Young Entrepreneur Melalui
wirausaha Mahasiswa. Dalam Jurnal Bisnis Efikasi Diri Sebagai Variabel Intervening.
dan Kewirausahaan, Vol. 13 No. 1. Hal. 11- Dalam Economic Education Analysis Journal,
22. Vol. 1. Hal. 1-7.
Suryana. 2006. Pedoman Praktis: Kiat dan Proses

484

Anda mungkin juga menyukai